All Chapters of Dikira Sopir Melarat, Ternyata Konglomerat: Chapter 251 - Chapter 260
294 Chapters
S2 ~ Ternyata Masih Dendam
Pagi ini Kia muntah-muntah hebat membuat Raja bingung. Wajah sang istri pucat pasi."Sayang, kita ke rumah sakit yuk," ajak Raja. Walaupun dia seorang dokter nyatanya Raja tidak ahli urusan kehamilan, apalagi ini baru pertama kali mereka alami."Tidak sayang, nanti pasti baikan kok," tolak Saskia."Ya sudah, kamu tidur ya aku ambilkan sarapan dulu," ujar Raja.Biasanya tiap hari minggu Raja dan sang papa selalu jogging, tapi sejak tadi malam perut Saskia bergejolak hingga pagi ini, sampai Raja tak sempat tidur.Sampai di lantai bawah, ternyata sepi."Mama sama Papa ke mana Bi?" tanya Raja."Beliau pergi jogging Tuan, kata Nyonya Maria, anda dan Nyonya muda sarapan dulu aja," ucap sang pelayan.Raja pun mengangguk, lalu meminta pelayan menyiapkan menu untuk sang istri guna mengurangi mualnya.******Di tempat berbeda kini Agnes sedang bersiap menuju ke butiknya, bisnis lain miliknya.Bila hari kerja wanita itu menjadi pemimpin di kantor cabang Wijaya Group, tapi diluar hari kerja dia a
Read more
S2 ~ Surat untuk Saskia
Satu minggu berikutnya."Nyonya ada tamu yang ingin bertemu Tuan Raja," ucap sang pelayan. "Siapa ya?" tanya Maria heran. Biasanya kalau hari kerja begini tidak akan ada yang datang berkunjung menemui Raja, sebab mereka tahu kesibukan Raja di rumah sakit. Makanya Maria bingung saat pelayan bilang ada tamu.Raja baru saja tiba di rumah, setelah seharian menjalankan rutinitasnya di rumah sakit. Setiap hari senin sampai jumat Raja tidak mengambil pekerjaan sebagai dosen di fakultas kedokteran."Saya kurang tahu Nyonya. Soalnya belum pernah melihat," jawab sang pelayan."Ya sudah suruh masuk saja Bi," ucap Maria memberi izin."Baik Nyonya."Tak berselang lama ada empat orang berpenampilan rapi masuk ke dalam rumah, Maria menyambutnya."Siapa ya?" tanya Maria penasaran."Maaf mengganggu Nyonya, Kami teman-temannya dokter Raja. Kebetulan kami mengajar satu kampus dengan beliau, ada yang mau kami bicarakan dengan beliau," ucap Pak Niko, mewakili tiga temannya yang lain."Oh begitu, mari sil
Read more
S2 - Gugurkan Anak Itu!
"Tunggu sebentar ya sayang, nanti aku antarkan ke alamat itu," ucap Raja pada sang istri, tapi Saskia dengan cepat menggeleng."Sayang boleh nggak Kia jalan sendiri ke sana diantar sopir deh, Kia takut justru akan terjadi keributan di sana kalau Mama tahu Sayang ikut mengantarkanku. Sayang tenang saja, Mama Jenita tidak akan pernah menyakitiku, karena biar bagaimanapun aku darah dagingnya," tuturnya berbisik kepada sang suami.Raja membuang nafas kasar, jujur dia tidak percaya pada Mama mertuanya.Raja yakin wanita itu pasti membenci dirinya dan juga anak kandungnya sendiri. Raja tahu betul kalau Jenita pernah bersumpah akan membencinya seumur hidup, maka Raja yakin ucapan Mama mertuanya itu tidak pernah main-main."Baiklah sayang, kalau begitu ajak Bibi ya, kau juga harus mengajak pengawal biar kami di rumah tenang Sayang! Aku tahu beliau itu Mama kandungmu dan rasanya tidak mungkin menyakiti anaknya sendiri, tapi aku tak akan bisa tenang membiarkanmu pergi tanpa mengajak siapapun d
Read more
S2 - Harus Melaukan Sesuatu
“Dasar anak kurang ajar, selalu membuatku marah!” seru Jenita kesal. Sang anak tak pernah mau mendengarkan ucapannya, dia lebih memilih untuk tetap melahirkan anak dari lelaki yang paling dibenci olehnya.Bram yang menemani Jenita ke Jakarta untuk menemui Saskia pun berusaha menenangkan Jenita, wanita yang katanya suaminya sudah bangkrut tapi masih bisa membiayai hidup Bram dan memberi kemewahan pada Bram.“Sabar sayang, besok kita susun rencana lain untuk membujuk anakmu mau menggugurkan janinnya,” Bram memberi saran pada Jenita. “Bagaimana kalau kita keluar cari hiburan sayang?” Dengan cepat Jenita menggeleng, dia lebih baik minum di dalam kamar daripada keluar di saat suasana hatinya sedang tidak baik.“Pergilah sendiri, kau tahu tempatnya bukan? Aku di kamar saja,” jawab jenita.Bram sangat tahu kebiasaan wanita ini, makanya dia sengaja mengajak jenita mencari hiburan karena sudah pasti Jenita akan menolak.“Baiklah sayang, aku mau menikmati malam di sini ya, kapan lagi dapat ke
Read more
S2 - Bukan Anak Kandung
“Apa saja kerja kalian sampai membiarkan istriku terluka seperti huh?”Tadi saat Saskia menemui sang mama, Raja mendadak dapat telepon dari rumah sakit karena ada pasien yang harus segera dioperasi.Dan Raja kembali pulang setelah waktu menunjukan pukul 00.30 waktu setempat.Dia kaget saat masuk ke dalam kamar melihat kedua sudut bibir Saskia penuh luka lebam.Setelah mendengar penjelasan dari istrinya raja marah dan langsung mengumpulkan para pengawal dan sang kepala pelayan.“Ada apa itu ribut-ribut Ma?” tanya Arga pada istrinya.“Seperti suara Raja sedang marah Pa. Ayo kita lihat,” ajak Maria. mereka pun bergegas keluar dari dalam kamar menuju ke ruangan tengah karena melihat Raja sedang berdiri di depan para pengawalnya yang kini menunduk.“Maaf Tuan, Nona yang memaksa kami untuk keluar,” sahut salah satunya.“Bodoh kalian. Percuma kalian dibayar mahal melakukan ini saja tidak becus, kalau istri saya menyuruh kalian meminum racun apa akan kalian lakukan huh?”“Maaf Tuan,” sesal y
Read more
S2 - Semesta Berpihak Padanya
"Saskiaaaaaaa, keluar kau!" teriak Jenita di depan pintu pagar mewah kediaman keluarga Dewantara.Kegaduhan yang dibuat Jenita membuat sang penjaga rumah keluar untuk melihatnya."Siapa kau huh? Jangan membuat keributan disini!" bentak penjaga rumah itu."Jangan banyak bicara, cepat suruh Bosmu yang pengecut itu mengembalikan anakku. Aku tak pernah sudi memberi restu pernikahan mereka!" teriaknya lagi.Arga yang baru saja keluar dari dalam kamarnya mendapat kabar kalau ada wanita yang mirip dengan Saskia mengamuk di depan rumah. Beruntung Kia masih tidur, jadi tak mendengar kegaduhan yang dibuat oleh Mamanya. Arga melangkah menuju ke depan pagar rumahnya disusul oleh sang istri.Hatinya Maria bergemuruh hebat ingin membalas tamparan yang wanita ini lakukan pada sang menantu."Oh, punya nyali juga kalian untuk keluar," ucap Jenita saat melihat Arga dan Maria sudah menghampirinya."Dasar pencuri! Kembalikan anakku, aku tak sudi keturunanku mengandung darah daging keluarga brengsek sep
Read more
S2 - Berhenti Menangisi Pria Itu!
"Untung saja tidak ada yang tahu Bram ke rumah ini," gumam Jenita. Detik berikutnya wanita itu terlonjak kaget karena ada orang yang seperti berjalan mendekat ke arah kamarnya."Siapa orang ini?" tanya pada diri sendiri. Jenita pun membuka pintu kamarnya.Ceklek"Bu, Tuan Bram mengalami kecelakaan saat hendak menyebrang jalan," ucap sang pelayan di rumah itu."Apaaaaa???" Jenita kaget bukan kepalang, "jangan bercanda Bi," ucapnya lagi."Saya tidak bercanda, barusan ada saksi mata yang melihat korban lari dari arah rumah ini, dan beliau-" ucapnya menggantung. Hubungan Jenita dan Bram sudah bukan rahasia lagi. Baik Handoko, pelayan, dan penjaga rumah mengetahuinya hanya saja mereka pura-pura tidak tahu."Katakan kenapa dia, Bi?" tanyanya lagi dengan berlinang air mata."Beliau meninggal ditempat dan mayatnya sudah dibawa ke rumah sakit," lanjut sang pelayan memberi informasi."Tidaaaaaaaaaaaaak, Braaaaaaaaaaaaam.I" teriaknya histeris sebelum akhirnya tak sadarkan diri.Wanita itu tamp
Read more
S2 - Disangka Miskin
“Sayang,” panggil Raja lembut saat sang istri kembali kedapatan menangis di pojok kamarnya.Dua minggu sudah keduanya pulang dari bulan madu super singkat di Bali dan kembali Raja melihat mata istrinya basah.Entah apalagi yang terjadi membuat sang istri seperti ini.“Kenapa?” tanya Raja.Raja memang sudah mendengar dari sang istri kalau proses perceraian Handoko dan Jenita secara hukum yang sudah berlangsung di pengadilan.Raja juga tahu kalau Jenita memilih kembali ke Indonesia setelah kepergian Bram yang membuat wanita paruh baya itu terluka.Dan yang membuat Raja tak habis pikir, Jenita memilih tinggal di rumah Agnes padahal Agnes menyimpan dendam pada Jenita.Sang dokter tampan pun tak bisa mengizinkan Jenita ikut bersama Kia karena sudah pasti akan berdampak buruk pada istri dan calon anak mereka.“Mama masuk rumah sakit, apa aku boleh menjenguknya sayang?” tanya Kia sambil menghapus jejak air mata di wajah cantiknya.Raja menghela nafas panjang.Tidak mungkin dirinya bilang tid
Read more
S2 - Permainan Panas di Jam Kantor
"Kalian jangan pernah mau direndahkan seperti itu lagi, diam itu tidak selalu sama dengan emas," tegur sang papa.Raja mengajak sang istri dan kedua orangtuanya menuju ke dalam ruangannya."Maafkan Kia Pa, Ma," sesal sang menantu."Ini bukan salahmu sayang, tapi disaat sedang hamil muda hindari perdebatan yang membuat sakit hati berujung stres. Mama dan Papa masih trauma saat seseorang dengan sengaja membuat Mama kecelakaan hingga kehilangan kedua anak Mama. Dan kami tidak ingin kau mengalami hal yang sama sayang," tutur sang mama mertua. Saskia jadi merasa berdosa pada mertuanya dan juga sang suami telah melibatkan mereka dalam masalahnya."Hindari pertemuan dengan orang-orang yang setiap saat bisa merenggut kebahagiaan kita, kami tak ingin kehilangan kedua calon cucu kami," Arga menimpali sang istri."Baik Ma, Pa," jawab Kia.Apalagi yang bisa dia katakan selain itu, sebab sang mama dan tantenya memang sangat keterlaluan."Dan kau Raja, jangan biarkan harga dirimu diinjak seperti t
Read more
S2 - Tak Pernah Salah
"Selamat pagi sayang ...," Raja menyapa sesaat baru saja ia membuka mata. Lalu ia mencium puncak kepala sang istri berkali-kali. Saskia menggeliat menimbulkan gesekan di dada sang suami, namun wanita yang sedang hamil muda itu tanpa mau bertanggung jawab karena membangungunkan senjata milik sang suami, malah memilih kembali tidur dalam pelukan sang suami.'Selalu saja aku harus menahan siksaan ini sendirian,' Raja membatin berbarengan dengan celananya yang sedikit terasa sesak karena ulah sang istri."Sayang ayo bangun, kita mau ke rumah sakit loh, katanya mau ikut praktek." Raja berkata sambil mencubit gemas pipi sang istri. "Sepuluh menit lagi sayang," ucapnya lalu nafasnya kembali teratur. Raja tersenyum. Hatinya selalu menghangat sebab dirinya benar-benar bisa merasakan kebahagiaan yang sebenarnya. Terlebih dirinya akan memiliki anak dari wanita cantik ini, meski masih lama namun Raja begitu semangat untuk menanti kehadiran sang buah hati.Berhubung waktu sudah menunjukan pu
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
30
DMCA.com Protection Status