Semua Bab JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY: Bab 11 - Bab 20
215 Bab
PART - 11
"Aroma maskulinnya memabukkan," ucap Shine akhirnya membuat Sasha bengong. "Jenis parfum mahalan yang tidak bisa sembarangan orang membelinya." Shine seperti menerawang mengingat kejadian kemarin malam. "Dia punya bulu-bulu halus di rahangnya tapi aku tidak bisa melihat keseluruhan wajahnya karena terhalang hoodie." "Wah, mungkin dia penjahat yang tampan." Shine melipat lengannya, duduk menyandar di kursi dan menghela napas panjang. "Lelaki itu bule. Logat Amerikanya kentara sekali meskipun bahasa Indonesianya lancar." Sendok yang dipegang Sasha menggantung di udara ketika mendengarnya. Dia mengerjap lalu menyimpitkan matanya. "Kamu yakin?" Shine mengangguk, "Seratus persen yakin. Di mana aku pernah mendengar suaranya ya?" Sasha diam memandangi Shine yang memijit pelipisnya nampak berpikir. "Ah, pokoknya siapapun dia, aku harus bisa menemukannya lagi." Shine mengepalkan tangan dan menyentaknya di atas meja dengan geram. "Dia tidak akan lolos dari kemurkaanku karena membuatku meras
Baca selengkapnya
PART - 12
Restoran Burgary Zafier sudah lama bergelut dalam dunia bisnis. Dia bisa menilai karakter orang-orang yang bekerja sama dengannya hanya dengan mengamati tingkah laku mereka selama berinteraksi. Sebisa mungkin dia begitu berhati-hati terhadap orang yang bermuka dua dan penjilat. Sejujurnya, sejak awal Zafier tidak mempermasalahkan jika perusahaannya kalah dalam Tender Franklin walaupun orang-orang kepercayaannya di kantor yang sudah berkerja keras untuk mendapatkan proyek itu tidak terima. Baginya, menang atau kalah dalam bisnis itu hal yang biasa. Masih banyak pintu yang akan terbuka jika pintu yang satu terbuka bukan untuk dimasuki olehnya dengan catatan dia sudah sampai dalam batas maksimal kemampuannya dalam mengusahakan untuk bisa memasuki pintu itu. Tapi untuk kasus proyek Franklin, Zafier harus menggunakan kemampuannya untuk bisa mendapatkannya. Di sana dia mendapatkan banyak sekali perjanjian terselubung yang selama beberapa tahun ini terjadi antara Allison Corp dengan Pih
Baca selengkapnya
PART - 13
“Kau akan meninggalkanku di sini?"Zaf tersenyum miring menanggapi pertanyaan Helena yang duduk di atas westafel kamar mandi tepat di sampingnya. Hanya mengenakan kemeja putih miliknya tanpa mengenakan apapun di dalam setelah percintaan mereka satu jam yang lalu."Aku juga ingin ikut denganmu ke Amerika," desahnya seraya meraba dada Zafier yang sedang mengancingkan kemeja hitamnya. "Bawa aku ke sana bersamamu."Zaf menjauhkan telapak tangan Helena yang langsung merengut, berharap diajak berlibur ke Amerika dengan pesawat Jet-nya."Kita tidak sedekat itu sampai aku harus membawamu ke Amerika," jawab Zaf santai membuat harapan Helena langsung runtuh.Helena tentu saja tidak terima. "Kita sudah bersama satu bulan lebih dan itu artinya kita sudah sepasang kekasih bukan?"Zafier memastikan penampilannya rapi lalu menoleh ke Helena yang menatapnya dengan wajah kesal, bergerak mendekat dan mengurung tubuh wanita cantik itu dengan kedua tangan bertumpu di pinggiran westafel saling memandang d
Baca selengkapnya
PART - 14
Seminggu kemudian,“Shine Aurora Friza."Panggilan dari belakang punggungnya menyentak Shine yang tegang hingga reflek berdiri dari duduknya. "Iya Pak. Saya sendiri.""Siap untuk lembur hari ini?""Hah?" Mulutnya sedikit terbuka menanggapi pertanyaan itu. Pak Williem meletakkan map merah yang dibawanya di atas meja dan duduk santai di kursinya tidak peduli Shine terdiam cukup lama sebelum menjawab. "Lembur?"Williem mengangguk, mengamati keterkejutan Shine yang masih berdiri di depannya."Saya tidak akan basa-basi," ucapnya serius.Perlahan Shine duduk lagi di tempatnya, berharap kalau pertanyaan tadi berarti satu hal. Dia diterima bekerja sebagai asistennya. Semudah itu kah?"Kamu wanita yang beruntung. Saya membutuhkan seseorang untuk mengisi posisi ini secepatnya dan satu wanita lainnya yang tadinya akan saya wawancarai tidak bisa hadir." Shine menyadari hal itu dari tadi dan hertanya-tanya, kenapa hanya dia yang datang memenuhi panggilan wawancara ini. "Kamu punya pengalaman di ba
Baca selengkapnya
PART - 15
Zaf takjub mendapati dirinya berjalan berputar-putar di blok salah satu perumahan sejak setengah jam lalu. Mobil jemputannya menunggu di depan gang sementara dia mencoba menyusuri blok perumahan yang malam itu jadi tempat adu gulatnya dengan wanita itu. Entah kenapa bukannya langsung ke apartemen, dia malah singgah dulu ke sini. Tentu saja keberadaan Zaf yang mencolok menyedot perhatian ibu-ibu yang kebetulan berada di depan rumah termasuk Bu Anah yang tadinya asyik dengan tanaman anggreknya. Dia heran kenapa ada lelaki bule tampan yang seharusnya hanya muncul di film-film holywood itu sejak tadi berputar-putar di jalanan rumahnya seperti mencari seseorang. "Ser...ser..serr…" Zafier kaget dan berhenti melangkah saat melihat ada ibu paruh baya bergegas mendekatinya dengan kamus di tangan. "Wait," ucapnya seraya memandangi bergantian antara kamus dan Zafier yang tadinya bengong dan langsung tersenyum geli melihatnya. "Need helep?" Tanyanya kemudian dengan senyuman lalu kembali memb
Baca selengkapnya
PART - 16
"Kalau kau lagi bosan, coba sekali-sekali memandang dunia dengan cara yang berbeda." Zaf yang duduk memandangi kilauan permukaan air kolam renang rumahnya menolehkan kepalanya ke gadis yang duduk di sampingnya, asyik menghabiskan es krim strawberry-nya. Semilir angin sore menerbangkan helaian rambut pirangnya yang terurai cantik. Zaf mengulurkan tangan untuk merapikannya. "Bosan ya bosan. Akan tetap seperti itu adanya meskipun kita melihatnya dari sudut mana pun. Tidak akan ada pengaruhnya." Victoria memutar bola matanya yang bulat dengan iris mata hijau cemerlang, melebarkan bibir mungilnya dan menghabiskan es-nya dalam satu kali bukaan mulut membuat Zaf terkekeh melihatnya. "Dasar maniak es," sindir Zaf, mengusap sudut bibir Victoria yang belepotan dengan jemarinya. Victoria tertawa mendengarnya dan menonjok lengan Zaf. "Sebutan yang tepat itu es creamlovers. Siapa sih di dunia ini yang tidak suka es krim. Membuat mood yang tadinya berantakan jadi lebih baik. Apalagi rasa stra
Baca selengkapnya
PART - 17
Gaster Technology menjadi salah satu perusahaan yang bergerak di layanan penyedia perangkat lunak untuk berbagai macam kebutuhan teknologi di luaran sana. Menjual produknya dalam bentuk aplikasi-aplikasi canggih yang dibutuhkan jaringan besar untuk mendukung sektor perkantoran, sektor industry, sosial media juga beberapa video games. Selain itu juga menjual jasa berupa tenaga profesional untuk melakukan pemeliharaan perangkat keras dan lunak jaringan skala besar lengkap dengan sistem keamanan tercanggih untuk menghindari masuknya penyusup yang hobinya meretas demi mendapatkan data penting perusahaan untuk kepentingan tertentu. Shine yakin, dia bisa betah dan belajar banyak selama bekerja. Di hari pertama saja meskipun dia harus lembur dan sekarang waktu sudah menunjukkan hampir lewat jam sembilan malam tapi dia tidak merasa tertekan. "Aku lembur tapi berasa kayak di rumah sendiri, Sha. Di sini suasananya santai banget tapi kalau sudah melihat mereka bekerja, kamu akan takjub. Meman
Baca selengkapnya
PART - 18
PRAAAANKKK!!! Shine berhenti melangkah saat mendengar suara benda pecah dari arah belakang membuatnya langsung berbalik. Suara itu berasal dari ruangan CEO yang pintunya terbuka sedikit. Shine penasaran karena itu dia nekat mendekat dan mengintip tapi gelap. Shine menggidikan bahunya dan berbalik. BRUUKK!!! Shine kembali balik badan dan dengan mantap memegang pegangan pintu lalu membukanya perlahan. Ruangannya luas tapi gelap. Shine mengedarkan pandangan mencari sumber suara tapi yang ada hanya keheningan. "Siapa di sana?" Ucapnya seraya melangkah pelan. "Apa ada orang?" Shine berdiri di tengah ruangan, tidak melihat siapapun sampai merasakan ada tangan yang memegang bahunya. Shine tersentak kaget, reflek memegang tangan itu dan membanting siapapun orang itu ke depan. BUKK!! "Arrghh. Shit!!!!" Terdengar suara lelaki yang tubuhnya langsung tergeletak dengan punggung yang menghantam kerasnya lantai marmer dengan erangan tertahan. Shine merunduk untuk membuka hoodienya tapi or
Baca selengkapnya
PART - 19
"Arsen." Arsen mengalihkan tatapannya dari ramainya jalanan di luar cafe ke lelaki yang berjalan mendekati mejanya."Hai bro."Mereka berpelukan singkat dan sama-sama duduk di kursi, saling berhadapan."Maaf ya, aku memintamu datang di jam-jam kerja. Aku harap kamu sedang tidak sibuk.""Santai saja. Sekalian kita bisa makan siang bersama sebelum kamu kembali ke Inggris."Arsen mengangguk, memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka lalu pergi. Arsen mengambil rokoknya dan menghisapnya sebelum berbicara. ""Gam, aku boleh minta bantuanmu lagi nggak?""Bantuan seperti apa? Kalau memang aku bisa bantu maka aku akan mengusahakannya.""Aku nggak bisa minta bantuan sama Om untuk masalah ini karena beliau sudah memiliki banyak kesibukan. Selama dua tahun aku mencoba sebisaku tapi sekarang aku stuck. Ini sesuatu yang berhubungan dengan Shine.""Aku tahu hidupmu lebih banyak dihabiskan untuk seorang Shine. Jadi bantuan yang seperti apa?""Aku ingin kamu membantuku mencari seseorang. Kamu p
Baca selengkapnya
PART- 20
"Good job, dude." Shine berbalik saat mendengar sapaan itu dan tersenyum ke Rian, salah satu staff Marketing officer yang mendekatinya. "Thanks." Shine duduk lagi di tempatnya sementara Rian berdiri di depan mejanya. "Semoga betah bekerja dengan si boss. Hmm, dia kadang bisa jinak seperti merpati tapi yah kadang bisa menggigit juga seperti Elang. Aku sarankan, kalau mood-nya sedang jelek, lebih baik kamu iyakan saja semua permintaannya, mengangguk paham dan jangan membantah. Itu akan membuat hidupmu saat itu aman." Setelah mengatakannya, Rian tersenyum lebar hingga menampakkan sederet giginya. "Terima kasih banyak sarannya tapi apa memang semenakutkan itu?" "Yeah, sometimes." Rian memajukan kepalanya dan berbisik seraya melirik ke ruangan bos. "Mood-nya mirip seperti perempuan yang lagi PMS tapi bedanya yang ini tidak bisa diprediksi." Shine terkekeh pelan mendengarnya saat dua wanita seruangannya yang baru saja kembali dari pantry berhenti di samping mejanya. "Apa kalian seda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
22
DMCA.com Protection Status