All Chapters of Mengejar Cinta Pangeran Dingin: Chapter 21 - Chapter 30
71 Chapters
Dua Kelompok Yang Berbeda
Birru menjauh dari keramaian. Kini ia terduduk di bawah pohon rindang. Dia lebih memilih menyendiri di saat mood-nya sedang hancur seperti ini.“Emang lo kenapa gak mau di kelompok ini Birr?” Ujar Brandon yang baru saja datang.“Lo liat dua orang cewe itu.” Tangannya menunjuk ke arah Pasha dan Nana.“Gue benci banget sama mereka berdua.” Ucapnya bengis.“Kenapa mereka, ada buat salah sama lo?” Tanya Brandon penasaran.“Mereka demen banget bikin onar.” Ucap pria yang tengah asyik mmemainkan dahan pohon.“Sering banget mereka ganggguin bahkan celakain Lyly?” lanjutnya lagi.“Hah, Lyly?” Brandon terlonjak. Matanya menatap tajam pada Birru.“Iya. Gue gak tau penyebab mereka selalu gangguin Lyly, padahal dia baik banget sama semua orang.” Gumam Birru, dahan yang ia pegang sedari tadi di lempar secara kasar.“Gua baru
Read more
Ice Breaking
Jolly nampak kesulitan membawa kayu bakar yang baru saja ia kumpulkan. Brandon yang memperhatikan sedari tadi segera membantunya.“Lo gak papa kan?” tanya Brandon penuh kehawatiran.Jolly meringis kesakitan, kakinya sedikit terluka pada dahan yang tajam mengenai kakinya. “Gue gak papa, ini Cuma sedikit luka doang,” ujarnya.“Sini gue obatin, ntar ini infeksi kalo gak segera di bersihin,” seru Brandon, ia segara menuntun Jolly membantu untuk berjalan.“Lo bukannya nyari kayu bakar, malah ngurusin kelompok lain!” timpal Pasha yang baru saja datang. Ia menampakan wajah gusar.Brandon menghela nafas sesaat, “lo gak liat apa ini Lyly lagi luka begini?” ucap Brandon dingin.Seperti itu lah Brandon. Ia bersikap dingin pada semua perempuan. Namun, sikapnya akan berubah menjadi hangat pada orang terdekat atau tersayangnya.“Emang gue peduli?” gumam Pasha seraya menancapkan
Read more
Tempat Terlarang
Seluruh siswa sudah mulai menjalankan tugas masing-masing, begitupun dengan Jolly dan Shega sudah mulai menjalankan tugasnya. Mereka berdua mencari bunga berwarna putih terlebih dahulu.“Shega, lo berani ke air terjun nanti?” tanya Jolly di tengah perjalanan. Ia nampak sedikit hawatir.Shega menghela nafas sesaat, “lo tenang aja, ada gue.” Ucap Shega menenangkan Jolly seraya mengusap lembut pucuk kepalanya. Membuat Jolly mengembangkan senyuman.“Makasih ...” tutur Jolly lembut.Setelah sekian lama mereka mencari bunga berwarna putih Shega memutuskan untuk segera menuju air terjun. Namun, setelah sampai setengah perjalanan Shega di panggil untuk menemui temannya Artha.“Shega ...” panggil wanita berjaket putih yang merupakan teman sekelas Shega.Shega menoleh pada sumber suara, “kenapa?” sahutnya.“Gue tadi ketemu Artha, dia nyariin lo. kayanya lagi butuh bantuan deh,” seru wanita tersebut, membuat Shega kebingungan.Jolly memicingkan matanya, “maksud lo gimana? Artha kenapa?” ujar Jol
Read more
Jebakan?
Shega nampak kebingungan kala mendapati Jolly sudah tak ada di tempat. ‘Apa dia sudah menuju ke sana bersama kelompok lain?’ pikirnya. Tanpa menunggu waktu lama Shega kembali menuju area perkemahan untuk memastikan apakah ada kelompok lain yang mendapat tugas pergi ke air terjun. Namun, sangat di kagetkan kala ia tahu tidak ada kelompok lain yang ke sana selain kelompoknya. “Pak tolong saya Pak, Lyly hilang,” ujar Shega yang akhirnya meminta bantuan pada panitia.“Jangan mengada-ngada kamu, bagaimana bisa?” ucap Pak Andri tidak percaya.“Kelompok saya mendapat tugas buat mengambil sebotol air terjun Pak, saya bersama Lyly pergi ke sana buat menjalankan tugas. Namun, di tengah perjalanan saya harus balik ke area perkemahan karena ada kendala pada kelompok saya, jadi terpaksa Lyly harus menunggu di sana sendirian. Tapi, ketika saya kembali Lyly sudah tidak ada Pak,” ujar Shega menjelaskan.
Read more
Dalang Hilangnya Jolly
Waktu semakin larut, matahari sudah tak ingin menampakan lagi. Suara hewan yang berada di hutan pun sudah berbunyi saling bersahutan. Sementara kini Jolly masih belum di temukan juga.Suasana semakin mencekam, panitia nampak semakin kebingungan. Sudah hampir ke setiap tempat pun, Jolly masih belum di temukan.“Sekarang lo jujur sama gue, lo di suruh apa sama Dara?” tanya Qyara pada Aldi penuh penekanan.“Maksud lo apa?” tanya Aldi pura-pura tak mengerti.Brandon menghela nafas panjang. “Sekarang lo ngaku apa mau gue hajar sampe abis?!” ujar Brandon sarkastis. tangannya sudah menekam kerah baju Aldi secara kasar.“Gue gak ngerti lo berdua ngomong apa,” gumamnya masih tak mengakui juga.Satu pukulan tepat mendarat cukup keras pada pipinya. Rahang Brandon sudah mengeras. wajahnya memerah padam, kali ini ia benar-benar marah pada lelaki di hadapannya.“Kalo lo gak mau ngaku juga, abis ini gue pastiin hari ini adalah hari terakhir di hidup lo,” ucap Brandon mengancam. Matanya menatap tajam
Read more
Tersesat Di Alam Lain?
Hari semakin pekat. Namun, pencarian Jolly masih tetap di lanjutkan. Kali ini Mbah Joko penjaga tempat ini juga turut ikut serta dalam pencarian. Beliau menduga mungkin saja Jolly berada di alam lain jika memang sudah tak di temukan di mana pun, apa lagi menurut informasi Jolly pergi ke air terjun sendirian, itu sangat berbahaya.Kini Mbah Doyok nampak sedang berdoa seraya memejamkan matanya. Shega, Brandon, Artha, Qyara, Birru dan para panitia mengerubungi Pak Joko yang sedang melakukan suatu ritual.“Gimana Mbah?” tanya Shega kala Mbah Joko sudah membuka matanya.Beliau bergeming sesaat, seperti sedang menelisik sesuatu, “ada dua kemungkinan, antara nyawanya bisa tertolong atau tidak. Kalian banyak-banyak berdoa saja,” ujar si Mbah seraya mengerutkan ekor matanya.“Sekarang dia ada di mana Mbah?” kini Brandon yang bertanya.“Sedari sore dia ada di pohon besar samping air terjun,” seru Mbah Joko dengan suara serak khas orang sepuh.Pak Andri bergeming di tempat tak berkutik sama seka
Read more
Rasanya Ingin Menghilang Dari Bumi
Kini Shega sudah menggendong Jolly. Setelah sekian perdebatan antara Shega dan Brandon yang berebut ingin menggendong Jolly, akhirnya tetap saja Brandon yang mengalah.Namun setelah setengah perjalanan Shega nampak sudah kelelahan menopang beban seberat Jolly, badannya sudah di penuhi keringat, nafasnya pun sudah tersengal. Brandon sudah menawarkan agar bergantian menggendong wanita itu, namun Shega menolak keras.“Huff ... lo berat banget.” Ujar Shega setelah meniduri Jolly pada tendanya.“Gue bilang juga gantian. Batu!” ucap Brandon ketus.“Diem lo,” gumam Shega dingin.Brandon mendelik pada Shega, “gue sahabatnya,” ujar Brandon penuh penekanan.“Gue cowo yang di sukainnya,” sahut Shega tak mau kalah.“Tapi kok malah nyakitin,” seru Brandon sarkartis, membuat Shega naik pitam.Kedua tangan Shega sudah mengepal sempurna, “Sekarang udah nggak,”
Read more
Rasanya Ingin Menghilang Dari Bumi II
kini Shega, Brandon, Artha, dan Brandon tengah sibuk menghangatkan badan pada kobaran api di hadapan mereka seraya berbincang ringan, atau sesekali Birru melontarkan kalimat-kalimat konyol hingga mereka tertawa. Tapi, berbeda dengan Shega dan Brandon nampak masih membatasi dirinya masing-masing.Walaupun Shega sahabat Artha dan Birru tapi Shega tidak memperdulikan pembahasan setiap kali mereka berkumpul. Kerap kali ia lebih sering mendengarkan obrolan mereka berbicara pun jika ada yang bertanya saja. Dan nampaknya Shega juga sudah menerima Brandon sebagai orang baru, ia tak lagi merasa tak nyaman kala ada Brandon di sampingnya. Ingat kejadian di cafe malam itu? Kala Shega marah besar ketika pertama kali berkumpul dengan orang baru.“Kalian gak bakar jagung lagi?” tanya Qyara yang baru saja datang bersama Jolly.“Stok jagung udah habis gara-gara ada kelompok lain nimbrung,” sindir Artha, matanya melirik Brandon dan Birru sekilas.
Read more
Magic?
Kini semuanya sudah berkumpul kembali di tempat. Namun, Jolly masih menampakan wajah tak mengenakan, ia masih merasa malu atas kejadian barusan. Wajahnya kini masih terlihat kemerahan.“Lo kenapa si Lyy? Dari tadi gue perhatiin muka lo gak nyenengin banget,” seru Qyara, merasa temannya tak baik-baik saja.Jolly melirik pada Shega sesaat, “ah tau ah, gue pengen pulaaangggg ....” Jolly meggerutu, seraya menenggelamkan kepalanya pada tangan yang menyilang di atas lutut.Qyara bergeming melihat tingkah Jolly, “lo apain temen gue?” tanya Qyara, mengingat sebelum ini Jolly bersama dengannya. Sementara Shega tidak menggubris sama sekali. Pria ini nampak tenang terukis di wajahnya.“Wah ada yang gak beres nih,” ujar Birru nampak curiga. Ujung matanya berkerut seraya menatap Shega tajam.Shega yang di tatap seperti itu oleh Birru nampak tak nyaman, “lo gak usah liat gue kaya gitu, atau mata lo gue rebus
Read more
Belum Berpengalaman
Usai acara penutupan perkemahan selesai siswa SMA Adiwilanga diberi waktu satu hari untuk beristirahat di rumah. Pun dengan Shega, kini pria tersebut tengah bertengger pada jendela kamarnya.“Gue gak mungkin sih suka dia,” batin pria yang semakin gelisah itu. Shega menarik nafas dalam-dalam, “gue gak ngerti sama diri gue sendiri. Arghhh ....” Shega menggerutu, seraya mengacak rambutnya secara kasar.Tanpa berfikir panjang Shega menambil handphone miliknya di atas nakas, ia menelepon sahabatnya yang tak lain dia adalah Artha dan Birru. Shega menelepon mereka secara bersamaan.“Ada apa nih,” seru Birru di sebrang sana.“Baru juga sehari gak ketemu ga, lo udah kangen aja,” timpal Artha seraya terkekeh geli.“Lo pada ke sini dah, gue tunggu!” ucap Shega tak bertele-tele.“Mo ngapain anjir! Gue lagi pengen tidur full day hari ini
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status