“Senang bertemu dengan Anda, kembali.”Kalimat itu menancap dalam di kepala Clarissa, berputar-putar sampai suara Kania pun nyaris tak terdengar di telinganya. Kembali? Apa maksudnya? Clarissa menatap Zahra, mencoba menebak-nebak di balik senyum anggun perempuan itu yang terasa terlalu tenang untuk sebuah pertemuan kebetulan.“Oh iya, Miss… kalau boleh tahu, Ibu pernah kenal saya sebelumnya?” tanya Clarissa akhirnya, dengan nada seramah mungkin.Zahra tersenyum, sedikit menunduk. “Entah, mungkin hanya saya yang merasa pernah mengenal Anda, Bu Clarissa. Kadang wajah seseorang bisa membawa ingatan lama.”Clarissa tertawa pelan. “Mungkin begitu. Dunia ini memang sempit, ya.”“Terlalu sempit, mungkin,” sahut Zahra pelan. Ada sesuatu di matanya—campuran iba dan kehati-hatian—yang membuat Clarissa menggigit bibir bawahnya tanpa sadar.Kania yang sedari tadi memegangi tangan ibunya menatap bergantian ke dua perempuan itu. “Mama, Miss Zahra suka banget sama gambar Kania yang Mama dan Papa pel
Last Updated : 2025-10-28 Read more