Semua Bab Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO: Bab 31 - Bab 40
108 Bab
Bab 31. Tuan Goldwin Sangat Perhatian
Cade mendengar pintu ruangannya di ketuk. Dia masih memeriksa beberapa dokumen lagi sebelum pergi tidur. Tanpa mengangkat wajahnya dari lembaran-lembaran di tangan, dia berkata pada si pengetuk, “Masuk!”Terlambat untuk menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan begitu melihat siapa yang datang.Fay terlihat mengenakan kaos kebesaran yang dipakainya dua hari yang lalu. Tiga hari yang lalu. Seingat Cade, gadis itu tidak pernah memakai yang lainnya. Apa dia punya selusin kaos yang sama? Atau malah terus mengulangi memakai tanpa mencucinya? Kalau yang terakhir benar, alangkah menjijikkannya!Dan apa yang di tangan gadis itu? Sebuah cangkir minum? Apa Fay membuatkan sesuatu untuknya?“Ada perlu apa?” Cade tidak ingin berlama-lama melihat pada gadis itu. Dia kembali menunduk pada kertas dokumen di tangan.Fay meletakkan kopi buatannya ke atas meja kerja Cade. “Dari anak-anak,” ujarnya singkat. Ide mencatut nama anak-anak melintas begitu saja. Cade bisa besar kepala kalau tahu Fay yang
Baca selengkapnya
Bab 32. Kakakku Sangat Tampan
Gadis itu baru saja hendak bertanya tentang ‘mommy’ ketika Cade tanpa mengatakan apa pun langsung memutuskan sambungan.Dengan gemetar, Pricilla menggenggam ponselnya erat hingga buku-buku jarinya tampak memutih.Siapa mommy ini? Adakah pengasuh itu? Oh, Pricilla menjadi sangat penasaran. Dan marah. Kemarahan itu tidak mungkin dia arahkan pada Cade. Percuma. Dia hanya akan terbakar sendiri. Pengasuh itulah yang akan jadi sasaran kemarahannya.Pasti ada sesuatu di sini, Pricilla yakin. Itu tidak seperti yang Langdon katakan dalam acara konferensi persnya. Dia yakin tak ada seorang pun yang percaya dengan omong kosong tentang pengasuh itu. Dia harus bertemu langsung dengan gadis itu dan menentukan sendiri apakah dia layak menjadi lawan Pricilla ataukah hanya gadis rendahan yang bodoh. Pricilla harus menemukan cara untuk naik ke apartemen Cade.Sementara di apartemen Flyod.“Bukankah kalian punya kamar sendiri? Kenapa harus tidur di kamar nona Willmer?” Cade mendudukkan gadis kecil itu d
Baca selengkapnya
Bab 33. Apa Kalian Berencana Menikah?
Perlu beberapa detik bagi Callie untuk mengenali gadis itu.Pricilla Haines, pacar terbaru Cade. Callie belum pernah bertemu langsung dengannya. Tapi dia melihatnya kemarin dalam sebuah berita di internet. Untuk apa gadis itu datang ke apartemen Cade? Bukankah kakaknya tidak pernah mengajak pacar-pacarnya ke sini? Lagi pula Cade sedang di kantornya, gadis itu pasti tahu. Lalu kenapa dia nekat datang ke sini? Ini pasti ada hubungannya dengan pemberitaan kemarin. Gadis pengasuh misterius. Tentu saja. Pricilla pasti sangat penasaran.Callie membuka pintu pada bunyi bel berikutnya dan mendapati gadis bernama Pricilla yang memasang senyum manis.“Hallo, aku Pricilla. Pricilla Haines, pacar Cade. Tadi aku lewat dan berpikir tidak ada salahnya kalau mampir ke sini. Apa kau adalah pengasuh anak-anak Cade?” Pricilla langsung menebak. Siapa lagi pikirnya yang bisa berada di apartemen Cade kalau bukan si pengasuh itu?Callie mencibir dalam hati. Gadis ini asal tebak seenaknya.Callie membalas
Baca selengkapnya
Bab 34. Mobilnya Akan Jadi Milikmu
Callie tidak bisa menahan tawanya. Jelas sekali anak-anak tidak menyukai Pricilla. Itu sama saja berkata, ‘Aku ingin kalian putus.’Pricilla menatap sengit pada Callie “Apa yang kau tertawakan?”“Eh, aku? Apa kau tidak menonton acaranya?” Callie pura-pura tidak mengerti di mana salahnya. Dia malah menunjuk pada televisi yang tengah menayangkan sebuah film kartun.Pricilla tidak bisa berkata apa-apa untuk sesaat. Dia yakin, Callie menertawakannya. Kini dia kembali merasa diabaikan. Bahkan Mike yang tadi bertanya padanya kini tak lagi peduli apakah Pricilla akan menjawabnya atau tidak. Dia malah ikut menonton televisi bersama Callie dan Mika.Posisi canggung Pricilla tertolong saat nyonya Smith datang dan mengajak semuanya makan siang. Dia menolak ajakan itu dengan alasan akan pergi ke perusahaan untuk makan siang dengan Cade.Callie merasa betapa konyolnya gadis ini, karena masih saja berusaha terlihat bahwa hubungannya dengan Cade baik-baik saja. Tapi anak-anaklah yang cemberut saat
Baca selengkapnya
Bab 35. Seperti Mengasuh Tiga Bocah Nakal
“Kalau kau kalah, anak-anak akan tidur denganmu selama mereka suka.”Mike dan Mika bersorak. “Yeay! Aku sayang daddy....” Mika memeluk Cade disusul Mike yang juga sudah duduk di sebelahnya.Fay memandang jijik pada tiga anak beranak itu. “Tidak masalah apa pun yang kau minta. Tetap saja aku yang akan menang. Jangan menangis kalau kau kehilangan mobilmu malam ini.” Fay sudah tidak tahan melihat potongan steak di depannya. “Ayo mulai!”Mika menghitung untuk mereka. Pada angka tiga, Fay makan steak itu langsung dengan tangannya meskipun telah ada pisau garpu. Cade menahan rasa mual melihat cara Fay makan. Dia mengiris daging dalam potongan sedikit lebih besar dari biasanya dan mulai memakannya.Fay makan seperti kerasukan. Seperti ada setan kelaparan yang memasuki dirinya. Bunyi kunyahannya membuat kepala Cade pening.“Peraturannya....” Cade memotong lagi dengan pisau dan menusuk dengan garpu. “Siapa yang menghabiskan potongan terbanyak, dia yang menang.”“Aku tahu,” ujar Fay setelah m
Baca selengkapnya
Bab 36. Dasar Gadis Bodoh!
Cade mengabaikan tebakan Fay tentang semalam dan meneruskan langkahnya keluar. Fay yang tidak puas dengan reaksi Cade membuntuti hingga ke lift.“Wah, aku tidak mengira tuan Goldwin yang hebat ternyata tidak tahan melihat orang muntah.” Fay mulai mengolok-olok Cade. Waktu lelaki itu masuk ke dalam lift dia ikut serta dan berdiri di sampingnya.“Apa kata orang-orang kalau tahu kau selemah itu? Aku yakin wartawan akan senang menuliskannya. Jarang sekali ada berita lucu tentang anggota keluarga Goldwin, kan?” Fay menganggap hal itu lucu, kalau tidak bisa dikatakan memalukan.Wajah Cade menjadi muram. Tidak ada gadis yang sepandai pengasuh anaknya ini dalam hal mengolok-olok. Lelaki itu menghadapi Fay yang berdiri di sebelahnya, mempersempit jarak di antara mereka. Fay refleks mundur. Cade menopangkan sebelah tangannya ke dinding lift di sisi gadis itu.“Aku tidak tahu apa maksudmu selalu membuat masalah denganku, nona Willmer. Adakah itu salah satu trikmu untuk menarik perhatianku?” Cad
Baca selengkapnya
Bab 37. Makan Siang Gratis
Tentu saja orang yang menegur mereka adalah Kevin. Siapa lagi? Dan alangkah memalukannya membicarakan seseorang dan didengar langsung oleh yang bersangkutan.“Kevin?!” Callie dan Fay yang terkejut serentak menyeru.Lelaki muda itu, Kevin, tertawa melihat dua gadis yang tampak terkejut dengan kedatangannya. Callie terlihat malu. Sedangkan Fay, ekspresi kagetnya berganti riang. Tak sedikit pun dia merasa sungkan karena terdengar sedang membicarakan Kevin.“Hallo, Kevin. Ternyata benar yang Callie katakan. Kau terlihat lebih keren setelah dua tahun,” sapa Fay pada lelaki muda itu.Callie meringis mendengar ucapan Fay. Kapan dia mengatakan itu?“Benarkah? Bagaimana menurutmu?” Kevin duduk di sebelah Fay. Kevin memang terlihat berbeda dengan jas mahalnya. Dulu Fay hanya melihat lelaki muda ini dengan kaus dan kemeja setiap hari. Ternyata pakaian bisa membuat penampilan seseorang berubah.“Lumayan.” Kevin mengerutkan alis, merasa tidak puas. “Hanya lumayan?”Fay mengangguk cepat serupa ay
Baca selengkapnya
Bab 38. Sepertinya Mommy Punya Pacar
Fay mengangguk santai sebagai jawaban. Sama sekali tidak peduli dengan cara keduanya memandang.“Apa kalian berpacaran?” Kini Mika yang bertanya. Gadis kecil itu terlihat penasaran.Fay terkekeh mendengar pertanyaan itu. “Tentu saja tidak. Memangnya tidak boleh makan siang bersama dengan seorang teman?”Kedua anak masih merasa tidak puas dengan jawaban Fay. Mereka masih menatap Fay dengan kedua pasang mata yang sesekali berkedip lucu. “Tidak percaya? Terserah.” Fay bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar.Kedua anak saling pandang.“Menurutmu, apa mommy punya pacar?” tanya Mika pada saudaranya.Mike mengerucutkan bibirnya dan tidak menjawab. Dia tampak serius berpikir.“Menurutku orang bernama Kevin itu menyukai mommy. Lihatlah bagaimana dia menelepon untuk memastikan kalau mommy sudah sampai dengan selamat.” Mika memberitahu analisanya.“Menurutku juga begitu.” Mike setuju.“Dan sepertinya mereka punya janji besok lusa. Mike, ayo beritahu daddy. Siapa pun orang itu, kita tidak bole
Baca selengkapnya
Bab 39. Makan Malam
“Daddy, kau harus melakukan sesuatu untuk membatalkan makan malamnya.” Mike terlihat mengkhawatirkan sesuatu.Di sebelahnya, Mika mengangguk memberikan dukungan.Cade mengangkat alisnya. “Aku sudah bilang untuk tidak ikut campur dengan urusan nona Willmer.”Cade merasa harus menjaga harga dirinya di depan Fay. “Daddy, kau tidak tahu apa yang kau lewatkan. Kau pasti akan menyesalinya.” Mika terlihat kesal. Anak itu berlalu dari ruang kerja Cade sambil menghentakkan kaki.Sementara Mike menatap sengit ayahnya. Dia tidak mengatakan apa-apa saat mengikuti adiknya ke luar. Cade yang tertinggal sendiri hanya tertegun melihat reaksi dari penolakannya. ***Besoknya, satu hari berlalu seperti biasa. Tidak terasa sudah saatnya Fay pergi untuk makan malam dengan Kevin. Sorenya Fay sudah mematut diri di depan cermin. Gaun putih selutut pemberian Kevin terlihat pas di tubuhnya. Modelnya yang sederhana tapi nyaman di pakai membuat Fay terlihat lebih lembut.Setelah merapikan rambutnya dalam sat
Baca selengkapnya
Bab 40. Ayah dan Anak Sama Saja
Fay pikir, dia sedang berhalusinasi. Jadi, dia mengabaikan suara itu. Tidak berusaha mencari. Meski sempat juga rasa heran singgah di benaknya. Kenapa suara-suara kecil itu terdengar olehnya hingga ke tempat ini?“Mommy!” Sebuah tangan kecil menyentuh lengan Fay.Fay sampai terlonjak saking terkejutnya. Tangannya menyenggol vas bunga. Untungnya benda itu tidak menggelinding jatuh.Di samping meja berdiri dua anak kembar. Wajah mereka tampak riang. Juga lega.“Mike? Mika? Kenapa kalian di sini?” Seruan Fay menarik perhatian pengunjung lain.Kevin mengerutkan kening. Panggilan ‘mommy’ dari sepasang anak yang terlihat mirip ini kepada Fay membuatnya merasa tidak nyaman.“Mommy?” Kevin menatap Fay dengan rasa penasaran.“Mereka....”Sebelum Fay menjawab, Mike dengan gesit mengenalkan diri. “Hallo, Paman. Aku Mike. Dan ini adikku Mika. Kami adalah anak-anak Mommy.”Fay tidak tahu harus mengatakan apa. Dia terlihat salah tingkah. Orang yang mendengar penjelasan Mike akan mengira bahwa Fay t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status