Semua Bab Istri Kedua Om Tampan : Bab 61 - Bab 70
96 Bab
Bab 61
"Kamu kenapa nyuruh aku pulang terus sih?" keluh Samuel pelan.Dia tak berani berbicara dengan suara tinggi seperti biasa, terutama ketika bayinya berada dalam gendongan Samuel, di antara lipatan tangan kirinya.Samuel sadar, ini bukan pertama kali dia menimang bayi, tentu saja. Sebelumnya, dia sudah merawat Alif— anak adopsinya sejak anak itu berusia satu hari.Namun, tentu saja bayi perempuan yang kini sedang ditimangnya berbeda. Bayi itu anak kandungnya, meski sebenarnya dia masih cukup terkejut ketika kemarin bapak Annabelle datang dan memberitahu bahwa Annabelle akan melahirkan anak mereka.Hingga detik ini, rasanya hal itu masih sedikit sulit untuk dipercaya.Bagaimana tidak?Setelah berbulan-bulan dia tak bertemu dengan wanita itu dan orang tuanya, tiba-tiba bapak Annabelle datang membawa kabar tersebut.Jadi, mungkin wajar jika mulanya Samuel sulit percaya dengan apa yang dikatakan oleh bapak Annabelle.Bukan tanpa alasan, tetapi dia bercermin pada rumah tangganya dengan Yuani
Baca selengkapnya
Bab 62
"Cerai?" Annabelle terperangah mendengar ucapan spontan yang dilontarkan Samuel. "Kok bisa? Kapan?"Annabelle ingat betul bagaimana terakhir kali dia mendengar cara Samuel berbicara dengan istri pertamanya, begitu lembut dan terkesan harmonis. Jadi, tak heran jika dia benar-benar terkejut mendengar kabar itu.Anna, aku ... sebenarnya aku—"Entah mengapa, Samuel merasakan sesuatu tiba-tiba mencekik lehernya. Lidahnya seolah kelu, nyaris tak bisa menemukan kata yang tepat untuk mulai menjelaskan pada Annabelle perihal perceraiannya dengan Yuanita."Assalamualaikum ... Annabelle."Suara seseorang dari luar berhasil mengalihkan situasi Samuel yang kini tergagap-gagap ketika berbicara dengan Annabelle. Samuel mengembuskan napas gusar, merasa terselamatkan dari keadaan yang membuatnya merasa sulit.Bukan, Samuel bukan mengada-ngada atau berniat untuk berbohong. Namun, untuk saat ini, Samuel juga belum bisa bersikap lugas seperti sebelumnya.Mungkin karena perpisahan mereka beberapa bulan ini
Baca selengkapnya
Bab 63
"Ih, kenapa harus repot-repot bawa ginian segala sih, Teh?" kata Annabelle saat menerima sebuah tote bag pemberian tamu wanitanya yang masuk ke kamar tak lama setelah Samuel keluar. "Mau jenguk mah jenguk aja atuh, Teh Eca, nggak perlu—""Hust, jangan nolak rezeki," pungkas wanita berkerudung putih berparas cantik yang berdiri di samping Annabelle. Dia kemudian mengulurkan kedua tangan pada bayi di pangkuan Annabelle. "Coba Teteh pengen gendong calon ponakanku."Dan setelah bayi itu berpindah tangan, wanita berperangai ramah itu kembali berseru, "Aduh, gemesnya ... Teteh jadi pengen bawa pulang. Ini idungnya mirip kamu, ya? Kecil, kaya cherry."Annabelle tersenyum merona atas pujian yang diucapkan wanita tersebut. Kemudian melirik sekilas pada Zuco yang sejak tadi hanya berdiri di depan pintu kamar, tetapi matanya jelas-jelas mengamati interaksi Annabelle dan kakak perempuannya."Kamu sehat 'kan, Anna?""Alhamdulillah." Annabelle mengangguk sambil tersenyum sopan. "Gimana sebaliknya?"
Baca selengkapnya
Bab 64
__Masih memandangi wajah bayinya dengan tatapan campur aduk, antara bahagia, tak menyangka dan suka cita— Annabelle nyaris tak mendengar ponselnya yang terus bergetar di atas meja rias.Malam Minggu ini dia memang tidak tidur sendiri, tetapi bersama dua adik perempuannya, juga putrinya yang baru berusia satu hari, tentu saja.Annabelle masih memikirkan ucapan Zuco tentang keinginan pria itu untuk mempersuntingnya, yang bersikeras mengatakan bahwa anak Annabelle tak akan menjadi penghalang bagi mereka untuk menikah.Tak peduli Annabelle sudah dua kali menikah, dan sekarang ditambah keadaannya yang memiliki bayi, Zuco tetap tak mengurungkan niatnya untuk menikahi dia. Mungkin karena sejarah asmara remaja yang pernah terjalin antara mereka, yang membuat Zuco tampaknya bertekad untuk tidak kehilangan Annabelle, sekali lagi."Teh, eh ... itu ada yang nelpon," kata salah satu adik Annabelle sambil menunjuk ke arah meja rias.Annabelle menoleh dan melihat lampu indikator berwarna hijau teru
Baca selengkapnya
Bab 65
Suara Samuel tentang ancaman untuk mengambil anaknya terus berdengung di telinga Annabelle. Bukan saja hanya setiap kalimat demi kalimat yang diucapkan pria itu dengan penuh penekanan, tetapi intonasi suara tinggi dan kata 'anj*ng' yang diucapkan pria itu juga membuat dia tertusuk.Mungkin, sekarang dia tahu bagaimana makian kasarnya sudah menusuk Samuel, sehingga pria itu pun balik memakinya. Namun, sebagai wanita yang memegang prinsip 'wanita selalu benar', tetap saja Annabelle tak bisa menerima begitu saja sikap kasar Samuel.Terutama jika dia kembali mengingat apa yang sudah pria itu lakukan padanya saat berkata, 'Kita bercerai saja .... Dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, hari ini aku menjatuhkan talak satu padamu.'Rasa nyeri kembali menjalar ke seluruh tubuh Annabelle. Cukup mengejutkan ketika kalimat itu kembali terngiang, dan berdampak memberikan rasa sakit yang sama seperti pertama kali dia mendengarnya.Sekarang, mendengar bagaimana cara Samuel mengancam dia, hal itu
Baca selengkapnya
Bab 66
'Aku nggak tau berapa banyak cerita tentang masa laluku yang kamu denger dari temenmu. Tapi nama dia Mutiara.'Ucapan Samuel rasanya masih berdengung di telinga Annabelle, dan hal itu berhasil menyeret benak Annabelle menyusuri labirin percakapan dia dengan Julie beberapa bulan lalu.'Om Samuel setia banget sama Tiara, begitu juga sebaliknya —lu pasti ngiri deh kalo liat mereka. Tiara ini pernah hamil, itu pas Om Samuel kerja di Hotel bintang lima di Jakarta.''Tapi orang tuanya sadis, kandungan Tiara digugurin, terus Tiara dijodohin sama orang Hongkong, dan sekarang tinggal di sana.'Padahal, saat itu karir Om Samuel udah mulai bersinar, dan kisah mereka cukup heboh loh saat itu di kampung ini. Soalnya pas nikahan Tiara, Samuel mabuk parah, pulangnya kecelakaan. Kalau nggak salah inget, kelingking kaki kirinya putus.'Kemudian, muncul segelintir pertanyaan dalam kepala Annabelle ketika melihat bagaimana sikap Samuel pada bayi mereka. Pria itu merawat bayinya seperti merawat sebuah be
Baca selengkapnya
Nggak Niat Nyakitin
"Waktu dia datang dan denger ibu kamu nyebutin nama Zuco, aku baru inget beberapa bulan lalu saat bawa hp kamu, aku sempet liat dia di sosial media kamu. Terus liat postingan foto pernikahan dia," Samuel mengakui dengan jujur. "Jangan nikah sama laki-laki yang udah punya istri lagi, Annabelle. Katanya—""Dia udah cerei, rumah tangganya hanya bertahan tiga bulan," tukas Annabelle, kemudian terdiam sejenak.Melihat satu-satunya reaksi dan tanggapan Samuel hanya ketenangan, Annabelle sedikit kesal kenapa pria itu tak terlihat cemburu. Entah mengapa, terbersit dalam benak Annabelle untuk memberitahu Samuel tentang siapakah Zuco baginya."Dia mantan pacarku sebelum aku nikah." Lalu Annabelle melihat mata Samuel tampak terkejut, hanya sekilas sebelum akhirnya pria itu kembali santai. "Aku putusin dia dan minta bapak cari calon suami. Waktu itu, kebetulan ada kolega jauh keluarga almarhum ibuku. Kaya jadi makelar perjodohan gitu, terus aku dikenalin sama mantan suamiku. Pertemuan berikutnya a
Baca selengkapnya
Butuh Kasih Sayang
Ketika terdengar deru motor yang menjauh, Annabelle menduga bahwa Samuel memutuskan untuk pulang tak lama setelah pria itu keluar kamar.Namun, melihat ransel hitam Samuel masih berada di dalam kamar, Annabelle tak bisa menebak ke mana pria itu akan pergi. Dia tak ingin memikirkannya, itu bukan urusan Annabelle.Kendati demikian, tetap saja kalimat Samuel terasa masih berdengung di telinganya yang mengatakan, 'Semua terjadi tanpa bisa aku kendalikan.'Jadi, Annabelle bertanya-tanya dalam hati, apakah Samuel sudah mengetahui sosok yang mengikutinya adalah budak istrinya sendiri? Kapan pria itu mengetahuinya? Apakah harus sebegitu berbulan-bulan, bahkan hingga Samuel tak pernah menjenguk atau sekedar menghubunginya semenjak mereka bercerai?Hanya saja, rasa sakit dari luka yang tak pernah kering dalam hatinya seolah-olah menolak untuk memikirkan hal tersebut. Sepersekian detik berikutnya, dampak dari rasa sakit karena merindukan Samuel selama berbulan-bulan itu berhasil mengalahkan log
Baca selengkapnya
Terlalu Asyik Pacaran
Samantha Faradisa— akhirnya itu yang dipilih Annabelle untuk menamai bayi perempuannya.Selain karena nama bayi sebelumnya memiliki arti yang menyangkut masa lalu Samuel tentang 'Tiara', Annabelle juga cukup menyukai nama Samantha. Annabelle sudah memberitahu Samuel alasan dia memilih nama tersebut, tetapi tetap saja komentar yang terucap dari Samuel adalah, "Itu hakmu. Kamu yang mengandung dan ngelahirin dia. Terserah nama apa yang mau kamu kasih ke dia."Walau bagaimana pun, Samuel tak ingin terus berdebat dengan Annabelle, terutama karena saat ini dia butuh lebih dekat dengan anaknya sendiri.Hanya saja, selain Samuel harus mencoba menghindari perdebatan dan meributkan pepesan kosong, Samuel juga tampaknya perlu menyiapkan hati sekuat baja. Terutama ketika Sabtu ini Zuco kembali datang menemui Annabelle."Kok kamu nggak ngasih tau aku kalau kamu tinggal sama pria lain? Udah berapa lama dia nginep di sini? Jangan bilang kalau kamu tidur sama dia?"Meski Samuel berada di luar rumah s
Baca selengkapnya
Menyibak Luka Lama
"Coba dari dulu kamu nikah lagi, pasti anak kamu sekarang udah gede. Lah, ini mah umur udah tiga puluh sembilan, kamu baru punya—""Bisa diem nggak sih, Na? Berisik banget dari tadi," tegur Samuel pada Mirna, kakak perempuannya yang menimang-nimang Samantha sambil menguliahi Samuel sejak dua jam lalu. "Aku dateng ke sini buat ketemu Alfian sekaligus pamerin anak perawanku, bukan butuh diceramahin. Udah padet kupingku dari tadi sama ceramah …"Samuel menghentikan kalimatnya ketika terpikirkan Annabelle. Setelah menerima telepon dari Zuco yang dengan lancang mempertanyakan mengapa dia membawa Samantha, entah mengapa Samuel ingin sekali mencekik calon suami Annabelle itu.Dia tahu dirinya memang salah karena pergi diam-diam. Semua itu karena dirinya tak tahan melihat Annabelle berbicara dengan pria lain. Terutama nada bicara Annabelle yang mengalun lembut, seperti dulu ketika mereka masih berumah tangga.Harus diakui, Samuel amat sangat merindukan sikap Annabelle yang seperti itu padanya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status