Semua Bab Pendekar Sembilan Matahari: Bab 671 - Bab 680

Mata Chen Long berbinar saat dia menatap Sumsum Naga, kegembiraannya hampir membuatnya ngiler. Sumsum Naga juga merasakan keinginan Chen Long dan mulai bereaksi. Ia mengeluarkan tangisan naga saat ia bergeser dan meraung.Meskipun hanya berupa kumpulan energi, Sumsum Naga, yang terbentuk dari pembuluh darah roh yang menyerap darah dewa naga sejati, memiliki kesadaran yang belum sempurna. Itu sangat sensitif terhadap perubahan nasib dan kemalangan.“Hehe, tidak ada gunanya menangis.” Chen Long terkekeh, matanya bersinar karena tekad. “Sejak aku menemukanmu, kamu akan menjadi kunci terobosanku!” Dia mengulurkan tangan ke arah Sumsum Naga.“Aang!” Sumsum Naga tidak akan menyerah begitu saja. Ia memiliki kesadaran yang belum sempurna, jadi ia juga memiliki beberapa rencana untuk masa depan. Jika terus tumbuh di sini, ia bisa membentuk tubuh naga sejati dan berubah menjadi naga dewa sejati.Dengan teriakan naga, ia melepaskan gelombang kejut kekuatan naga yang melonjak seperti gelombang p

Setelah banyak pertempuran kacau, wilayah luar Pulau Naga Tersembunyi terbagi di antara kekuatan-kekuatan besar, membentuk wilayah pengaruh yang jelas.Dengan terbentuknya wilayah, aliansi besar diam-diam mulai menjelajahi kedalaman Pulau Naga Tersembunyi.Mereka ini datang ke sini bukan untuk bertarung tetapi untuk menjelajahi reruntuhan yang tertinggal di Pulau Naga Tersembunyi, guna mencari harta karun, peluang, dan bahkan mungkin warisan.Meskipun Sekte Iblis Langit Darah pasukan ahli menyerbu Pulau Naga Tersembunyi dan menghancurkannya dalam pertempuran tiga ribu tahun yang lalu, hanya menyisakan reruntuhan dan menjarah banyak harta karun di pulau ini, tidak ada jaminan mereka telah mengambil semuanya.Namun, semakin dalam pulau ini dieksplorasi, maka semakin besar pula bahaya yang mengintai.Bahayanya tidak hanya mencakup binatang iblis yang lebih kuat tetapi juga kekuatan yang tersisa dari pertempuran kuno.Meski begitu, kerumunan tidak gemetar ketakutan dan mereka terus menjel

Kedatangan Aliansi Dewi segera menyebabkan keributan di kerumunan.Tatapan yang tak terhitung jumlahnya tertuju pada anggota Aliansi Dewi.“Para peri dari Aliansi Dewi ada Di Sini. Ck, ck. Wah, semuanya sungguh luar biasa keindahannya, mampu menyebabkan kehancuran suatu kota atau bangsa. Para wanita dengan kekuatan dan kecantikan di tiga puluh enam negara di Domain Hong harus dikumpulkan di Aliansi Dewi.”Pujian dan seruan memenuhi udara.Aliansi Dewi seluruhnya terdiri dari murid perempuan , masing-masing memiliki kecantikan yang luar biasa.Mereka turun di bawah pimpinan Qiu Yuexin, seperti pemandangan paling indah di dunia, menyegarkan pikiran dan menarik banyak pandangan kagum.Bahkan para jenius muda yang luar biasa ini tidak bisa tidak mengalihkan pandangan dari mereka.Bagaimanapun, hal-hal indah dan keramaian selalu menarik perhatian.Kerumunan berbisik di antara mereka sendiri.“Pemimpin Aliansi Dewi, Qiu Yuexin, tentu saja sangat indah. Menyebutnya sebagai kecantikan nomor s

Woo, woo, woo. Woo, woo, woo.Angin dingin menderu kencang, ratapannya bergema di udara.BOOM, BOOM, BOOM, BOOM, BOOM…Para jenius garis depan langsung terlempar kembali oleh pasukan skeleton yang mendekat. Vitalitas mereka terkuras, mereka terkoyak, dan darah segar tumpah ke mana-mana.Kerangka jiangshi meraung marah, qi kematian mereka membentuk tangan besar yang terayun ke bawah, meremukkan mereka hingga mati. Udara dipenuhi dengan jeritan yang terus menerus dan menyedihkan.Namun, hal ini memicu keganasan penonton. Mata mereka berkilau dengan cahaya yang ganas dan kejam.Setiap orang yang datang ke Pulau Naga Tersembunyi untuk berlatih dan memperjuangkan peluang adalah seorang jenius terbaik dari suatu kerajaan—di antara yang terbaik dari yang terbaik. Tak satu pun dari mereka yang lemah.Setelah hampir dua bulan di pulau itu, kekuatan semua orang meroket, menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya.Segera, serangan kuat meletus, mengirimkan gelombang membuat kerangka jiangshi terban

Intensitas pertempuran jauh melampaui imajinasi orang banyak. Banyak tentara hantu, kerangka jiangshi, dan seniman bela diri manusia menemui ajalnya dan meninggal dengan kematian yang mengerikan. “Bangsat, tempat ini adalah kuburan! Siapa bilang ada harta karun di sini?!” mengutuk seorang seniman bela diri, frustrasi dan getir. Semua orang gelisah saat ini. Awalnya, mereka melihat satu sama lain sebagai pesaing untuk mendapatkan harta karun, tapi sekarang, menerobos pintu masuk aula besar adalah perhatian utama. Mereka memulai dengan tiga hingga empat ratus orang; setelah bertarung beberapa saat, hampir setengah dari mereka mati secara tragis di tangan tentara hantu dan kerangka jiangshi. Aula besar ini telah menjadi penggiling daging yang mencincang para genius hingga mati. Para genius di Pulau Naga Tersembunyi telah dipilih dengan cermat melalui prosedur yang ketat. Mereka adalah yang terbaik di generasinya. Namun, mereka sekarang sekarat seperti semut. Itu adalah pemandangan yang m