Semua Bab Bukan Cerita Cinta Biasa: Bab 21 - Bab 30
66 Bab
Bab 21. Tersayang
Acara di panti asuhan pun sukses dilaksanakan, ibu senang sekali bahkan Desi dan Ayu terlihat bagai kakak beradik saja. "Aku janji akan menjaga Ayu Bu, maafkan atas segala yang terjadi.""Ibu tahu Nak. maksud dari kamu. Dengan menyuruh suamimu menikahi Ayu. agar Ayu pun tak tercoreng muka karena persyaratan hamil dari kamu.""Ibu maafkan saya, Bu." Desi memeluk ibu ayu dengan erat.Ayu memandang Desi, "Kau keterlaluan Des, membawa aku ke dalam polemik seperti ini." Ayu sudah terisak lagi.Desi menghela napasnya, memang dirinya tak menceritakan segala persoalan rumah tangganya pada Ayu, juga sifat suaminya. Desi pun baru mengetahui Pras begitu."Ayu, semua tak sesuai ekspektasiku. bila aku bilang terus terang padamu, kalau mau sewa rahimmu kan nggak lucu ," ujar Desi."Kita selangkah lagi, biarkan anak Ayu lahir dengan selamat." sambung ibu."Anak aku Bu." kata Desi membetulkan perkataan ibu.Ibu terdiam, serba dalam kebimbangan. Ayu masih diam. ***"Tau kan? Makanya mohon kerjasama
Baca selengkapnya
Bab 22. Pilihan Sulit
Dalam sebuah rumah yang disewanya diam-diam, Ayu duduk terpekur, segera tangannya menggapai ponsel dalam tasnya, membuka penutup ponsel dan mengambil memori chipnya, lalu menggantinya dengan kartu chip yang baru.Semua dilakukan dengan cekatan. Sudah keputusan Ayu pergi sejauhnya dari ujijan yang menderanya.Dirinya masih dalam kawasan ibukota, Ayu sengaja mencari tempat tinggal jauh dari kota, enam jam perjalanan dari rumah kontrakan pilihan Pras. Pasti Pras belum menyadari kalau sebenarnya Ayu tak ada di rumah itu.Maafkan aku Mas, aku harus lakukan ini, aku pun ingin bahagia. Terlebih Desi, memang secara rasio, tak masalah anaknya di asuh Desi, toh, nyatanya dirinya pun tak akan jauh dari Desi.Tapi, Ayu mengelus lagi perutnya,Tubuhnya terasa lelah sekali. Rumah yang di sewanya ini, cukup rindang dan adem, Ayu sudah membayarnya untuk satu tahun penuh. Sampai anakku lahir, batin Ayu. Sesaat Ayu membuka bekal makannya. Tak lama dirinya sudah tertidur lelap.***Pras nampak gusar, b
Baca selengkapnya
Bab 23. Terkuak
Terpaksa kini, Pras harus rawat inap di rumah sakit. Daya tubuh ya betul-betul drop. Sudah dua kantong infus masuk ke dalam tubuhnya."Cepatlah pulih, Mas. Aku butuh bantuanmu mencari Ayu," isak Desi seraya terus memegang erat tangan suaminya. Pandangan Pras nanar, melihat air mata Desi. "Sudahlah, sayang. sabar, aku akan segera baik-baik saja." Tangan satunya Pras menggapai ujung kepala Desi. Walau bagaimanapun, wanita ini pernah ada di dalam hatinya.Hening sesaat. Pras kembali memejamkan matanya. Desi memandang wajah suaminya, Prasetyo lah lelaki yang paling mengerti dirinya. Segala keluh kesahnya selalu di dengarnya tak pernah suaminya begitu drop kondisinya.Desi mengelus pipi suaminya dan mengecupnya pelan, "maafkan aku, Mas." Malam ini, Pras sudah diperbolehkan untuk pulang. Wajahnya sudah tak pucat lagi, banyak perubahan pada tubuhnya, sedikit kurus."Aku buatkan makanan kesukaanmu, Mas.""Sudahlah Des, nggak usah. Aku ingin kau duduk saja denganku."Desi memapah suaminya p
Baca selengkapnya
Bab 24. Sebuah Takdir
Apakah Desi baik-baik saja? kecelakaan itu membuat Pras sangat panik. "Bangun, Sayang." Pras menggengam tangan Istri erat-erat.Desi tampak sangat pucat, kondisinya sangat memprihatinkan.Beberapa anggota tubuhnya terluka cukup parah.Bagaimana memberitahukan berita ini pada Mami, pikir Pras. Pikirannya semakin kalut. Sementara Desi belum juga tersadar."Desi, maafkan aku, kau yang memilih Ayu masuk dalam kehidupan rumah tangga kita, aku yang terlalu juga gunakan perasaaan. Akhirnya menjadi seperti ini. Jujur, aku lebih bahagia seperti dulu. namun, aku tak bisa berbuat banyak setelah aku mengenal Ayu lebih dalam, apa lagi Ayu sedang hamil anakku, maafkan pula pernyataanku yang menyakitimu, maafkan aku ...." Pras menunduk dan mengecup punggung tangan Desi.Sudah dua hari berlalu, dua hari pula Pras tak pernah meninggalkan Desi. Dan hari ini, Desi siuman! namun, ada sebuah takdir yang tak terduga, ternyata mata Desi tak bisa melihat! sebuah pecahan kaca merusak kedua bola matanya. Sung
Baca selengkapnya
Bab 25. Bahagia
Rumah kontrakan milik Ayu begitu ramai oleh penjenguk bayi yang baru dilahirkan itu. Kasak kusuk pertanyaan pun mulai timbul. Ayah si bayi mengapa tak hadir. Ayu berusaha untuk menutupinya, memang Ayu sudah tunjukan surat nikahnya, dan saat ini memang dirinya sedang di runding masalah. Tak selamanya harus kembali pulang bukan? aku harus hadapi semua resiko keputusannya sebagai istri ke dua, begitu Ayu menjelaskan pada mereka.Akhirnya mereka pun mengerti juga, bagaimana posisi Ayu saat ini."Maafkan saya ibu RT. bukannya saya ini melarikan diri, tapi saya ingin selesaikan masalahku.'"Tak apa Ayu. semoga masalahnya cepat selesai dengan baik ya, Ayu.""Terima kasih Bu,"Begitu juga Desi, operasi transparasi bola mata pada mata Desi berjalan dengan. sempurna. Kini, Desi sudah bisa melihat lagi, sekarang tinggal pemulihan saja. Ada wajah bahagia terpancar dari lubuk hati suaminya. Tapi hal itu tak bisa dilampiaskan pada isterinya.Hari-hari dilalui Pras dalam keterpurukan, dirinya hanya
Baca selengkapnya
Bab 26. Tak Disangka
Bisnis online Ayu semakin lancar dan menjanjikan, apalagi pesanan gamis begitu membludak. Cara penyampaian Ayu dalam live sangat menarik. Sehingga banyak pelanggan betah dan nyaman dengan produk yang ditawarkan Ayu.kini sebuah toko kecil menjadi pemasukan utama bagi Ayu. Kepindahan rumah Kontrakan menjadi pemicu utama lancarnya jalan ini.Tegar semakin lucu saja, tingkahnya yang sudah mulai menunjukkan kepintarannya, dalam berjalan juga berceloteh. Satu-satunya orang yang paling dibutuhkan saat ini adalah Santi. Ayu seratus persen percaya pada asisten pribadinya ini, Ayu tak menganggapnya baby sitter ataupun pembantu. Semua dikerjakan bersama-sama, Tapi Ayu memberikan penghasilan pada Santi. Tegar bak mempunyai dua ibu yang sangat menjaganya.Namun, dibalik kesuksesannya ada saja angin besar yang menerpanya, yaitu Bram!Mantan suaminya ini sungguh sangat menjengkelkan. Mengapa kini dia tahu keberadaan Ayu? karena tak sengaja, suatu hari dirinya mengantar kliennya untuk mengambil pesa
Baca selengkapnya
Bab 27. Bram Berulah
Lelaki itu masih tetap memandang Ayu dengan tajam, heran ini, wanita mengapa semakin cantik saja. Walaupun tubuhnya kini terlihat lebih berisi, tapi ini terlihat seksi di depan Bram."Kau akan menyesal Ayu bila mengusirku. suatu saat kau akan butuh diriku.""Aku tak Sudi! kau campakkan aku begitu saja, demi pembantu rumah tangga yang tak punya adab, aku butuh bantuanmu? jangan mimpi. aku tak rela bersaing dengan wanita pilihanmu itu. jadi sekarang sudah tak ada hubungan apa-apa lagi! kau orang asing untukku. paham!" Bram menatap lagi Ayu, ada rasa marah saat Ayu begitu menghina Harni. Malu terasa di hati Bram Bram segera pergi dari ruangan itu."Tunggu! bawa kembali barangmu. aku tak mau menerima apapun darimu." Santi segera mengambil barang yang dibawa Bram dan menyerahkannya kembali padanya."Santi tutup pintu depan!" Ayu menatap Bram dengan sinis. Rasa terhinanya dulu masih terasa.**Santi memandang seorang ibu yang terlihat selalu melongok ke dalam toko. Rasa penasarannya begi
Baca selengkapnya
Bab 28. Desi berkomitmen lagi
Kelakuan Bram semakin brutal, siang ini di saat Ayu membawa barang dagangan karena ada yang COD. Bram langsung memepet motor Ayu, dan meminta dengan paksa sejumlah uang."Kalau kau tak berikan uang itu, aku bisa menculik anakmu, ngerti!!""Apa! Kau!! Dasar perampok!""Diam, aku bisa berbuat kasar padamu, ayo! serahkan uangnya!"Ayu dengan gemetar menyerahkan sejumlah uang yang ada di dalam dompetnya. Dirinya takut Bram benar-benar akan menculik Tegar.Setelah Bram mendapatkan apa yang diinginkannya, dia langsung pergi begitu saja.Ayu hanya terdiam, sialan ini namanya perampokan. Dirinya sudah tahu sifat arogan Bram.Malam ini, Ayu duduk termenung saja. Tegar sudah tertidur dengan nyenyak. Kejadian siang tadi di luar dugaannya. Ada rasa khawatir bila Bram akan berulah lebih lagi.Apakah dirinya harus mempertimbangkan saran Desi. Memang harus tetap memikirkan masa depan Tegar. Terlebih lagi, posisi anaknya benar-benar harus dipikirkan matang-matang. Bram sudah mulai melakukan aksinya,
Baca selengkapnya
Bab 29. Pras
Tangan yang mencekal tangan Bram adalah Pras. Ayu sampai tak berkedip melihat suaminya datang pada saat yang tepat. Entah, ada genderang bahagia dalam hati Ayu. Namun, ada kesedihan yang tampak di mata Ayu, melihat penampilan Pras yang sekarang, kurus dan kulitnya sedikit menghitam. tubuh jangkungnya terlihat semakin tinggi saja. Baju yang asal-asalan dan kusut. Apakah Desi tak mengurus suaminya, ah ... mengapa pula Ayu berpikir semacam itu, bukankah dia masih sebagai istrinya pula."Mas Pras," bisik Ayu lirih. Setelah Pras sudah mengusir Bram, dirinya kembali ke hadapan Ayu. Matanya menatap wanita itu penuh kerinduan. Kecurigaannya benar, Desi membawa semua dus-dus berisi pakaian dan mainan untuk seseorang yang dia curigai. Walaupun di depan Istrinya Pras harus berpura-pura bodoh.Ayu nampak ragu, hendak berbuat apa, matanya langsung menatap ke dalam netra mata Pras.Langsung dengan cepat, Pras memeluk Ayu dalam deraian air mata. lelaki itu tipe yang gampang tergugah dalam air mata
Baca selengkapnya
bab 30. Bram Yang Brengsek
"Aaa!" Ayu terpekik, saat rambutnya ditarik Bram dari belakang. Santi yang melihat hal tersebut, langsung mengambil Tegar dari gendongan Desi, dan segera membawa tegar masuk ke dalam kamar.Ibu menarik tangan Ayu. Desi masih tergugu melihat kejadian yang tiba-tiba ini."Ada apa sebenarnya! dan kau siapa! lepaskan Ayu!!' teriak Desi penuh emosi.Desi lupa dan pangling atas penampilan Bram saat ini."Wkk wkk, aku Bram mantan suaminya. ternyata Ayu hanya modol pinjam rahim saja, cuihhhh." Bram terus menarik rambut Ayu.Desi kini paham Bram mantan suami Ayu."Kau mau apa?! lepaskan Ayu. hal ini tak ada hubungannya denganmu, Ayu menikah secara sah. kau yang bajingan apa sekarang kau pernikahanmu dengan wanita babu itu sah di pengadilan! dasar lelaki bodoh!" omongan Desi yang penuh emosi itu memancing Bram untuk melepaskan jambakan pada Ayu."Kau!!""Apa! memangnya aku tak tahu kebusukanmu hah! lelaki macam kau itubdi loakan banyak! kau butuh duit kan! hingga melakukan ini! tak mungkin kamu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status