All Chapters of Anak yang Tak Diinginkan: Chapter 21 - Chapter 30
106 Chapters
Bab 21
"M-Mami?" gumamnya dengan bibir bergetar. Wajah Fras memucat seketika saat menyadari mertuanya sedang berdiri melihat mereka dengan tatapan tak percaya.Sementara Dewi tersenyum jahat."Baguslah," gumamnya pelan, meski Dewi tak menduga Nyonya Trissy akan secepat itu tahu soal rahasia mereka."Fras, kamu? Jadi kamu?"Plak!Tangan Nyonya Trissy mendarat hebat di pipi Fras sebelum pria itu bicara. Panas menjalar di tangan Nyonya Trissy seperti panas yang sepuluh tahun lalu ia rasakan. Sepuluh tahun lalu saat ia menampar Aris suaminya."Mami, ini ....""Jadi kamu ..? Kalian ..? Apa benar apa yang Mami dengar ini?" Nyonya Trissy menggeleng-geleng tak percaya seraya menatap keduanya secara bergantian.Fras mematung dengan tubuh bergetar. Sementara Dewi hanya mengerling malas."Kenapa diam, Fras?! Apa benar semua yang Mami dengar tadi? Apa benar kamu adalah suaminya Dewi yang kabur 4 tahun lalu?!" sentak Nyonya Trissy lagi.Mulut Fras mengatup-ngatup. Lidahnya juga mendadak kelu."Katakan, F
Read more
Bab 22
"Loh memangnya kenapa, Mi?" tanya Laura cepat."Biar kamu istirahat di sini saja dulu malam ini, supaya Mami gak terlalu khawatir.""Oh gitu, gimana, Mas?" Laura minta pendapat Fras.Pria itu meremas wajah, "ya sudah, gimana baiknya saja."Malam itupun mereka sepakat menginap di rumah Nyonya Trissy.---Sementara Zehra di tepi jalan. Dia masih duduk termenung di atas tembok pembatas jalan menunggu Dewi datang. Sejak tadi gadis itu tak berpindah, ia juga terus memeluk tas sekolahnya sambil menggoyang-goyangkan kaki kecilnya dengan pelan.Di atas sana. Matahari mulai meninggi, menyorot tepat pada kepala gadis kecil itu sampai membuat seragam sekolah yang dipakainya basah oleh keringat."Mamah di mana? Kenapa lama cekali?" lirihnya.Bayang-bayang Dewi sedang tersenyum padanya akhir-akhir ini terus saja melintas, membuat gadis kecil itu mau dengan sabar menuggu ibunya lebih lama, agar ibunya merasa bangga padanya. Padahal perut Zehra mulai terasa lapar, tapi gadis itu tak melakukan apap
Read more
Bab 23
Sementara Fras menelan ludahnya getir. Ia benar-benar merasa tak berdaya saat sikap mertuanya itu sudah tak lagi sama."Enggak Sayaang, Mama cuma mau berpesan sama kamu. Mulai sekarang, tolong berhentilah terlalu mempercayai orang lain. Beri kepercayaan, kasih sayang dan pengabdian sewajarnya saja. Pada siapapun itu, entah pada teman, suami atau pada anak-anak sekalipun. Karena kita gak akan pernah tahu bagaimana hati mereka di dalamnya. Jangan terlalu baik, sebab bisa saja orang yang paling kita percaya justru adalah orang yang akan paling menyakiti kita," ujar Nyonya Trissy panjang lebar.Laura makin tak paham. Berkali-kali ia mencoba memahami ucapan ibunya. Tapi percuma, kepala Laura yang tengah berat terasa makin berat saat ia harus memikirkan hal yang lainnya. Tapi di sisi lain dia benar-benar bingung dengan apa yang diucapkan Nyonya Trissy, sebab tak biasanya wanita paruh baya itu bicara begitu."Dan satu lagi. Tolong ingat ini baik-baik, Nak. Suatu saat jika kamu harus melepask
Read more
Bab 24
"Ya ampun Dewii!" Nyonya Trissy refleks lari saat melihat Dewi sudah tergeletak di bawah meja kompor."Dewi kamu kenapa? Dewi! Dewi!" Nyonya Trissy mengguncang tubuh Dewi yang panas tinggi dengan wajah pucat dan penuh keringat."Si Dewi demam, kecapekan kali ini," ucap Nyonya Trissy lagi seraya terus memeriksa kondisi Dewi. Sejurus dengan itu Fras yang hendak mengambil air minum datang."Fras, untung kamu datang, cepet tolongin ini si Dewi kenapa.""Loh kenapa dia, Mi?""Gak tahu, buruan sini."Setengah lari Fras menghampiri mereka."Ayo cepetan bawa Dewi ke mobil, Fras."Fras mengangguk tanpa bertanya lagi."Sebenernya dia kenapa, Mi?" tanya Fras saat mereka tengah dalam perjalanan ke rumah sakit."Kayaknya si Dewi kecapekan, dia belum terbiasa kerja berat. Istirahatnya juga mungkin kurang karena mikirin anaknya yang hilang," jawab Nyonya Trissy sambil terus memastikam kondisi Dewi yang makin memucat dan menggigil."Ya Tuhan, kasihan Dewi." Fras mulai merasa bersalah. Dia merasa wal
Read more
Bab 25
"Oke oke Dew, kamu tenang ya. Mulai sekarang kamu gak perlu mikirin soal uang atau yang lainnya lagi karena mulai sekarang aku yang akan kasih kamu uang buat kebutuhan kamu dan ibumu tiap bulannya," ujar Fras seraya melambai-lambaikan tangan agar Dewi tenang.Dewi tersenyum lebar dalam hati. Pelurunya tepat sasaran. Membuat Fras kembali bertanggungjawab atas hidupnya memang merupakan rencananya. Sebab dengan demikian, Fras akan berkomunkasi intens dengannya. Dan akhirnya pria itu terbiasa dengan hadirnya Dewi lagi.Semudah itu aku membuatmu iba padaku Fras, jadi bukan tidak mungkin aku yang akan menjadi pemenangnya. Lihat saja, cepat atau lambat, Laura bukan lagi jadi orang yang spesial bagimu, dan dia akan segera kamu depak. Kelakar Dewi dalam hatinya."Cih, kau makan saja uangmu itu Fras! Aku masih bisa cari uang sendiri." Dewi mendecih sok jual mahal."Dewi tolonglah. Ini memang sudah tanggung jawabku.""Kamu tahu ini tanggung jawabmu Fras? Terus kemana saja kamu selama ini?" Dewi
Read more
Bab 26
"Si Dewi, Non."Laura manggut-manggut sambil mengigit bibir."Pulang lagi ke rumah atau ke rumah sakit ya?" tanyanya sendiri.Setelah berpikir cukup lama akhirnya ia memutuskan pulang ke rumah saja. Laura pikir menunggu Fras datang sambil menunggu kabar dari kepolisian di rumah akan jauh lebih baik daripada harus pergi ke rumah sakit yang bisa saja akan mengganggu kenyamanan orang yang sedang dalam perawatan di sana."Kapan-kapan saja aku jenguk Dewi ke rumah Mami lagi," ucapnya.Laura kembali melajukan mobilnya pulang ke rumah.---Di rumah sakit, Dewi terus memanfaatkan momen itu untuk merebut hati Fras kembali. Segala cara ia lakukan semampunya agar Fras terus tertarik lagi padanya. Hingga kini hubungan di antara mereka sudah semakin jauh lebih baik."Mas Adek mau mandi.""Serius mau mandi? Nanti sakit lagi loh.""Hah, kata siapa?" "Kata Adek dulu, dulu kalau Mas lagi sakit Adek selalu bilang, jangan mandi dulu Mas nanti karentag, katanya gitu." Dewi menggelak tawa saat meliha
Read more
Bab 27
Trissy masuk ke dalam ruang rawat inap Dewi. Wanita muda itu tersenyum menyambut majikannya datang."Gimana kabar kamu?" tanya Nyonya Trissy tanpa basa-basi."Sudah lebih baik, Nyonya."Nyonya Trissy lantas duduk di samping Dewi."Saya dengar Fras akan menikahi kamu, apa itu artinya dia akan secepatnya menceraikan Laura?" tanya Nyonya Trissy lagi.Mulut Dewi mengatup. Hening menjeda beberapa detik sebelum akhirnya Dewi kembali bicara."Maaf Nyonya, andai saya bisa berbagi, tapi nyatanya wanita mana yang bisa melakukan itu?"Nyonya Trissy menarik napas berat."Tidak pernah saya duga sebelumnya, saya akan berada di posisi yang berat ini. Saya terpaksa harus diam saat melihat rumah tangga anak saya berada di ujung kehancuran. Dewi, saya tahu kamu berhak atas Fras, tapi gak adil rasanya untuk Laura kalau-""Maaf Nyonya, tapi ini adalah keputusan saya. Saya rasa 4 tahun sudah lebih dari cukup," potong Dewi. Wanita itu tak memberikan majikannya kesempatan mengutarakan perasaannya lagi yang
Read more
Bab 28
"Mami? Mami? Hallo?" Laura memastikan Nyonya Trissy lagi.Wanita paruh baya itu mengerjap."Ah ya Sayang, itu biasa, kadang kerjaan di kantor memang mengharuskan kita menginap di mana saja karena jam terbang yang tidak menentu juga," jawab Nyonya Trissy akhirnya.Meski penuh sesal karena harus berbohong lagi. Tapi untuk saat ini hanya itu yang bisa dilakukan Nyonya Trissy."Hmm pantas saja Mas Fras pulang pagi terus." Laura bicara lagi. Nada suaranya makin lesu.Nyonya Trissy hanya bisa menelan saliva dan menahan kesedihannya. Berpuluh kali wanita paruh baya itu minta maaf dalam hatinya karena telah membohongi Laura beberapa hari ini.---Sementara Nisa dan Zehra sudah bersiap untuk pergi ke kampung sebelah. Jam sepuluh pagi mereka sudah menunggu bus di pinggir jalan. Saat Bus itu lewat mereka gegas naik.Gadis kecil itu tersenyum bahagia sambil menggendong tas sekolahnya. Ia ingat waktu itu pernah naik Bus yang sama juga bersama Dewi. Bedanya kali ini ia dibelikan minuman dan telur
Read more
Bab 29
***Esok harinya Dewi sudah boleh pulang. Kondisinya membaik lebih cepat dari perkiraan. Mungkin karena selama dirawat wanita itu sangat bahagia sebab Fras selalu memanjakannya jadi proses pemulihannya pun terbilang cepat.Dan sampai waktunya Dewi pulang pun Fras masih dengan setia menemani wanita itu. Pria itu sejak tadi pagi sibuk mempersiapkan kepulangan Dewi. Mengurus administrasi, mengurus obat-obatan dan lainnya sampai dia lupa dia belum pulang ke rumahnya dari kemarin siang."Mas ...," panggil Dewi.Fras yang tengah menata baju-baju Dewi ke dalam tas menoleh, "ya Dek, kenapa?""Gimana Zehra?" Dewi berbasa-basi. Karena tentu saja wanita itu tidak sepenuhnya peduli pada gadis kecil itu.Fras yang sedang dalam posisi berjongkok dekat lemari lalu bangkit dan duduk di bangku sebelah ranjang Dewi."Kemarin Mas udah datangi kantor polisi tempat kami melaporkan kehilangan Zehra. Tapi mereka masih belum menemukan titik terang, oh ya tapi mereka bilang katanya hari ini pihak kepolisian a
Read more
Bab 30
Fras terbelalak setengah tak percaya, karena untuk pertamakalinya dia dengar Laura bicara dengan nada tinggi seperti itu."Kenapa kamu diam, Mas? Apa jangan-jangan kecurigaanku benar, kamu sedang bermain api di luar sana!" pekik Laura lagi."Laura!" Fras teriak.Kedua bola mata mereka yang biasanya saling meneduhkan kini berubah bak kobaran api yang membakar keduanya."Berhenti bicara omong kosong! Aku sudah terlambat karena aku punya pekerjaan yang harus kuselesaikan di kantor," tandas Fras. Pria itu gegas pergi dengan perasaan yang masih tak karuan.Sementara Laura tak mengejar lagi. Ia juga memilih pergi ke toilet."Jahat kamu, Mas! Jahat!" teriaknya.Laura lalu berdiri di depan cermin toilet. Ia menatapi dirinya sendiri yang tengah berurai air mata. "Apa susahnya kamu minta maaf karena kamu pulang telat akhir-akhir ini, hah? Kenapa kamu malah membuatku emosi dan akhirnya kita bertengkar begini, Mas?!" teriaknya lagi.Bugh! Preng!Cermin toilet itu dihantamnya kencang oleh tangan
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status