All Chapters of Kualihkan Harta Saat Suamiku Tak Setia: Chapter 21 - Chapter 30
102 Chapters
Dalang Penusukkan?
"Apa Anda sudah menceraikan istri Anda?" tanya manajer Kafe. Dia tidak mengizinkanku pergi begitu saja. Kami harus bicara katanya."Begini Mas Doni. Ini sebenarnya urusan pribadi saya dan ...." Ucapanku terpotong. Doni menempelkan punggung ke kursi belakang. "Heh." Pria tampan itu menaikkan satu sudut bibir. Seolah meremehkan keputusanku yang menutup rapat kisah rumah tangga kami.Aku sudah pernah merasakan kejam dan fitnah banyak, bahkan dikhianati orang terdekat yang paling kupercayai di dunia ini. Tak ada kebaikan yang kudapat setelah mempercayai mereka. Justru mereka memanfaatkan keluguan dan kebaikanku.Begitu pun pemuda ini, mana bisa aku percaya padanya."Saya sebenarnya tidak tertarik pada urusan orang lain. Tapi pengecualian buat Mbak Ria." Doni menyilang tangan di dada. Entah, apa maksudnya? Aku memang menatap sesuatu yang berbeda dari tatapan pemuda pada wanita yang menjadi bosnya tersebut."Hem." Aku manggut-manggut. Menunjukan padanya, bahwa itu tak masalah bagiku."Ya.
Read more
Memilih Berada di Sisinya...
Terdengar desahan panjang dari arah kursi samping.Kutatap dari ekor mata, wanita jelita itu menyandar di kursi. Lelah. Namun, matanya tak juga terpejam.'Ri ... kalau saja boleh, aku ingin membuang semua beban di pundakmu.'Tapi aku ini siapa? Aku hanya seorang kakak ipar yang bahkan tak pernah membantu kehidupannya.Tak menyangka jika malam ini akan jadi malam tak biasa. Kami harus bolak-balik mengurus Doni dan Pak Reno secara bersamaan. Kulihat wanita yang kini duduk dengan panik di sampingku. Berkali ia menengok ke belakang, melihat keadaan Pak Reno yang sudah banyak kehilangan darah.Kasihan dia. Dia selalu menderita karena kakaknya. Sejak dulu kali pertama kami bertemu. Wenda sangat ketus pada Ria. Dan sikapnya mulai melunak, kala adik perempuannya itu menikah dengan Revan. Semua karena uang. Sementara aku ... ada di tengah mereka. Hubunganku dengan Wenda sebenarnya hanya soal waktu. Sejauh mana bisa bertahan menghadapi perangai buruknya. Semua bisa kuterima, tapi tidak dengan
Read more
Pura -pura Demi Cinta
"Ap-apa maksudmu, Ri?" Suaraku nyaris tak terdengar.Ria malah bergerak mendekat. Ia bahkan menempelkan sisi tubuhnya, yang membuatku sontak sedikit menjauh. Apa dia membuat rencana dadakan? Ya, ini pasti hanya pura-pura, dia menyeret namaku untuk melindungi diri dari Revan."Mas, masa lupa. Baru juga ngobrol tadi." Ria menatapku membelakangi suaminya dengan berkedip-kedip. Hem, benar dugaanku. Dia asal berbuat tanpa meminta persetujuan."E-e iya, Ri." Dia sudah banyak membantu kehidupan kami. Lebih dari itu Ria telah banyak menderita karena kami, terutama atas sikap Wenda. Tidak mungkin aku menentang rencananya."Em. Ya, Van!" Suaraku meninggi, seiring keprercayaan diri yang tiba-tiba ada. Tapi ... kenapa aku jadi percaya diri? Apa karena Ria mengatakan akan menikah denganku? Oh, tidak. Mungkin kah tanpa kusadari mulai ada ketertarikan padanya.Oh, itu tidak mungkin! Pasti ini hanya perasaan tak enak karena selalu membuatnya susah.Lelaki itu kini mengalihkan pandangannya padaku. Waj
Read more
Hakikat Perjuangan Cinta
"Aku sama sekali tak percaya." Ria akhirnya mulai berbicara setelah lama terdiam. Mungkin, dia kaget dengan semua yang terjadi. Apalagi saat tahu ternyata Doni anak konglomerat, yang sedang berpura-pura menjadi orang biasa demi dia. Ah, aku merasa sedang bermain film. Terjebak dalam permainan kehidupan mereka. "Semua bisa saja terjadi demi cinta. Terkadang, demi cinta orang menghalalkan segala cara. Meski cara itu haram untuk ditempuh!" paparku dengan percaya diri.Namun, aku merasa semua ini ada keganjalan. Semua kejadian ini apakah Revan pelakunya? Tapi, semua aset sudah diganti atas nama Ria. Tidak mungkin Revan mau mencelakai Ria. Atau ... orang itu hanya mau mencelakai orang-orang yang dekat dengan Ria? "Termasuk Mas Revan dan Mba Wenda. Mereka memilih jalur haram dengan berzina dibanding, jujur padaku kalau mereka saling suka. Entah, cinta atau hanya sekedar suka tidur bareng. Tinggal bilang padaku saja, kalau mereka saling suka biar aku bisa mundur. Karena mungkin, diriku in
Read more
Pelaku itu Muncul Lagi
“Mas Rayyan, temani aku ketemu Doni lagi bisa?” pertanyaan Ria membuatku bertanya-tanya. Apa dia sekedar menanyakan tentang kesehatannya atau ingin membahas rencana pernikahan kita di depannya. Dalam kondisi Doni masih perawatan, apa Ria tega. “Ah, yuk.” Aku tidak perlu bertanya lebih jauh tentang apa yang dipikirkannya. Walaupun aku masih belum yakin tentang perasaannya terhadap Doni. Secara Doni seorang anak sultan yang sebenarnya justru bisa membahagiakan Ria dibandingku yang pekerjaan aja masih mengemis pada wanita ini. Saat kami memasuki lift. Rasanya kok jantung berdebar tidak biasanya. Ah, ini gara-gara omongan Ria jadi kebawa perasaan. Entah kenapa perasaanku tiba-tiba melayang mendengar statemennya mengajak nikah. Apa dia melakukannya karena kondisinya memang seperti ini. Aku jelas tidak bisa meninggalkannya sendirian karena kalau dilihat lagi, Revan dan Wenda bisa berbuat di luar dugaan terhadap wanita disampingku. Memang di sisi lain aku juga takut syetan menggodaku da
Read more
Mantan kok Nyusahin
Bab 26 – Mantan yang Menyusahkan “Kamu gak papa Ri?” tanyaku sambil menoleh padanya. Aku duduk di anak tangga di bagian bawah cafe. Terpaut jarak yang hanya tiga tapak di atas ku, kulihat Ria menghapus cairan pekat berwarna merah yang mengalir di pipinya. Ingin rasanya kuhapus luka itu. Aku tidak menyangka, Revan tega berbuat itu pada mantan istrinya. “Ada kotak obat?” tanyaku lagi karena aku belum tahu detail seluk beluk cafe ini. “Gak usah, gak papa. Cuma tergores aja.” Penjelasan Ria membuatku tertohok. Dia begitu tegar setelah menerima berbagai ujian hidup yang menimpanya. Wajah secantik kamu tidak pantas dilukai sama lelaki kurang ajar seperti Revan. “Gak usah lihat aku gitu, Mas.” Ia menundukkan wajahnya. Apa dia malu?! Tak lama ia menangkupkan kedua lengannya sambil menyandarkan kepalanya. Aku mendengar dengan jelas isak tangisnya yang sesenggukan. Ingin kupeluk dirinya dan menghapus air matanya. Namun aku tersadar, kami belum mahrom. “Astaghfirullah. Yaa Allah.” Ria
Read more
What, Wenda Hamil?
“Stop. Parkir sini aja Mas Rayyan.” Pinta Ria.“Ah ya.” Aku memarkirkan mobil disamping pagar teras rumahku.Kami sepakat untuk bertemu dengan Wenda, mengklarifikasi tentang kehamilan dirinya. Apa benar dia hamil ataukah sandiwara? Jika benar, lalu siapa ayahnya? Secara, dia sudah bermain di ranjang tidak hanya denganku, tapi juga dengan adik iparku sendiri dibelakangku. Dosa yang dilakukan Wenda tidak bisa kuampuni. Tapi disisi lain, janin yang dikandungnya tidak bisa kuabaikan begitu saja.Setelah kami keluar dari mobil. Aku lebih dulu yang berjalan menuju rumah dan membuka pintu.“Mas Rayyan.” Seru Wenda yang langsung merangkul dan mengecup bibir begitu melihat kedatanganku.Aku tersentak kaget, perlahan kulepas rangkulannya.“Jangan pergi lagi Mas. Aku sayang kamu.” Wenda merangkulku lagi dengan erat. Tak lama, Wenda menurunkan kedua tangannya. Raut wajahnya berubah. “Kenapa cewek genit ini di sini?” tanya Wenda dengan tatapan dingin pada wanita di belakangku.“Apa?! Bicara yang
Read more
Palingan Tobat Sambal
Bab 28 – Palingan Tobat Sambal“Lucu banget. Lihat Mas. Beli ini ya ya ya?” tanya Wenda penuh harap. Dia memegang sepatu merah mungil dengan hiasan bunga kecil di atasnya. “Kan mbak belum tahu cewek apa cowok bayinya.” Ketus Ria yang dari tadi merengut selama di baby shop.Toko ini berada di jalan besar dekat pasar dan dikenal murah grosiran sehingga banyaknya konsumen termasuk emak-emak yang berkerumun. Tersedia aneka kebutuhan bayi, mulai dari pempers, susu, makanan bayi, susu botol, setelan baju, sepatu, gendongan, dan barang lainnya. Pertama kali memasuki toko ini juga aku bingung harus mulai dari mana. Pikiran kosong. “Ihh…” Wenda menatap kesal Ria. Dan langsung beralih melihat ke setelan baju.“Benar kata Ria. Jangan beli dulu yang itu. Nanti setelah hamil besar.” Kujelaskan pada Wenda sembari berjalan melihat aneka baju yang dipajang di baby shop ini.“Kelamaan!” gerutu Wenda. “Wah…Ini juga… duh bagus banget… ini ya Mas?” bujuk Wenda. Kali ini tatapannya tertuju pada baju d
Read more
Dia Ngidam, Aku Naik Darah
Bab 29 – Dia Ngidam, Aku Naik Darah“Wenda…!” Aku menggoyangkan tubuhnya berkali-kali, tetapi tidak ada tanda-tanda pergerakan.“Mas Rayyan…” lirih Wenda dengan suara desahan kecil. Kelopak mata Wenda separuh terbuka. Seakan-akan telah sakit parah. Aku dikerjain ini ya?!“Mas Rayyan sayang. Hehehe….” Kelopak matanya sudah terbuka lebar. Wenda mengembangkan senyuman manis. Tawanya seperti menunjukkan bahwa adegan tadi adalah bercanda. Iya kan aku dikerjain. Bikin naik darah aja. “Aku pergi aja.” Aku udah tidak mood untuk meladeni prank-nya.Aku berbalik berjalan menuju pintu. Namun langkahku terhenti kala Wenda berucap.“Bentar Mas. Aku lagi ngidam. Aku mau mie ayam… yang di pojok SMA itu mas. Kangen makan di situ. Itu enak banget... Ngidam Mas.” Pintanya manja. Dia menopang kepalanya dengan telapak tangannya. Aku berbalik menatap wajahnya yang masih memasang wajah manis. Tapi bagiku rasanya sudah sepet. Tak sedap dipandang dan dirasa.“Tolong belikan Mas ya… yaa…” Wenda mengedipka
Read more
Rayuan Maut
“Assalamu’alaikum” ucap Ria setelah menekan tombol hijau di ponselnya. Siapa yang menelponnya di sela-sela kami makan bersama?“Wa’alaikumsalam. Kami dari pihak pengadilan agama. Apakah ini atas nama Ria Khadijah?” suara wanita dibalik telpon. Aku mendengarnya jelas karena Ria me-loadspeaker ponselnya.“Ya…” singkat Ria.“Apakah ini benar Ria Khadijah yang melakukan gugatan cerai terhadap Revan Ananta?”“Ya…”“Pihak tergugat, Revan Ananta ingin mengajak mediasi. Lusa tanggal 10 Agustus, apa penggugat berkenan hadir?”“Apa?! Maaf mbak. Saya tidak mau mediasi. Apa perceraian bisa langsung disegerakan tanpa harus proses ini itu?” Ria menaikkan suaranya. Dia jelas tidak senang dengan wanita dibalik telpon yang mengajaknya mediasi.“Maaf sebelumnya. Suami anda Revan ingin mengajak mediasi. Berharap bisa rujuk kembali.”“Saya menolak!” Ria pun menekan tombol merah.Tak lama berselang ponsel berdering lagi dengan nomor asing yang sama. Segera Ria menonaktifkan ponselnya. Dia merebahkan dir
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status