Share

BAB 36

Penulis: Sifa Syafii
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-14 11:20:51

Kenzo tidak suka kalau ada masalah, tapi tidak dibicarakan. Ia sudah beberapa kali pacaran dan ia cukup tahu bagaimana sifat perempuan. Kalau tiba-tiba mengambek seperti ini, berarti ada yang tidak beres.

Kenzo pun menarik bahu Ayana yang membelakanginya dengan lembut, tapi Ayana tidak mau menghadap Kenzo dan mempertahankan posisi miringnya. Terpaksa Kenzo menarik bahu Ayana dengan paksa agar telentang dan menatap dirinya.

“Aah … sakit, Mas!” sungut Ayana lalu mengelus bahunya. Meskipun ia sudah dalam posisi telentang, ia tetap memalingkan wajahnya tidak mau menatap Kenzo.

“Ay! Aku nggak mau ada masalah di antara kita. Jadi, kalau ada apa-apa, kamu bilang sama aku,” ucap Kenzo.

Ayana menatap Kenzo dengan mata jernihnya. Mata itu tampak berkaca-kaca.

“Bu Sella,” ucap Ayana lalu berhenti sejenak.

“Dia suka sama kamu ‘kan, Mas?” ucap Ayana melanjutkan kalimatnya.

“Kenapa? Kamu cemburu?” balas Kenzo terkejut dengan ungkapan Ayana. Namun, ia yakin kalau Ayana bukan cemburu. Ia tahu kalau A
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Pak Dosen   BAB 44

    Usai makan, Kenzo mengantar Ayana ke supermarket dua puluh empat jam dan terlengkap di kota Malang.Ayana turun dari motor lalu berdiri di samping Kenzo dan mendongakkan kepalanya.Kenzo paham maksud Ayana. Ia pun membantu melepas pengait helm Ayana. Istrinya ini benar-benar sangat manja.“Belanja sendiri, ya. Aku tunggu di sini,” ucap Kenzo seraya mengeluarkan dompet dari saku jaketnya hendak mengambil uang untuk Ayana belanja.“Nggak mau. Anterin, Mas …,” rengek Ayana sembari menarik lengan jaket Kenzo dengan bibir cemberut.Kenzo pun terpaksa menuruti Ayana. Ia melepas helmnya lalu masuk ke supermarket bersama Ayana.Kenzo mendorong troli dan Ayana mengambil barang-barang yang perlu dibawa OSPEK besok. Namun, Ayana tidak hanya membeli barang untuk OSPEK saja. Ia mengambil camilan, sandal lucu, pembalut, baju tidur bergambar lucu, dan banyak barang yang lainnya. Melihat barang-barang yang bagus, Ayana pun akhirnya kalap.“Ay, ini semua untuk OSPEK?” tanya Kenzo saat sudah di depan m

  • Menjadi Istri Pak Dosen   BAB 43

    Kenzo terkejut bukan main dengan prilaku Ayana yang tiba-tiba duduk di atas pahanya dan melingkarkan kedua tangan di lehernya.“Ayo, antar aku belanja ya, Suamiku,” ucap Ayana di depan wajah Kenzo yang berjarak hanya lima senti dari wajahnya.Tubuh Kenzo pun menegang. Kelopak matanya melebar. Ia terkejut sekaligus tidak percaya dengan sikap Ayana yang semakin berani menggodanya. Jakunnya bergerak naik turun.Belum sempat Kenzo menyambung napasnya, tiba-tiba Ayana memegang kedua pipinya dan memasang wajah melas di depan wajahnya.Kenzo pun dibuat hampir sesak napas dengan sikap Ayana. Ia merasakan jantungnya berdebar-debar hebat. Andai Ayana mau menerimanya sebagai suami yang sesungguhnya, sudah dilumatnya bibir Ayana yang ada di hadapannya kini.“Aku bakal kasih imbalan, kalau kamu mau antar aku, Mas. Aku janji,” ucap Ayana tiba-tiba seraya mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya. Ia sangat kepepet malam ini. Ia harus segera belanja sebelum toko-toko pada tutup. Ia tidak mau besok

  • Menjadi Istri Pak Dosen   BAB 41-42

    BAB 41“Wa ’alaikum salam,” ucap Kenzo tiba-tiba karena Ayana tidak mengucapkan salam.“Assalamu ‘alaikum, Mas …,” ucap Ayana lalu meletakkan tasnya dan tengkurap di atas karpet ruang tamu.“Kenapa?” tanya Kenzo seraya menghampiri Ayana dan duduk selonjoran di sampingnya.“Capek …,” rengek Ayana dengan bibir cemberut.“Duh ... anak Pak Cahyo manja banget sih,” ucap Kenzo seraya mengelus puncak kepala Ayana.Ayana mendongakkan kepalanya menatap Kenzo. Kemudian ia bangkit dan duduk di atas pangkuan Kenzo lalu memeluknya.“Terima kasih ya, Mas. Kamu selalu ada dan bantu anak Pak Cahyo yang manja ini. Kalau aku jadi kuliah di Jogja, mungkin aku sudah menangis karena harus mengerjakan apa pun sendiri,” ucap Ayana di samping telinga Kenzo.Kenzo pun melingkarkan kedua tangannya ke punggung Ayana untuk membalas pelukannya. Tiba-tiba ia merasakan ada gelenyar aneh di tubuhnya. Jantungnya pun mulai berdetak lebih cepat dari sebelumnya.Ayana menyandarkan kepalanya pada bahu Kenzo. Ia menghadap

  • Menjadi Istri Pak Dosen   BAB 40

    Setelah kejadian itu mereka berdua menjadi canggung. Sejak tadi mereka tidak berani saling menatap apalagi bicara.Saat berbaring di ranjang menjelang tidur, mereka juga saling membelakangi meskipun berada di bawah selimut yang sama.“Ay, maaf ya untuk yang tadi sore,” celetuk Kenzo tiba-tiba dengan posisi masih tetap saling membelakangi.“Iya, nggak apa-apa,” balas Ayana seraya meremas selimut di dadanya. Saat mengingat kejadian itu, ia merasa meremang tidak biasa. Jantungnya pun berdetak lebih cepat dari sebelumnya.*Satu bulan kemudianHari ini Ayana akan mengikuti OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) hari pertama. Sejak beberapa hari yang lalu ia sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan saat OSPEK. Untungnya, Kenzo selalu membantu dan selalu ada untuknya.Ayana berangkat bersama dengan Kenzo, tapi Kenzo menurunkannya lima puluh meter dari gerbang utama karena saat OSPEK mahasiswa dan mahasiswi baru tidak diperkenankan membawa kendaraan dan wajib berjalan kaki k

  • Menjadi Istri Pak Dosen   BAB 39

    “Saya sudah selesai. Terima kasih atas traktirannya, Bu Sella. Saya kembali ke ruang dosen dulu,” pamit Kenzo lalu berdiri hendak melangkahkan kaki pergi.“Pak Kenzo nggak nunggu saya selesai dulu?” sungut Sella pura-pura marah dengan sedikit manja.“Maaf, Bu Sella. Saya ada kerjaan yang harus saya kerjakan,” ucap Kenzo seraya menyatukan kedua telapak tangan di depan dada lalu buru-buru pergi.Sella menatap punggung Kenzo yang melangkahkan kaki menjauh pergi. Tubuh Kenzo tampak tegap dan proporsional. Ia memakai kemeja polos berwarna biru muda. Lengan kemejanya digulung mendekati siku. Celana panjang berwana abu-abu membalut kaki panjangnya. Sella pun semakin terpesona melihat penampilan Kenzo yang seperti itu. Sedari tadi, ia beberapa kali mencuri pandang saat Kenzo makan di hadapannya. Dengan makan bersama seperti itu, ia bisa menatap Kenzo dari jarak dekat.*Sore hari Kenzo pulang dengan membawa pesanan Ayana.“Terima kasih, Mas!” ucap Ayana dengan tersenyum.“Hm,” balas Kenzo la

  • Menjadi Istri Pak Dosen   BAB 37-38

    BAB 37 “Iya, Ay. Udah malam. Yuk tidur. Besok aku harus ke kampus pagi-pagi,” balas Kenzo lalu melepaskan pelukannya pada tubuh Ayana.Setelah melepaskan pelukan, Kenzo mengubah posisi tubuhnya menjadi membelakangi Ayana. Ia tidak mau Ayana tahu kalau juniornya mulai menegang karena memeluk Ayana tadi. Apalagi saat dada Ayana menempel di dadanya membuatnya tidak tahan lagi.Siapa bilang Kenzo tidak nafsu melihat Ayana? Kalau Kenzo bilang tidak bernafsu, tentu saja ia bohong. Sejak tidur di rajang yang sama dengan Ayana, sudah beberapa kali ia mimpi basah yang berakhir mandi keramas subuh-subuh. Ia benar-benar tidak kuat menahan nafsunya. Hanya saja ia tidak melakukannya pada Ayana dan berakhir mimpi basah. Ia laki-laki normal, jika dikasih gadis manis di hadapannya, tentu saja ia mau. Hanya saja ia masih memiliki akal sehat. Ia tidak akan memaksa Ayana melakukannya.*Saat Kenzo sedang memasak sarapan pagi, Ayana keluar dari kamar sebelah usai salat subuh. Ia mendekat ke arah dapur s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status