Lahat ng Kabanata ng Bella & Bos Gila: Kabanata 1 - Kabanata 6
6 Kabanata
Blurb
Di hari pertama Dhea Isabella bekerja sebagai staf di sebuah perusahaan, tak disangka sosok iblis berkedok presiden direktur menampakkan diri di hadapannya. Pangeran Aksa Rajadhiraja, nama yang terlampau berbelit-belit untuk ukuran orang yang gemar memperpendek umur orang lain.Sikap dingin, galak dan menyebalkan pria itu selalu berhasil membuat Bella pusing tujuh keliling. Aksa benar-benar tampak seperti makhluk bertanduk merah di mata Bella. Ini bukan hiperbola, tapi realita. Meskipun Aksa terlihat sempurna, tampan, kaya raya dan cerdas, bagi Bella dia tidak lebih dari iblis yang datang ke dunia untuk mencobai hidupnya.Bella lantas bertanya-tanya, berapa lama dia sanggup bertahan dalam pencobaan itu?
Magbasa pa
Kisah si 'Rumah'
Prolog Di daerah pinggiran kota, berdiri sebuah rumah tua yang pandai menyembunyikan isi hatinya. Bangunan itu kosong. Dia disebut ‘rumah berhantu’ oleh bangunan lain karena sudah lama tidak ada yang menempatinya. Di siang hari, si rumah selalu terlihat senang karena memiliki banyak waktu luang dan tidak perlu repot-repot melindungan siapa pun. Namun tiap malam, dia merengek dan menangis diam-diam. Sebenarnya rumah itu kesepian dan begitu merindukan pemiliknya. Dia masih setia menunggu.Suatu hari, hati kecilnya bertanya, ‘Kenapa kau tidak mencari penghuni baru?’ Lalu dia menjawab, ‘karena berada jauh dalam kenangan masa lalu, aku sulit menerima penghuni baru. ••• Sebuah rumah yang sebenarnya lebih cocok disebut istana karena kemegahannya, hari ini tampak sepi layaknya bangunan kosong tak berpenghuni. Tidak seperti biasanya, mengingat kediaman Keluarga Pradipta selalu diramaikan oleh aktivitas pemilik maupun rombongan besar pekerja yang melakukan tugas. Situasi ini sangatlah tidak
Magbasa pa
Kaisar dan Gadis Lonceng
Dahulu kala, hiduplah seorang kaisar di kastel yang megah beserta permaisurinya. Kaisar itu merasa sedih dan ketakutan karena belum memiliki keturunan. Dia menjadi sangat pemarah dan sering kali berdebat dengan permaisuri.Pada suatu hari, kaisar menyamar lalu pergi ke taman untuk menenangkan diri. Namun bukannya mendapat kedamaian, dia malah bertemu dengan pengganggu yang selalu diabaikan oleh penduduk di wilayah tersebut. Mereka menyebutnya si ‘gadis lonceng’ karena dia terus-menerus membunyikan lonceng sama seperti mulutnya yang tidak berhenti bersuara.Anak perempuan itu mengajaknya bicara. Kaisar yang tidak tahan, akhirnya memberikan sekeping koin kemudian memintanya segera pergi. Akan tetapi, gadis lonceng justru memeluknya dan berkata, ‘Kesabaran, harapan dan kebaikan. Orang yang hidup bersama semua hal itu, akan menjadi lebih kuat, bersemangat dan menemukan kebahagiaan.’ Gadis itu pun mengembalikan koin dan mengubahnya menjadi sebuah lonceng kecil. •••Rapat keluarga Pradipta
Magbasa pa
Tikus dalam Perangkap
Pada suatu malam di musim kemarau berkepanjangan, seekor tikus mengendap-endap di rumah seorang petani. Dia sangat kesulitan karena tidak memiliki makanan untuk meredakan rasa laparnya. Tak lama tikus itu berkeliling, dia akhirnya menemukan sepotong keju di sudut dapur. Namun malangnya keju tersebut dikuasai oleh jebakan tikus yang jahat. Merasa terancam, dia kembali ke tempat persembunyian dan hanya bisa menahan rasa sakit di dalam perutnya semalaman. Keesokan harinya, si tikus benar-benar sekarat. Tidak sanggup lagi menderita, tanpa pikir panjang dia berlari semampunya lalu berakhir menyerahkan diri kepada jebakan. Dia dengan pilu menikmati keju basi itu. Jebakan tikus menertawakannya kemudian bertanya, ‘Mengapa kau begitu bodoh?’ Tikus itu membalas sebelum napas terakhirnya, ‘Aku kelaparan.’ Ya, dia tidak punya pilihan lain. ••• Keluarga Pradipta tidak pernah melarang atau membatasi keturunannya dalam hal pendidikan dan karir. Baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang bebas un
Magbasa pa
Iblis dan Malaikat Penjaga Gerbang
Secara tidak langsung, yang paling dekat dengan iblis ialah malaikat penjaga gerbang itu sendiri. ••• Selama perjalanan melelahkan dan penuh rintangan dengan ruangan presiden direktur sebagai tujuan, Bella tak henti-hentinya mengeluh sekaligus merapalkan doa supaya diberikan kekuatan teleportasi. Demi langit dan bumi, dia harus berlari sampai ke lantai atas lewat tangga darurat karena terus-menerus mendapati lift terisi penuh. Mengandalkan kecepatan kakinya dan energi dari sepotong roti serta segelas susu yang dia konsumsi pagi tadi, alhasil Bella berhasil menginjakkan kaki di lantai eksekutif tersebut. "Bu Bella mau ketemu pak presdir, ya?" tanya Yoshi, sekretaris Pak Aksa. Sudut bibirnya tertarik ke atas, matanya seolah ikut tersenyum. "Kebetulan beliau—" "Cut!" sela Bella, napasnya masih tersengal-sengal. Butuh sedikit waktu bagi Bella mengatasi sesak di dadanya. "Bukan mau ketemu, ini lebih tepatnya diperintah, dipaksa, dianiaya!" ralatnya tidak terima. 'Mampus! Salah lagi,' r
Magbasa pa
Sepasang 'atasan-bawahan'
Perihal pakaian. Jika atasannya memang tidak cocok dengan bawahannya, sampai kapan pun keduanya akan terlihat aneh saat dipadukan. ••• Di detik Pak Aksa meletakkan ponselnya, Bella memutuskan untuk melapangkan dada seluas samudera fasifik. Dia akan bersiap-siap menerima segala cacian dan makian yang tidak diragukan lagi akan segera keluar dari mulut atasannya. "Oke, kita mulai." Sebuah kalimat opening khas Pangeran Naberius yang kejam. Berdiri di jarak dua meter dari meja Aksa, tubuh Bella seolah-olah membeku lantaran situasi menegangkan yang sedang berlangsung. Dia susah payah menelan ludah. Jantungnya berdegup kencang terlebih ketika mendapati laki-laki itu mulai membuka sebuah map yang berada di atas meja. Adegan yang sudah terjadi berulang kali dan menjadi awal dari ceramah panjang tak berujung—selalu bersambung dan belum ada titik terang menuju tamat. Layaknya film yang diputar berulang-ulang, demikian keseharian Bella yang monoton dan membosankan terisi oleh bacotan tidak ber
Magbasa pa
DMCA.com Protection Status