All Chapters of JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY: Chapter 1 - Chapter 10
215 Chapters
PART - 01
Desember, 2017Emirates Indonesia, Jakarta - London"Excusme Sir, do you need something else?"Zafier menurunkan kaca mata hitam yang dikenakannya saat pramugari cantik berambut coklat yang sejak awal dia masuk ke dalam pesawat komersil yang akan membawanya ke London melancarkan kode minta di belai sampai akhirnya wanita itu nekat mendekat. "Your phone number, please?" Jawab Zafier to the point seraya melepas kacamata agar bebas mengagumi kecantikan wanita itu tanpa terhalang oleh lensa diiringi senyuman menawan hingga membuatnya blushing seketika. Matanya mengerling ke arah name tag yang tersemat di dadanya. "You have a beautifull name, Cantika, like your face. Your phone number and i will contact you later. ""Thanks sir for your praise. Please, wait a second for your request. I'll come back.""Sure honey. I'm here for you."Wanita itu kembali ke cabin crew sembari tersenyum. Semudah itu Zafier mendapatkan wanita yang rela melemparkan dirinya sendiri meski tahu kalau Zaf dengan si
Read more
PART - 02
Aldrick Axton Mansion, LondonSelain wanita, Zafier tidak bisa dipisahkan dari yang namanya pesta. Dia akan hadir dengan pesona yang menyilaukan, memilih wanita di antara semua yang hadir dan membawanya pergi untuk di ajak kencan di atas ranjang. Sudah banyak wanita yang datang padanya untuk mengajaknya berhubungan jangka panjang tapi batas maksimal dia berhubungan hanya tiga bulan."Kenapa pesta topeng auranya suram begini?"Ketiga lelaki yang berdiri di masing-masing sisinya serempak menoleh ke satu-satunya wanita yang berdiri bersama mereka di lantai dua mansion, memandangi keramaian di bawah sana yang dipenuhi dengan lelaki juga wanita cantik bergaun mahalan lengkap dengan topengnya yang sedang berdansa diiringi musik dansa."Karena kita sedang merayakan hari patah hati untuk Aldrick, Jenna sayang," jawab Zafier di sisi paling ujung."Pesta yang membosankan, Papa Aldrick!"Kellan dan Zaf tertawa sementara Aldrick mencubit pipi Jenna lalu mengalihkan tatapannya ke bawah seraya meli
Read more
PART - 03
Satu tahun kemudian,Gaster Techn. CorporationJakarta, IndonesiaMemasuki usia 31 tahun, pencapaian Zafier Gaster bisa dikatakan sukses. Entrepreneur muda yang memiliki perusahaan berbasis teknologi yang tersebar di banyak Negara dan dinobatkan menjadi pengusaha muda dengan ketampanan menyilaukan hingga menjadi sorotan dunia.Sekitar dua tahunan ini, Zafier menetap di Jakarta sibuk melebarkan sayap bisnisnya di Negara Asia dengan mendirikan Gaster Tech. Corporation bersaing dengan banyak perusahaan sejenis di bidang teknologi yang sudah lebih dulu ada.Zafier optimis jika semua rintangan itu hanya bertujuan satu hal yaitu kesuksesaan. Jadi, ketika pegawai inti perusahaannya sedang gempar karena kalahnya mereka dalam Tender besar membangun ulang jaringan dan sistem keamanan untuk perusahaan minyak dunia yang berprofit Triliunan Dollar itu, Zafier malah asyik berkirim pesan dengan wanita yang sebulan ini menemaninya bergelut di atas ranjang."Pak Zaf—"Zafier tersenyum saat membalas
Read more
PART - 04
"Saya dipecat Bu."Wanita cantik berambut coklat itu tidak bisa menyembunyikan kekagetannya saat kekejaman dunia kerja yang bisa sangat brutal membuatnya di depak dari perusahaan periklanan yang sudah lima tahun menjadi tempatnya menggantungkan harapan untuk bertahan hidup."Apa salah saya?" Dia jelas tidak terima."Kamu masih tidak sadar kesalahan yang sudah kamu lakukan?!" Ucap Ibu Siksa selaku Manager HRD. "Kamu telah melanggar aturan dengan diam-diam memberikan service gelap ke pihak pelanggan untuk mendapatkan kontrak dan itu sangat tidak bisa dibenarkan.”"Tapi Bu—""Saya tidak mau mendengar penjelasan apapun lagi. Kamu kemasi barang-barangmu dan mulai besok cari pekerjaan di tempat lain. Di sini kami tidak bermain dengan cara kotor. MENGERTI!!" teriaknya membuat wanita itu berjengit kaget."Bukan saya Bu—""KELUAR!!!" bentakan itu akhirnya menyadarkannya kalau dia sudah tidak memiliki hak untuk berbicara dan menjelaskan semuanya. Dengan langkah gontai, dia keluar di bawah bisi
Read more
PART - 05
Flashback OnZafier Gaster tidak mempedulikan wanita-wanita di sekitarnya yang mencoba menarik perhatian karena tatapannya hanya tertuju pada wanita seksi bergaun merah yang duduk di salah satu sofa tidak jauh darinya dengan gaya congkak, sadar kalau hampir semua lelaki menatapnya lapar. Tonjolan belahan dadanya yang padat berisi begitu menggairahkan bahkan saat dilihat dari jauh sekalipun begitu juga kaki jenjangnya yang terekspos jelas. Sangat cantik dan sexy.Zafier turun dari duduknya di meja bar, melangkah mantap menghampiri bersamaan dengan seorang lelaki yang juga berjalan ke arah yang sama. Sampai akhirnya mereka berdua berdiri bersisian di depan wanita itu yang nampak kaget dengan kedatangan mereka."Siapa kau?" Lelaki itu nampak tidak senang dengan keberadaannya.Zafier dengan gaya santai, memasukkan kedua telapak tangan ke saku celana bahkan sempat mengedip genit ke wanita seksi itu yang langsung tersipu sebelum menjawab."Apa itu penting bagimu?"Lelaki itu mendengkus, "Ti
Read more
PART - 06
"Errghh, sayang."Erangan itu membuat Zafier yang sejak tadi duduk memandangi lampu-lampu gedung kota Jakarta menoleh ke samping, di mana Helena tergeletak tanpa sehelai benangpun setelah pergulatan mereka tadi."Tidurlah," ucap Zaf seraya menghisap rokoknya dalam-dalam dan menghembuskannya ke udara."Aku maunya meluk kau," ucapnya manja.Bukannya menuruti kemauan wanita itu, Zaf malah turun dari tempat tidur membuat Helena jelas bingung."Why, zaf?" Tanyanya heran."Aku mau cari udara segar dulu. Kau lanjutkan saja tidurnya. Kalau aku tidak kembali itu berarti sedang ada yang aku kerjakan di tempat lain.""Tapi aku mau kau tidur di sini dan temanin aku sampai pagi."Zaf tidak mempedulikan protesan Helena, berjalan mengarah ke kamar mandi untuk membasuh diri dan keluar setengah jam kemudian dengan setelan santai. Dilihatnya Helena duduk di tepi ranjang sedang menghisap rokoknya. Zaf menghampiri, menarik rokok itu dari tangannya dan mematikannya."Hei—" ucapnya kesal."Jangan merokok.
Read more
PART - 07
Bagi Shine, menjadi wanita lemah tidak ada dalam kamusnya.Setidaknya seorang wanita tidak harus selalu bergantung pada lelaki. Kalau bisa dilakukan sendiri kenapa harus meminta bantuan mereka yang kebanyakan merasa sombong karena dilahirkan lebih kuat. Terserah dia mau dicap sebagai perempuan bar-bar, tidak elegan dan lebih banyak membuat kaum lelaki yang tertarik dengan wajah imut juga cantiknya ielfeel setelah melihat kelakuannya yang kadang seperti lelaki hingga membuatnya tetap melajang diusianya yang ke dua puluh lima tahun.Untuk membekali dirinya dalam menghadapi apapun hal yang bisa saja terjadi pada wanita yang hidup sendiri, Shine belajar ilmu bela diri secara otodidak. Kepalan tangannya sudah sekuat lelaki, tendangannya memberikan efek yang pasti akan menjatuhkan dan dia belajar untuk selalu waspada.Awalnya Shine tidak terlalu peduli dengan lelaki berhoodie yang duduk di salah satu meja minimarket langganannya tapi saat menyadari kalau lelaki itu menguntitnya masuk ke da
Read more
PART - 08
Shine ternganga, memegangi kepalanya dengan tangannya yang lain merasakan pusing. "Oh pemuas wanita?" Shine kembali fokus. "Oke, itu sangat membantu untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus aku ambil." "Oh senang sekali bisa membantumu. Apa kau akan merobek leherku sekarang juga?" "Tidak. Tidak sekarang karena pelajaran berharga untuk lelaki sepertimu itu—" Shine tersenyum smirk. "Yang seperti ini." BUUK!! Shine mengayunkan kakinya tepat mengenai kebanggaan lelaki itu dengan kerasnya dan berlanjut memukul wajahnya mengenai tulang hidung dan pipi. "Arrgghh, Shit!!!" umpat lelaki itu seraya mundur dan merunduk memegangi itu-nya dengan kedua tangan terlihat kesakitan. "Sialan!! Apa wanita selalu mengarahkan kemarahan mereka ke bagian terpenting laki-laki yang bisa memuaskan kalian tanpa ampun!!" "Yeah, supaya itu-mu punya tata krama!!" Umpat Shine seraya tersenyum penuh kemenangan. "Kau mau melawanku, huh? Tanggung akibatnya nanti!!"desisnya. "Oh, siapa takut." Shine men
Read more
PART - 09
Shine mengerang saat tangan lelaki itu menelusup di balik bajunya, membelai kulit punggungnya tanpa perantara dengan sensual masih sambil mencium bibirnya dengan napsu dan Shine melotot saat lelaki itu melepas kaitan branya. Shine mencoba melawan tapi percuma. Dia tidak bisa melakukan banyak hal. Seharusnya dari awal, dia sudah menghajarnya tanpa harus mengobrol dulu seperti teman lama. Yeah, Shine yang idiot. "Sial, aromamu sangat menggoda. Memabukkan," bisiknya setelah melepaskan pagutan bibirnya dan turun ke leher jenjangnya, mengigit-gigit kecil sampai kancing bajunya terbuka memperlihatkan belahan dadanya dan dengan kurang ajarnya bibir lelaki itu turun menghisapnya di sana. "BRENGSEK!! Aku akan membunuhmu—Ssshhh." Shine mengatupkan bibirnya karena takut mengeluarkan desahan. Tangan lelaki itu asik mengelusi punggungnya dari atas ke bawah, untung tidak sampai menjalar ke depan. Napasnya naik turun tidak beraturan mendapat perlakukan tidak senonoh dari lelaki gila di depannya
Read more
PART - 10
"Ini termasuk dalam tindak pidana asusila."Shine membuka sedikit syal yang melekat di lehernya yang jenjang dengan ekspresi kesal. Jarinya yang lentik menunjuk beberapa bercak merah yang tersebar di sekitar leher dan dada bagian atas. Dengan gerakan kasar, Shine membenarkan letak syal motif bunga-bunga untuk menutupinya lalu menatap Sasha frustasi."Lihat bagaimana lelaki bajingan itu menandai leherku ini seakan-akan dia ingin memperlihatkan kepada dunia kalau aku ini sejatinya adalah miliknya seorang. Dasar gila!"Tadi malam Shine meneleponnya, menceritakan kejadian yang menimpanya secara mendetail tanpa memberinya kesempatan untuk berargumen dan siang ini dia datang ke cafe untuk menunjukkan mahakarya yang dibuat laki-laki tidak dikenal itu disertai dengan omelan panjang seperti biasanya. Sasha hanya diam menjadi pendengar di salah satu kursi di sudut cafenya yang belum buka seraya mengaduk sendok sup jagung di tangannya. Nampak tidak begitu berselera."Yakin itu bukan ulah pacarm
Read more
PREV
123456
...
22
DMCA.com Protection Status