Semua Bab Pelabuhan Cinta Sang Perwira: Bab 61 - Bab 70
95 Bab
Bab 61
Waktu terus berlalu hingga tiba saatnya Dita harus memajukan operasi caesar-nya karena luka jahitan bekas operasi caesar sebelumnya menipis. Jarak kehamilan yang sekarang dengan operasi sebelumnya tidak sampai satu tahun sehingga jaringan yang terbentuk masih belum normal. Jahitan yang belum rapat sempurna sudah tertarik atau melebar lagi karena terdesak kandungan yang makin besar. Karena itu demi keselamatan ibu dan bayi, dokter memutuskan untuk mempercepat kelahiran jabang bayi.Setelah menjalani operasi caesar, Dita melahirkan bayi laki-laki yang wajahnya sangat mirip dengan Rendra. Bayi mungil itu diberi nama Almair Syabil Daneswara, yang sejak di dalam kandungan dipanggil Ale.Tujuh hari setelah kelahiran Ale, kedua orang tua baru itu mengadakan acara akikah. Mereka mengundang banyak orang dan tak lupa menyumbang ke panti asuhan sebagai ungkapan rasa syukur karena Ale sudah lahir dengan selamat.Malam harinya, Kaisar datang ke kediaman Bu Dewi. Dia sebenarnya diundang Rendra un
Baca selengkapnya
Bab 62
Shasha akhirnya tetap duduk menemani Kaisar makan. Sebenarnya tadi dia hanya menggoda perwira polisi itu. Tidak mungkin juga Shasha meninggalkan tamu spesial yang sudah ditunggu-tunggu kedatangannya itu."Mas Kai, sibuk banget ya sampai jarang kirim pesan. Balas pesan juga lama banget." Gadis itu membuka pembicaraan yang terdengar seperti sedang merajuk."Iya, maaf. Ada banyak kasus yang harus aku tangani. Makanya aku juga baru bisa datang sekarang. Kenapa? Apa kamu kangen sama aku?" Kaisar melirik Shasha yang sedang memainkan kedua tangan di atas meja."Memangnya Mas Kai enggak kangen sama aku?" Shasha menoleh ke samping kanan di mana Kaisar duduk. Membuat keduanya tanpa sengaja saling berpandangan. Dia lalu buru-buru mengalihkan pandangan sambil tersenyum malu.Kaisar tertawa kecil. "Kangenlah. Kangen banget. Apalagi aku belum dapat jawaban dari kamu. Aslinya aku juga deh-degan. Namun, karena tugas jadi prioritas utama, jadi aku tidak bisa sering-sering menghubungi kamu."Shasha men
Baca selengkapnya
Bab 63
Kaisar tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Shasha. "Pada dasarnya, aku tidak keberatan istriku bekerja asal tetap menjalankan tugas utamanya sebagai istri dan ibu kalau sudah punya anak. Aku bukan pria kolot yang ingin istrinya di rumah saja. Istri boleh kerja tapi ada syaratnya. Dia juga harus mau ikut ke mana pun aku ditugaskan," ujarnya."Berarti seumpama aku jadi istri Mas Kai, aku masih boleh kerja?" tanya Shasha agar mendapat kepastian.Kaisar menyengguk. "Boleh, tapi aku tidak mau tinggal berjauhan. Bekerja di sekitar daerah di mana aku ditugaskan."Shasha tersenyum lalu menganggut berulang kali. "Kalau memang tidak ada sinyal internet untuk kerja online, ya aku kerja offline. Entah apa pun nanti, asal aku masih bisa menghasilkan uang sendiri dan halal.""Apa kamu tidak yakin aku mampu menafkahi kamu dan anak-anak kita nanti, Sha?" Gantian Kaisar yang bertanya. Harga dirinya merasa sedikit tersentil."Jangan tersinggung, Mas. Aku percaya Mas Kai sangat mampu menafkahi keluarg
Baca selengkapnya
Bab 64
Kaisar tersenyum, lalu bertanya, "Jadi, kamu sudah siap mengikuti sidang pranikah dan menjadi ibu Bhayangkari, Sha?"Shasha kembali menyengguk seraya tersenyum malu."Aku mau dengar jawabanmu, Sha." Kaisar meraih tangan kiri Shasha dan menggenggamnya erat."Bismillahirrahmanirrahim. Alesha Candraningtyas, apa kamu mau menerima pinangan Kaisar Musafee, sebagai suami dan imammu?" Kaisar menatap mata Shasha dengan intens. Ada harapan yang terpancar di sana.Shasha juga menatap netra Kaisar. Mencari kesungguhan di sana sebelum memberi jawaban. "Insya Allah, aku mau. Tapi, Mas Kai harus minta restu dulu sama Mama dan Rendra." Gadis itu langsung menundukkan pandangan setelah menjawab Kaisar."Alhamdulillah. Terima kasih, Sha. Pasti aku akan meminta restu mereka berdua." Kaisar mencium tangan Shasha yang dia genggam."Eh, Mas Kai." Shasha terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Kaisar. Dia lalu menarik paksa tangannya."Maaf, Mas Kai. Kita belum muhrim, tidak boleh seperti ini,” tukas S
Baca selengkapnya
Bab 65
Begitu sampai rumah, Kaisar menyimpan makanan yang diberikan oleh Bu Dewi ke dalam kulkas. Besok pagi akan dia panaskan sebelum makan. Sedangkan kuenya disimpan di atas meja makan. Besok akan dia bawa ke kantor karena tidak akan habis kalau dimakan sendiri. Setelah itu, Kaisar langsung membersihkan diri. Tiga puluh menit kemudian, dia baru menghubungi Shasha. "Sudah tidur, Sha?" tanya Kaisar setelah beruluk salam. "Belum. Aku baru selesai bersih-bersih. Jam berapa sampai rumah, Mas?" sahut Shasha. "Sekitar 20 menit yang lalu. Aku mandi, terus telepon kamu,” ucap Kaisar. "Malam-malam kok mandi, Mas. Katanya enggak baik loh buat kesehatan,” timpal Shasha. Kaisar tertawa kecil. "Ternyata begini rasanya kalau ada yang memedulikan kita. Makasih atas perhatiannya, Sha." "Enggak usah lebai deh, Mas." Shasha yang ada di seberang telepon, memutar bola matanya. "Aku enggak bisa tidur kalau badanku belum bersih, Sha. Tadi ‘kan aku belum mandi sore, jadi baru bisa mandi setelah pulang,” jel
Baca selengkapnya
Bab 66
Bu Ryani menoleh pada suaminya. “Bapak itu kenapa to? Mbok ya sudah dikasih restu saja tidak usah berbelit-belit. Yang penting Kaisar dan Shasha sudah saling cinta dan cocok. Apa Bapak tidak ingin segera menggendong cucu,” cerocos wanita paruh baya itu. Dia merasa kesal pada suaminya yang terlalu banyak bertanya pada Kaisar.“Tentu saja bapak juga ingin segera punya cucu. Bukannya bapak tidak setuju Kaisar sama Shasha, bapak cuma ingin memastikan kalau Shasha mau menerima Kaisar apa adanya. Bapak tidak ingin di masa depan mereka ada masalah karena faktor ekonomi,” jelas Pak Dipta.“Insya Allah aku dan Shasha sudah membicarakan semuanya, Pak. Setiap bulan, aku dapat gaji bulanan, ditambah penghasilan dari toko aksesori. Sejauh ini lebih dari cukup untuk hidup sendiri. Alhamdulillah aku bisa menabung dan beli rumah. Gaya hidup Shasha juga biasa, seperti yang dibilang Tata tadi. Dia juga punya tabungan sendiri,” timpal Kaisar.“Setelah menikah, Shasha tetap ingin punya penghasilan sendir
Baca selengkapnya
Bab 67
Minggu pagi usai salat Subuh dan berolahraga, Kaisar mendatangi toko aksesori motor dan mobil yang dia miliki. Setelah berjalan beberapa tahun, toko itu semakin komplet barangnya seiring dengan semakin banyaknya pelanggan. Dari yang semula hanya satu ruko, kini menjadi dua. Ruko yang satu digunakan untuk bengkel motor karena permintaan pelanggan yang ingin ada bengkel di dekat rumah. Jadilah Kaisar juga membuka bengkel motor.Kaisar tidak banyak mengambil untung agar banyak yang beli. Baginya lebih baik banyak barang yang terjual dengan keuntungan sedikit, daripada keuntungan banyak tapi tidak banyak barang yang terjual. Karena harganya yang murah dan barangnya komplet jadi banyak yang jadi langganan. Meskipun tidak pernah melakukan promosi, tokonya tak pernah sepi. Hal itu karena para pelanggan memberi tahu keberadaan toko Kaisar pada teman atau saudaranya. Jadi promosinya dilakukan oleh para pelanggan dengan metode dari mulut ke mulut.Kaisar ikut melayani pembeli kalau sedang ada d
Baca selengkapnya
Bab 68
Saat Kaisar, Rendra, dan Pak Wijaya sedang berbicara, terdengar suara motor berhenti. Tak lama kemudian terdengar salam dari teras. "Assalamualaikum," salam Adi yang baru datang."Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabakatuh,” balas ketiga pria dewasa yang ada di ruang tamu."Eh, ada tamu jauh ini." Adi lalu menghampiri sahabatnya setelah melihat Kaisar di sana."Dari mana, Di?" tanya Kaisar saat melakukan salaman khas mereka."Antar Adel ke Mbah Suro. Sudah lama datangnya?" Adi mendudukkan diri di dekat Kaisar."Lumayan, sekitar 1 jam,” jawab Kaisar."Mas Kai datang setelah Mas Adi pergi," jelas Rendra."Oh, ada perlu apa nih?" Adi menatap sang sahabat."Ada perlu sama Rendra dan Ayah," sahut Kaisar sambil menyunggingkan senyum."Hmmm, sekarang sudah tidak ada perlu sama aku ya. Mentang-mentang sudah mendapatkan hati Shasha. Berapa kali kamu ke sana enggak mampir rumahku?" Adi berpura-pura marah pada Kaisar.“Sori, Di. Waktuku selalu mepet kalau pas di sana. Insya Allah dua minggu lagi
Baca selengkapnya
Bab 69
Setelah semua selesai dipersiapkan, acara lamaran Shasha dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan. Rombongan keluarga Kaisar dan Pak Wijaya pergi pagi-pagi sekali dari desa. Mereka langsung menuju rumah Adi yang dijadikan tempat transit. Kaisar sendiri berangkat dari rumahnya karena tidak bisa pulang ke rumah orang tuanya. Mereka akan bertemu dan berangkat dari rumah Adi bersama-sama. Pukul 9.00 pagi rombongan Kaisar datang ke kediaman Bu Dewi untuk secara resmi melamar Shasha. Mereka disambut dengan penuh sukacita oleh tuan rumah. Bu Dewi didampingi Pak Dewa—kakak yang juga saudara kembarnya—dan juga Rendra saat menerima kedatangan rombongan keluarga Kaisar. Kerabat dekat Bu Dewi dan almarhum suaminya juga ikut menyambut para tamu. Pak Wijaya yang ikut rombongan Kaisar ditunjuk menjadi perwakilan keluarga Pak Dipta untuk melamar Shasha. Selain kedua putra sulung mereka bersahabat, Pak Wijaya dan Pak Dipta juga berteman sejak masih muda. Karena itu Pak Dipta meminta Pak Wijaya
Baca selengkapnya
Bab 70
Tirta diam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Shasha. "Aku belum kepikiran nikah, Sha," sahutnya."Memangnya pacarmu belum ngajak nikah? Kalian ‘kan dah lama pacaran. Apa yang mau dicari lagi sih?" Shasha menatap lekat sang sahabat.Tirta menggeleng. "Kami sama-sama masih ingin mengejar karir, Sha. Mumpung masih muda. Kuat ke mana-mana, jadi harus memanfaatkan kesempatan yang ada," jelasnya."Aku dulu juga berpikir kaya kamu, Ta. Tapi waktu Mas Kai bilang serius mau nikah sama aku, membuatku jadi berpikir ulang. Karir kalau dikejar tidak akan ada habisnya karena manusia itu tidak akan pernah puas. Saat karir sudah di atas, usia kita mungkin sudah tidak muda lagi. Peluang untuk punya anak jadi makin kecil. Apalagi sebagai wanita, tingkat kesuburan kita berkurang seiring bertambahnya usia,” ujar Shasha."Aku lihat Dita yang di usia 20 tahun sudah punya anak. Nanti saat anaknya sudah besar, dia masih muda. Masih bisa hang out bareng sama anak. Aku juga ingin seperti itu." Shasha meneraw
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status