All Chapters of Perfect Partner: Chapter 41 - Chapter 50
75 Chapters
40. Ciuman Pertama Lucas
Hari ini Maevea akan menjadi muse model di acara pergelaran perhiasan yang dirancang oleh Azuela. Maevea telah mengenakan gaun putih klasik yang membuatnya tampak seperti dewi Yunani. Gaun itu tidak berlengan, tujuannya adalah untuk memamerkan leher angsa Maevea yang mengenakan sebuah kalung yang merupakan andalan dari peragaan hari ini. Selain kalung dia juga mengenakan gelang tangan, cincin dan juga gelang kaki yang pasti akan membuat mencuri perhatian semua orang.Di ruang make up, Maevea bertemu dengan Eletta. Keduanya tidak saling menyapa karena hubungan mereka yang tidak terlalu baik.Eletta awalnya mengira bahwa Maevea ada di sana untuk mendukung Azuela, tapi perkiraannya salah. Rupanya Maevea datang sebagai muse model Azuela. Hal itu membuat Eletta merasa sangat tidak senang, terlebih Maevea akan mengenakan set perhiasan yang merupakan karya terbaik Azuela.Malam ini Eletta pikir dia akan menjadi bintangnya seperti dibanyak pertunjukan sebelumnya, tapi setelah dia tahu bahwa M
Read more
41. Kau Tidak Lebih Menarik Dariku
Perayaan setelah peragaan diadakan tidak terlalu jauh dari lokasi peragaan, dan perayaan tersebut diadakan di sebuah yacht.Maevea pikir perayaan itu tidak akan terlalu ramai, tapi ternyata itu hampir sama seperti perjamuan yang sering dia datangi.Semua tamu undangan yang ada di sana berasal dari kelas atas dari bidang pekerjaan mereka masing-masing. Semuanya menunjukan penampilan terbaik mereka, aroma parfum kelas atas bercampur satu sama lain.Maevea terus berada di sebelah Rael setelah dia berada di dekat Azuela sejenak. Dia diperkenalkan oleh Azuela pada beberapa orang yang ternyata berasal dari agensi dunia hiburan.Beberapa orang tersebut menawarkan pekerjaan pada Maevea sebagai model, tapi Maevea menolak karena dia tidak tertarik pada dunia hiburan. Dia jelas bukan tipe wanita yang ingin menjadi pusat perhatian.Dari tempatnya Maevea melihat Azuela dikelilingi oleh beberapa orang yang terus menerus mengucapkan selamat. Senyum tampak di wajah Azuela, dia ikut bahagia untuk penc
Read more
42. Pembunuh
Polisi mendatangi Maevea untuk membawa Maevea ke kantor polisi guna melakukan pemeriksaan setelah Eletta ditemukan dalam keadaan sudah menjadi mayat. Telah dilakukan pemeriksaan forensik, kepala Eletta dipukul oleh benda tumpul sebelum Eletta jatuh ke lautan. Ada kemungkinan Eletta telah kehilangan kesadarannya sebelum terjatuh ke laut. Hal itulah yang menyebabkan Eletta tenggelam meski dia sangat pandai berenang.Tidak hanya Maevea, polisi juga telah memeriksa beberapa orang, dan dari beberapa orang itu ada dua pelayan yang melihat Maevea bertengkar dengan Eletta sebelum kematian Eletta.Setelah itu polisi mendapatkan foto yang diambil diam-diam ketika Maevea menampar Eletta. Dengan bukti itu saja, kecurigaan terarah pada Maevea.Maevea didampingi oleh pengacaranya datang ke kantor polisi lalu kemudian Maevea memberikan keterangan sesuai dengan yang terjadi semalam. Dia tidak membuat pernyataan yang berbohong.“Setelah itu saya meninggalkan Eletta dan pergi ke kamar mandi untuk mengo
Read more
43. Cerai Atau Mundur
“Apakah kau percaya bahwa Maevea membunuh Eletta?” Eleonora bertanya pada Liam. Dia sedikit penasaran tentang apa yang dipikirkan oleh Liam.Saat ini keduanya hendak tidur, tapi Eleonora tidak bisa tidur karena memikirkan Maevea.“Apakah kau sedang ingin mendengar pendapatku atau kau ingin menjatuhkan Maevea di depanku?” Liam menatap Eleonora dingin. Pria ini salah paham terhadap Eleonora, dia berpikir bahwa saat ini Eleonora sedang mencoba untuk menjelek-jelekan Maevea.Dari jawaban Liam, Eleonora bisa menebak isi pikiran Liam tentangnya saat ini. Eleonora tersenyum pahit. Selama hidupnya dia tidak pernah menjelek-jelekan Maevea, dia hanya bersaing dengan Maevea. Bahkan ketika dia kalah dia tidak menyebutkan sesuatu yang buruk tentang Maevea.“Lupakan saja, anggap saja aku tidak mengatakan apapun.” Eleonora kehilangan minatnya untuk bertanya.“Dengarkan aku baik-baik, Eleonora. Aku mungkin tidak memperlakukan Maevea dengan baik ketika dia menjadi tunanganku, tapi aku tahu bahwa Maeve
Read more
44. Kebenaran
"Orang-orang ini benar-benar tidak berpendidikan! bagaimana mungkin kata-kata mereka begitu tajam padahal kasus kematian Eletta masih diselidiki!" Azuela mengoceh jengkel. Dia memiliki keinginan yang kuat untuk mematahkan jari orang-orang yang berkomentar sangat buruk terhadap Maevea. "Eve, jangan membuka internet untuk beberapa waktu ini." Dia beralih ke Maevea dan mengembalikan ponsel sahabatnya itu.Azuela sengaja mengunjungi Maevea hari ini untuk menemani dan menyemangati Maevea. Masalah yang dilalui oleh Maevea kali ini lebih besar dari sebelumnya. Azuela tidak mengerti kenapa sahabatnya yang baik ini harus melewati berbagai hal yang membuatnya sulit untuk bernapas.Maevea tadinya hanya ingin menonaktifkan media sosialnya, tapi dia berakhir membaca komentar-komentar mengerikan pengguna media sosial di beberapa fotonya. Melihat wajah Maevea yang murung, Azuela segera meraih tangan Maevea dan menggenggamnya lembut. "Eve, jangan berpikir terlalu banyak. Kebenaran pasti akan segera
Read more
45. Hanya Satu Burung Yang Terbunuh
Olyne menonton berita di televisinya dengan wajah tenang, dia memainkan gelas di tangannya lalu kemudian menyesapnya sedikit.“Sayang sekali.” Olyne bergumam singkat. Rencana yang telah dia susun menjadi berantakan karena satu hal yang tidak diperkirakan olehnya.Ketika Eletta terbunuh Olyne ada di kapal yang sama dan dia menyaksikan Gracella membunuh Eletta. Saat itu dia sengaja datang karena telah memperhatikan gerakan Gracella. Olyne merekam pertengkaran Maevea dan Eletta, dan potongan dari rekaman itulah yang dia gunakan untuk mengarang narasi yang menyiratkan bahwa Maevea adalah pelaku pembunuhan tersebut.Seharusnya Maevea ditahan atas tuduhan pembunuhan terhadap Eletta, atau paling tidak Maevea akan terus dicurigai sebagai pembunuh selama sisa umur hidupnya. Akan tetapi, sekarang nama Maevea telah dibersihkan. Pelaku sebenarnya dari pembunuhan itu telah tertangkap.Selain rekaman itu, dia juga telah mengirim orangnya untuk menghapus rekaman di kapal pesiar sebelum orang lain me
Read more
46. Dua Kali Lipat
Satu bulan berlalu setelah kematian Eletta, semua berjalan seperti semula, beberapa orang yang awalnya kehilangan sudah tidak memikirkan tentang Eletta lagi.. Hanya media sosial yang masih beberapa kali membahas mengenai kematian Eletta yang disebabkan oleh Gracella.Eletta harusnya sudah tenang sekarang, tapi sayangnya beberapa orang masih mengutuk Eletta yang sudah tiada. Mereka adalah orang-orang yang tidak begitu menyukai Eletta yang mereka sebut munafik.Gracella menyebutkan alasannya sampai membunuh Eletta, itu semua karena Eletta menggunakan dirinya untuk mengalihkan fokus pengguna media sosial dari kasusnya yang telah menjebak Maevea.Orang-orang berkata bahwa pantas saja jika Gracella sampai seperti itu karena Eletta telah menghancurkan hidup Gracella padahal Gracella memiliki hubungan yang cukup baik dengan Eletta.Apa yang Gracella lakukan memang tidak bisa dibenarkan, wanita itu bermain dengan pamannya sendiri, tapi apa yang dilakukan oleh Eletta jauh lebih tidak bisa dib
Read more
47. Tidak Ingin Mengakui
Pada pukul sepuluh pagi Maevea terjaga, dia tidak bangun sendiri melainkan dibangunkan oleh kepala pelayan.Wanita itu segera membersihkan tubuhnya kemudian berpakaian. Ia bergegas menuju ke ruang tamu di mana ibu mertua dan kakak iparnya menunggu.“Ibu, Kakak ipar.” Maevea menyapa dua wanita berbeda generasi di depannya.Lize berdiri dari tempat duduknya lalu tersenyum ringan. Ia mendekati Maevea kemudian memeluknya. “Bagaimana kabarmu, Eve?”“Baik, Bu,” balas Meavea. “Bagaimana dengan Ibu dan Ayah?”“Semuanya baik.”Di sofa, Lara mendengkus tidak suka. “Sepertinya kau sangat suka bermalas-malasan. Jam seperti ini kau baru bangun tidur. Rael benar-benar kasihan memiliki istri pemalas sepertimu.” Lara mulai mengkritik Maevea di setiap kesempatan yang ada.Lize mengalihkan pandangannya pada Lara. “Sejak kapan kau peduli pada hidup Rael? Bukankah kau sangat senang jika Rael mengalami kesulitan?”Lize tidak akan melupakan bahwa Lara menyerang Rael di rapat darurat beberapa waktu lalu.La
Read more
48. Tidak Pernah Kenyang
“Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Tuan Rael?” Ghost yang merupakan pemilik toko barang antik bertanya pada Rael. Selama ini pria itu menyembunyikan identitasnya sebagai peretas terhebat dengan pekerjaannya mengurusi toko barang antiknya yang hanya dia kelola sendirian. Di tempat itu juga dia melakukan pekerjaannya sebagai peretas.“Saya ingin Anda melacak keberadaan dari pengunggah foto ini.” Rael menunjukan ponselnya pada Ghost yang usianya tampak tidak berbeda jauh dari Rael.“Mari ikut saya.” Ghost mengajak Rael untuk masuk ke dalam ruang kerjanya yang terhubung dengan pintu rahasia yang berbentuk rak barang antik.Seperti yang diharapkan oleh para peretas, mereka memang penuh rahasia.Saat Rael masuk ke dalam ruang kerja Ghost, ruangan itu diisi oleh deretan layar komputer dan berbagai macam alat canggih lainnya.Ghost mengambilkan kursi untuk Rael, lalu kemudian dia juga duduk. Pria itu tidak keberatan menunjukan ruang kerjanya pada Rael karena dia tahu seorang Rael tidak p
Read more
49. Menikam Dengan Kejam Dan Brutal
“Suamiku, kau tidak bekerja?” Maevea menatap Rael, dia kira suaminya sudah berangkat kerja tadi karena dia bangun kesiangan.“Aku tidak bekerja hari ini,” balas Rael. Dia memeluk pinggang istrinya dengan lembut. Pria itu telah membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, tidak lupa dia mengganti pakaiannya agar tidak berbau darah. “Apakah kau sudah sarapan?”“Belum.” Maevea baru terjaga beberapa saat lalu, ketika dia bangun dia langsung membersihkan tubuhnya dan berencana sarapan setelahnya.“Baiklah, tunggu di sini. Aku akan meminta pelayan untuk membawakan sarapan untukmu. Pasti tidak nyaman bagimu untuk berjalan sekarang.”Maevea mencibir suaminya. “Suamiku benar-benar berbakti.”Rael terkekeh geli. “Terima kasih atas pujiannya, Sayang. Aku sangat menghargainya.”Maevea mendengkus pelan. “Dasar serigala tua mesum.”Gelak tawa Rael yang terdengar renyah tersebar di ruangan itu. Dia mengecup pipi Maevea lalu kemudian melepaskan pelukannya pada tubuh sang istri. “Aku akan keluar dulu.”Maev
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status