Semua Bab Tanah Makamku masih Basah, Mas : Bab 51 - Bab 60
95 Bab
Suster Berwajah Pucat
Maya pura –pura tak mendengar perkataan ibunya. Menarik selimut dan merebahkan tubuhnya. Pura –pura tidur. Itu akan lebih aman bagi janda beranak satu itu. Sang ibu tak perlu lagi mengomel karena melihatnya seolah –olah menyerah.Ia telah memutuskan untuk memakai cara lamanya sama saat dulu ia berhubungan dengan Affan tanpa persetujuan ibunya. Dan kini, dia akan pura –pura melunak dan menuruti semua kemauan wanita tua itu tanpa perlawanan, sehingga tetap bisa bergerak diam –diam mendekati Affan tanpa menyerah sekali pun.‘Maaf, Bu. Mana bisa aku menyerah pada ayah dari anakku. Satu –satunya pria yang kucintai dengan sangat dalam.’ Maya membatin. Seolah sedang bicara dengan ibunya.Melihat bagai mana kelakuan Maya yang seolah meremehkan semua kemarahannya saat anaknya itu berusaha keras menghubungi Affan, membuat ibunya muak. Namun, ia tak tahu harus melakukan apa? Ia takut jika Maya dikerasi, akan tertekan dan menghancurkan hidupnya sendiri. Dia juga tak mau lepas kendali di depan Rim
Baca selengkapnya
Jadi Sebab Kematian Maya
“Assalamualaikum anakku. Jadi kamu mencari istrimu sekarang?” celetuk pria di ujung telepon begitu saja. Terang saja Affan terkejut. ‘Jadi, ia benar –benar orang hebat yang akan menolongku!’“Waalaikum salam, bagaimana Mbah bisa tahu?” tanya Affan begitu saja karena penasaran. “Hem, semesta yang memberi tahu. Tentara Tuhan dikirim untuk menemani saya agar bisa membantu manusia. Istri kamu sedang tersesat di alam gaib, dan alam memberi tahu saya lewat suara kamu.” Pria itu menjelaskan sesuatu yang membuat Affan semakin kagum kepadanya. “Ahamdulillah, syukurlah. Mbah tahu kesulitan saya. Kalau begitu tolong pertemukan saya dengan istri saya. Temukan dia.” Affan mengucap dengan putus asa. Dia sudah kehilangan harapan ke pada yang lain, dan sekarang hanya mengandalkan dukun itu. “Hem, ya. Tentu saja. Itu tugas saya. Ke marilah! Saya akan mengirim lokasi. Kita selesaikan segera. Semakin cepat, semakin baik.” Mbah Bromo mengucap di ujung telepon. “Baik saya akan melakukannya.” Affan me
Baca selengkapnya
Jalan Satu-satunya
“Ap –apa yang Mbak katakan?” Maya mengucap dengan gemetar. Semua yang wanita itu katakan tidak sepenuhnya salah. Karena baru ini dia melihat makluk aneh, dan mengalami kejadian ganjil setelah kembali terhubung dengan Affan.“Selamanya kalian tidak akan pernah bersatu, karena dia adalah sebab kematian Mbak!” tekan suster yang terus bersikap aneh. Ah, bahkan semua hal dari suster itu sangat aneh untuk Maya dan Rima.Karena itu Maya menoleh ke arah Rima yang rupanya juga menatap sang suster dengan wajah tegang. Maya sadar, itu artinya baby sitternya sudah memahami posisinya yang sedang terhubung dengan Affan. Entah, hanya sebatas dia mengejar tanpa jawaban pasti dari Affan atau lelaki itu sudah menjalin hubungan dengannya. Apa pentingnya Maya memikirkan apa yang ada di kepala Rima?“Ada apa ini?” tanya ibu Maya begitu masuk ruangan di mana Maya dan Angel dirawat, dan mendapati situasi aneh di dalamnya.Baginya, tatapan mereka yang tegang tak seharusnya terjadi. Sebab suster itu tidaklah
Baca selengkapnya
Tanah Makamnya masih Basah
"Pak ada apa?!" tanya Ibu Sarah yang ikut resah melihat sang suami.Pria tua itu tampak tak tenang sejak pulang dari rumah menantunya. Sambil menyurai rambutnya dengan tangan kasar pria menatap malas ke arah sang istri. "Menurutmu, apa mungkin Sarah bunuh diri?!" tanya Wahono. “Kenapa Bapak mengatakan itu?” Sang istri merasa heran. Dari mana Wahono mendapatkan pemikiran itu. Heran. Dia sangat mengenal Sarah. “Itu tidak mungkin. Anak itu sangat bersemangat menjalani hidupnya.“Kurang ajar anak itu! Istri sedang hamil malah dia main sama mantannya!” dengkus Wahono. Pantas jika Sarah marah dan terus muncul di sekitar mereka. Itu karena arwahnya tak tenang sebab jadi korban pengkhianatan dan bunuh diri. Setidaknya itu yang ia pikirkan.Setelah melihat sendiri, kalau Affan mengenal wanita cantik selain Sarah, dan bahkan bisa berpelukan seperti tadi, pikirannya ke mana-mana. Ia jadi menghubungkan keberadaan wanita lain di sekitar Affan sebagai sebab kematian putrinya. “Mantan? Bapak tahu
Baca selengkapnya
Orang yang Terus Mengikuti Affan
“Tolong segera datang ke rumah sakit ya, Pak. Mohon maaf kami menemukan keluarga Bapak meninggal di kamarnya.”“Siapa? Angel?” pikir Affan. Karena dia adalah anaknya. Tapi, mana mungkin nama Affan ditulis sebagai ayah kandung Angel. “Tunggu, kalau begitu siapa?”Tak membuang waktu, pria itu pun bergegas pergi seperti yang petugas tadi minta. Meninggalkan Prapto yang terbengong –bengong melihat kelakuan anaknya. Affan tak bisa membuka pintu belakang yang sudah dikunci dari luar, hingga bergegas ke dalam rumah untuk ke luar dari pintu depan.Anak buah Prapto yang berjaga sampai bingung. Bagai mana dengan mudahnya pemuda itu pergi, tapi juga tak berani langsung mencegahnya, sebelum bertanya kepada tuannya.“Halo, Tuan. Dia kabur dari pintu depan. Apa yang harus kami lakukan?” tanyanya ketika panggilannya langsung dijawab oleh sang tuan.“Biarkan saja. Kirim satu orang untuk mengikutinya. Ingat jangan sampai mencelakainya, dan laporkan apa pun yang dia lakukan!”“Ah, ya baik, Tuan. Kami
Baca selengkapnya
Bukan Sumbi Pelakunya
“Maaf, Mbak. Saya tidak sengaja karena terburu –buru.” Ucapan lembut yang meluncur dari mulut Alif membuat tubuh Sumbi membeku dalam sekejap. Wanita itu terpana oleh kesantunan duda beranak tiga tersebut.Merasa semua baik –baik saja, Alif pun kemudian bergegas meninggalkan wanita itu ke arah Affan dan Maya yang menghadapi mayat seseorang. Begitu melihat siapa yang meninggal, mata elang Alif membelalak. Dia melihat wanita tua itu belum lama di rumah Affan dan marah –marah dengan ucapan yang menggebu –gebu memaki Affan.Sama sekali tak ada tanda –tanda bahwa dia sedang sakit, apa lagi akan menghadapi ajal secepat ini. Namun, siapa yang tahu kapan ajal seseorang akan datang? Dia sendiri bahkan tak tahu kapan meninggal, dan bisa saja hanya dalam hitungan jam atau menit ke depan malaikat Izrail menghampiri.“Ap –apa yang terjadi, Mas?” tanya Alif pada Affan yang juga masih terlihat tak percaya.Affan menggeleng pelan. Ia segera menyadarkan diri. Bahwa ada hal penting yang harus diurus sek
Baca selengkapnya
Makam tanpa Mayat
Affan menghela napas panjang. Menyimpan ponsel, yang membuatnya harus menerima kenyataan dia tak bisa lari dari Prapto. Ya, dari mutasi yang memberi keterangan asal uang masuk ke rekeningnyalah dia tahu bahwa semua ini adalah ulah sang papa.“Kenapa kalian ....?” Affan hendak marah ke pada pria yang memakai jas rapi di depannya. Namun, ia langsung sadar, bahwa itu bukan kesalahan pria tersebut. Dia hanya seorang lelaki pencari nafkah yang bekerja untuk Prapto.“Huft, begini kalau Papa ikut campur!” dengkusnya yang tak terima mayat Sarah dibongkar dan dibawa ke rumah Mbah Bromo. Bahkan tanpa mengatakan apa pun lebih dulu ke pada Affan.Kalau tidak terpaksa dan ada jalan lain, dia pasti melakukannya. Dia tak mau meminjam uang dengan mengorbankan harga dirinya ke pada wanita yang bukan apa –apanya. Maya atau pun Indah. Mereka terus menampakkan tatapan nakal ke arah Affan dan menawarkan banyak uang.Dia tahu persis, bahwa uang seratus juta yang masuk ke rekening tidak ia dapatkan secara cu
Baca selengkapnya
Wanita yang Mengajak Mati
Mbah Bromo merasakan hawa aneh di kediamannya. Klien yang bilang sudah berada di jalan, tapi juga tak muncul, padahal tiga jam sudah berlalu. Matanya menatap api yang berkedip nyala di depannya, seperti sedang dimainkan seseorang. Tak lama, mata pria itu melihat lilinnya terbakar habis dan sampai membakar kain yang menjadi alas banyaknya sesajen di atas meja."Apa yang terjadi? Siapa yang diajak mati wanita itu?!" racaunya sembari mematikan api dengan tongkat di tangannya."Hei! Seseorang! Ke mari! Ada yang terbakar!" teriak Mbah Bromo. Memanggil anak buahnya yang berjaga di luar. _________Empat orang berjalan membawa skop memasuki area pemakaman yang dingin. Pria –pria bertubuh tegap itu adalah orang –orang yang bukan hanya tangguh fisiknya tapi juga memiliki nyali yang besar menembus tempat –tempat yang meurut kebanyakan orang adalah tempat menakutkan yang harus dihindari. Apalagi malam –malam begini. Ah, bukan. Mereka bahkan berada di jam tengah malam saat mendapat perintah untuk
Baca selengkapnya
Musibah untuk Mbah Bromo
Ponsel yang dipegang Riko masih terhubung dengan orang yang bertugas menggali kuburan Sarah dan diminta untuk membawa mayatnya. Namun, kabar yang didengar justru membuatnya kecewa. Tak ada mayat dalam liang kubur wanita muda tersebut.Bertepatan pria yang menjadi suaminya telah mendengar semua, karena berada di atas mobil bersama Riko.“Apa yang terjadi? Ke mana istriku?” Pikiran Affan kembali kalut. Jika benar yang ditemukan adalah gedebok pisang, itu artinya ucapan Ustaz Alif juga benar. Mengingat itu, Affan mengacak rambutnya kasar. Ia kembali dibuat frustasi.Riko tak mengerti dan hanya menggeleng saja yang bisa ia lakukan. Tak ada jawaban pasti. Bahkan menduga –duga pun ia tak berani. Sejauh ini, ia tak mempercayai yang namanya manusia bisa mati dijadikan tumbal, apa lagi, harus percaya orang mati bisa hidup lagi. Bullshit! Secara akal saja tak ada jluntrungannya.“Apa itu?! Kita harus pergi dari sini! Mereka mengincar kita!” Suara –suara itu terdengar di sambungan telepon yang me
Baca selengkapnya
Orang-orang yang Mati Mengenaskan di Kuburan
Tak berapa lama, ponsel yang baru saja dimatikan oleh Prapto kembali berdering. Ia pun lekas mengangkat begitu mata tuanya menangkap nama seseorang yang mendapat tugas mengawasi pekerjaan orang –orang di kuburan.“Halo, sudah selesai? Apa mereka sudah berangkat ke rumah dukun itu?” tanya Prapto penasaran. Ia merasa pekerjaan ini terlalu lamban dan membuatnya tak sabar menunggu hasil dari orang –orang suruhannya itu.“Tuan, sepertinya ada masalah besar.”“Apa maksudmu?”“Tak ada mayat dalam kuburan. Dan orang –orang yang menggali kuburan itu meninggal dengan cara mengenaskan.”“Apa?! Apa maksudmu?!” Dia mengulangi pertanyaan yang sama.Prapto tak percaya jika orang yang hanya melakukan tugas tanpa tahu maksud dan tujuannya bisa mendapat celaka? Ini tak masuk akal. Apa terjadi sesuatu di kuburan? Apa ada yang membunuh orang –orang itu?Ya, pasti terjadi sesuatu.“Eum, saya akan mengirimkan video dari dasbor mobil mereka.”“Bagaimana mayat mereka?” tanya Prapto yang merasa ngeri membayang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status