All Chapters of Mengejar Cinta Pangeran Dingin: Chapter 31 - Chapter 40
71 Chapters
Sahabat Kecil
Artha dan Birru nampak gusar melihat Shega yang tak kunjung faham.“Iya, misal kaya dek-dekan kah, atau kaya mau mati kah?” sahut Artha menjelaskan.Shega bergeming sesaat, retina matanya menatap pada langit-langit, “berarti selama ini gue udah jatuh cinta sama semua orang ya?” tanya Shega, membuat Artha dan Birru bergeming, mereka berdua nampak dibuat bingung.“Maksud lo? ya kali lo jatuh cinta sama gue juga ga” seru Birru, ia merasa aneh atas ucapan Shega barusan.“Gue selama ini dek-dekan dari lahir cok,” ujar Shega polos seraya menatap Artha dan Birru bergantian, sementara Artha dan Birru sudah tertawa terbahak-bahak di tempat.“AHAHAHAHA, BUKAN GITU MAKSUDNYA ANJIR. AHAHAHA,” Birru tertawa cukup kencang, dipastikan dapat memekakan telinga bagi siapa saja yang mendengarnya.“AHAHA SHEGA POLOS BANGET COK,” sementara Artha juga sudah tertawa seraya memegangi perutnya.
Read more
Mengembalikan Ingatan
“OMO-OMO,” Mata Qyara terbelalak.“SHIT MAN MOTHER FUCKER ... LO YANG BENER ANJIR? GAK USAH NGADI-NGADI YA, GUE KUTUK LO JADI CACING VRINDAVAN!” Heboh Qyara. Jolly mengela nafas panjang, ia sudah menduga respon Qyara pasti seperti ini.“Gue gak bohong! Gue serius,” seru Jolly, dengan wajah yang ia kerutkan.“KENAPA LO BARU BiLANG SEKARANG?” Tanya Qyara.“Menurut gue itu gak penting, jadi gue gak bilang ke lo,” gumam Jolly.“Tolol ih,”Ujar Qyara.“Shega tau gak kalo lo temen kecilnya?” Tanya Qyara tampak penasaran.“Gak tau kayanya. Tapi emang, menurut lo wajah gue beda ya pas gue kecil?” Tanya Jolly heran. Seraya memasang wajah gusarnya.“Mana gue tau! Gue ketemu lu aja pas udah gede begini,” Kata Qyara. Membuat Jolly meng-iyakan perkataan Qyara.“Eh bntar, gue ada foto pas kecil,” Ucap Jolly. Kemudian
Read more
Berteman Atau Pacaran
Di bawah terik matahari kini Jolly tengah sibuk mencari pria yang sudah lama ia kejar. Dua botol minuman dingin sudah berada di masing-masing tangannya. Jolly berniat memberinya untuk Shega.Hampir saja ingin menyerah, tiba-tiba mata Jolly melebar sempurna kala melihat Shega terduduk pada kursi di tepi lapangan. Nampaknya pria ini sudah bermain basket.Tanpa berpikir panjang, Jolly segera menghampiri Shega.“Nih,” perempuan itu menyodorkan satu botol minuman pada Shega, membuat Shega sedikit terlonjak karena kehadirannya yang tiba-tiba.“Cape gue nyariin lo dari tadi,” seru Jolly, seraya mengerutkan wajahnya.Shega menatap wajah sang empu,”suruh siapa nyariin gue, salah lo sendiri,” ujarnya, tangannya memutar tutup botol yang diberikan Jolly.Jolly mendengus kesal, “lo belum suka gue nih?” tanya Jolly, membuat Shega tersedak minuman yang baru saja iya teguk.“Lo kenapa sih, mencintai gue se-brutal gitu? Minimal cinta dalam diam kek!” Gumam Shega. “Apa yang bikin lo suka sama gue?” kin
Read more
Ujian
Bell pulang adalah bell yang sangat di tunggu-tunggu, termasuk Jolly. Kini ia tengah asik memainkan pulpen yang memutar di antara jarinya. Matanya terus saja menoleh pada jam dinding di belakang.“Huft ... bentar lagi Lyy sabar,” batinnya bermonolog.Lima menit kemudian akhirnya dentuman lonceng yang Jolly tunggu-tunggu sudah berbunyi. tanpa menunggu wktu lama, ia segera meninggalkan kelasnya.“Eh Lyy, tunggu gue,” ujar Qyara berteriak.“Lo kenapa sih buru-buru,” tanya Qyara penasaran.“Gue mau balik sama Shega, abis pulang sekolah gue mau quality time bareng dia. Ahhayy ...” sorak Jolly, terlukis kebahagiaan di wajahnya.Qyara termangu, “tumben amat Shega mau di ajak quality time bareng orang yang bukan sahabatnya,” batinnya.“Yaudah gue duluan. Bye,” pamit Jolly sebelum pergi meninggalkan Qyara.Jolly berjalan menuju kelas Shega, ia nampak tak sabar ingin segera bertemu dengan pria itu. Namun sayang, di tengah jalan ia bertemu dengan Bu Mega guru matematikanya nampak kesulitan memba
Read more
Dinosaurus
“Permisi,” ujar Jolly, matanya menyapu sekelliling halaman rumah. Tak lama pria yang dulu pernah bertemu dengan Jolly malam itu pun keluar dari satu rungan kecil. Jolly pikir itu adalah pos satpam.“Iya, ada yang bisa saya bantu?” tanya pria yang nampak sudah berumur itu.“Maaf pak, Shega nya ada di rumah gak ya?” tanya Jolly.“Oh ada non, silahkan masuk,” ujarnya, seraya membukakan pintu gerbang.Jolly menundukkan kepalanya, “terimakasih Pak,” tuturnya berkata santun. “Saya boleh masuk?” tanyanya lagi dengan sedikit ragu.“Iya silahkan masuk aja, nanti bisa di ketuk aja pintunya. Den Shega pasti keluar,” ucap Pak satpam mengarahkan.“Oh gitu ya, yaudah saya masuk dulu Pak,” ucap Jolly sebelum pergi.Sudah ke sekian kali Jolly mengetuk pintu berukuran besar di hadapannya ini. Namun, Shega tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Jolly namp
Read more
Pengadu
Jolly menghempaskan tubuh mungilnya pada kasur empuk di kamarnya. Perempuan ini nampak frustasi akibat Shega yang tak kunjung menyadari bahwa dia adalah teman kecilnya.Jolly menarik nafas panjang,“sabar Lyy, ini baru percobaan pertama,” ucapnya bermonolog. “Gue masih punya banyak waktu buat mencoba cara lain,” ujarnya lagi menyemangat diri sendiri,Kemudian selang beberapa waktu Jolly merogoh benda pipih dari saku celananya. Dan namapak sekarang Jolly sedang mengetikan sesuatu di sana.Jolly: SattQyara: Ga sopan lo! gak akan gue bales bye.Jolly: Skip baperan. Gue telepon ah, mweheheJKemudian tak lama suara Qyara sudah terdengar dari sebrang sana.“APA SIH! GANGGU KETENANGAN HIDUP GUE AJA LO.” Ujar Qyara sarkastis.“Anjir! Suara lo udah kaya toa Qyy,” sahut Jolly, seraya menjauhkan handphone-nya dari telinga.“GAK USAH BASA BASI. ADA
Read more
Cewek PMS
“Bosen juga yah gak ada Qyara,” ucap Jolly, kala bell istirahat sudah berbunyi, “gue samperin aja kali ya,” lanjutnya lagi seraya berjalan menuju UKS.Usai sampai pada tempat yang di tujunya, di sana Jolly melihat Qyara masih terbaring pada tempat tidur, matanya pun masih terpejam.“Qyy, gimana? Lo udah mendingan gak?” tanya Jolly, tangannya mengusap lembut lengan milik Qyara. Berharap wanita ini akan terbangun dari tidurnya.“Lo bangun dulu deh, makan dulu sebentar.” Ucapnya lagi, masih berusaha membangunkan temannya.Jolly nampak gusar lantaran Qyara tak kunjung membuka matanya. Terpaksa ia membangunkan temannya dengan suara yang cukup lantang.“QYARAAA ... lo bangun dulu ayooo ...” ujar Jolly. Kemudian ia tersenyum miring kala meliat Qyara menggerakkan sedikit badannya.“Apa sih Lyy? Gue masih ngantuk,” ucap Qyara dengan suara samar.“Cailah, gue tau lu u
Read more
Hidup Penuh Kekangan
Jolly baru saja pulang dari sekolahnya, biasanya Jolly akan merebahkan badannya sebentar untuk melepas penat setelah sekolah, tapi kini wanita ini langsung menukar pakainya dengan baju santai. Karena setelah ini Jolly ada janji dengan Sega, Artha, dan Birru.“Pake baju ini udah ok kali ya,” ucapnya, seraya menatap dirinya dari pantulan cermin.“Ok gue langsung pergi aja,” ucapnya lagi, tangannya sudah membuka kenop pintu kamarnya.Jolly menuruni tangga dengan santai, terlihat di ruang tamu Purwa sedang membaca koran dengan khusyu.“Bunda, Lyly ada kerja kelompok sekarang,” ujarnya berbohong. “Gak lama kok Bund, paling sore juga udah pulang,” lanjutnya lagi menjelaskan.“Kerja kelompok dimana?” Tanya Purwa mengintrogasi. Kini koran yang ia baca dari tadi sudah di letakan pada pangkuannya. Matanya menatap pada anaknya dengan sorot tatapan penasaran.“E-eum ... ada di rumah temen
Read more
Sunset
“Lyly, lo gak mau nyoba maen?” Tawar Birru yang tengah asyik bermain PS.“Gak lah, gue gak terlalu jago maen begituan,” sahut Jolly berkata jujur.“Lah? Gue pikir lu jago, makannya mau ikut kita bertiga ke sini,” ujar Birru lagi.“Lo gak tau aja Ruu, maksud Lyly ke sini kan mau ketemu Shega. Bukan mau main bareng kita,” gumam Artha yang tengah fokus pada game-nya. sementara kini Jolly sudah menatap Artha dengan tatapan tajam. Namun lain dengan Shega, pria ini tetap menampakan wajah cool-nya.“Cukup mojokin gue ya Tha, gue muak sama lo!” Ujar Jolly, berlagak tak terima.“Yeuu ... bercanda kali Lyy, serius amat.” Kata Artha, “tapi bener kan omongan gue?” Goda Artha seraya terkekeh geli. Ia menatap sekilas ke arah Jolly.Jolly semakin menampakan wajah gusarnya, “ya, gak usah di perjelas juga anjir! Malu gue.” Ucap Jolly, ia melempar
Read more
Cinta Seperti Kebab?
Waktu sudah menunjukan pukul 16:25. Sementara mereka berempat masih asyik di rumah Artha. jolly baru tersadar waktu semakin larut, wanita ini harus segera pulang sebelum adzan maghrib berkumandang.“Eh ini udah sore, gue balik nih kayanya. Nyokap gue pasti nyariin.” Ucap Jolly setelah melihat jam yang menempel pada dinding.“Oh yaudah, gue juga udah mau balik ini,” sahut Birru.“Lo pulang naik apa Ly?” tanya Artha pada Jolly.“Tadi gue naik grab sih, kayanya balik nge-grab juga,” sahut Jolly.“Biar gue anter aja, sekalian gue mau beli obat di suruh mama.” Ajak ArthaShega langsung menoleh ke arah Artha, “lo mau anterin Lyly balik?” tanya-nya dengan suara dingin dan tatapannya yang horor.Artha mengerutkan dahinya, “iya, biar sekalian aja lewat depan rumah dia nanti,” ujar Artha memberi alasan.“Lyly biar balik sama gue aja,” ucapnya pria itu dingin.“Hah, serius lo? Rumah lo kan beda arah Ga sama rumah Lyly,” sambar Birru keheranan.“Gak papa Ga, gak usah repot-repot. Gue pulang di an
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status