Semua Bab Mommy Untuk Zee: Bab 41 - Bab 50
66 Bab
Kamu Akan Menikahiku?
"Benarkah? Kamu tidak sedang membohongiku, kan?" Catherine masih sulit mempercayai apa yang barusan ia dengar. Ia menunggu jawaban Andre dengan rasa takut serta harapan yang membaur menjadi satu. Ia bahkan terlalu takut untuk menarik napasnya."Kamu bisa pegang janjiku, aku tidak akan memisahkan kalian lagi!" tegas Andre sambil terus memeluk erat tubuh Catherine dan mengusap punggungnya. Saat itulah helaan napas panjang Catherine menghembus penuh kelegaan, bersamaan dengan isakan tangisan kebahagiaannya, seolah beban berat terlepas begitu saja dari hidupnya.Pun demikian dengan Andre, rasanya begitu tepat mendapati Catherine di dalam pelukannya. Ada sesuatu di dalam dirinya yang merasa damai, sementara perasaannya seolah sedang berkomunikasi dengan Catherine, saling mentransfer energi baik mereka dalam diam, hanya isakan Catherine saja satu-satunya suara di antara mereka."Aku tidak bisa hidup tanpa Zee. Mentalku sudah tidak sanggup lagi menanggung kesedihan kalau sampai aku kehilanga
Baca selengkapnya
Konfrontasi Lydia
“Aku pikir kamu kembali tanpa Catherine. Aku hanya masak untuk kamu dan Jo saja,” beritahu Lydia sesaat setelah Andre dan Catherine memasuki Apartment.“Tidak masalah, aku juga tidak lapar. Kalau begitu, aku masuk ke kamar Zee dulu,” balas Catherine, namun langkahnya terhenti saat Andre menahan tangannya,“Makan! Aku tidak mau kamu sakit dan membuatku susah!” perintah Andre dengan ketus, Catherine menghentak lepas tangannya,“Aku sudah makan bersama Alvin di hotel tadi. Tenang saja, aku tidak akan mengizinkan diriku sakit.”Tentu saja itu bohong. Catherine belum makan sejak kemarin malam, nafsu makannya menghilang, terlalu banyak masalah yang tengah membelitnya.Terutama saat membayangkan akan berhadapan dengan Andre di pengadilan nanti perihal hak asuh Zee. Jangankan mengunyah makanan, melihatnya saja sudah membuatnya mual.Daripada ia semakin menderita saat kalah di pengadilan, lebih baik ia mengalah asal masih bisa tinggal dan mengasuh putrinya."Kamu pikir bisa menipuku?""Ndre ..
Baca selengkapnya
Kedatangan Azalea dan Aaron
Setelah Joshua dan Lydia pulang, Andre berjalan hilir mudik di dalam kamarnya, seperti seekor singa yang tengah dikurung. Pikirannya luar biasa kalut, baru kali ini ia tidak bisa mengambil keputusan tepat untuk masalah yang sedang ia hadapi itu.Sebenarnya, ia tahu pilihan terbaik untuk masalahnya itu, menikahi Catherine. Tapi, ia sangat membenci wanita itu, dan rasanya tidak akan bisa membina rumah tangga dengannya.Andre mengumpat kasar sambil mengacak rambutnya sebelum kembali mondar-mandir mencari alternatif lainnya. Ia kembali duduk di meja kerjanya, membaca pembagian jadwal untuknya dan Catherine agar tidak bentrok. Seharusnya jadwal itu bisa membuat Andre sedikit lebih tenang, tapi nyatanya tidak.Meski dengan jadwal itu dapat menjamin dirinya tidak akan melihat Catherine, namun kenyataannya ia tetap saja menyadari kalau wanita itu ada di sana, di Apartmentnya, berbagi udara yang sama dengannya."Zee ... Seandainya bukan karena Zee, aku tidak akan seperti ini!" gerutunya.Tingg
Baca selengkapnya
Harga Dirimu Terlalu Tinggi
"Catherine?""Itukah namanya? Menurut Aaron, wanita itu kekasih Daddymu, apa itu benar? Kenapa bisa dia mengandung putrimu, Ndre?"Andre bersandar di kursinya, matanya terus tertuju pada Azalea, sementara batinnya mulai berperang antara menjawab pertanyaan wanita itu dengan jujur atau tidak.Kalau ia menjawab jujur, bisa dipastikan bogeman mentah Aaron akan mendarat di wajahnya, dan mereka akan berakhir dengan baku hangtam. Sementara kalau ia jawab bohong ...Well, selama ini Andre tidak pernah bisa membohongi Azalea."Ceritanya panjang," jawab Andre, ia salah kalau jawabannya itu akan membuat Azalea berhenti mendesaknya, "Aku punya banyak waktu untuk mendengarkannya.""Kamu mungkin akan mendengarkannya dengan sabar, tapi tidak dengan suamimu itu, lihat saja, wajahnya sudah terlihat bosan.""Aku selalu bosan jika sedang berhadapan denganmu, Ndre. Terutama dengan cara bodohmu menghadapi masalahmu!" sungut Aaron, tatapan Andre langsung terarah tajam padanya,"Apa maksudmu?"Setidaknya,
Baca selengkapnya
Keras Kepala
"Biar ku pertegas lagi, kamu berhubungan badan dengan Kate sambil membayangkan Lea?" ulang Aaron. Sudut bibir Andre membentuk senyuman mencemoohnya sebelum menjawab,"Ya, benar." Andre memang sengaja memancing amarah Aaron, saat itu ia ingin mencari pelampiasan emosinya. Ingin bertarung hingga ia tidak sadarkan diri dan bisa berpikir jernih keesokan harinya.Namun alih-alih marah, tawa Aaron malah pecah, sontak saja hal itu membuat Andre dongkol setengah mati, pun demikian dengan Azalea, wanita itu memberikan tatapan mengeritiknya pada Aaron,"Apanya yang lucu?" tanya Azalea, Andre pun menunggu jawaban dari Aaron."Well, sekarang aku baru percaya kalau ternyata Andre benar-benar mencintaimu, Sayang. Karena perasaan seseorang akan cenderung lebih jujur dalam keadaan mabuk. Dan sudah bisa dipastikan, kamu lah yang menyebabkan pria malang itu minum hingga lupa diri, Sayang," jawab Aaron dengan santai.Andai saja saat itu Azalea tidak sedang hamil besar, rasanya ingin sekali Aaron meneng
Baca selengkapnya
Keingintahuan Andre
Bab 48 - Keingintahuan Andre"Di mana dia?" tanya Andre pada Joshua yang terlihat kelelahan, aisiten pribadinya itu mengerti siapa 'dia' yang Andre maksud, ia pun menjawab,"Ada di kamar Nona Zee, Tuan. Apa sekarang saya sudah boleh pulang?""Ya, pulanglah. Dan tolong, batalkan semua agenda saya hari ini. Kau istirahatlah!"Joshua sedikit menunduk, "Baik, saya akan reschedule agenda anda hari ini, Tuan. Kalau begitu, saya permisi dulu."Andre mengangguk pelan sebelum membuka kamar Zee, ia hanya mendapati Zee tidur seorang diri di kamarnya, tidak terlihat batang hidung Catherine.“Kitty!” Setengah berbisik Andre memanggil Catherine agar tidak membangunkan Zee, dengan sama pelannya ia mengetuk pintu kamar mandi karena ia yakin betul kalau Catherine ada di dalam sana, namun tidak ada respon sama sekali dari wanita itu, ia pun kembali mengetuk pintunya lagi.Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, Andre membuka pintu itu, dan Catherine tidak terdapat di dalamnya juga, ia mulai panik kar
Baca selengkapnya
Maaf
Catherine berjalan hilir-mudik dengan perlahan sambil memegangi pinggangnya. Sesekali ia melirik daddy Isaac yang tidak dapat menyembunyikan kekhawatirannya. Mereka tahu, kalau tidak lama lagi Catherine akan melahirkan. Namun Catherine tidak mau terburu-buru ke rumah sakit."Kontraksi lagi?" tanya daddy Isaac saat Catherine kembali meringis dan menghentikan langkahnya. Kontraksinya yang awalnya berjarak sepuluh sampai lima puluh menit, sekarang menjadi lebih sering lagi. Dan intesitas nyerinya jauh lebih menyakitkan dari sebelumnya."Ya. Tapi, aku masih bisa menahannya," jawab Catherine, ia kembali menegakkan lagi tubuhnya sebelum melanjutkan langkahnya."Kate, sudah nyaris seharian kamu seperti itu. Mau meneunggu sampai berapa lama lagi?""Belum keluar bercak darah atau pecah ketuban, Tuan Isaac. Kalau salah satunya sudah terjadi, baru kita ke rumah sakit," tolak Catherine dengan sopan.Selama ini, ia tidak pernah berlama-lama di rumah sakit, baik untuk memeriksa kandungannya atau la
Baca selengkapnya
Wanita Murahan
Catherine memalingkan wajahnya, wanita itu seolah tidak mau menatap Andre lagi. Namun Andre tidak mau diabaikan, ia kembali mengarahkan wajah Catherine padanya,"Terima kasih karena sudah mau memberikan kesempatan pada Zee untuk hadir di dunia ini," Ucapannya terdengar lembut dan tulus. Tapi entah Catherine mempercayai ketulusannya itu atau tidak.Catherine balas menatap Andre dengan sorot terluka, entah sudah berapa banyak kesedihan yang Andre torehkan padanya, dan kini ia sangat menyesalinya."Hanya karena kehadirannya hasil dari pemaksaan dirimu padaku, bukan berarti aku tidak akan memberinya kesempatan hidup. Kenapa kamu menganggapku serendah itu?""Ya Tuhan, aku tidak sedang merendahkanmu, Kitty. Aku ... ""Keluar, Ndre! Tolong keluar dari kamar ini!" Dengan lirih Catherine mengusir Andre, sebelum luka hatinya bertambah lagi. Pria itu pandai sekali menyakitinya dalam berbagai cara."Aku tidak akan keluar, aku masih ingin di sini, bersamamu.""Ndre ... "Ucapan Catherine tertahan
Baca selengkapnya
Kalian Berdua Milikku!
"Kamu harus mendengar penjelasanku, Kitty!""Aku benci panggilan itu!""Tapi aku menyukainya. Terdengar beda dari yang lainnya. Aku akan tetap memanggilmu Kitty meski kita telah menikah!" tegas Andre."Me ... Menikah?" ulang Catherine."Haruskah aku mengulangi lagi?"Catherine mengibas tangannya dengan acuh, "Tidak perlu.""Tapi aku akan tetap mengulanginya. Aku akan menikahimu, Kitty. Aku akan memberikan keluarga yang utuh untuk putri kita.""Pernikahan seperti apa yang akan kamu bina bersama dengan wanita yang sangat kamu benci ini, Ndre?""Setelah aku tahu kamu tidak pernah memiliki hubungan serius dengan Daddyku, aku tidak lagi membencimu.""Tetap saja hal itu tidak dapat menutupi kenyataan, kalau kamu pernah sangat membenciku. Kebencian yang begitu besar, yang suatu saat bisa saja kembali lagi. Aku tidak mau menjalani pernikahan toxic. Ketika aku menikah nanti, aku akan menikah dengan pria yang aku cintai dengan segenap hatiku. Yang bals mencintaiku dengan jauh lebih besar lagi
Baca selengkapnya
Keposesifan Andre
"Ba ... Bagaimana kalau ternyata kamu mengingkarinya?" "Demi Tuhan, aku tidak akan mengingkarinya. Jika aku sudah berkomitmen dengan sesuatu, aku akan terus memegang komitmenku itu sampai aku menutup mata. Jika aku sudah memutuskan hidup bersama denganmu dan juga Zee, maka tidak akan ada satu pun yang dapat menghalangiku atau mengubah keputusanku itu!"Catherine terlihat menghapus airmata dengan wajahnya yang masih tertunduk dalam. Mungkin wanita itu tengah menimbang matang-matang penawaran yang Andre ajukan itu."Dan harus kamu ingat, baik kamu maupun Zee sekarang adalah milikku. Aku tidak mau siapapun menyentuh apa yang sudah menjadi milikku. Termasuk juga si Alvin sialan itu! Jauhkan dia, atau aku akan membuatnya menghilang untuk selamanya!"'Apa Andre sudah mulai posesif padaku dan Zee seperti keposesifannya pada Lea dulu?' tanya Catherine dalam hatinya. Ia telah jatuh cinta pada Andre sejak dulu, sejak pertama kali ia melihat pria itu. Meski saat itu ia masih menjalin hubungan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status