BAB 25“Wa ’alaikum salam, Pak. Ada apa telepon pagi-pagi?” tanya Kenzo dengan ramah dan sopan.“Nggak ada apa-apa, Ken. Apa Ayana perlu motor sendiri? Biar nanti Ayah belikan supaya nggak merepotkan Nak Kenzo,” tanya Pak Cahyo. Saat ini ia sudah berada di sekolah dan bertemu dengan Pak Budi. Ia juga baru saja mendapatkan nomor ponsel Kenzo dari Pak Budi.“Terserah Bapak saja enaknya bagaimana,” balas Kenzo seraya menatap Ayana.“Oh iya, Pak. Ayana katanya mau nge- “ imbuh Kenzo tiba-tiba yang sontak membuat Ayana membelalakkan matanya dan segera merampas ponsel Kenzo.“Halo, Yah. Ini Ayana. Mas Kenzo mau berangkat ke kampus. Jadi, teleponnya aku matikan dulu ya, Yah. Nanti Mas Kenzo telat. Assalamu ’alaikum,” sahut Ayana lalu mengakhiri telepon dengan ayahnya.“Apaan sih kamu, Mas?” seru Ayana seraya menyerahkan ponsel itu pada Kenzo.“Bukannya memang kamu mau ngekos? Biar ayah kamu tahu. Paling nggak, kamu izin dulu sama ayah kamu,” ucap Kenzo seraya memasukkan ponselnya ke dalam sa
Terakhir Diperbarui : 2025-08-12 Baca selengkapnya