All Chapters of Terjebak Cinta Pria Arogan: Chapter 11 - Chapter 20
83 Chapters
11. Mengenalmu Lebih Jauh
“Kau tidak apa-apa, Kheil?” tanya Peony cemas. Kheil membalas dengan gumaman. Kepalanya ia kubur di atas kedua tangan yang terlipat di atas meja. Saat akan pulang, Kheil mengeluh sakit perut. Pemuda itu meminta Peony menemaninya sejenak di dalam kelas. Murid-murid lain sudah pulang lebih dulu. Ketika Peony menyarankan Kheil ke klinik sekolah, pemuda itu menolak. Kheil mengatakan hanya butuh waktu sebentar untuk beristirahat. Peony yang tak tega melihat Kheil seperti itu, berinisiatif memegang perut sang pemuda. “Apakah perutmu kram—” “A-apa yang kau lakukan???” Peony mengerjap saat Kheil tiba-tiba bangkit dari duduknya sambil menatap ngeri tangan Peony yang menggantung. “Aku… hanya ingin membantumu.” “B-bantu apa maksudmu?” tanya Kheil kesal setengah… gugup? Kenapa Kheil gugup? Peony juga tak paham kenapa Kheil terlihat kesal. “Apakah kau merasakan perutmu kram? Jika iya, aku hanya ingin membantu mengusap-usapnya di bagian yang kram. Saat sedang dalam masa period, aku sering m
Read more
12. Cita-cita Mendadak
“Maksudmu cinta antara pasangan? Seperti cinta ibu pada ayahku?” Kheil hanya balas dengan gumaman malas. Peony terkekeh. “Aku ingin setuju ucapanmu, tapi aku tidak bisa. Aku bukan ibuku atau orang yang pernah menjalin tali kasih. Aku juga tidak akan menyalahkan ibu atas cintanya yang begitu besar pada ayah. Aku tidak cemburu. Ibu jauh lebih lama mengenal Ayah daripada diriku. Seperti yang aku katakan tadi, tidak pernah satu kali pun aku melihat mereka bertengkar. Ayah selalu bersikap mesra pada ibu. Mungkin hal itu juga yang membuat Ibu merasa kehilangan sampai saat ini. Jadi aku tidak ingin mengejek orang yang jatuh cinta. Apalagi mengatai mereka bodoh atau sejenisnya.” Kheil tidak menjawab. “Kheil, apakah… em… a-apakah kau benci ‘cinta’ karena perpisahan orang tuamu?” tanya Peony hati-hati. Takut jika Kheil akan kembali tersinggung seperti tadi. “Hm. Apa yang mereka perlihatkan padaku cukup membuatku percaya jika rasa cinta tidak ada yang abadi. Aku tidak menyinggung cinta kedua
Read more
13. Tidak Seburuk Yang Terlihat
“Woaa! Lucu sekali!” Mata Peony berbinar dengan sebelah tangan menempel pada kaca toko pakaian wanita. Sementara sebelah tangan lagi terdapat paper bag yang sudah ia bawa sejak dari rumah. Peony menatap sebuah maneken yang menggunakan topi rajut cokelat dengan telinga beruang. Manekin itu juga menggunakan syal dan sarung tangan warna senada. Sepertinya syal, topi serta sarung tangan tersebut dijual satu paket. “Pasti mahal sekali harganya,” desah Peony sambil memperhatikan nama brand terkenal yang tertera di toko tersebut. Asap keluar dari mulut Peony saat ia mengatakan hal itu. Salju hari ini turun tidak begitu lebat, tapi tetap mampu membuat sekujur tubuh dingin. Tak terasa hari natal dua hari lagi akan tiba. “Summer.” Peony membalikkan tubuh, dan mendapati Kheil sudah berada beberapa langkah di depannya. “Hai!” Peony melambai ceria. “Sudah selesai?” tanya Peony pada Kheil yang tadi menyingkir sebentar untuk menerima telepon entah dari siapa. “Hm. Sedang apa kau di sana?” “Buka
Read more
14. Si Dingin Yang Hangat
"Kheil, kembalikan!" Peony mendelik kesal saat Kheil merebut novel romantis yang sedang ia baca. "Berhentilah membaca dongeng cinta seperti ini. Otakmu akan rusak karena khayalan manis." "Apa urusannya denganmu?!" "Urusanku? Urusanku mengingatkanmu untuk menjaga kewarasan." "Aku tidak gila!" "Kau iya. Buktinya kau selalu membaca karangan tentang kisah cinta sejati." "Itu bukan gila, tapi karena aku yakin kisah cinta sejati itu benar adanya. Kembalikan bukuku!" "Tidak akan. Realistis lah. Tidak ada yang namanya cinta sejati di dunia ini. Harus berapa kali aku katakan, rasa cinta akan menghilang seiring berjalannya waktu." "Seperti kedua orang tuamu? Jangan hanya karena kedua orang tuamu tidak saling mencintai dan berpisah, lalu kau memukul rata semuanya!" Setelah mengatakan itu, suasana hening seketika. Peony dan Kheil kompak membeku. Tak lama, Peony langsung menutup mulut dengan kedua tangan setelah menyadari sesuatu. "K-Kheil... bukan maksudku—" "Bukumu." Peony membeku saa
Read more
15. Ciuman Penghancur Harga Diri
Musim panas kembali menyapa. Tak terasa pertemuan Peony dengan pemuda bernama Kheil satu tahun yang lalu bisa membuat Peony untuk pertama kali memiliki seorang sahabat di sekolah. Ada satu rahasia yang Peony sembunyikan. Sebenarnya, bukannya Peony tak bisa memiliki teman. Saat pertama kali masuk sekolah dulu, Peony pernah memiliki beberapa teman. Namun Peony harus memutuskan tali pertemanan mereka karena Angel. Angel mengancam akan ikut membully teman-teman Peony jika Peony masih dekat dengan mereka. Dengan berat hati Peony mengikuti Angel karena tidak ingin orang lain merasakan apa yang dia rasakan. Peony tidak tahu mengapa Angel sangat membencinya sejak pertama kali bertemu. Padahal Angel jauh lebih segalanya dari Peony, kecuali mungkin otaknya. Peony selalu unggul dalam pelajaran apapun dari Angel. Mungkinkah karena hal itu? Namun kini, setelah keberadaan Kheil di sekolah, Peony merasa tidak ada lagi yang berani mengganggunya. Mereka sepertinya takut pada Kheil yang selalu berada
Read more
16. Berhenti Mencintaimu!
Satu minggu berlalu setelah pernyataan cinta Peony, dan selama itu pula Kheil menghilang dari pandangan. Peony masih mengingat jelas saat Kheil mengantarnya pulang, tak ada percakapan yang terjadi di antara mereka. Ucapan terakhir Kheil hanya memerintah Peony masuk ke dalam rumah, lalu Kheil pergi begitu saja. Peony menelungkupkan kepala di atas meja kantin. Dadanya sesak. Apakah Kheil menghilang karena pernyataan cintanya? Apakah seharusnya Peony tidak menyatakan cinta pada Kheil? Apakah Kheil tidak memiliki setidaknya sedikit saja rasa untuk Peony? Bukankah mereka telah berciuman? Bahkan Kheil yang memintanya membalas apa yang dilakukan pemuda itu. “Aku melihatmu mencium Jessica di lorong, Alan. Kalian terlihat hot sekali!” “Apakah kau menyukai gadis itu? Kalian berpacaran?” “Bukankah kemarin kau menolaknya saat Jessica menyatakan cinta?” “Kami tidak berpacaran. Berciuman itu hal yang biasa. Hey, kalian jangan sok suci. Bahkan kalian sering melakukannya bahkan sampai making out.
Read more
17. Air Mataku Terlalu Berharga!
Tubuh Peony bergetar. Ingatan masa lalu membuat jantung Peony serasa dihujam. Hari terakhirnya di kota ini sepuluh tahun yang lalu adalah hari terburuk di hidup Peony setelah kepergian sang ayah. Peony dan pria di depannya ini saling tatap. Dapat Peony lihat Kheil juga sepertinya terkejut dengan pertemuan tak terduga mereka. Tak banyak perubahan dari ekspresi wajah dingin Kheil. Hanya saja rahangnya semakin tegas, tampan, dan menggoda. Kalau saja Peony tidak memiliki kenangan buruk tentang Kheil, mungkin Peony akan memuji Kheil habis-habisan saat ini. "Monster Ab, kenapa kau bisa menemukanku?!" Peony tersadar. Pandangannya dan Kheil terputus saat mendengar suara lucu di sebelahnya. Dua orang dewasa ini kompak beralih menatap gadis itu. Kekehan geli keluar dari mulut Kheil. Peony kembali menatap Kheil karena terkejut. Kedua tangan Peony mengepal. Peony tak dapat menampik jika wajah tampan Kheil jauh lebih tampan saat bibirnya membentuk senyum seperti itu. Suara itu, suara itu adal
Read more
18. Kejutan Sialan
"Aku masih tidak menyangka hari ini akan tiba. Bayangkan... ini adalah pertama kalinya pendiri perusahaan akan hadir dalam meeting bersama kita! Ya Tuhan... aku tegang sekali!" "Kami akan bersikap sebaik mungkin, Miss Ang." "Kami akan menjadi anak yang patuh." "Janji!" Daniella Ang tertawa mendengar kata-kata ketiga bawahannya. Sepertinya mereka ingin membuat Daniella tenang. Sementara itu, Ella bersikap acuh tak acuh. Sambil bersedekap ia menatap sekeliling ruang meeting dengan meja persegi panjang dikelilingi kursi meeting yang sudah diisi tim SM, tim accessories dan tim promosi yang juga ikut dalam meeting. Meeting akan dimulai lima menit lagi. Hanya tinggal menanti kedatangan para pemimpin SEASON ME, termasuk pemegang saham terbesar yang akan mengikuti meeting untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Tampaknya tidak hanya Daniella Ang saja yang merasa gugup, tetapi juga semua pimpinan tim. Beberapa kali mereka menarik dan membuang napas gugup. "K-kalian tidak akan menyangka s
Read more
19. Arogansi Tuan Leight
Kheil menatap semua orang yang ada di ruangan satu per satu, lalu mengangkat bahu. “Aku pribadi akan mengenakan pakaian itu.” “Wow! Terlihat sekali Anda adalah seseorang yang mencintai keluarga!” Peony melirik wanita pirang yang duduk di samping Kheil. Wanita itu tersenyum ketika Pamela Dunn, sang ketua tim accessories, mengatakan hal itu sebagai tanggapan atas ucapan Kheil. Peony menggigit bibir. Tiba-tiba hatinya memanas. Peony membayangkan Kheil, Maribel dan anak wanita itu berlibur bersama layaknya keluarga bahagia, dan mengenakan rancangan yang telah ia ciptakan. Hati Peony semakin tidak karuan karena ide rancangan ini ada karena kemunculan si Princess L dua hari yang lalu. Ya Tuhan… mengapa sekarang Peony menyesal membuat rancangan ini?! “Aku akan melakukan apa saja untuk orang yang berharga dalam hidupku.” Kheil mengernyit. Mata hitam legamnya menyipit dan sudah kembali menatap Peony. Seolah-olah mengatakan itu pada Peony. Peony terdiam kaku. Mengapa wajahnya memanas?? P
Read more
20. Menyebalkan Seperti Dulu
Dua bulan berlalu dengan cepat. Karena kesibukannya, Peony sampai tak merasa jika lebih dari satu bulan lagi rancangannya akan launching tepat di hari pertama datangnya musim panas tahun ini. Selama itu pula Kheil kembali menghilang dari pandangan, dan Peony tak peduli. Lebih tepatnya ia mencoba untuk tidak peduli. Tak bisa dipungkiri setelah pertemuan tak terduga dengan pria itu, terkadang bayangan Kheil dan masa lalu mereka muncul tanpa sanggup Peony tepis. Hal itu benar-benar menguras akal sehat seandainya saja Peony tidak sibuk. Peony bersyukur dengan pekerjaan yang menguras waktu meskipun tubuhnya letih. Peony ingin membuktikan pada Kheil jika dia tidak akan main-main dan melakukan apa yang diperintahkan atasannya itu, yang sepertinya meragukan kemampuan Peony. “Ini kali pertamamu hadir ke acara besar seperti ini, bukan?” Peony menoleh ke sisi kanan, di mana Dallas Clooney berada. Peony mengangguk dengan wajah merona cerah. Ia sangat senang dapat diberi kesempatan menghadiri a
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status