All Chapters of Bukan Cerita Cinta Biasa: Chapter 31 - Chapter 40

76 Chapters

Bab 31. Akhirnya Terkuak Walaupun Pura-pura

Ayu telungkup di pembaringan, beberapa bekas pecahan kaca terlihat tertutup perban yang masih basah oleh obat.Ayu memejamkan matanya, ada bulir air mata terus mengalir.Desi merasa tak tega melihatnya, walaupun apa yang sudah terjadi, Ayu adalah sahabatnya.Desi membelai rambut Ayu dan mengecupnya pelan."Maafkan aku Ayu, Maafkan aku." Desi sudah ikutan terisak."Kau tak bersalah, Bram yang kurang ajar.""Aku ... akan penjarakan dia. tenang saja.""Tegar ...." desis Ayu dan mulai menangis lagi."Aku akan menjaga Tegar."Ayu menggeleng, "biar dia bersama Santi." Desi merasa serba tak enak. "Mungkin sayangku pada Tegar melebihi dari kamu Ayu, buktinya aku semakin ikhlas menyerahkan suamiku untukmu.""Jangan bahas itu sekarang, kepalaku pusing sekali,' balas Ayu dan memalingkan wajahnya.Desi terdiam, namun tangannya masih terus membelai rambut Ayu.***Santi sudah membersihkan semua pecahan kaca, dan menceritakan kronologinya pada salah satu petugas yang datang. Tak lama datang Pras
Read more

Bab 32. Tersayang

"Ibu, masak sayur lompong Bu," pinta Ayu pada malam itu."Apa! Mau nyari batang lompong di mana malam-malam begini," ujar ibu.Lompong adalah batang dari umbi talas.Ayu terdiam, "Tapi rasanya ingin sekali Bu, dulu ibu sering buat kan?""Itu dulu, Ayu , masa kecil kamu. Ah jangan yang aneh-aneh, ibu nggak bisa nemuin lompong itu."Kemudian Pras keluar dari kamarnya dan ikutan nimbrung."Besok aku carikan, sayang. Tapi nggak malam ini. Lihat sudah jam 11 malam, nggak mungkin ke pasar, lagian pasarnya tutup."Ayu sedikit cemberut dan langsung masuk kamar. Ibunya memandangnya sedih."Tak apa Bu, biarlah besok aku cari lompong tersebut, sekarang ibu istirahatlah."Ibu pun menurut perintah menantunya tersebut. Kebahagian saat ini karena pengorbanan dari Pras juga.Pagi menjelang, kesibukan di rumah Desi sungguh meriah, Tegar sudah berlarian mengejar kelinci di halaman. Pak bandar hanya tersenyum saja, semua taman sudah bersih hanya rumput luas terhampar jadi tak membahayakan Tegar yang ber
Read more

Bab 33. Rencana Desi

Di dalam rumah, Ayu nampak mengelus perutnya yang terlihat cepat sekali besar."Ibu, ibu! apa aku normal, usia kehamilan empat bulan tapi kaya lima bulan saja."Ayu masih melihatnya di cermin.Mendengar Ayu memanggilnya, ibunya pun mendekat, memang perut Ayu terlihat besar, dan tubuhnya cepat sekali gemuk."Kau sudah periksa bulan ini, Ayu?""Belum Bu.""Jangan-jangan anak kamu kembar, Ayu.' Perkiraan ibunya membuat Ayu langsung menatap ibunya dengan tak percaya."Mungkin, benar saja Bu, karena napsu makanku sungguh luar biasa. nggak pernah kenyang." "Ayok kita periksa sekarang, bila benar anakmu kembar kali ini, ibu bahagia sekali Ayu. Tegar akan punya adik baru.""Tegar Bu? bukankah sudah sebulan lebih Desi tak membawa tegar main ke sini. Santi juga tak beri kabar, ah aku terlalu asyik sampai lupa jadwal mereka berkunjung padaku Bu ."Ayu segera mengambil ponselnya dan menghubungi Santi.Tak juga aktif, Ayu menjadi tanda tanya ada apa sebenarnya? kini, berganti Ayu menghubungi Desi
Read more

Bab 34. Rahasia terkuak

Begitu asyiknya Pras menikmati kegiatannya, sambil duduk Tika bak menyusui seorang bayi. Kini berganti pada gundukan yang sebelahnya. Tak ayal benda kenyal dan menggemaskan itu sudah Pras Raup dalam genggaman tangannya. meremas dan memainkan benda kecil berwarna coklat muda tersebut. Desahan dari mulut Tika membuat Pras semakin intens bergerilya."Pak, kok enak ah ...."Pras masih terus mengenyot milik Tika, tak lama melepasnya dengan menariknya pelan. Kini bibir ranum Tika menjadi sasaran berikutnya.hmmm hmmm hmmmterdengar suara suara saking berdecap, tak lama terdengar ketukan di pintu.Tika segera berdiri dan membenahi pakaiannya yang sudah setengah terbuka, begitu juga Pras, segera membetulkan resletingnya yang baru saja dibuka Tika.Tika segera bersembunyi di bawah meja kerja Pras."Ya, Masuk."Bu Indira masuk, di tangannya ada setumpuk map yang kini diletakan di meja kerja Pras."Apa ini?""Tugas kemarin Pak, beberapa laporan yang perlu bapak tanda tangani.""Oh, iya. Nanti sa
Read more

Bab 35. Pendam

Ayu langsung membalikkan badannya dan tersenyum lebar, matanya berbinar bahagia melihat suaminya pulang kerja."Apa Mas? Martabak manis?"Suaminya mengangguk dan menarik tangan istrinya pelan, membantunya turun dari ranjang dengan hati-hati.Ayu masih dengan senyum manisnya, walaupun dalam hatinya sangat remuk redam.Ayu melahap martabak manis yang sudah terhidangkan di meja makan, ternyata ibunya telah memindahkan makanan tersebut ke sebuah piring besar. Ayu menikmati makanan tersebut tak sadar air matanya menitik, segera dihapusnya dengan lengan bajunya. Pras menatapnya tak curiga, "aku mandi dulu ya? Love you." Tangan Pras mengelus rambut Ayu perlahan, dan lelaki yang penuh drama itupun pergi meninggalkan Ayu dan ibunya. Ayu terdiam, segera meletakkan kembali makanannya, dadanya sesak, akhirnya Isak tangisnya pun pecah.Ibunya kaget melihat perubahan mendadak dari Ayu."Ada apa, Nak? Mengapa kau menangis? Ada apa?!"Ayu masih terus terisak, tak sanggup untuk menceritakan pada ibun
Read more

Bab 36. Rasa Yang Terdalam

Ayu sudah mendapatkan info wanita selingkuhan suaminya. Hari itu, sengaja dirinya tak menemui suaminya. Ayu langsung pulang setelah bertanya banyak info pada Bu Indira.Siang ini, sangat terik. Suasana warung yang cukup sepi, hanya ada dua orang yang sedang duduk saling berhadapan."Sudah sampai mana hubunganmu? nampaknya malah kau yang keblinger? enak mana aku apa dia?""Cih! ha ha cuma aku manfaatkan saja, masalah enak atau tidak tergantung cara aku menikmatinya." Dua orang itu adalah Bram dan Tika. Mengapa mereka bisa saling kenal. Tika adalah suruhan Bram untuk menggoda Pras, dan menjadikan pria haus sex itu agar hancur bisnisnya. Bram ingin Ayu betul-betul sengsara seumur hidup. Dendamnya sudah diluar batas."Ingat! kau masih dalam genggamanku! bila kau berulah jangan harap ibu dan anakmu selamat!"Tika menatap Bram tajam, lelaki inilah yang dulu membuatnya sempat mabuk kepayang saat dirinya berjas keren, duduk di kursi yang basah, bahkan uang begitu gampang Tika raih dari lelak
Read more

Bab 37. Santi

Santi duduk di dalam mobil dengan gelisah. Kilatan matanya tak tenang."Kau ini kenapa Santi?""Entahlah Bu, aku teringat sama Kak Ayu. apakah dia baik-baik saja.""Aku sengaja tak kasih tahu kedatangan kita, aku akan buat kejutan untuknya." Desi pun melirik pada Tegar yang masih tertidur dalam duduknya dekat Santi.Perasaan Santi memang tak salah, satu jam berlalu, terjadi percekcokan dalam rumah tangga Ayu.Pras dalam keadaan emosi, terlebih lagi Ayu. terlihat barang-baramg sudah berserakan di lantai."Dengar ya, Mas! kau tak ada hal di rumah ini! karena ini rumahku! perselingkuhan mu sungguh menjijikkan! aku tak menyangka kau begitu haus sex! apa lagi perbuatanmu yang terekam CCTV sangat tidak punya etika.""Kau! kau yang membuatku seperti ini!""Kau hanya bisa menyalahkan wanita. nggak Desi ataupun aku! lelaki tak tahu terima kasih! betul tindakan Desi, lebih baik membuang lelaki macam kau!"Tangan Pras hendak menampar pipi istrinya, tapi urung dilakukannya.Dilihatnya wanita yang
Read more

Bab 38. Ayu Koma?

Salah satu petugas yang ada di dalam kamar operasi pun keluar, dan memberitahukan keadaan Ayu pada Desi. wajahnya tampak serius, Ibu memandang Desi dengan cemas, ada apa?begitu juga Santi, erat dirinya memegang tangan ibu Ayu "Semoga Kak Ayu selamat ya Bu?""Iya, Dan. ibu takut kenapa-kenapa." Tak lama Desi mendekat pada dua wanita itu."Bagaimana Ayu , Nak Desi?!" tanya ibu cemas."Semua lancar Bu, bahkan dua bayi kembar dalam keadaan sehat tapi ....." Desi mengantung dan mencoba untuk tenang, karena hatinya yang gemuruh kencang."Ayu sedang dalam keadaan koma, dia mengalami pendarahan hebat, saat ini belum siuman dari obat biusnya.""Ya Allah, anakku, Ayu." ibu langsung terisak menangis, begitu juga Santi langsung memeluk sang ibu.Desi terdiam, dan duduk karena kakinya terasa lemas dan tak menyangka hal ini akan terjadi. ini karena beban pikiran akibat perbuatan Pras. brengsek juga lelaki itu. Desi menggerutu pada dirinya sendiri, juga pada mantan suaminya itu. "Aku akan menel
Read more

Bab 39. Amarah Desi

Wanita cantik yang berbola mata toska itu terus menatap lelaki jangkung yang kini bertubuh berisi. Parasnya tak berubah malah justru semakin tampan saja dengan porsi tubuh tinggi besarnya. Apalagi penampilan kemeja dan semua barang branded yang dia kenakan."Aku tak menyangka begini kelakuanmu Mas! nggak nyangka! kau semakin liar saja, aku pikir dalam hatimu hanya ada Ayu setelah aku!""Aku bisa jelaskan Des, aku –""Mau kau jelaskan pakai alasan apa lagi Mas! aku sangat kecewa, apa lagi tentang perusahaan, mengapa belum bayar pajak? mana pemasukan yang tinggi itu? mana royalti untuk karyawanmu?" Rentetan amarah Desi dilampiaskan saat itu juga.Pras terdiam, memang dirinya salah tak membayarkan kewajibannya. "Des akan aku jelaskan satu per satu.""Baik, pertama siapa wanita itu?!"Pras menarik napasnya dalam-dalam. Memandang mantan istrinya yang masih tetap cantik dan semakin tegas pada dirinya."Di-a .... apa ya?""Selingkuhan mu!?"Pras mengangguk pelan, matanya masih menatap Desi
Read more

Bab 40. Resah dalam Birahi

Pras meringkuk tertidur di kursi depan kamar Ayu, ibu Ayu membiarkan menantunya dalam keadaan seperti itu, walaupun dirinya masih ada rasa kasihan pada menantunya ini, tapi rasa sebal masih juga menggelayuti nya."Ah, biar kau kedinginan, rasakan! itu kelakuanmu sendiri," ucapnya parau saat melihat Pras. Lalu ibunya pun masuk ke dalam kamar lagi.Dalam rumah besar nan mewah di sudut kata, jauh dari rumah sakit tersebut, telah terjadi sebuah peristiwa yang panas.Tika masih duduk di atas lelaki macho dan berbadan kekar tersebut."Masih mau lanjut kan? tanggung nih, satu goyangan lagi." Setelah berkata demikian, pantat Tika pun mulai bergoyang pelan, posisi duduk di sofa empuk itu membuat nyaman di lelaki yang sudah memegangi belakang pantat Tika."Kau memang hot, edan! ini sudah gol ke dua, ah .... rasanya kliyer-kliyer hemp," desah si lelaki sambil memejamkan matanya, menikmati goyangan Tika bak penari gemulai. Goyangan ulegan itu adalah andalan Tika. "Siap ...."Tak lama wanita berpi
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status