Semua Bab Dikira Sopir Melarat, Ternyata Konglomerat: Bab 241 - Bab 250
294 Bab
S2 ~ Bertemu di Jalan
"Iya Saskia mengerti. Maafkan Saskia sudah lancang mengakuimu sebagai keluarga," jawab Saskia. Dia tidak akan pernah mengulanginya lagi. Saskia hanya akan berusaha bersikap baik di hadapan Agnes. Dia hanya dianggap sampah tak berguna di rumah ini."Ingat posisimu di rumah ini, jangan membuat ulah lagi, atau kami akan mengusirmu!" ancam Agnes pada sang keponakan tiri. Saskia pun menjawab dengan.Mereka akhirnya menyantap makan malam dalam keheningan, hanya ada dentingan sendok dan garpu yang menemani mereka di meja makan.Setelah selesai makan malam, Agnes, Mama dan Tantenya melangkah menuju ke ruang keluarga.Sedangkan Saskia mendekati pelayan yang saat ini masih sibuk membersihkan pecahan guci tersebut."Biar Saskia saja yang membersihkannya Bi," ucap Saskia kepada pelayan di kediaman Wijaya."Tidak usah Non, biar Bibi saja yang mengerjakannya, sebaiknya Nona istirahat," ucap pelayan tersebut.Hampir semua pelayan di rumah itu merasa kasihan pada keponakan dari sang Nona muda. Me
Baca selengkapnya
S2 - Pasien Tanpa Identitas
Setelah tiba di rumah Agnes masuk ke dalam kamar sang mama. Ada hal yang ingin dia sampaikan pada sang anak."Ada apa Ma?" tanya Agnes."Mama tadi bicara sama jeng Endang, dia mengatakan kalau mendapat tugas dari langganan lamanya untuk menyiapkan gadis."Agnes menatap ke arah sang mama, dia masih mencerna kalimat yang fi sampainya Mamanya barusan."Semakin hari Mama semakin kesal melihat Saskia di rumah ini, bukannya dendam terbalas atas perlakuan Jenita di masa lalu, Mama justru semakin muak!" lanjut wanita itu lagi."Lalu apa yang harus kita lakukan Ma, Papanya pasti belum punya uang untuk mengembalikan uang Agnes, tapi kalau kasi cuma-cuma Agnes tak ikhlas Ma," keluhnya pada sang mama."Sayang, kita akan menjual tubuhnya pada lelaki hidung belang dengan harga fantastis. Dua milyar untuk sebuah keperawanan," ucap sang mama.Agnes diam, tapi uangnya yang dipakai sang kakak lebih dari dua milyar. Tidak mungkin dia membiarkan begitu saja. "Mama tahu kau masih belum ikhlas, jika kita
Baca selengkapnya
S2 ~ Akhirya Bertemu
Satu minggu telah berlalu kini kondisi pasien yang konon katanya loncat dari mobil mengangsur membaik, dan bahkan pasien sudah dipindahkan ke ruang rawat inap di rumah sakit tersebut.Sebelumnya suster yang menyadari pasiennya telah bangun dari koma pun segera melakukan pengecekan secara rutin, dan berharap sang pasien benar-benar mulai pulih.Kini suster kembali ke ruang rawat inap itu."Siapa nama anda Nona?" tanya suster saat mengecek kondisi pasiennya."Siapa yang membawa saya ke sini suster?" bukannya menjawab pertanyaan suster justru si pasien balik bertanya karena dia sepertinya sedang kebingungan."Pihak kepolisian yang menemukan anda saat melompat dari dalam mobil dan sampai sekarang mobil itu belum ditemukan oleh para pihak kepolisian dan masih dalam pengejaran, sebab dari rekaman cctv-nya konon plat mobil yang digunakan adalah plat mobil palsu," tutur suster kepada pasien. "Apa Anda ingat kejadian itu Nona? Atau anda masih ingat siapa diri anda? Mana tahu bisa membantu untu
Baca selengkapnya
S2 ~ Menuju Paris
Enam bulan berlalu, semenjak pertemuan Raja dan Saskia di rumah sakit, Raja meminta restu pada kedua orang tuanya untuk bisa menjalin kasih lagi bersama Saskia.Dan Arga serta Maria pun tak punya alasan untuk tidak merestui hubungan sang anak dengan Saskia, anak dari wanita jahat yang sempat menculik Raja.Arga dan Raja juga memberi peringatan tegas pada Agnes agar memutus hubungan keluarga dengan Saskia, Raja sudah mengembalikan uang Agnes yang dipinjamkan pada Handoko, Papanya Agnes.Lalu bagaimana dengan Jenita? Wanita paruh baya itu tetap membenci hubungan Raja dan anaknya meski status asli Raja sebagai anak konglomerat sudah terkuak.Bahkan yang datang ke acara pernikahan Saskia hanya sang papa, namun restu dan doa tulus dari sang papa cukup untuk bekal Saskia membina rumah tangga bersama Raja.Rencananya Saskia akan kembali melanjutkan kuliahnya setelah mereka pulang dari bulan madu.Pagi ini sepasang pengantin baru itu akan bersiap menuju ke Paris, kota paling romantis di dunia
Baca selengkapnya
S2 ~ Cara Menghabiskan Uang
"Kau bahagia sayang?" tanya Raja.Saskia pun menoleh. "Tentu sayang, aku sangat bahagia, bahkan kalau ada kata lebih berbahagia itulah yang aku rasakan saat ini," jawab Saskia membuat sang suami tersenyum.Ternyata hanya dengan melihat istrinya tersenyum saja Raja sudah sangat bersyukur dan ikut bahagia.Hanya menempuh perjalanan 15 menit, mereka pun masuk ke dalam sebuah Mall.Brian menurunkan Raja dan juga Saskia persis di depan lobby Mall tersebut."Nanti akan saya hubungi lagi kau Brian kalau saya membutuhkan bantuanmu," ujar Raja sebelum turun dari mobil."Baik Tuan, ponsel saya selalu aktif dan siap menerima tugas dari anda," jawab Brian.Raja pun mengangguk, lalu mengajak sang istri untuk turun dari dalam mobil tersebut."Wah indah sekali ini sayang," puji Saskia.Di Jakarta memang banyak sekali Mall besar, tapi belum pernah ia melihat Mall yang penuh dengan butik branded seperti ini.Bahkan di Amerika pun dulu saat berlibur bersama Mama dan Papanya, dirinya belum menemukan Ma
Baca selengkapnya
S2 ~ Tak Boleh Menolak Rejeki
Setelah puas menghabiskan uang, Raja mengajak sang istri untuk menuju ke sebuah restoran yang masih berada di mall itu.Mereka memesan beberapa menu makanan khas negara tersebut, sembari menunggu makanan itu jadi, Raja mengajak Saskia untuk duduk di salah satu meja paling pojok yang ada di ruangan tersebut."Sayang, ada yang mau Saskia bicarakan," ucapnya pada sang suami.Sepertinya ini harus ia sampaikan pada suaminya mengenai permintaan sang mertua yang menginginkan Saskia langsung memiliki anak setelah pulang dari bulan madu."Apa Sayang? Katakanlah," pinta Raja pada sang istri.Saat ini mereka duduk berhadap-hadapan dan Raja menggenggam kedua tangan istrinya memberi usapan lembut di sana membuat Saskia merasa sangat disayangi oleh suaminya ini."Saskia mau bahas mengenai permintaan Mama yang menginginkan Saskia segera hamil. Bisakah kita menundanya? Saskia ingin sekali bisa menyelesaikan kuliah Saskia dengan baik, apa Mama keberatan kira-kira kalau Saskia menunda keinginan mama? A
Baca selengkapnya
S2 ~ Menantu Kesayangan
Setelah selesai berganti pakaian, Raja kembali ke kamar lalu mengambil alih hair dryer milik Saskia.Dia akan membantu sang istri untuk mengeringkan rambutnya. Raja yang awalnya sangat dimanja oleh kedua orang tuanya, sekarang harus bisa memposisikan diri kalau dia seorang suami.Dan tidak menutup kemungkinan dia sebentar lagi akan menjadi Papa dari keturunannya.Membayangkan itu hidupnya sangat bahagia. Raja akan memiliki banyak anak, sebab dia sudah tahu rasanya kesepian tak memiliki saudara kandung setelah kecelakaan maut itu merenggut nyawa kedua calon adiknya sebelum sempat terlahir ke dunia."Kau mau kita sarapan di restoran sayang?" tanya Raja.Saskia menggeleng, "Saskia mau tidur seharian sayang, boleh kan?" tanyanya dan berharap mendapat jawaban boleh dari suaminya."Boleh dong sayang, nanti malam kita baru keluar untuk dinner romantis, di kota paling romantis di dunia," ucap Raja.Saskia pun mengangguk, lalu dia kembali ke ruang ganti untuk mengambil piyama tidur.Raja pun
Baca selengkapnya
S2 ~ Dosen Tampan
Tiga bulan setelah bulan madu penuh kejuatan dan kisah romantis di Paris, kini Saskia sudah menjadi salah satu mahasiswa kedokteran semester tujuh di kampus terbaik di kota itu.Niatnya untuk menjadi seorang dokter sangat besar walau hanya menjadi dokter umum, namun itu saja sudah sangat membuatnya bangga.Raja juga didapuk sebagai salah satu dosen mata kuliah di kampus itu dan mengajar hanya setiap hari sabtu ketika sang dokter libur dari rumah sakit. Dan kebetulan Raja juga mengajar di kelas Saskia. Saskia sengaja menyembunyikan statusnya yang sebenarnya dari semua orang yang terkait dengan kampus."Sayang, apa kau mau ke rumah sakit?" tanya Maria pada sang anak.Mereka sedang melakukan sarapan bersama. Arga pun sudah rapi karena berniat berkunjung ke rumah Tuan Askara bersama sang istri. "Tidak Ma, kan hari ini Raja ada jam mengajar di kampus," jawabnya.Kedua orang tuanya tak pernah melarang Raja menerima tawaran dari kampus, asal tidak mengganggu tugas Raja di rumah sakit sebag
Baca selengkapnya
S2 ~ Merindukan Raja
"Kita ke kantin yuk," ajak Asri."Bentar ya aku mau periksa tugas untuk mata kuliah berikutnya dulu, takutnya ada yang salah," ucap Saskia."Oke deh, tapi jangan lama-lama," ucap Asri."Iya bawel," sahut Saskia."Awas aja bohong," ucap Asri galak. Saskia menjawab dengan anggukan."Kenapa kepalaku pusing sekali ya?" gumamnya.Saskia mulai menyentuh pelipisnya dan memberi pijatan kecil di sana."Kau kenapa Saskia?" tanya Asri khawatir."Aku nggak enak badan, mungkin karena tadi malam agak susah tidur kali ya," ucapnya."Bisa jadi sih, makanya jangan terlalu pintar-pintar banget biar waktu istirahatmu tidak berkurang," Asri menggoda sang sahabat hingga membuat Saskia yang tadinya sudah mulai merasakan kesakitan pun ikut tersenyum mendengar ucapan sahabatnya.Lima menit berikutnya Saskia pun mengajak sang sahabat menuju ke kantin, di kantin tersebut ada dua tempat yang disekat menjadi dua bagian.Bagian yang sangat luas itu digunakan oleh para mahasiswa, sedangkan satu ruangan yang tidak
Baca selengkapnya
S2 - Tak Suka Melihatnya Bahagia
“Lalu gimana kabar Mamanya Kia? Apa masih belum merestui hubungan Raja dan anaknya?” tanya Tuan Askara pada Arga dan Maria.“Sepertinya belum. Mungkin dia malu karena kejahatannya ketahuan oleh kami, memang wanita laknat itu. menilai orang dari penampilannya,” omel Maria kesal.Arga hanya tertawa kecil menyadari amarah sang istri yang belum pernah padam bila membahas wanita sialan itu.Ibu mana yang rela melihat anaknya diperlakukan kasar bahkan sampai diculik. Sampai mati pun Maria dan Arga tidak akan melupakan masalah itu. Mereka mengutuk siapapun yang berani menyakiti keturunannya.“Lalu suaminya gimana?” tanya Lina, pada kedua kakak iparnya.“Kalau Pak Handoko sepertinya sering menghubungi Kia lewat telepon, hanya saja Kakak belum pernah mendengar Kia berkomunikasi dengan Mamanya,” ungkap Maria pada sang adik ipar.“Jahat sekali wanita itu!” seru Lina kesal.“Mungkin dia merasa hanya dia yang paling kaya di muka bumi ini,” sambung Tuan Askara menimpali.“Kasihan Pak Handoko, punya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
30
DMCA.com Protection Status