All Chapters of Wanita Hamil di Restoran Suamiku: Chapter 31 - Chapter 40
92 Chapters
Bab 31 - Isi Inbox F* Lama Irwan
Isi Inbox FB Lama IrwanPoV Author"Jangan pegang, Nadia!" sentak Pak Adnan, ketika Nadia menoleh ke arah sebuah kalung emas yang tergeletak di pojok lantai kamar Papanya.Sejak kepergian sang Papa, rumah itu memang dibiarkan kosong tanpa dibersihkan. Nadia pikir, nanti saja dibersihkan jika sudah ada yang membelinya."Tapi ... itu punya siapa?" tanya Nadia yang sejak kedatangannya tidak mendapatkan jawaban apa-apa dari Pak Adnan."Sampai tim Penyidik tiba di sini, jangan sentuh apa pun," tegas Pak Adnan lagi.Nadia mengangguk paham, kemudian menatap seprei putih kesukaan Papanya masih tergelar rapi di atas kasur berukuran besar. Bayangan Papanya tengah berbaring lemah, terus berkelebatan."Pa ... Nadia akan usut semua ini sampai tuntas, sampai pelakunya mendekam penuh sesal di dalam jeruji besi." Nadia bergumam seorang diri, bersamaan dengan tetesan embun yang mengalir di pipinya."Yang sabar, ya. Saya akan bantu sampai titik darah penghabisan," ujar Pak Adnan, menepuk bahu anak saha
Read more
Bab 32 - FlashBack
FlashBackPoV Author"Papa! Papa, maafin Nadia, Pa!" racau Nadia dalam lelapnya, sehingga hal itu membangunkan sang putri yang mulai gelisah akibat racauan sang Mama."Ma, bangun. Mama kenapa?""Maafin Nadia, Pa.""Mama, bangun, Ma! Al takut," seru Allisya, mengguncangkan tubuh Nadia bersamaan dengan jerit tangis ketakutan.Nadia terjaga secara spontan, membuka matanya cukup lebar. "Astaghfirullah," gumamnya, sontak terduduk dan mengusap wajah perlahan.Ditolehnya sang anak yang masih menangis di sampingnya, kemudian memeluknya cukup erat."Maaf, Sayang. Mama sudah buat kamu takut," ucapnya, mengusap lelehan bening di wajah sang gadis kecil kebanggaannya."Mama mimpi Kakek, ya?" tanya Allisya, yang seketika dijawab dengan anggukan pasti oleh Nadia. "Kenapa Mama gak pernah mimpi Papa? Al juga," tanya si kecil berulang."Gak tau, Sayang. Mimpi itu hanya bunga tidur. Dan kebetulan, Mama sedang rindu pada Kakek.""Mama, sih, waktu itu gak jadi sampe ke makam Kakek. Besok-besok, harus samp
Read more
Bab 33 - Pedihnya Kenyataan
Pedihnya KenyataanPoV Author"Bapak baik-baik saja, 'kan?" tanya Nadia sedikit panik, melihat reaksi Pak Adnan yang syok."Saya gak pa-pa. Cuma syok aja. Gak pa-pa, Nadia." Pak Adnan memaksakan senyum tipisnya ke arah Nadia, membuat Nadia yang semula sempat berdiri, kini kembali duduk berhadapan."Maaf, Pak. Jujur, saya sendiri sangat syok dan tidak percaya dengan semua ini. Ternyata selama ini, saya yang terlalu bo_doh. Saya terlalu egois, bucin istilahnya. Coba, dari awal saya gak dekat dengan Mas Irwan," ungkap penuh sesal Nadia, melamun sejenak menatap kosong ke arah lantai granit berwarna hitam di ruangan tersebut."Sabar, Nad. Ini bukan salah kamu. Berterima kasihlah pada dirimu sendiri yang telah dengan berani membuka tabir hitam ini. Saya salut. Andai kamu berbuat gegabah, mengamuk pada wanita hamil itu dan mengendepankan amarah, sudah bisa dipastikan, mereka akan berhasil meraup semuanya."Nadia tak menjawab, pun mengangguk. Tatapan kosongnya masih ia arahkan pada lantai itu
Read more
Bab 34 - Sidang Restoran Pusat
Sidang Restoran PusatPoV AuthorSemua bukti keja_hatan Irwan dan Diniarti sudah dibawa oleh Pak Adnan. Kasus mereka akan segera diproses, demi ketenangan dan kenyamanan Nadia.Sementara itu, Nadia memutuskan pergi ke kantor polisi untuk menjenguk Irwan--calon mantan suaminya, sebab surat cerai sedang diproses. Diduga, Nadia tak perlu lagi sidang perceraian, karena kesalahan jelas ada pada Irwan."Hai, apa kabar?" sapa Nadia dengan berpura-pura ramah."Sayang. Aku yakin kamu akan kembali dan membebaskan aku. Kamu percaya, 'kan, sekarang? Mas gak mungkin berbuat ja_hat sama Papa," ujar Irwan, beringsut bangun ketika melihat kedatangan Nadia."Iya, aku sangat percaya padamu. Kepercayaan ini lah yang sudah membawaku pada sebuah kebo_dohan. Cinta buta. Egois dan tidak mau mendengar pesan Papa!" terang Nadia, mulai meninggikan nada suaranya."Ma-maksud kamu?""Aku menyesal telah mengenalmu, Irwan! Aku nyesel sudah percaya padamu dan pernah membantah Papa yang ingin menolakmu! Dan bo_dohnya
Read more
Bab 35 - Pengakuan Karyawan Restoran
Pengakuan Karyawan RestoranPoV AuthorTania kembali keluar menemui Nadia yang tengah menikmati minuman berwarna merahnya. Gadis itu lantas menyampaikan apa yang ia dengar di bagian dapur, pada Nadia.Sambil menunggu pelanggan selesai makan dan bubar, Tania dan Nadia berbincang mengenai rencana yang akan Nadia lakukan."Gue gak yakin, sih, kalau Nining ada main sama Irwan. Kalau dibayar, gue percaya," terang Nadia, membantah tuduhan Tania atas Nining."Kalau cuma dibayar, lo juga bisa bayar dia lebih gede. Mungkin aja, lo bisa dapat informasi dari dia, nantinya." Tania berbelok arah atas dugaannya, yang semula menduga Nining menjadi salah satu selingkuhan Irwan."Iya, bener. Makanya, gue harus bertindak sekarang juga," tambah Nadia lagi.Tidak berapa lama, pelanggan pun selesai menghabiskan makanannya dan satu persatu angkat kaki dari restoran milik Nadia itu. Hanya tersisa beberapa orang saja di meja restoran, dan salah satu pelayan pria mulai memasang tanda 'close' di bagian depan r
Read more
Bab 36 - Pengakuan Denis (Koki di Restoran Nadia)
Pengakuan Denis (Koki di Restoran Nadia)"Kami minta maaf, Bu Nadia, karena sudah menutupi ini semua. Sekarang, kami siap dipecat jika memang itu yang terbaik untuk Bu Nadia. Tapi sebelumnya, ijinkan kami mengungkapkan semuanya. Saya yakin, tidak ada kata terlambat untuk sebuah kejujuran," ungkap Dennis, hingga pemuda itu mendapatkan tatapan tajam dari Nining."Oke. Saya akan dengarkan. Silakan katakan, Dennis." Nadia melemahkan intonasinya, memberikan kenyamanan pada semua karyawan."Selama ini, Pak Irwan selalu mendoktrin kami dengan ucapannya. Beliau bilang, restoran ini miliknya dan hanya dia yang boleh dituruti. Pak Irwan juga bilang, Bu Nadia hanyalah istri muda Pak Irwan yang serakah. Awalnya kami sempat tak percaya, tapi sikap Bu Dini yang seperti bos, membuat kami semakin yakin. Ditambah, Bu Rita juga yang sombongnya minta ampun."Hati Nadia mencelos, mendengar penjelasan Dennis yang mengatakan bahwa ia hanyalah istri muda Irwan yang serakah."Lo baik-baik aja, 'kan?" tanya T
Read more
Bab 37 - Pembelaan Warga Terhadap Diniarti
PoV NadiaPedih yang aku rasakan saat ini, benar-benar bertubi. Mulai dari pengkhianatan Mas Irwan, kenyataan bahwa aku adalah yang kedua dalam hidupnya, sampai pada kedekatan Nining dengan Mas Irwan.Nining hanya lulusan SMP dan pernah datang padaku, memohon dengan sangat ingin diijinkan bekerja di restoku. Apa boleh buat, hati nurani mendorongku untuk membantunya. Terlebih, tidak ada kriteria pendidikan terendah di restoranku. Yang penting bisa bekerja.Tapi ternyata, Nining berani sekali menikamku dari belakang. Aku memang belum melihat dengan mata kepalaku sendiri. Tapi, penjelasan beberapa pramusaji di resto barusan, cukup membuatku mengerti mengapa Nining selama ini tak berpihak padaku.Ya, karena uang semua bisa berubah. Mungkin hal itu pula yang terjadi pada Nining.Kutinggalkan ia yang terus menjerit memohon ampun. Aku sudah tak peduli lagi dengan masa depannya, mau pun keluarganya. Bagiku, tak ada guna lagi memelihara pengkhianat seperti itu.Panasnya hati ini, kuredakan den
Read more
Bab 38 - Reka Ulang
Reka UlangPoV AuthorSatu minggu berlalu ...Nadia kini bisa bernapas lega dengan status baru yang disandangnya. Ya, proses perceraian tak memakan waktu lama karena Irwan jelas-jelas banyak bersalah. Pengadilan agama mengabulkan dengan mudah tuntutan perceraian atas Nadia.Dan dua hari lalu, Irwan dinyatakan sebagai tersangka atas meninggalnya Pak Bagustyo. Tak hanya Irwan, rupanya Diniarti dan Bu Rita pun terlibat dalam hal itu. Hal itu Irwan akui ketika dimintai keterangan oleh polisi.Wanita ber-anak satu itu tak henti-hentinya menangisi kenyataan pedih yang menimpa sang Papa, di saat dirinya sangat mempercayakan urusan Papanya pada suaminya. Tanpa ia duga, suaminya sendiri yang menjadi pembu_nuh sang Papa.Beruntungnya, Allisya adalah gadis kecil yang sangat dekat dengan Mamanya dan memang tidak terlalu dekat dengan Papanya. Sehingga ketiadaan sang Papa di sisinya, seolah bukanlah masalah yang berat. Allisya nyaris tak pernah merengek ingin bertemu Papanya, hanya sesekali ia mela
Read more
Bab 39 - Double PoV
Double PoV"Kamu sudah siap?" tanya Pak Adnan yang sudah datang sejak pagi sekali ke rumah Pak Bagustyo."Insyaa Allah, Pak." Wajah Nadia tampak mendung, meski rombongan polisi dan tersangka belum didatangkan. Garis polisi di rumah lama Papanya, sukses membuat hatinya bergelenyar nyeri."Yang kuat. Saya yakin, kamu bukan wanita yang lemah." Pak Adnan menepuk bahu Nadia, memberikan kekuatan pada anak dari sahabatnya itu."Iya, Pak. Saya akan usahakan untuk tetap kuat," pungkas Nadia. Hati anak mana yang tidak sakit, ketika mengetahui Papanya telah dibu_nuh oleh suaminya sendiri setahun lebih yang lalu.Di saat ia tengah merasakan gundah, ponselnya berdering panjang tanda panggilan masuk. Nadia pun segera merogoh tas berwarna navy di tangannya, mencari keberadaan benda menyala tersebut."Guru Allisya?" gumam Nadia, membaca nama yang terpampang di layar ponselnya."Assalamu'alaikum, Bu?""Wa'alaikumussalam, Bu Nadia. Maaf, saya mengganggu. Allisya tidak mau berhenti menangis. Tadi satpam
Read more
Bab 40 - FlashBack Tentang Irwan dan Diniarti
FlashBack Tentang Irwan dan DiniartiPoV IrwanBu Rita tak pernah menyukaiku yang pengangguran ini. Ia terpaksa menerima, hanya demi menutupi aib sang anak. Beliau memang dikenal janda kaya, tapi pelitnya minta ampun.Lima bulan menjadi menantunya, jangankan diberi uang untuk nongkrong, makan pun selalu mendapatkan ceramah tak mengenakkan. Sesekali aku pulang ke rumah Ibuku, mengeluh tak sanggup menjalani rumah tangga paksaan itu."Salah sendiri, berani main suami istri-suami istrian. Masih bagus kamu gak ma_ti diracun sama Bu Rita!" sentak Ibu setiap kali aku mengadu.Ah, dasar orang tua tak berakhlak. Anaknya kesusahan, malah disyukuri.Aku mulai merasa jenuh. Mencoba mencari peruntungan lewat media sosial. Sekalin buruk saja diriku, kuiklankan tubuh sixpack ini di laman media sosial. Siapa tahu, ada yang berminat membooking. Masa bo_doh dengan Diniarti si perut buncit itu.Lima bulan kami menikah, kehamilannya sudah lebih hampir delapan bulan. Artinya, bayi di dalam kandungannya bu
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status