All Chapters of Ditalak Setelah Melahirkan : Chapter 51 - Chapter 60
238 Chapters
Om, Aku Serius!
Bab 51"Seandainya kamu berniat menikah lagi, lelaki seperti apa yang kamu inginkan untuk menjadi suami dan ayah sambung bagi putrimu?" tanya Arkan hati-hati.Jleb.Zakia langsung membeku. Pertanyaan apa ini? Dia seumur-umur tidak pernah bermimpi akan mendapat pertanyaan semacam ini, tapi deretan kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut Arkan."Tuan.... Kenapa bertanya begitu?" tanya Zakia lirih. Dia masih belum bisa menetralisir rasa kagetnya."Aku hanya ingin tahu, Zakia. Tolong jangan salah paham." Arkan menatap wanita itu dengan sorot mata yang sulit untuk diartikan. "Dan tolong jangan panggil aku Tuan disaat kita tengah berdua. Panggil Mas ya," pintanya lagi dengan nada penuh harap."Mas Arkan...." Wajah Zakia seketika memerah. Mendadak dia merasa aneh. Dia tidak terbiasa memanggil Arkan seperti itu. Aneh dan terasa sangat menggelikan."Nah, kan itu lebih baik," sergah Arkan. Dia beringsut duduk lebih mendekat kepada Zakia. "Bagaimana, Zakia? Apakah kamu bersedia menjawab per
Read more
Menyiapkan Sarapan Untuk Arkan
Bab 52Marina hanya ibu rumah tangga biasa, hanya tahu urusan rumah dan anak. Dia tidak pernah sekalipun terlibat dalam urusan mencari uang. Tak heran saat suaminya meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, wanita itu malah menutup toko sembako milik suaminya, kemudian menjualnya karena merasa tidak bisa mengelola toko itu.Kehidupan mereka selanjutnya bergantung kepada gaji Yudha yang saat itu bekerja sebagai security di sebuah perusahaan mie instan. Gaji Yudha yang cukup lumayan membuat Marina merasa terjamin hidupnya, sampai akhirnya Yudha membawa Zakia dan menghadirkannya sebagai istri dan menantu di rumah ini.Wanita paruh baya itu mendongak, berusaha mengambil udara sebanyak-banyaknya untuk membuat sesak di dadanya berkurang. Dia benar-benar tidak bisa membayangkan, apa yang akan terjadi jika seandainya uang tabungannya habis dan Yudha masih belum juga memiliki pekerjaan.Mengharapkan Risa jelas tidak mungkin. Risa sama saja seperti dirinya yang hanya mengharapkan uang dari suam
Read more
Menyiapkan Sarapan Untuk Arkan (2)
Bab 53Perempuan paruh baya itu juga tidak habis pikir, kenapa mendiang nyonya majikannya sampai berteman dengan wanita model ini. Entah di mana mereka bertemu sebelumnya, tapi yang jelas, sikap dan perilaku Maryam dan Diandra jauh berbeda.Namun ia tak ingin membuat masalah di pagi ini. Bi Minah melengos dan meneruskan langkahnya menuju kamar pribadi tuan mudanya."Kamu ini ya, Minah, mau-mau saja di peralat oleh Zakia, padahal dia itu siapa?! Dia cuma seorang ibu susu. Seharusnya urusan bayi-bayi itu menjadi urusannya, bukan menjadi urusanmu. Tugasmu hanya memasak di dapur. Kamu itu tukang masak!"Sayup-sayup ia mendengar suara Diandra. Namun dia tak peduli. Perempuan paruh baya itu hanya tersenyum. Ya, urusan bayi memang bukan urusannya, tapi merupakan tugas Diandra. Tugas itu akhirnya dikerjakan oleh Zakia seorang diri. Diandra tak menjalankan tugasnya sebagai baby sister. Kasarnya, dia cuma numpang makan dan tidur di rumah ini.Jadi, siapa yang bersalah dalam hal ini?"Semoga saj
Read more
Surat Panggilan Sidang
Bab 54"Jangan ikut campur dengan urusanku, Kak. Urus saja masalah Kakak sendiri," ucap Yudha dingin. Dia yang baru makan setengah piring mendadak kehilangan selera makannya. Yudha membersihkan tangannya, kemudian mendorong piring ke tengah-tengah meja."Yudha, kok sarapannya nggak dihabiskan? Sayang loh," tegur Marina gusar. Disaat kondisi keuangan sekritis ini, kenapa putranya justru tak menghabiskan makanannya? Ini mubazir!"Aku udah nggak nafsu makan, Ma. Mulai hari ini, tolong jangan ada lagi yang mengusikku," sahut Yudha setelah isi gelas di tangannya berpindah ke perutnya."Oke, oke, tapi kamu harus janji mau bekerja...." Marina membujuk. Wanita itu benar-benar takut jika harus kehilangan sumber uangnya."Aku bekerja atau tidak, itu urusanku. Kalian tidak perlu ikut campur!"Mood Yudha benar-benar hancur. Dia meninggalkan dapur dan kembali ke kamarnya, tetapi hanya sebentar. Dia hanya mengambil kunci motor dan ponsel, kemudian segera bergegas keluar kamar dan menuju pintu depan
Read more
Surat Panggilan Sidang (2)
Bab 55"Goblok! Kenapa kalian tidak mencegahnya mengikuti mobilku?!" umpat Arkan. Lelaki itu mencengkram benda pipih itu kuat-kuat. Dia kecolongan!Anak buahnya melaporkan jika Yudha mengikuti mobilnya sejak dari gedung resepsi sampai ke rumah ini."Maaf, Tuan. Dia sama sekali tidak mengganggu Mbak Zakia. Jadi kami pikir....""Tapi dia sudah mengikuti sampai rumah ini dan tahu di mana sekarang Zakia tinggal. Ini akibatnya sangat fatal!" omel Arkan. Andai saja anak buahnya saat ini ada di hadapannya, ingin rasanya ia meninjunya.Sayang, pembicaraan mereka hanya melalui telepon seluler."Maaf Tuan, kami tidak memikirkan hal itu....""Percuma kamu minta maaf. Sudahlah!" Arkan mengerang frustasi. Dia mematikan ponsel, lalu meletakkan benda itu di atas meja kerjanya. Arkan menghempaskan tubuhnya di kursi, lantas mendongakkan wajahnya, menatap langit-langit ruangan. Ruangan yang didominasi warna hitam putih itu nampak seperti penuh misteri.Lelaki itu lantas berteriak, meski teriakannya t
Read more
Maafkan Mama, Nak
Bab 56"Baiklah kalau begitu. Saya akan kembali nanti. Titip salam untuk Zakia," ujar Yudha sembari berbalik dan melangkah gontai menuju motornya yang terparkir di pinggir jalan.Sekali lagi Yudha menatap rumah besar itu, sebelum ia menghidupkan motornya dan berlalu dari tempat itu. Ah, ternyata menemui Zakia bukan urusan gampang, tidak semudah yang ia kira. Dia tidak menyangka akan terhalang oleh orang-orang yang menjaga rumah ini. Yudha semakin yakin bahwa Zakia memang ada apa-apanya dengan lelaki pemilik rumah ini. Berarti kesimpulannya malam itu benar. Zakia memang selingkuh. Sebenarnya sih istilahnya kurang tepat, karena Zakia sudah diceraikannya. Berarti statusnya sudah menjadi janda, walaupun hanya secara siri. Zakia bebas menjalin hubungan dengan siapapun, seharusnya. Namun saat ini Yudha masih tidak rela. Dia sudah kadung menalak dan keluar dari rumah Nilam. Dia pun tak mau Zakia lepas begitu saja. Apalagi Zakia sudah menjelma menjadi wanita yang sangat cantik. Bayinya pun
Read more
Semua Sudah Selesai
Bab 57"Zakia!" teriak Yudha. Lelaki itu spontan menurunkan tangan dan melangkah cepat menghampiri wanita itu. Sepasang matanya tampak berbinar."Mau apa kamu ke sini, Mas? Masih belum cukup membuat hidupku hancur, membuatku nyaris mati kelaparan dan kedinginan di jalanan?!" Wanita itu berdiri tegak dengan tangan bersedekap di dada. Yuda mendesah. Lagi-lagi Zakia mengingatkannya pada peristiwa itu. Ya, tentu saja itu sangat membekas dalam ingatan Zakia. Peristiwa itu mungkin adalah titik terendah yang tak akan pernah bisa Zakia lupakan selama hidupnya."Zakia, maaf Mas tidak bermaksud untuk menalak kamu waktu itu. Ada hal yang tidak kamu ketahui dan Mas akan menceritakannya kepadamu," ujar Yudha pelan."Apalagi yang mesti diceritakan, Mas? Mas mau mengarang cerita bahwa Mas sudah dipaksa Mama atau Kak Risa untuk menceraikanku, begitu?!" sinis wanita itu. Matanya berkilat. Sungguh kedatangan Yudha benar-benar mengganggunya, mengusik ketenangannya."Zakia, Mas ingin berbicara dari hati
Read more
Deal
Bab 58"Bukankah barusan lelaki itu datang kemari, Zakia? Kamu menemuinya? Apa yang ia katakan?" cecar Arkan saat wanita itu duduk berada di dekatnya. Lelaki itu berusaha menormalkan sikap, tak mau membuat Zakia malah takut kepadanya "Mas melihat dia ada di depan pos penjagaan?" lirih Zakia. Dia seketika menunduk. Ada rasa bersalah yang menyusup di hati karena sudah memaksa keluar dari rumah ini dan menemui lelaki itu, padahal Romi dan Dodi sudah memberi isyarat agar ia jangan meladeni Yudha. "Maaf, Mas. Ini memang salah saya....""Dia tamu kamu dan sebenarnya aku tidak berhak untuk melarangmu agar tidak menemuinya." Arkan menghembuskan nafasnya dalam-dalam, menatap serius Zakia. "Hanya saja aku mencemaskan sesuatu....""Apa itu, Mas?" sela Zakia."Bukankah dia meminta rujuk?""Bukankah sudah berkali-kali saya jelaskan kepada Mas, bahwa saya tidak akan rujuk kembali dengan ayah kandung Naya?" Zakia membalas menatap pria itu jengah. Dia sudah berkali-kali menjelaskan kepada Arkan bah
Read more
Titipan Untuk Zakia
Bab 59"Soal mau rujuk atau tidak itu urusan Mas Yudha secara pribadi. Saya tidak akan turut campur. Saya hanya minta Mas Yudha berusaha untuk membawa pergi Zakia di rumah itu. Kehadiran Zakia sudah membuat hubungan saya dan Arkan jadi berantakan." Diandra sengaja mengarang cerita seolah-olah ia dan Arkan menjalin hubungan serius dan Zakia menjadi penyebab keretakan hubungan Diandra dan Arkan. Wanita itu menatap lurus Yudha dan mengabaikan secangkir jus yang ia pesan. Ah, minuman yang ia pesan di cafe ini memang hanya sekedar syarat agar ia bisa masuk dan leluasa berbicara dengan Yudha. Diandra tidak menyukai minuman berharga murahan seperti ini. Cafe yang menjadi tongkrongan Diandra adalah cafe mahal dengan harga makanan dan minumannya yang selangit, bukan cafe kecil seperti ini."Mbak Diandra punya hubungan apa dengan Tuan Arkan?" Yudha balik bertanya. Dia penasaran.Ingatannya melayang saat kejadian di taman tempo hari. Dari cara lelaki itu memperlakukan Zakia, bahkan sorot matany
Read more
Terlambat
Bab 60Zakia kembali menurunkan tangannya. Paper bag itu langsung disambut oleh Arkan. Dia membuka isinya dan mengeluarkan sebuah boneka yang masih dibungkus kotak yang di depannya berasal dari bahan plastik tembus pandang, lalu selembar kerudung dengan merk yang tidak terkenal dari paper bag satunya.Arkan mendengus. Ah, rupanya inilah barang yang dititipkan oleh mantan suami ibu susu putranya ini. Bukan bermaksud meremehkan, tetapi bagi Arkan yang berlimpah harta, jangankan mainan dan kerudung, toko mainan serta butiknya bisa dia beli sekalian."Ini, simpanlah." Arkan kembali memberikan dua paper bag itu kepada Zakia, lantas meraih tubuh Ammar yang sejak tadi juga menunjuk dua paper bag yang dipegang oleh ibu susunya itu. Tentunya bayi itu mengira jika dua paper bag itu diperuntukkan untuknya dan Naya, karena seperti itulah yang seringkali terjadi. Setiap kali sang papa membeli sesuatu, ia selalu datang dengan membawa dua bungkusan.Arkan menggeleng, menatap sayu putra kesayangannya
Read more
PREV
1
...
45678
...
24
DMCA.com Protection Status