Semua Bab Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos: Bab 51 - Bab 60
122 Bab
ENYAH SAJA!
Mood Kemala makin memburuk sampai siang hari itu. Beberapa kali dia bahkan salah memeriksa dan mengatur stok obat. Bohong jika Kemala mengatakan tidak terpengaruh oleh kata-kata yang dilontarkan Irene kepadanya."Bu, kalau ibu merasa tidak enak badan atau ingin beristirahat, biar saya saja yang handle pekerjaan di sini. Nanti sore saya mampir ke rumah dan melaporkan sama ibu." Denok yang khawatir, berusaha memberikan solusi.Karyawan senior yang satu itu memang sangat mengerti dengan atasannya. Apalagi dengan kejadian barusan yang dialaminya. Jika dia yang berada di posisi Kemala, dia pun pasti tidak akan bisa berkonsentrasi dengan baik saat ini. Ditambah lagi, hari itu Abimanyu juga sedang tidak bisa diganggu pastinya. Atasannya itu pastilah sangat kacau."Aku nggak apa-apa kok, Mbak." Kemala menjawab dengan suara lirih. Meski sebenarnya dia sepakat dengan usul Denok untuk beristirahat, tapi tanggung jawab yang diberikan Abimanyu tak mungkin dia tinggal hanya karena kedatangan Irene
Baca selengkapnya
BELUM MENYERAH
"Tapi, aku mohon. Aku sudah berjanji kepada Abiya. Dan dia pasti akan sangat kecewa jika batal mengajaknya pergi." Keenan masih tetap berusaha meyakinkan mantan istrinya."Tidak Mas. Aku sangat mengenal anakku dengan baik. Selama ini aku yang merawat dan membesarkan Bia. Jadi, aku sangat paham bagaimana harus memperlakukan anak itu. Sebaiknya kamu pergi, jangan sampai nanti Irene datang ke sini mencarimu dan membuat keributan lagi," tegas Kemala."Tapi … Aku mohon Kemala. Plis … aku janji akan mengembalikan Abiya tepat waktu. Aku hanya butuh sebentar saja mengajaknya jalan. Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa ikut bersama kami.""Nggak! Kalau aku bilang nggak ya nggak, Mas! Berapa kali sih aku harus bilang bahwa kami nggak butuh kamu! Jadi, kamu nggak perlu susah payah untuk mendapatkan kepercayaan anakmu. Pergi, Mas! Pergi!" Mendapat perlakuan tegas seperti itu dari Kemala, Keenan tak bisa berkutik lagi. Lelaki itu pun dengan gontai akhirnya memutuskan untuk melangkah pergi. Meski d
Baca selengkapnya
BIA BENCI MAMA!
"Mama makan, dong. Kalau Mama nggak mau makan gimana Mama bisa sehat?" omel Lintang hari itu karena merasa ibundanya sedikit rewel."Mama tuh nggak bisa makan, Lin. Kamu tahu sendiri kan, makanan di rumah sakit itu nggak enak. Abi mana? Mama pengen ngobrol sama adikmu itu." Bu Rosmala justru berulang kali mengalihkan pembicaraan."Dia lagi keluar bentar, Ma. Katanya mau ke mushola salat. Tapi kok lama yaa. Apa mau aku panggilin?" tanyanya sedikit menahan kesal..Bu Rosmala mengganggukkan kepala. Sebenarnya, wanita itu hanya sedang resah memikirkan penyakit yang sedang dideritanya. Tentu dia tak pernah berpikir jika dia akan terkena serangan jantung seperti sekarang. Padahal selama ini Bu Rosmala pikir sudah menjaga pola hidupnya dengan baik. Benarkah semua ini akibat ucapannya Galuh? Orang sering bilang jika ucapan itu adalah doa. Tapi tentu saja Bu Rosmala tak mungkin membenci anak kesayangannya itu hanya karena ucapannya yang apsti tak disengaja."Iya, Lin. Tolong panggilin adikmu
Baca selengkapnya
SI CENTIL YANG KELEWATAN
Kemala kaget mendengar teriakan putri semata wayangnya itu. Dia benar-benar sangat shock dan tak menyangka jika kalimat itu bisa keluar dari gadis kecil itu. Apalagi Kemala sangat yakin bahwa hal itu dipicu persoalannya dengan Keenan."Bia … Bia kenapa sih? Ayo dong buka pintunya dan bicara dulu sama mama. Apa Bia marah karena nggak jadi pergi makan sama papa Keenan tadi? Mama minta maaf, Sayang. Tapi maksud mama baik. Maa bisa jelasin sama Bia. Percaya deh, ini semua Mama lakukan untuk kebaikan kamu," ucap Kemala setengah berteriak juga dari luar kamar.Abiya tak sedikitpun menjawab perkataan ibunya itu, tetapi Kemala masih bisa mendengar sayup isak tangis gadis kecilnya dari dalam kamar. Demi apapun, hati Kemala benar-benar merasa hancur saat itu. Betapa penderitaan seorang ibu adalah ketika melihat anak yang ia kandung dan rawat dengan sepenuh hati menangis sedih seperti itu. Sejujurnya, bukan hanya Abiya saja yang ingin merasakan bagaimana keharmonisan dan keutuhan sebuah keluarg
Baca selengkapnya
SHOCKING MOMENT
"Kamu ngapain pulang? Pasti kamu lagi merencanakan sesuatu kan?" tuduh Abimanyu kepada Tabitha.Tapi Tabita tidak menjawab pertanyaan itu. Dia justru langsung melangkah masuk dan menatap Abimanyu dengan senyuman penuh arti."Sebaiknya kamu nggak usah galak-galak sama aku, Mas. Aku ini tipe orang yang mudah tertantang loh. Semakin kamu menjauh dan menolakku, maka aku akan semakin mengejarmu, sampai nanti akhirnya kamu akan jatuh ke dalam pelukanku," kata Tabitha."Nggak usah mimpi ketinggian!" sentak lelaki itu.Tak berniat melanjutkan perdebatan, Abimanyu pun segera meninggalkan Tabita menuju ke kamarnya. Sementara Tabita pun langsung masuk ke kamarnya yang kebetulan terletak di seberang kamar lelaki itu.Di dalam kamarnya, dia tampak mondar-mandir memutar otak. Sepertinya sedang memikirkan cara untuk lebih bisa mendekati Abimanyu."Kamu dekati Abimanyu. Bagaimanapun caranya kamu harus bisa membuat Abimanyu putus dengan wanita itu. Sekarang kamu cepat pulang." Terngiang kembali di tel
Baca selengkapnya
SENJATA MAKAN TUAN
"C-calon istri?" Kemala mengulang ucapan Tabitha. "Memangnya kenapa? Kamu sepertinya nggak percaya gitu kalau aku ini calon istrinya Mas Abi. Kalau aku ini bukan siapa-siapanya, nggak mungkin kan sekarang ini aku ada di kamar dia. Saranku sih … sebaiknya kamu menjauh aja deh dari kehidupan Mas Abi. Dia masih single loh. Dia berhak mendapatkan wanita yang jauh lebih baik daripada kamu, Mbak Kemala." Tabitha berujar dengan begitu percaya dirinya.Jantung Kemala rasanya bagai tertusuk ribuan jarum mendengar celotehan itu. Tanpa menunggu lebih lama, dia pun langsung mematikan telepon. Hatinya benar-benar sakit. Merasa dunia benar-benar sedang sangat jahat, karena di saat sedang terjebak dalam masalah dia pun harus mendengar pernyataan dari wanita lain yang mengaku sebagai calon istri dari kekasihnya. Kemala ingin sekali tak mempercayai semua ucapan gadis bernama Tabitha itu. Tapi benarkah Abimanyu selama ini hanya membohonginya? Ataukah memang Abimanyu sudah berniat untuk meninggalkan d
Baca selengkapnya
PERMINTAAN BERAT ABIYA
Pagi itu Kemala terbangun dalam keadaan tubuh yang sedikit sakit. Dia ingat semalam tidur dalam posisi yang sedikit membungkuk sambil menangis sehingga punggung Kemala sedikit sakit. Perlahan dia pun turun dari tempat tidur lalu menuju ke kamar mandi. Wanita itu mengisi bathtubnya dengan air hangat Kemudian mulai berendam. Rasa-rasanya hari itu dia tidak ingin pergi ke mana pun. Dia masih teringat ketika semalam Tabitha mengangkat teleponnya. Perasaannya kembali sedih dan tanpa terasa air matanya pun lagi lagi menetes begitu saja."Mungkinkah Mas Abi akhirnya menyetujui perjodohan itu? Apa penyakit ibunya begitu parah sehingga dia tak lagi bisa menolak?" gumam Kemala.Kemala memijit dahinya perlahan, dia benar-benar merasa sangat rapuh sekarang ini. Setelah cukup lama berendam, Kemala pun langsung mengeringkan tubuhnya dan segera berpakaian untuk kemudian keluar menuju ke ruang makan. Di sana terlihat Mbok Narti sedang menyiapkan sarapan, sementara Abiya tidak terlihat."Bia belum
Baca selengkapnya
RASA BERSALAH
Kemala menatap sang putri dengan perasaan dilema. Walau bagaimana, Kemala dan Keenan memang tidak bisa untuk bersatu lagi. Kemala benar-benar bingung bagaimana menyampaikan hal itu kepada Abiya. Tapi dia tidak tega melukai kembali hati gadis kecilnya. Namun jika dia membiarkan Keenan lebih dekat dengan mereka, bukankah itu sama artinya membuka celah untuk Irene datang dan mencari gara-gara dengan mereka."Papa masih boleh kok ketemu kamu." "Bia cuman minta Mama baikan sama papa. Nggak masalah kalau Mama sama papa nggak bareng-bareng terus. Tapi setidaknya kan Bia punya orang tua yang utuh kayak temen-temen Bia, Ma," kata Abiya.Kemala hanya bisa terdiam. Tidak ada gunanya membantah apa diinginkan oleh putrinya itu. "Baiklah, mama akan coba meminta maaf sama papa," kata Kemala membuat Abiya melonjak gembira dan langsung mencium serta memeluk Kemala.Gadis kecil itu merasa sangat bahagia. Yang dia inginkan hanya agar kedua orang tuanya akur agar bisa memiliki keluarga utuh. Abiya mas
Baca selengkapnya
CEMBURU
"Mbok, ayo telepon papa Keenan. Bilang sama papa supaya papa mau ke sini dan bilang kalau mama sudah memaafkan papa," kata Abiya.Mbok Narti memandang majikannya penuh tanya, meminta persetujuan untuk menelpon mantan suaminya. Sementara Kemala sendiri benar-benar sudah bingung dan merasa dilema. Tapi, saat ini mungkin hanya itulah yang bisa dia lakukan untuk membuat putrinya kembali ceria. Sepertinya dia memang harus menuruti kemauan Abiya sebelum gadis kecilnya itu bertambah marah."Telepon saja, Mbok," ucapnya lirih.Mbok Narti pun langsung mengambil ponselnya, kemudian memencet nomor kontak Keenan. Saat itu bertepatan dengan Keenan yang baru saja keluar dari komplek perumahannya untuk menuju ke kantor. Dia sengaja berangkat pagi-pagi karena sudah beberapa kali dirinya datang terlambat dan juga mendapat teguran dari atasannya. Tetapi ketika dia melihat ada panggilan masuk dari Mbok Narti wajah Keenan pun langsung berubah. Laki-laki itu dengan cepat mengangkat telepon dari pembant
Baca selengkapnya
MAKSUD TERSELUBUNG
"Kamu udah nggak marah sama aku kan? Aku minta maaf Mala, aku tidak menyangka jika Irene akan melakukan hal yang buruk kepadamu. Aku janji aku akan bicara dengannya. Aku senang kamu sudah memaafkan aku dan mengizinkanku untuk bertemu dengan anakku lagi," kata Keenan usai menjabat tangan mantan istrinya. Senyumnya mengembang sempurna melihat sikap Kemala sudah tak segarang sebelumnya."Mama udah maafin Papa, kok. Dan mama juga nggak akan ngelarang kita untuk ketemu, Pa. Bener kan, Ma?" kata Abiya kepada Kemala.Gadis kecil itu terlihat nyaman dalam pelukan ayah kandungnya. Sementara wajah Keenan makin berseri-seri. Dia merasa sangat senang karena Mbok Narti menelpon dan menyuruhnya datang atas permintaan Kemala juga Abiya.Sementara itu dari jarak beberapa meter, Abimanyu mengepalkan tangan dan memukul setirnya berulang kali. Meski belum pernah diperkenalkan langsung dengan lelaki itu, Abimanyu sangat yakin bahwa dia adalah Keenan--mantan suami Kemala. Dan bohong jika dia tidak cemburu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status