All Chapters of Istri Pilihan Ibu : Chapter 11 - Chapter 20
60 Chapters
Bab 11 Tak Cukup Cantik Hati
ISTRI PILIHAN IBUBab 11 Cantik Hati Saja Tak CukupSetelah Sadewa berangkat kerja, Gemi membereskan meja makan bekas sarapan suaminya. Gelas dan piring kotor dibawa ke dapur lalu segera mencucinya. Gadis bermata sendu itu masih sedih dan kecewa dengan penolakan dari Sadewa. Gemi jadi teringat almarhumah Bu Gayatri--ibunya Sadewa--yang baik hati dan selalu siap menolong siapa pun yang membutuhkan bantuannya. Gemi heran, kenapa anak tunggalnya itu tidak menuruni sifat pemurah dari ibunya. Gemi juga teringat dengan almarhumah Mbah Tum--neneknya--yang begitu perhatian dan menyayanginya. Dua orang baik itu cukup baginya sebagai pengganti ibunya yang tak pernah bisa dipeluknya sejak lahir. Hingga saat ini Gemi masih penasaran ingin mengetahui siapa sosok bapaknya yang sebenarnya. Entah saat ini masih hidup atau sudah meninggal. Andai bertemu di jalan pun Gemi tak akan mengenali bapaknya. Di samping rasa kebencian karena merasa diabaikan dan ditelantarkan bapak kandungnya juga ia menyimpa
Read more
Bab 12 Bos Sadewa di Kantor
Bab 12 Bos Sadewa di Kantor Gemi segera meraih ponsel, menempelkan di telinga kirinya lalu mengucapkan salam. Gemi menautkan kedua alisnya, tidak biasanya suaminya menelepon."Gemi, tolong kamu antarkan berkas yang di ada di map biru!" perintah Sadewa tanpa basa-basi."Map birunya ada di mana, Mas?" tanya Gemi masih bingung dan tidak paham perintah Sadewa."Ada di meja kerja kamar saya. Tolong antarkan sekarang juga! Itu berkas laporan penjualan bulan ini. Saya butuh secepatnya. Ada rapat dadakan dengan manager." Setelah berkata Sadewa main langsung menutup telponnya sebelum Gemi sempat menjawabnya. Begitulah Sadewa baik kepada Gemi hanya saat ada butuhnya saja. Gemi geleng-geleng kepala. Gemi lantas bergegas ke kamar Sadewa dan Devita yang tidak dikunci. Baru sepuluh menit yang lalu, dia selesai membersihkan kamar setelah Devita pergi. Setiap hari istri siri Sadewa itu selalu keluar rumah. Pulang sore hari, tetapi seringnya malam hari. Setiap hari Devita pulang dengan tentengan b
Read more
Bab 13 De Javu
ISTRI PILIHAN IBUBab 13 De JavuBurhanuddin selaku Manager Pemasaran PT Buana Aksara--sebuah penerbit buku berskala nasional-- mengumpulkan timnya di divisi pemasaran untuk rapat secara dadakan. Ada tender bernilai milyaran rupiah terkait pengadaan buku sekolah di salah satu wilayah di daerah Sumatera Selatan, tepatnya di Kota Palembang yang terkenal dengan panganan pempek.Sadewa yang menjabat sebagai Kepala Bagian Pemasaran buku sekolah menjadi kelabakan. Laporan penjualan yang sudah selesai dibuatnya tertinggal di rumah. Padahal semalaman ia sampai belain kerja lembur begadang demi menyelesaikan laporan itu. Akan tetapi, malah tertinggal karena bangun kesiangan dan terburu-buru langsung berangkat kerja.Pukul sembilan pagi Devita biasanya masih molor. Ponselnya pun masih belum aktif. Sadewa tidak tahu Devita tumbenan keluar rumah jam sembilan kurang sepuluh menit. Perempuan kota itu tidak pernah berpamitan setiap keluar rumah Karena berpikir Devita masih tidur, Sadewa langsung me
Read more
Bab 14 Rahasia
Bab 14 Rahasia Satu jam kemudian rapat usai. Sadewa segera bergegas menuju ke ruangan Pak Burhan, atasannya yang berada di lantai yang sama dengan ruangan rapat. Perasaannya was-was takut kena semprot bosnya itu terkait laporan keuangan yang dibuatnya. Setelah mengetuk pintu, pria tampan itu memasuki ruangan yang cukup luas. Atasannya itu sudah menunggu kedatangan Sadewa. Pak Burhan tengah duduk bersandar di sofa. Sadewa deg-degan takut ada yang salah dengan laporan keuangan yang dibuatnya. Ia sudah menyiapkan mental untuk dimarahi. Bosnya ini killer, tidak segan untuk mengomeli karyawan yang kinerjanya tidak benar."Dewa, siapa perempuan yang menemuimu di ruang rapat tadi?" tanya Pak Burhan langsung pada inti pertanyaannya saat Sadewa baru saja duduk.Sadewa mengerutkan keningnya, merasa heran atasannya tiba-tiba menanyakan Gemi istrinya. Pikirnya mungkin Pak Burhan yang seorang duda menyukai gadis desa itu dan ingin memperistrinya. Sadewa mengeleng, menepis prasangka buruknya. Ras
Read more
Bab 15 Masih Bertahan
ISTRI PILIHAN IBUBab 15 Masih BertahanSadewa mendapatkan tugas langsung dari Pak Burhan selaku atasannya untuk menangani tender pengadaan buku sekolah di wilayah Palembang. Sampai akhir pekan ia masih berada di daerah yang terkenal akan sungai Musi dan penganan pempeknya itu.Devita pun pergi dari selepas Zuhur belum kembali. Biasanya istri siri Sadewa itu juga selalu pulang larut malam. Gemi sudah terbiasa sendirian di rumah. Rumah dalam keadaan sepi justru membuatnya merasa nyaman. Devita yang berlagak bossy, apa-apa minta dilayani sering membuat Gemi merasa kesal dan merasa buruk mood-nya.Setelah selesai dengan pekerjaan rumah, Gemi menghabiskan waktu dengan scroll-scroll sosial medianya. Sebuah notifikasi pesan dari sahabat dari kecilnya, Haris terbaca di layar ponselnya.[Lagi ngapain?] [Bosan, sendirian di rumah. Mas Dewa dinas ke Palembang.] Balas Gemi yang kebetulan sedang online.[Aku lagi main ke Jakarta, nih. Habis gajian, mau kutraktir makan yang enak?][Makan apa yang
Read more
Bab 16 Masih Berharap
Bab 16 Masih Berharap Ketika membuka pintu, Gemi terkejut melihat Haris sudah menunggunya di depan pintu pagar, duduk di atas jok sepeda motor matiknya. Haris mengenakan kaus oblong hitam dibagian dalam dan luarnya kemeja lengan panjang hitam bermotif kotak-kotak. "Widih, penampilan kamu keren juga malam ini!" puji Gemi tulus. "Biasa aja." Haris jadi salah tingkah mendapatkan pujian dari perempuan yang masih dicintainya hingga kini."Dah lama nunggu, Ris?" tanya Gemi sudah berdiri di samping motor."Ah ... Nggak. Baru juga sampai." Padahal sudah dua puluh menit Haris menunggu saking semangatnya ingin pergi malam mingguan dengan Gemi. "Nih, helmnya! Mau dipakein?" ledek Haris."Nggak, Bisa sendiri." Haris mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang, memberikan kesempatan bagi Gemi untuk menikmati pemandangan di sepanjang jalan yang mereka lewati. Sesekali Haris memberitahu nama jalan yang mereka lewati. Gemi menikmati keramaian ibukota di akhir pekan. Gadis desa itu memand
Read more
Bab 17 Rahasia Terungkap
ISTRI PILIHAN IBUBab 17 Rahasia Terungkap Berwisata malam dengan Haris berkeliling ibukota Jakarta membuat pikiran Gemi menjadi lebih segar, layaknya baterei yang baru diisi lagi dayanya. Healing membuat mood-nya membaik.Sebelum pukul sepuluh malam Gemi sudah kembali ke rumah sesuai izin yang diberikan suaminya. Kelelahan membuat gadis desa itu lekas tertidur setelah membersihkan badan. Dalam keadaan lelah Gemi masih sempat mengoleskan night cream pemberian Haris ke seluruh wajah. Noda hitam bekas jerawat sudah mulai tersamarkan meski sepenuhnya belum menghilang. Wajahnya sudah terlihat lebih cerah. Semua butuh proses, ada waktunya. Tidak ada yang instan kecuali mie.Pukul tiga dini hari Gemi terbiasa bangun untuk melakukan Sholat Tahajud. Kebiasaan yang sudah dilakukannya sejak masih duduk di bangku sekolah. Mbah Tum--neneknya--meski sudah renta masih rajin sholat malam. Gemi mengikuti kebiasaan baik dari simbahnya itu.Setelah mengucap salam, menengok ke kanan dan ke kiri, Gemi
Read more
Bab 18 Siapa yang Berkhianat
Bab 18 Siapa yang Berkhianat Menjelang sore terdengar deru mobil Sadewa di depan rumah. Devita berlari-lari kecil menyongsong kehadiran suaminya saat mendengar deru mobil memasuki garasi."Maaas, aku kangen!" Devita bergelayut manja di lengan suaminya. "Aku lelah," balas Sadewa sambil menepis tangan Devita membuat perempuan cantik itu menautkan kedua alisnya, heran dengan sikap dingin suaminya.Sadewa menjadi kesal dengan Devita karena mendapatkan aduan dari Gemi bahwa istrinya itu pergi dengan lelaki lain saat ia tidak ada di rumah.Gemi yang mengeluarkan kopor dari bagasi mobil merasa puas, Sadewa percaya apa yang ia katakan. Sikapnya mulai dingin terhadap Devita.Sadewa duduk menyandarkan tubuhnya di sofa. Fisiknya lelah setelah pulang dari perjalanan. Namun, batinnya sakit mengingat aduan Gemi, Devita pergi dengan lelaki lain saat ia tak ada di rumah."Mas, kamu kenapa cemberut, gitu? Capek, ya? Mau kupijat?" Devita langsung memegang kedua pundak suaminya itu.Sadewa mencengkal
Read more
Bab 19 Genderang Perang di Tabuh
ISTRI PILIHAN IBUBab 19 Genderang Perang Ditabuh"Aku duluan yang dinikahi Mas Dewa. Mas Dewa nikahi kamu juga karena terpaksa. Hanya demi ibunya. Dia tidak pernah sekalipun menginginkanmu. Asal kamu tahu Gemi, Mas Dewa itu cinta mati sama aku." Devita merasa di atas angin, merasa dicintai Sadewa."Jangan ngimpi kamu bisa dapetin hatinya. Dasar pelakor!" Devita memaki-maki Gemi seenaknya, melampiaskan kekesalannya.Devita menuduh Gemi sebagai pelakor karena merasa ia dinikahi Sadewa lebih dulu. Sementara Gemi merasa ia lebih berhak atas Sadewa karena dinikahi secara sah secara agama dan negara. Ada bukti buku nikahnya dengan Sadewa. Sementara Devita hanya dinikahi di bawah tangan, tidak sah secara hukum.Devita melemparkan buku nikah milik Gemi itu ke sembarang arah, lalu pergi meninggalkan kamar sempit di sudut dapur yang ditempati oleh gadis desa itu dengan kemarahan yang meluap. Wanita cantik itu melangkah dengan tergesa-gesa menuju kamarnya dengan Sadewa. Napasnya memburu. Ia ak
Read more
Bab 20 Upaya Pendekatan
Bab 20 Upaya Pendekatan Ketika Gemi menoleh, ternyata Devita sudah berdiri di samping gerobak sayur, memberikan tatapan kebencian kepadanya. Gadis desa itu sedikit gugup dan ketar-ketir, waspada dengan apa yang akan dilakukan Devita terhadap dirinya. 'Tidak biasanya Devita bangun pagi,' pikir Gemi heran.Tiba-tiba perasaan Gemi tidak enak. Devita pasti mempunyai maksud tertentu, yang pasti maksud buruk kepada dirinya. Aneh saja Devita yang tidak pernah masak ikut bergabung dengan ibu-ibu yang tengah berbelanja sayur."Ibu-ibu hati-hati, lho, dengan ART-nya," ucap Devita mulai memprovokasi warga kompleks. Deg! Gemi terhenyak, ia merasa jadi objek pembicaraan Devita."Memang kenapa, Bu Dewa?" komentar seorang ibu muda dengan pakaian kasual."Mungkin ART kalian yang dari kampung bisa aja jadi pelakor, lho." Devita berkata sambil melirik sinis ke arah Gemi."Oh, ternyata Devita ingin menjelekkan aku di depan warga kompleks," batin Gemi gemes."Ah ... Mana mungkin suami kita tertarik sam
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status