All Chapters of DI BALIK MENGHILANGNYA ISTRIKU: Chapter 11 - Chapter 20
121 Chapters
Menunggu
“Wanita ini selingkuhanmu kan?” ia menuduh langsung ke intinya.“Dia hanya rekan kerjaku,” bibirku yang semula membeku akhirnya membuka suara.Pria paruh baya itu tersenyum miring, seolah melecehkan jawabanku.“Aku dengar, hampir setiap hari kau pergi menemuinya,” ucapnya lagi.Aku menelan saliva dengan susah payah, menggigit bibir bawahku karena gugup. Aku tak bisa lagi mengelak, mereka sudah menyelidiku dan Jessica.“Kami sudah memeriksa kartu bank milik wanita itu, salah satu transaksi yang dia lakukan adalah membeli ekstrak pohon oaks. Ini adalah racun yang digunakan untuk merenggut nyawa manusia. Tidak mungkin anda tidak tahu mengenai hal ini,” desisnya.“Aku? Memangnya kenapa aku harus tahu?” ucapku enteng.Detektif Rian datang membawa kertas berisi pesan dari Jessica yang sudah aku buang sembarang di stand waktu itu.‘Sial! Mereka memungutnya!” aku merutuk dalam hati. Menyadari betapa bodohnya aku.“Kalian berdua berencana untuk melawan kami?”Aku menarik napas dalam-dalam samb
Read more
Kembalinya Elena
“Suara apa itu?” terdengar teriakan detektif Toni dari luar. Setelah itu aku tak sadar apapun lagi.***Keesokan harinya, aku terbangun di rumah sakit. Para detektif menyelamatkan nyawaku semalam. Bersamaan dengan itu, aku mendapat kabar bahwa Elena telah kembali dan juga sedang dirawat di rumah sakit yang sama.Aku bergegas pergi ke ruangannya dengan langkah pelan seakan tak percaya bahwa Elena benar sudah kembali. Jantungku berdegup kencang saat akan menemuinya. Ada perasaan senang, ada juga perasaan bersalah. Apa dia masih mau bertemu denganku, apa aku masih pantas menjadi suaminya? Lamunanku terhenti saat sudah tiba di depan pintu ruang rawatnya, perlahan aku membuka pintu.“Sa…sayang.. sayangku.. Elena!” tangisku pecah saat melihat Elena tengah terbaring sambil menyambutku dengan senyuman.Aku langsung berlutut disampingnya, menggenggan tangannya, dimana ada balutan di jari manisnya, bekas luka kuku yang dicabut si penculik.“Sayang.. kamu baik-baik saja? Aku senang sekali kamu k
Read more
Analisis Bang Rozi
“Yes!” aku bersorak sambil berselebrasi, dengan begini aku terbebas dari tuduhan dan tidak lagi menjadi tersangka.***Keesokan harinya, aku menemani Elena menuju ruang psikiater, dokter memberi saran pada istriku, bahwa merupakan hal yang wajar jika dia terus memikirkan kejadian yang baru dia alami, namun dia tak perlu memaksa untuk menghilangkan kejadian itu dari ingatannya. Dokter menyarankan agar Elena selalu memikirkan momen bahagia. Istriku itu langsung menatapku dengan senyuman hangatnya. Mungkinkah momen bahagianya adalah ketika bersamaku? Aku pun membalasnya dengan senyuman semanis mungkin.Seharian kulalui di rumah sakit untuk menjaga dan merawat istriku sampai dia pulih dan dibolehkan untuk pulang. Aku menatap Elena saat dia tengah tertidur, wajahnya yang cantik, senyumnya yang manis, membuat rasa bersalahku semakin memuncak. Bahkan dia memikirkan hal bahagia bersamaku, tapi aku justru mencari kebahagiaan bersama wanita lain.“Lo jago bener membalikkan fakta, dari film thr
Read more
Elena Pulang
“Aku hanya mencurigai satu orang,” ucapku.“Siapa?” Bang Rozi mendekatiku.“Pria yang waktu itu mengikutiku ke kantormu, dia adik kelasnya Elena. Dia orang yang sebelumnya selalu mengikutiku.”“Kalau begitu, bisa jadi dia adalah tersangkanya,” ucap Bang Rozi.Kami terus menganalisa kemungkinan juniornya Elena itu adalah tersangka aslinya, Bang Rozi juga akan melakukan penyelidikan sendiri nantinya.“Tapi kita gak memerlukan siapa yang bersalah, kita hanya perlu satu kejelasan,” ujarnya.“Apa?”“Uang 10 Milyar,” jawabnya.Dasar mata duitan! Bang Rozi memang sangat rakus dengan uang, semua itu hanya untuk keperluan judi, sampai dia rela hanya makan mie instan setiap hari.“Gue peka banget kalau masalah uang, cocoknya gue dipanggil hidung uang, hahahaha…”Aku menarik napas kasar melihat kelakuan aneh mantan Abang iparku ini. Yang di otaknya hanya uang, tak peduli mendapatkannya dengan cara apapun.Setelah berbincang dengan Bang Rozi, aku menyuruhnya pulang saja dari pada semakin membua
Read more
POV Elena
POV ElenaJika ini hari seperti biasanya, aku masih harus menunggu suami pulang terlambat tanpa memberitahuku sebelumnya. Pura-pura bahagia di depan suami yang membeli anggur merah dan minum bersama, bicara tentang kebahagiaan. Padahal aku tahu, niat terselubungnya.Jika memang begitu, apakah aku akan mati ditengah kebahagiaan itu? Tapi dengan akhir hidup yang begitu, itu terlalu mudah. Kuku jari yang terkelupas dan sakit kepala luar biasa, tidak lagi kupedulikan. Rencana kali ini, sebenarnya aku kalah atau menang? Jawaban dari pertanyaan ini, yang menurutku penting.Dua tahun lalu, setelah kematian kedua orang tuaku, aku melihat ekspresi yang tak biasa dari suamiku saat pengacara membacakan wasiat dari orang tuaku. Perusahaan sosial terbesar di Provinsi ini, semua masyarakat mengenal keluargaku sebagai keluarga yang harmonis.Namun dibalik itu, aku menyimpan sesuatu yang amat menyakitkan, sehingga aku memutuskan untuk menentang orang tuaku dengan cara menikahi pria sederhana, bernama
Read more
Menjalankan Misi
“Mas, kamu baru pulang?” aku menyambutnya yang baru tiba di rumah pukul 01,20 dini hari.“Kamu belum tidur?” dia tersentak melihatku yang masih menunggunya di ruang tamu.“Kamu sangat bekerja keras belakangan ini,” ucapku sambil meraih tas kerja dan jas miliknya.Dia hanya menjawab dengan senyum sambil berdalih bahwa mesin penggoreng kopi di restoran sudah mulai rusak. Pukul 21.00 malam adalah jadwal tutupnya restoran, setelahnya suamiku menggoreng kopi untuk diolah esok hari, itu alasan yang dia beri.Namun ada yang aneh, senin dan jum’at, Mas Bastian selalu memakai parfum sebelum pulang ke rumah. Tapi itu tidak sepenuhnya menutup aroma wanita. Mas Bastian sudah mulai cuek padaku, jarang tersenyum apalagi mengecup pipiku sebelum pergi bekerja, terkadang dia langsung melongos pergi tanpa memeluk atau menciumku. Aku berharap suamiku bisa kembali seperti dulu. Jika dia terus begini, aku juga harus kembali pada posisiku.Terkadang amarah menghantam hatiku. Suatu malam, aku diam-diam meng
Read more
Berjalan Sesuai Rencana
“Tenang aja, sangat mudah berurusan dengan istri yang gak tau kejamnya dunia.”Ucapan Jessica saat itu membuatku bertekad, aku akan melakukan hal yang mereka inginkan, mati di depan mereka!Sebelum memulai rencana ini, aku membutuhkan seseorang untuk membantuku menciptakan adegan kematian ini.Esok harinya, aku berjalan-jalan di sekitar lingkungan tempat tinggal Denis, adik kelasku saat kuliah seni dulu. Pria berwajah lugu itu sangat menyukaiku, aku bisa memanfaatkannya.Saat aku melihat dia memasuki toko lukisan, aku pura-pura berjalan di depan toko itu agar dia melihatku.“Kak Elena!” panggilnya. Benar saja, dia pasti melihatku.Mulai saat itu, kami berdua lebih sering bertemu, aku memulai akting menjadi istri teraniaya, lebih sering curhat tentang rumah tanggaku yang tak lagi harmonis, dan tentang suamiku yang menyimpan wanita lain di hidupnya. Aku menangis di depan pria lugu ini, dia mendengarkanku dengan sorot mata penuh dendam.“Oh, maaf. Aku hanya bercerita tentang diriku saja
Read more
Kembali Pulang
“Anak-anakmu pasti rajin berlatih sampai membuatmu bangga seperti ini,” ucap seorang wanita disebelahku. Mungkin dia melihat aku tersenyum sambil menitikan air mata.“Bukan, ini karena suamiku.” Aku menjawab tanpa menoleh pada wanita itu. Bibirku melengkung sempurna melihat Mas Bastian bergegas lari ke pintu keluar stadion tempat dimana aku telah meletakkan kantong berisi sampah disana.Setelah melihat Mas Bastian sudah pergi ke dermaga, aku mengambil uang yang sudah dia letakkan di dalam tong sampah dan memasukkannya ke dalam termos besar. Aku memakai rambut palsu pendek sebahu dan berwarna sama dengan rambut Jessica.Permainan ini sangat menyenangkan, bibirku tak hentinya tersenyum menikmati keberhasilan dari rencanaku. Setelah itu, aku membeli kartu sekali pakai dan menelpon polisi untuk melaporkan bahwa malam itu suamiku telah menyuntikkan sesuatu ke dalam botol anggur yang baru dia beli, tepat di depan garasi sebelum masuk ke rumah. Tentunya aku menyamarkan suara supaya tidak dik
Read more
Tentang Kepercayaan
POV Bastian“Tadi aku melihat stop kontak itu miring, jadi aku berinisiatif untuk membenarkannya, tapi aku melihat benda ini di dalam,” wajah Elena tampak pias. aku mengira dirinya tidak berbohong. Dia memang sangat jeli memperhatikan seisi rumah, kurang satu centi saja pasti dia akan sibuk membenahi.Dua jam sebelumnya Elena pulang.Aku dan Bang Rozi memeriksa seisi rumah dengan sebuah alat yang dapat mendeteksi adanya penyadap. Saat berada di kamar, alat itu mengarah pada stop kontak dekat sudut ruangan.“Itu…” aku terkejut melihat alat pendeteksi berbunyi tepat di dekat stop kontak.“Ssstttt….” Bang Rozi menarikku untuk menjauh dari sana, “jangan bicara apa-apa, nanti dia bisa dengar,” bisik Bang Rozi.“Tapi siapa yang pasang alat penyadap disini…” akupun ikut berbisik.“Biarkan saja, kita jadikan itu sebagai umpan,” ujar Bang Rozi.“Siapa yang bisa melakukan ini….” Mataku melirik keatas sambil berpikir.“Jangan-jangan…..” ucapku dan Bang Rozi kompak.“Apa lo mikirin orang yang sam
Read more
Mengintai Istriku
“Sudah terpancing?” tanya Bang Rozi saat aku tiba di kantor usangnya. “Bukan istriku, Bang,” jawabku. “Gue gak pernah bilang itu istri lo,” Bang Rozi berdalih dengan wajahnya yang menyebalkan. Pria dengan rambut sedikit beruban itu menyeringai, aku malah terpancing dengan pertanyaannya dan mengaku bahwa aku mencurigai Elena. “Lo kesini mau minta bantuan gue kan? Apa yang bisa gue bantu buat mantan adik iparku tersayang ini?” Aku meringis melihat Bang Rozi cengengesan. Tampak jelas apa niat pria ini, dia hanya mengejar uang 10 Milyar itu. Otak cerdiknya pasti mencium bahwa pelakunya orang terdekatku. “Aku hanya ingin mengenal istriku lebih dalam, selama ini aku kurang mengenali dirinya,” ucapku. Secara tak langsung aku meminta Bang Rozi untuk menyelidiki latar belakang Elena secara mendalam dan juga mengawasi kegiatannya. Selama ini yang kutahu hanya, Elena itu anak pengusaha kaya dan pewaris tunggal. Tapi sialnya aku sama sekali tak mengecap manisnya kekayaan yang dimiliki oleh
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status