“Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Tuan Rael?” Ghost yang merupakan pemilik toko barang antik bertanya pada Rael. Selama ini pria itu menyembunyikan identitasnya sebagai peretas terhebat dengan pekerjaannya mengurusi toko barang antiknya yang hanya dia kelola sendirian. Di tempat itu juga dia melakukan pekerjaannya sebagai peretas.“Saya ingin Anda melacak keberadaan dari pengunggah foto ini.” Rael menunjukan ponselnya pada Ghost yang usianya tampak tidak berbeda jauh dari Rael.“Mari ikut saya.” Ghost mengajak Rael untuk masuk ke dalam ruang kerjanya yang terhubung dengan pintu rahasia yang berbentuk rak barang antik.Seperti yang diharapkan oleh para peretas, mereka memang penuh rahasia.Saat Rael masuk ke dalam ruang kerja Ghost, ruangan itu diisi oleh deretan layar komputer dan berbagai macam alat canggih lainnya.Ghost mengambilkan kursi untuk Rael, lalu kemudian dia juga duduk. Pria itu tidak keberatan menunjukan ruang kerjanya pada Rael karena dia tahu seorang Rael tidak p
“Suamiku, kau tidak bekerja?” Maevea menatap Rael, dia kira suaminya sudah berangkat kerja tadi karena dia bangun kesiangan.“Aku tidak bekerja hari ini,” balas Rael. Dia memeluk pinggang istrinya dengan lembut. Pria itu telah membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, tidak lupa dia mengganti pakaiannya agar tidak berbau darah. “Apakah kau sudah sarapan?”“Belum.” Maevea baru terjaga beberapa saat lalu, ketika dia bangun dia langsung membersihkan tubuhnya dan berencana sarapan setelahnya.“Baiklah, tunggu di sini. Aku akan meminta pelayan untuk membawakan sarapan untukmu. Pasti tidak nyaman bagimu untuk berjalan sekarang.”Maevea mencibir suaminya. “Suamiku benar-benar berbakti.”Rael terkekeh geli. “Terima kasih atas pujiannya, Sayang. Aku sangat menghargainya.”Maevea mendengkus pelan. “Dasar serigala tua mesum.”Gelak tawa Rael yang terdengar renyah tersebar di ruangan itu. Dia mengecup pipi Maevea lalu kemudian melepaskan pelukannya pada tubuh sang istri. “Aku akan keluar dulu.”Maev
Dunia benar-benar sempit, saat ini Maevea makan malam di sebuah restoran tempat Eleonora bekerja. Malam ini Maevea dan Rael tidak memesan ruangan khusus, mereka makan malam seperti kebanyakan pasangan biasa.Tidak dipungkiri oleh Maevea bahwa suara Eleonora memang sangat bagus. Dengan suaranya seharusnya Eleonora bisa menjadi seorang penyanyi yang luar biasa dengan begitu banyak penggemar. Namun, tampaknya Eleonora tidak ingin menjadi seorang bintang, dengan wajah dan suaranya, dia jelas akan bisa masuk ke dunia hiburan dengan sangat mudah.“Apakah kau ingin pindah ke restoran lain?” tanya Rael. Dia pikir hubungan istrinya dengan Eleonora tidak terlalu baik, jadi mungkin saja itu akan mempengaruhi suasana hati istrinya melihat Eleonora menyanyi di sini.“Tidak perlu, aku baik-baik saja di sini.” Maevea tidak akan pindah restoran, dia tidak bermasalah dengan makan di sini. Juga suara Eleonora enak di dengar, itu akan membuatnya merasa lebih baik.“Baiklah kalau begitu.”“Suamiku, mung
Hari-hari berlalu, apa yang telah dilakukan oleh Rael terhadap Liam membuat pria itu trauma. Dia merasa geli setiap kali bersentuhan dengan entah itu pria ataupun wanita.“Apa yang salah denganmu, Liam?” Lara merasakan bahwa putranya terlihat tidak nyaman. Saat ini Lara sedang membawa Liam untuk makan malam bersama dengan Lily dan orangtua Lily yang berteman dengan Jhon Chester.Saat ini orangtua Liam sedang berupaya untuk menjodohkan Liam dengan Lily yang menurut mereka cocok untuk Liam.“Bu, aku sedang tidak enak badan. Aku akan pergi sekarang.” Liam berdiri dan pergi, dia tidak memedulikan panggilan ayah dan ibunya.Dia merasa tidak nyaman sekarang, selain itu dia juga tahu apa maksud dari acara makan malam itu. Dia tidak akan mau dijodohkan dengan siapapun.Liam kembali ke apartemen barunya, dia sudah tidak lagi tinggal di apartemen lamanya karena tempat itu memiliki kenangan mengerikan baginya.Pria itu mengambil ponselnya lalu menghubungi Eleonora. “Datang ke tempatku.”“Apakah
“Kakak, kenapa kau ke sini?” Maevea mendekati kakaknya yang masuk ke dalam ruang kerjanya.“Aku sudah lama tidak melihatmu, jadi aku memutuskan untuk mampir ke sini.” Lucas bicara sembari tersenyum.“Apakah kau tidak sibuk?”“Tidak terlalu.”“Silahkan duduk, Kakak.”“Ya.” Lucas duduk, begitu juga dengan Maevea.“Apakah Kakak mengganggumu?”“Tidak sama sekali,” jawab Maevea. “Kakak ingin minum apa?”“Apa saja.”“Baik, tunggu sebentar.” Maevea segera mengambil minuman kaleng di dalam lemari pendingin. “Ini, Kak.” Maevea menyerahkan minuman itu pada Lucas.Ketika Lucas membuka penutup minumannya, pintu ruang kerja Maevea kembali terbuka. Sosok Azuela tampak di sana.“Zue.” Maevea memandangi Azuela. “Kau juga datang ke sini.”“Ya. Aku sedang ada pekerjaan di sekitar sini, jadi aku memutuskan untuk mampir ke sini.” Azuela berkata dengan jujur. Dia duduk di kursi lain yang kosong. Dia menatap Lucas, pria itu tadi tidak memberitahunya bahwa dia akan mengunjungi Maevea.“Sangat kebetulan se
Suamiku, aku mencintaimu…Suamiku, aku mencintaimu…Suamiku, aku mencintaimu…Kalimat manis Maevea terus berputar-putar di kepala Rael. Hati pria itu berbunga-bunga seperti dia berada di musim semi sekarang.Jadi, seperti inilah yang dirasakan oleh orang-orang ketika perasaan mereka berbalas. Sangat membahagiakan.Sepanjang jalan Rael hanya tersenyum saja, hal itu membuat Maevea juga ikut tersenyum karena dia juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh Rael.Setelah mengetahui apa yang dirasakan oleh Rael terhadapnya, Maevea menjadi lebih percaya diri. Dia tahu bahwa dia telah memenangkan hati suaminya.Perjalanan menuju ke galeri Maevea menjadi sangat singkat.Rael membuka pintu untuk Maevea, meraih tangan istrinya yang saat ini keluar dari mobilnya. Pria itu mengantar istrinya tidak hanya sampai ke galeri, tapi sampai ke dalam ruangannya.“Sayang, ayo makan malam di luar hari ini.” Rael menatap Maevea dengan penuh pemujaan.“Baik.”“Aku akan menjemputmu nanti.”“Ya, Sua
Dari ruang makan, Rael dan Maevea beralih ke kamar. Keduanya saat ini sedang berbagi kehangatan di sana. Suara erangan, desahan penuh kenikmatan memenuhi ruangan itu. Sesekali Rael akan mengumpat karena milik Maevea yang terlalu sempit.Keduanya bercinta untuk waktu yang cukup lama. Kemudian berhenti dan tidur dalam kepuasan.Keesokan paginya Maevea terjaga lebih dahulu dari Rael. Wanita itu memakai gaun tidurnya yang dibalut kimono. Dia keluar dari kamar untuk menikmati suasana di atas laut pada pagi hari.Saat Maevea menghirup udara yang sangat menyegarkan, sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman yang indah.Tubuh wanita itu menegang sejenak ketika dua tangan memeluk perutnya lalu bibir dingin menempel di sana lalu menghisapnya.Maevea tahu bahwa itu adalah suaminya dari aroma tubuh suaminya yang khas.Tanpa mengatakan apapun, Maevea menikmati cumbuan pagi dari suaminya. Dia memiringkan kepalanya, memberikan akses bagi Rael untuk menghisap lebih leluasa.Tangan Rae
“Eve, bagaimana kabar Zue saat ini?” tanya Serena. Keduanya saat ini berada di sebuah salon.Maevea yang sedang menutup matanya mengerutkan keningnya. Kenapa ibunya tiba-tiba menanyakan Azuela? “Apa yang sebenarnya ingin Ibu tanyakan?” Dia yakin bahwa ibunya memiliki pertanyaan lain, dan itu bukan tentang kabar Azuela.Serena tersenyum kecil, putrinya sangat mengenal dirinya dan langsung bertanya pada inti. “Ibu menyukai Azuela, apakah kau pikir dia cocok dengan kakakmu?”Maevea akhirnya membuka matanya, memiringkan kepalanya sejenak. “Apakah Ibu berencana menjadikan Azuela sebagai iparku?”“Ya. Ibu merasa Zue cocok dengan Lucas,” balas Serena.Maevea tidak pernah menyangka jika ternyata ibunya memiliki gagasan ini. Dia sangat menyukai Azuela, tapi dia pikir untuk menyeret Azuela masuk ke dalam keluarga Collins, Maevea tidak berpikir itu adalah sesuatu yang baik.Dengan cara berpikir dan sifat orangtuanya, Maevea takut jika Azuela akan menderita.“Azuela adalah wanita yang menyukai ke