Lahat ng Kabanata ng Belenggu Hasrat Tuan Yavuz : Kabanata 41 - Kabanata 50
234 Kabanata
Terlalu merindu
"Issi....apa ada yang salah dari ucapan ku?" Yavuz terlihat panik, berusaha bicara sambil menatap makanan yang ada di tangan nya.Dengan gelagapan laki-laki tersebut mencoba meletakkan makanan nya di sembarang tempat, dia mencoba untuk meraih Jessica, karena bingung harus menyentuh Jessica pada bagian mana, wajah, tangan, bahu atau yang mana nya. Hingga akhirnya saking bingung nya dia mencoba meraih kedua belah pipi gadis dihadapannya tersebut, dia menahan nya dengan kedua belah telapak tangan nya. Gadis tersebut terus menangis terisak, rasanya seolah-olah ada jutaan kesedihan yang menghantam Jessica, Yavuz pikir separah itukah Jessica menanggapi penolakan nya atas ketidak inginan nya menyentuh makanan kaki 5."Please, baiklah...aku akan memakan nya, jangan menangis seperti ini," dia benar-benar terlihat serba salah, berusaha mengambil makanan yang ada di tangan Jessica, menggenggam telapak tangan Jessica yang masih memegang makanan ditangan nya dan membiarkan makanan tersebut masuk k
Magbasa pa
Manis, lucu, gemas dan hangat
Yavuz membiarkan dirinya duduk bertempuh dengan kedua belah kakinya menghadap pada Jessica yang duduk di atas kursi yang ada di salah satu pinggiran jajanan kaki lima, kursi panjang yang terbuat dari besi ukir tersebut mampu menampung beberapa orang tapi tidak ada yang berani mendekati laki-laki tersebut di mana Yavuz menatap Jessica dengan tatapan yang begitu dalam sembari dia sedikit mendongakkan kepalanya.sisa air mata gadis tersebut masih terlihat di mana bola matanya masih memerah setelah menangis untuk waktu cukup lama di dalam pelukannya tadi, hingga saat ini Yavuz masih tidak paham kenapa Jessica menangis, dia pikir itu adalah persoalan karena dia menolak makanan yang diberikan oleh gadis tersebut tapi Jessica berkata bukan itu yang membuatnya menangis."katakan padaku ada apa?" laki-laki tersebut bertanya sembari menelisik bola mata Jessica, Yavuz menatap dalam bola mata gadis dihadapannya itu dan ingin tahu apa yang membuat gadis itu menangis tadi.Alih-alih menjawab pertan
Magbasa pa
Es krim ditengah balutan musim dingin
"Kau....?" dan seketika bola mata Yavuz bertemu dengan bola mata laki-laki yang ada di sampingnya tersebut, di mana laki-laki itu juga ikut menoleh ke arah Yavuz. Mereka menatap antara satu dengan yang lainnya dalam keterkejutan, jangan ditanya bagaimana perasaan Yavuz begitu juga sosok tersebut."Gustave Dru De Pearl," Yavuz terlihat mendengus tidak percaya.Setelah sekian lama dia tidak melihat laki-laki yang pernah bergelut pada dunia hitam tersebut dimana lalu pada akhirnya dia bertemu dengan laki-laki tersebut di sini, ya cukup mengejutkan baginya saat melihat laki-laki itu tengah bersama seorang Perempuan."Aku cukup terkejut melihatmu di sini, Yav," ucap laki-laki bernama Dru tersebut pada akhirnya.Dia adalah suami Tiffany, saudara perempuan Jessica, Gustave Dru De Pearl. Terlalu kebetulan mereka bertemu di sana, perempuan disamping Yavuz adalah saudara perempuan Jessica."Kebetulan ingin datang kemari untuk membeli sesuatu," Yavuz menjawab ucapan Dru tapi dia menghentikan kat
Magbasa pa
Mommy Ayana dan jutaan kerinduan nya
Disisi lain.Nyonya Ayana terlihat menahan tangisannya, dia menatap kearah putri kecil nya yang di rawat nya selama bertahun-tahun sejak dulu hingga beberapa bulan terakhir yang lalu, gadis polos yang tidak banyak tingkah nya, selalu patuh pada ucapan nya dan mendengar kan apapun yang di minta nya kini berdiri di ujung sana bersama seorang laki-laki yang usia nya tidak jauh dari menantu nya, Dru.Dia melihat perut Jessica sudah mulai membesar, dibandingkan kali terakhir dia melihat gadis itu, perut Jessica masih belum besar seperti itu, masih cukup terlihat kempes dan gadis itu masih mampu menggunakan pakaian yang jauh lebih kecil daripada yang dia gunakan saat ini. Meskipun perutnya terlihat besar nyatanya tubuh gadis itu tetaplah kecil seperti dulu hanya saja samar-samar dia bisa melihat wajah pucat Jessica dari kejauhan mungkin akibat daripada kehamilannya.Bisa dia lihat gadis tersebut menikmati es krim sambil bergerak berjalan menuju kearah sisi Utara, berjalan beriringan dengan
Magbasa pa
Tak kalah merindu
Pov Tiffany.Dia masih menikmati es krim miliknya dengan membuang sisa rasa sedih karena mengingat Jessica, berusaha menarik nafasnya beberapa waktu dalam kerinduan, rasanya terlalu sakit jika ingat bagaimana kebersamaan dia dan Jessica di masa kemarin.Dia tahu soal kenyataan baru-baru ini tapi masih tidak berhasil atau tidak kunjung menemukan Jessica meskipun telah meminta orang khusus untuk mencari tahu dimana keberadaan saudara nya tersebut. Tiffany tahu dia salah karena kemarahan dan emosionalisme nya kemarin dia meminta Jessica pergi dan tidak lagi kembali ke keluarga Hillatop. Mungkin siapapun yang ada di posisi nya pasti akan melakukan hal yang sama jika merasakan dan mengalami kejadian sama seperti dirinya."Seperti nya cuaca mulai terlihat tidak baik-baik saja" Dru bicara, menatap kearah langit yang terlihat tidak baik-baik saja.Tiffany ikut mendongakkan kepalanya untuk beberapa waktu dia menatap langit sejenak dengan bola mata indahnya, seperti ucapan suaminya itu benar ny
Magbasa pa
Sosok yang sangat berharga
Disisi lain.Jessica dan Yavuz.Jessica berkata kepada Yavuz dia menginginkan makanan lainnya beberapa menit yang lalu, laki-laki tersebut menjawab diluar ekspektasi, Yavuz meng'iyakan dan rela mengambil antrian untuk dirinya di antara kerumunan manusia sedangkan Jessica memilih duduk dan menunggu.Cukup lama hingga akhirnya Jessica menyadari soal sesuatu, gadis tersebut menatap warna langit yang mulai berubah, dia memperhatikan barisan awan ☁️ yang mulai berubah warna dengan perasaan gelisah, setelah itu dia menatap Yavuz di sudut sana yang tampak memperhatikan beberapa makanan yang ada dihadapan nya. Antrian mereka sepertinya cukup panjang tapi laki-laki yang kini ada di ujung sana masih fokus mengantri untuk mendapatkan makanan yang di inginkan Jessica.Jessica terlihat cemas, bergerak dari posisi nya secara perlahan mendekati Yavuz, dia pikir dia tidak harus terus memikirkan soal makanan, tapi cuaca yang buruk membuat nya cukup khawatir saat ini."Yav?," Jessica bergerak mendekati
Magbasa pa
Rindu yang menggebu
Kembali ke sisi lain,Mommy Ayana.Wanita tersebut terlihat cukup bingung ketika dia kehilangan jejak dari Jessica, dengan perasaan panik dan bola mata berkaca-kaca dia berusaha untuk mencari kembali keberadaan putrinya, padahal tadi terasa begitu bahagia di mana dia jelas-jelas melihat Jessica di ujung sana bersama seorang laki-laki.Dia melangkah kan kakinya dengan terburu-buru tanpa mempedulikan orang-orang di sekitarnya, bahkan beberapa orang menabrak bahunya tanpa sengaja tidak dia hiraukan sama sekali, di belakangnya seorang perempuan terlihat cukup panik mengejar langkahnya, perempuan tersebut berusaha untuk menghubungi seseorang melalui handphonenya dan mengatakan jika mereka kini ada di tempat keramaian tersebut.Dia juga takut wanita paruh baya lebih itu mengalami hal yang tidak diinginkan karena pergi dimana seharusnya suaminya menemaninya dan berkata mereka akan pergi dalam beberapa waktu lagi karena sang suami memiliki sedikit urusan. namun nyatanya wanita itu tidak sabar
Magbasa pa
Agak salah tingkah
Mereka pada akhirnya berjalan dan bergerak kedepan, dimana Yavuz menuruti apa yang menjadi keinginan Jessica. Langit jelas semakin menampilkan warna gelapnya dan angin terasa semakin mengencang. Yavuz yakin cuaca akan buruk dalam hitungan waktu, akan menyulitkan mereka untuk pergi ke mobil dan pulang."Mau membeli beberapa pernak-pernik di sini," suara Yavuz terdengar memecah keadaan.Dia membiarkan telapak tangan Jessica menggenggam telapak tangan nya sejak tadi. Entahlah sadar atau tidak Jessica, Yavuz pada akhirnya ikut menggenggam balik telapak tangan gadis tersebut sembari dia mengulum senyumannya."Pernak pernik?," Jessica bertanya, dia melirik ke arah Yavuz sejenak kemudian membuang pandangannya, memilih untuk menatap ke area sekitarnya di mana terdapat beberapa outlet yang menjual berbagai macam benda-benda unik dan menarik di sekitarnya.Seketika bola mata gadis tersebut menatap ke beberapa benda unik yang ada di sekitarnya sehingga pada akhirnya dia secara perlahan mencoba u
Magbasa pa
Bertemu
Di sisi lain.bola mata mommy Ayana menelisik ke arah seluruh penjuru tempat pusat perbelanjaan serta makanan tersebut sejak tadi secara perlahan, dia membiarkan tubuh nya sedikit berputar, menjelajahi tempat-tempat disisi kiri, kanan, depan, belakang hingga pada bagian atas nya hingga pada akhirnya bola matanya tertuju pada suatu outlet di mana dia melihat satu sosok tidak asing untuk dirinya yang tengah melihat beberapa barang yang ada di sana.Dan bayangkan bagaimana ekspresi wanita tersebut saat ini dengan gerakan perlahan dia bergerak menuju ke arah outlet tersebut dan masuk ke arah sana dengan perasaan berdebar-debar."Selamat datang nyonya di outlet xxxxxxx" suara seorang perempuan muda yang tersenyum ramah ke arah dirinya menyapa dan menundukkan kepalanya.Nyata nya nyonya Ayana sama sekali tidak menghiraukan atau menyahut dan menatap balik sosok perempuan tersebut, tatapan nyonya Ayana lebih tertuju pada sosok perempuan yang jelas tidak asing untuk dirinya gimana gadis itu be
Magbasa pa
Masih dalam pertemuan
Disisi yang berbeda,Kembali ke pov Tiffany.Yah apa maksud dari suaminya tentang bagaimana jika kita bertemu Jessica saat ini? degup jantung Tiffany tentu saja tidak baik-baik saja, bagaimana jika mereka bertemu.Tentu saja dia bakal bahagia setengah mati jika begitu."Mari bertemu dengan nya saat ini," ucap Dru lagi kemudian."Kak?,""Aku tidak main-main Tiff,"Mendengar apa yang diucapkan oleh Dru seketika membuat Tiffany membulatkan bola matanya, Dia yang awalnya berpikir jika laki-laki tersebut hanya main-main dan mencoba untuk menghiburnya seketika langsung terdiam untuk beberapa waktu. Dan di detik berikutnya pada akhirnya Dru berkata."Aku akan mempertemukan mu dengan Jessica jika kamu benar-benar merindukannya" Dan Dru bicara secara perlahan kepada istrinya tersebut."Apa kakak sedang bermain-main denganku? jangan bercanda denganku ini membuat ku begitu terluka dan juga sakit" perempuan itu bicara dengan cepat kemudian dia berusaha untuk membuang pandangannya.Tapi seketika D
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
24
DMCA.com Protection Status