Semua Bab Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam: Bab 21 - Bab 30
221 Bab
Kecewa
“Aldrich bekerja di Blacton. Total Aldrich bekerja dengan tuan Garvin selama 5 tahun. 3 tahun pertama, dia bekerja sebagai orang yang mengawasi dan memastikan penyelundupan barang berjalan lancar. Karena kinerjanya yang bagus—akhirnya Tuan Garvin sendiri yang mengangkat Aldrich sebagai salah satu tangan kanannya. Dua tahun terakhir Aldrich bertugas membuat strategi bisnis di Blackton.”“Entah apa yang terjadi. Aldrich berhianat dengan bekerja sama dengan Wiliam dari Dark Blood. Aldrich membocorkan strategi jalur keamanan perdagangan satwa liar. Sehingga Dark Blood menyerang kemudian mengusai jalur yang awalnya milik Blackton.”Alesha mengambil duduk di salah satu kursi. Ada begitu banyak hal tentang Aldrich yang sama sekali tidak diketahuinya.“Jadi Aldrich memang berhianat..” lirih Alesha.“Benar, Nona. Setelah pergi dari Blackton, tuan Garvin mencarinya. Ada peraturan dari Blackton, siapapun yang berhianat tidak akan bisa hidup. Antara mati atau terus disiksa. Namun saat Tuan Garvin
Baca selengkapnya
Kecewa
Di dalam sebuah ruangan, terdapat seorang pria yang tengah menatap laptopnya. Layar laptop yang menampilkan sebuah rekaman CCTV di kamar. Seorang wanita yang tengah terbaring di ranjang. Tubuhnya meringkuk.Garvin sengaja memasang CCTV di sana agar bisa mengawasi Alesha. Ia ingin melihat bagaimana wanita itu hancur setelah tahu tentang kekasihnya yang sebenarnya. Namun saat melihat Alesha menangis—justru perasaannya tidak senang.“Sir, sebentar lagi meeting di mulai.” Suara Christ memecah lamunan Garvin.Garvin berdecak. Tangannya menutup laptop dengan kasar. Setelah itu berjalan ke arah cermin. Dasinya belum terpasang. Pakaiannya sedikit berantakan.TOK TOK“Masuk.”Seorang wanita dengan pakaian minim memasuki ruangan. Bukan gadis penghibur, jangan salah paham dulu. Wanita seksi dengan kemeja ketat dan rok di atas lutut itu adalah Sekretaris baru Garvin. Baru sekitar seminggu yang lalu.Padahal Garvin biasanya tidak suka jika ada wanita yang bekerja dengannya, karena akan memecah ko
Baca selengkapnya
Jalur Rahasia
Alesha terbangun dari tidurnya. Entah sudah berapa lama ia tertidur di sini. AC di sini menyala dan membuatnya mengigil. Mencari keberadaan remot. Alesha mengarahkan remot itu ke AC yang terpasang di atas. Namun ia mengernyit melihat sebuah kamera pengawas dengan ukuran kecil yang terpasang di sana.“Apa itu CCTV? Jadi aku diawasi?” tanya Alesha pada dirinya sendiri.Melangkah mendekat. Di depannya ada sebuah rak kosong tanpa berisi apapun. Ia ingin memanjat rak itu kemudian mengambil CCTV yang berada di atas. Namun saat tubuhnya sudah berada di atas—tubuhnya tidak sengaja menyenggol sebuah knop.Alhasil ia melompat dengan tangan yang terasa ngilu. Alesha meringis mengusap tangannya. Entah kenapa akhir-akhir ini ia sering kali menabrak benda padat.KreeetRak itu memutar sendirinya. Di depannya ada sebuah brangkas dengan kode. Karena Aldrich suka sekali menggunakan tanggal lahirnya sebagai kode akses, ia mencoba memasukkan tanggal lahirnya.Benar saja langsung terbuka. Alesha mengambi
Baca selengkapnya
Kabur
Setelah berhasil keluar dari jalur bawah tanah. Alesha berada di hutan. Ia mencari keberadaan sungai. Setelah ketemu, ia segera mengkuti arah sungai itu. Setelah berpuluh-puluh menit mengikuti sungai, akhirnya Alesha menemukan jalan raya.Ia beberapa kali melambaikan tangan. Hingga akhirnya ada sebuah mobil pick up yang berhenti.“Butuh tumpangan?” tanya seorang wanita tua yang menatap Alesha kasihan.Alesha mengangguk.“Kami akan ke kota. Naiklah di belakang.” Alesha tersenyum kemudian berjalan ke belakang. Menaiki mobil itu susah payah. Ternyata di belakang mobil itu ada banyak sekali Anjing yang berada di dalam kurungan. Mereka menggonggong tidak karuan melihat Alesha. Seperti melihat hantu saja.“Kasihan dia. Sepertinya gangguan mental. Dia cantik tapi kenapa begitu kotor.” Alesha mendengar wanita itu berbicara pada suaminya. “Dia terlihat seperti hantu. Dressnya sangat kotor dengan tanah seperti bangkit dari kubur.”Alesha menghela nafas. Menatap dirinya sendiri. Benar—dressnya b
Baca selengkapnya
Kemarahan Garvin
“Kami mencari tuan ke mana-mana. Untung saja kami menemukan anda. Kalau tidak kami bisa dibunuh tuan muda.”Kakek itu menatap Alesha yang menjauh. Kemudian dengan cepat merangkulnya ringan. “Ayo cucu kakek. Alesha kamu ikut kakek pulang.”Alesha menggeleng. “Tapi saya bukan cucu anda.”“Mulai sekarang kamu cucu kakek.”Alesha ingin kabur tapi orang-orang yang ia yakini sebagai bodyguard kakek itu, mulai memeganginya dari samping. Belum lagi tangan kakek itu yang sekarang menggandeng tangannya.“Ikuti saja, nona. Tuan sangat pelupa. Setelah tuan melupakan anda, anda bisa pulang,” bisik Bodyguard yang berada di samping Alesha.~~Alesha turun dari mobil. Mereka masuk ke sebuah rumah besar berwarna putih. Sampai di dalam Alesha sangat terpana dengan interiornya. Nuansa klasik dan hangat. Ada berbagai lampu yang digantung di atas.“Cucu kakek pergi bersih-bersih dulu. Bibi Rosa akan membantu kamu,” ucap kakek kemudian pergi begitu saja.Alesha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bodygu
Baca selengkapnya
Terjebak Diantara Drama Keluarga
Alesha keluar dari kamarnya pagi hari. Ia berjalan menyusuri rumah bertingkat dua ini. Ia ingin bertemu salah satu orang yang berkepentingan di sini sebelum pergi. Ia merasa sudah terlalu merepotkan.“Bi Rosa.” Alesha sampai di dapur. Di sana Bi Rosa sedang sibuk-sibuknya menyiapkan makanan.“Kenapa Nona?” jawab Bi Rosa masih berkutat dengan masakannya. Bumbu-bumu yang sedang di tumis oleh Bi Rosa sangat harum. Alesha meneguk ludahnya sendiri.Alesha menggeleng. ‘Jangan memikirkan makanan.’“Bi saya mau pergi. Di mana saya bisa bertemu dengan kakek? Saya mau pamit. Sekalian terimakasih karena sudah diijinkan tinggal di sini.”Bi Rosa berhenti. Ia mengangguk pelan. “Nona pergi saat sudah makan ya. Nanti Tuan keluar kamar saat sarapan.” Kemudian Bibi menyibukkan diri sendiri di dapur.Alesha meringis heran. Kenapa orang-orang di sini seakan menghalanginya untuk pergi. Tapi dipikir lagi jika dia pergi tanpa makan—dijalan dia akan kelaparan. Baiklah Alesha akan menurut.“Ada yang bisa say
Baca selengkapnya
Cucu Laki-laki?
“Kakek punya cucu laki-laki?” tanya kakek.“Astaga, Dad. Daddy bahkan melupakan cucu sendiri.”Kakek menatap putra dan menantunya bergantian. “Siapa suruh tidak pernah menjenguk kakeknya sendiri. Setelah mewarisi kekayaan, dia sibuk bekerja dan memupuk harta. Suruh dia ke sini.” Kakek berdiri dengan kemarahan.“Alesha cucu perempuan kakek. Tidak boleh pergi. Kamu tetap di sini.”“Tap—”Kakek tidak memedulikan apapun. Ia berjalan meninggalkan mereka bertiga melongo di ruang makan.“Daddy aneh sekali, cepat hubungi putra kita.”“Hallo, ini Mommy kamu jangan melupakan orang tua. Kamu harus ke rumah kakek. Kakekmu sangat aneh. Dia mengadopsi cucu perempuan—kalau kamu tidak ingin tersaingi kamu harus ke rumah kakek.”“Aku sibuk. Selesaikan kalian.”Wanita itu menatap Alesha dari atas hingga bawah. “Perempuan yang diadopsi kakekmu sangat cantik, kulitnya sangat putih, rambutnya pirang, pokoknya kecantikan orang asia. Kakekmu benar-benar aneh, kamu harus ke sini.”~~Alesha duduk di depan se
Baca selengkapnya
Apa Yang Sebenarnya Terjadi
“Kamu sudah tahu tentang Alesha?” tanya Abraham. Garvin mengangguk. “Kekasih anak buahku yang berhianat, Aldrich.” “Ada harus kakek luruskan di sini. Aldrich tidak berhianat. Aldrich melakukannya atas suruhan kakek.” Garvin semakin bingung. “Maksud kakek?” “Aldrich mendatangi kakek untuk memutuskan kontrak dengan Blackton. Blackton hanya memutus kontrak saat sudah bekerja selama 10 tahun lebih. Jika memaksa ingin berhenti—maka akan dianggap sebagai berhianat. Aldrich ingin keluar dari Blackton dengan cara yang kakek sarankan.” “Kakek menyuruhnya berpura-pura berhianat dengan menjual informasi strategi jalur penjualan pada salah satu musuhmu. Setelah itu Aldrich harus bisa mencari informasi musuh dan memberikannya padamu. Dengan cara itu kakek sendiri yang akan memutuskan kontraknya dengan Blackton. Tapi setelah Aldrich mendapatkan informasi dari musuhmu, dia lebih dulu dibunuh.” “Aldrich sangat menyayangi kekasihnya, Alesha. Dia bahkan menitipkannya pada kakek jika terjadi sesuat
Baca selengkapnya
Tidak Waras
“GARVIN CARVER BLACKTON!” teriak Sean yang begitu menggema. “BERANINYA MEMBUAT KERIBUTAN DI DEPAN ORANG TUA!”Dari bawah Alesha menatap Garvin dan kakek. Garvin memegang bahunya sendiri yang mendapat tembakan kakeknya. Ia meringis pelan, untuk kesekian kalinya Abraham harus memberi pelajaran pada Garvin.“Kamu tidak pernah dewasa. Pikiranmu pendek, kakek tidak bisa membiarkanmu menyakiti cucu kakek yang tidak bersalah. Pikirkan sendiri perasaanmu. Kamu terobsesi dengannya atau kamu benar-benar suka dengannya.”Garvin memegang bahunya. “Seseorang kejam sepertiku tidak mempunyai perasaan menyedihkan seperti itu.” Kemudian berbalik dan berjalan ke arah kamarnya berada. ~~“Pergi ke kamarmu. Kunci yang rapat dan beristirahatlah,” ucap Valencia pada Alesha.“Terimakasih,” balas Alesha. Ia pamit pergi. Ia menghela nafas lelah, begitu sampai di kamarnya—ia mengangkat gagang pintu. Membukanya perlahan.Nafasnya tercekat saat melihat pria yang kini telanjang dada sedang duduk di tepi ranjang.
Baca selengkapnya
Pulang
Alesha berada di dalam pesawat. Ia menatap sebuah ponsel pemberian kakek Abraham. Katanya saat sudah sampai, Alesha wajib mengabari kakek. Alesha hanya tertawa kecil saat mengingatnya.Garvin benar-benar melepas Alesha. Usai kegiatan ciuman mereka, Garvin membiarkan Alesha tidur di kamar dengan tenang.“Last goodbye.” Garvin mengusap puncak kepala Alesha waktu itu.Alesha yang malu. Tidak bisa berkata-kata lagi.Kemudian pagi harinya—Garvin sudah pergi dari rumah kakek. Dia pergi tanpa meninggalkan satu katapun. Alesha lega, setidaknya mereka tidak bertemu di pagi hari. Jika bertemu pasti Alesha malu setengah mati.Mengenai Aldrich. Alesha sudah tahu semuanya dari kakek. Abraham sudah memberitahu Alesha yang sebenarnya, jadi dia tidak perlu terbebani dengan Garvin. Alesha bisa pergi tanpa beban. Ia hanya akan menganggap semua kenangan dari tempat ini sebagai sebuah mimipi. Mimpi indah dan mimpi buruk.~~Sampai di sebuah bangunan besar. Alesha melangkah masuk. Kedatangannya di Panti m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
23
DMCA.com Protection Status