All Chapters of Perfect Partner: Chapter 21 - Chapter 30
75 Chapters
20. Berusaha Lebih Keras Lagi
“Rael, terima kasih karena telah membantu ayah dengan memberikan kontrak kerja sama padanya.” Maevea tahu bahwa terima kasih saja tidak cukup, tapi dia ingin mengatakannya untuk menunjukan ketulusannya.“Bukankah aku pernah mengatakan untuk tidak berterima kasih padaku?” Rael menatap istrinya dalam-dalam. “Sebagai suamimu aku juga harus berbakti terhadap orangtuamu. Bantuan yang aku berikan merupakan ucapan terima kasihku karena telah merawatmu dengan baik. Jika bukan karena mereka kau tidak akan ada di dunia ini, dan aku tidak akan bisa memilikimu sebagai istriku.”Kata-kata Rael membuat Maevea merasa bahwa dia sangat berarti bagi pria ini. Rael tidak pernah mengatakan cinta padanya, tapi perlakukan Rael terhadapnya membuatnya merasa bahwa pria ini mencintainya.“Rael, apa pendapatmu tentang memiliki anak?”“Aku sudah bekerja sangat keras dalam beberapa hari ini, itu semua agar kau bisa melahirkan anak untukku.” Rael mencubit gemas hidung Maevea. “Kenapa? Apakah kau memiliki keingina
Read more
21. Menggila
Hari Minggu jatuh dalam sekejap mata, Maevea dan Rael saat ini sudah sampai di tempat biasa Rael dan teman-temannya berkuda. Tempat itu terletak di sebuah kawasan perbukitan.Terdapat sebuah vila di sana, Rael membawa Maevea ke bangunan itu. Di parkiran vila, sudah ada mobil ketiga sahabat Rael.“Ayo masuk.” Rael menggenggam tangan Maevea.Maevea membalas dengan anggukan singkat. Dia melangkah bersama dengan Rael.Vila bergaya klasik itu cukup besar. Maevea dibawa melewati koridor yang panjang dan beberapa ruangan lalu dia sampai di ruangan bersantai yang sudah diisi oleh teman-teman Rael.Ada tiga pria dan tiga wanita, salah satunya Leonis yang memiliki kesan buruk bagi Maevea. Semua orang yang ada di sana sudah pernah Maevae temui di hari pernikahannya dengan Rael.Kedatangan Maevea dan Rael disambut oleh Raytan dan Morgan, sementara Leonis, pria itu tampak setengah hati, dan tidak ingin menyapa Maevea.Eletta melihat ke genggaman tangan Rael dan Maevea. Saat ini wanita itu memiliki
Read more
22. Pembawa Sial
“Apa yang salah dengan Pegasus? Kenapa dia bisa menggila seperti itu?” Morgan duduk di sofa sebelah Rael dan Maevea. Kejadian seperti ini benar-benar tidak terduga karena kuda-kuda milik mereka dirawat dengan sangat baik. Selain itu Pegasus merupakan kuda yang sangat ramah dan sehat, tidak mungkin Pegasus memberontak seperti itu jika tidak ada yang salah dengannya.“Periksa rekaman kamera pengintai di kandang kuda sebelum kami datang!” Rael memberi perintah pada Dustin.“Baik, Tuan.”Dustin segera pergi untuk melakukan perintah.“Apakah kau berpikir ada yang sengaja menyabotase kuda Maevea?” tanya Morgan.“Kita akan mendapatkan jawabannya sebentar lagi,” jawab Rael.“Biarkan aku memeriksa kakimu terlebih dahulu.” Maevea masih mengkhawatirkan kaki Rael.Rael menatap Maevea sejenak, lalu kemudian mengikuti kemauan istri kecilnya. Dia membuka sepatunya, lalu kemudian menggulung celananya sampai ke lutut. Di sana terlihat memar yang cukup besar.“Kau terluka.” Maevea berkata dengan raut s
Read more
23. Sebuah Kebetulan Yang Sangat Pas
Sore harinya Dustin telah menemukan keberadaan pria yang menyabotase kuda Maevea. Pria itu pergi sendiri untuk memastikannya. Dan sekarang dia telah kembali ke vila tempat Rael dan Maevea berada.“Apa yang kau temukan?” seru Rael.“Tuan, pria itu sudah tewas. Dia mengalami serangan jantung mendadak saat mencoba melarikan diri ke luar kota melalui kapal pengangkut barang.”Rael mengerutkan keningnya. Sebuah kebetulan yang sangat pas. Pria itu mengalami serangan jantung setelah mencelakai Maevea.“Kirim mayatnya ke tim forensik, pastikan apakah pria itu benar-benar mati karena serangan jantung atau dibunuh.” Rael yakin kematian pria itu tidak sesederhana yang terlihat. Seseorang di balik layar telah merencanakannya dengan sangat rapi sehingga tidak ada petunjuk sama sekali.Maevea juga memiliki pemikiran yang sama seperti Rael.“Bagaimana dengan kuda-kuda yang mengamuk?”“Hasil pemeriksaan sudah keluar. Obat yang disuntikan ke kuda-kuda itu merupakan obat yang dijual di pasar gelap. Ora
Read more
24. Aku Percaya Padamu
“Apa yang kau lakukan di sini, Letta?” Rael menatap Eletta yang saat ini berada di ruang kerjanya.“Aku memiliki pekerjaan di sekitar sini, oleh sebab itu aku memutuskan untuk mampir ke sini.” Eletta mendekati Rael. “Bagaimana kakimu? Apakah sudah lebih baik?” Eletta bertanya dengan perhatian.“Jika tidak ada hal penting yang ingin kau bicarakan, kau bisa pergi dari sini.”“Rael, haruskah kau bersikap begitu kasar padaku?” Eletta bersuara sedih. “Aku datang ke sini karena mengkhawatirkanmu. Dan kau mengusirku seperti ini.”“Aku sedang bekerja, Letta. Kau bisa melihatnya sendiri.”“Aku tahu. Aku tidak akan menyita waktumu terlalu lama. Aku hanya ingin memastikan bahwa kakimu sudah baik-baik saja agar aku tenang.”“Letta, cukup!” Rael berkata tegas. “Hentikan sikapmu ini karena aku sudah menikah!”“Aku tidak bisa menerima kenyataannya, Rael. Aku mencintaimu. Kita telah tumbuh bersama, aku bahkan lebih mengenal kau dari Maevea. Apa hak Maevea merebutmu dariku? Aku telah berjuang sangat l
Read more
25. Waktunya Tidak Boleh Terbuang Sia-Sia
Di dalam mobil Eletta memukul setirnya berkali-kali seperti sedang kerasukan. Wanita itu benar-benar ingin meledak sekarang.Bagaimana bisa Rael menolak ciumannya, tapi menerima ciuman Maevea begitu saja. Rael dan Maevea baru memulai hubungan kurang dari satu bulan, bagaimana hubungan mereka bisa berjalan begitu baik seperti itu.“Kenapa? Kenapa bisa berjalan seperti ini?” Eletta bersuara marah. “Aku telah menghabiskan seluruh hidupku dengan berusaha keras mendekati Rael, tapi kenapa hasilnya mengecewakan seperti ini? Apa sebenarnya salahku? Kenapa segala sesuatu yang aku inginkan tidak berjalan sesuai dengan keinginanku?”Air mata Eletta jatuh. Dia tidak ingn menerima kekalahan, tapi pukulan tadi benar-benar membuat hatinya sakit karena kecemburuan dan kebencian.Apa yang sudah dilakukan oleh Maevea untuk Rael sehingga wanita itu bisa dengan mudahnya mendapatkan perhatian Rael, sementara dirinya yang berjuang keras hanya dianggap oleh Rael sebagai temannya saja.“Aku sangat membencim
Read more
26. Siapa Yang Lebih Tidak Tahu Malu
“Nona Maevea, Nona Eletta ingin bertemu dengan Anda.” Emily menyampaikan pada Maevea. Wanita itu mengenal Eletta Louisa karena dia sering melihat majalah mode di mana Eletta sering menjadi sampulnya.Ini adalah pertama kalinya Emily bertemu Eletta, dia sangat bersemangat sebenarnya. Ternyata Eletta jauh lebih cantik dilihat aslinya, tapi tetap saja tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan atasannya sampai saat ini.Maevea mengerutkan keningnya, kenapa Eletta ingin bertemu dengannya? Apakah wanita itu ingin mencari masalah dengannya. Dia jelas tahu bahwa Eletta dan dirinya tidak akan bisa bergaul dengan baik.“Biarkan dia datang ke ruanganku.”“Baik, Nona.”Emily pergi, beberapa saat kemudian Eletta masuk ke dalam ruangan Maevea. Wanita itu melihat ke sekelilingnya lalu kemudian meremehkan Maevea. Wanita seperti ini yang disukai oleh Rael? Dia jelas-jelas memiliki profesi dan ketenaran yang jauh lebih mengesankan daripada Maevea.“Apa yang membawamu ke sini, Eletta?” Maevea berdiri
Read more
27. Sedikit Merasa Kehilangan
“Eve, aku akan pergi untuk perjalanan bisnis selama tiga hari. Jika kau tidak ingin kesepian kau bisa menginap di rumah orangtuamu untuk sementara waktu.” Rael menatap istrinya dengan lembut. Keduanya saat ini baru saja selesai sarapan bersama.“Aku akan tetap berada di kediaman ini.” Maevea bukan wanita manja yang tidak bisa ditinggal sendirian. Benar-benar terlalu berlebihan jika dia pergi menginap ke rumah orangtuanya ketika Rael berada dalam perjalanan bisnis.Suaminya merupakan seorang pengusaha sukses, akan ada banyak perjalanan ke luar kota atau keluar negeri. Dia akan diejek oleh orang lain jika pada saat ditinggal dia pergi ke kediaman orangtuanya.“Baiklah, kalau begitu jaga dirimu selama aku tidak ada.” Sebelumnya Rael tidak memiliki kekhawatiran ketika dia pergi untuk perjalanan bisnis, tapi sekarang dia memiliki istri kecilnya yang membuatnya khawatir ketika dia ingin meninggalkannya. Belum lagi seseorang yang mencoba mencelakai istrinya juga tidak ditemukan.“Jangan meng
Read more
28. Tuduhan Palsu Dan Pencemaran Nama Baik
“Lama tidak bertemu, Eve.” Eletta menyapa Maevea dengan ramah. Dia seperti tidak memiliki konflik sama sekali dengan Maevea.Maevea tidak tahu apa yang sedang dimainkan oleh Eletta saat ini, tapi dia juga bisa memainkan peran dengan baik. “Lama tidak bertemu, Letta.” Maevea membalas dengan ramah.“Di mana Rael? Kau tidak makan siang bersamanya?”“Rael sedang berada dalam perjalanan bisnis, jadi dia tidak ada di sini.”“Ah, seperti itu,” seru Eletta. “Baiklah, kalau begitu selamat makan siang, Eve. Aku akan meninggalkan kalian berdua.”“Ya. Selamat makan siang juga, Eletta.”Eletta kembali ke tempat duduknya. Dia sedang menunjukan bahwa dia memiliki hati yang besar dengan menyapa Maevea terlebih dahulu. Dengan tindakannya tadi maka orang-orang mulai akan bergosip kembali. Mereka akan menyebut Eletta sebagai wanita yang baik hati sedangkan Maevea adalah wanita yang sombong. Semua terlihat dari Eletta yang datang lebih dahulu untuk menyapa padahal Eletta sudah disakiti oleh Maevea.Azuel
Read more
29. Tanggung Jawab
“Apakah kau berpikir bahwa aku mengerikan?” Eletta menatap Leonis setelah wanita itu diobati di rumah sakit. Wajahnya harus segera ditangani jika tidak itu akan membengkak dan terlihat mengerikan.Eletta benar-benar sangat ingin meledak, dia telah mencelakai dirinya sendiri untuk menghancurkan Maevea, tapi yang terjadi rencananya gagal. Pada akhirnya dia bahkan harus meminta maaf kepada Maevea karena telah memfitnah wanita itu. Dia benar-benar telah meremehkan Maevea.“Kau tidak mengerikan, Eletta. Aku tahu bahwa kau melakukannya karena kau sudah sangat terluka oleh Maevea. Namun, Eletta, jika kau ingin melakukan sesuatu jangan sampai melukai dirimu sendiri.” Leonis sakit hati melihat wajah Eletta yang membengkak. Belum lagi tangan Eletta yang memerah karena menampar dirinya sendiri.“Aku tidak berpikir jernih sebelumnya. Aku juga tidak mengira bahwa jalang itu akan sangat pintar.” Eletta berkata dengan pahit.Leonis tidak pernah menyukai Maevea, jadi meski di sini Maevea benar, di ma
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status