All Chapters of Pelabuhan Cinta Sang Perwira: Chapter 71 - Chapter 80
95 Chapters
Bab 71
Setelah lamaran, persiapan pernikahan Kaisar dan Shasha mulai dilakukan. Mereka mulai mencari informasi gedung, katering, wedding organizer, undangan, suvenir, rias pengantin, dan sebagainya. Kaisar dan Shasha juga sibuk mengurus surat-surat yang diperlukan untuk mengajukan permohonan izin menikah. Shasha jadi sering izin kerja karena banyak hal yang harus dibuat dan dilakukan. Untung saja teman-teman kerja dan atasannya mengerti kalau menikah dengan abdi negara lebih panjang prosesnya daripada menikah dengan warga sipil.Selain ke kantor kelurahan untuk meminta beberapa dokumen, Shasha dan mamanya ke polda untuk membuat SKCK. Dia juga harus foto sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Ada yang Shasha foto sendiri, ada pula yang bergandengan dengan Kaisar yang mengenakan pakaian dinas. Semua foto tersebut dengan latar merah sesuai dengan pangkat Kaisar yang seorang perwira.Sesudah semua berkas yang disyaratkan diajukan, maka akan dicek oleh petugas yang berwenang. Setiap berka
Read more
Bab 72
Kaisar datang ke sebuah restoran merayakan ulang tahun Dita atas undangan Rendra. Kebetulan dia sedang tidak bertugas jadi bisa ikut hadir di sana. Selain dengan keluarga besar, Dita juga mengajak para karyawan kafe untuk bergabung. Jadi, malam itu kafe milik Rendra tutup.Tidak ada acara tiup lilin seperti perayaan ulang tahun pada umumnya. Setelah Pak Wijaya memimpin doa bersama, Dita memotong puding yang berbentuk tumpeng. Potongan pertama dia berikan pada suaminya yang sedang menggendong Ale. Potongan selanjutnya untuk sang bunda, mama mertua, baru kemudian Pak Wijaya. Setelah itu Dita memotong-motong puding dan dibagikan kepada yang lainnya sampai semua mendapatkan puding dan buah.Sesudah itu mereka mulai menikmati hidangan yang sudah disajikan oleh pihak restoran. Suasana makan malam tersebut penuh dengan keakraban. Tidak ada batas antara atasan dan bawahan, antara yang tua dan muda, semua membaur jadi satu.Kaisar tentu saja duduk bersebelahan dengan Shasha. Meski setiap hari
Read more
Bab 73
Dua minggu kemudian, Kaisar dan Shasha mengikuti sidang BP4R atau sidang nikah, yang sering juga disebut nikah kantor. Karena ikut sidang membuat Shasha harus kembali izin bekerja. Tidak hanya Kaisar dan Shasha yang hari itu mengikuti sidang nikah tersebut, ada tiga pasang calon pengantin yang bersama mereka.Sidang BP4R wajib diikuti oleh setiap anggota polisi yang akan menikah. Jika pasangan anggota polisi tidak mengikuti sidang itu, mereka tidak akan mendapatkan izin menikah dari atasan. Akibatnya, pernikahan mereka tidak akan dicatat secara resmi dan hanya dianggap sah secara agama.Sidang nikah dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan anggota Polri dan pasangannya untuk menikah. Mengingat tugas dan tanggung jawab polisi yang berat, maka calon istri harus memiliki kesesuaian, kesiapan, dan komitmen untuk mendukung suami sebagai anggota Polri. Hal itu bertujuan untuk menjaga keharmonisan keluarga dan mendukung kinerja anggota Polri dalam menjalankan tugas dan tanggung jaw
Read more
Bab 74
Kaisar tersenyum melihat calon istrinya yang sedang mengambil piring di atas meja. "Piringku mana?" Perwira polisi itu memegang kedua bahu Shasha dari belakang hingga membuat gadis itu terkejut."Astaghfirullah. Mas Kai, ngagetin saja. Untung enggak lepas ini piring," omel Shasha sambil mengangkat piring yang dia pegang.Kaisar meringis. "Maaf, Sha. Aku kira kamu enggak bakal kaget.""Ih pegang-pegang, masih belum halal," sindir Nisa yang ada di dekat mereka.Seketika Kaisar melepaskan kedua tangannya dari bahu Shasha. Dia merasa malu dan tidak enak hati pada calon ibu mertua yang hanya tersenyum melihatnya. Sementara Rendra terlihat menatap tajam padanya. Kebetulan ketiga anggota keluarga Shasha ada di ruang makan."Para penjagamu seram-seram, Sha," bisik Kaisar pada sang calon istri."Salah sendiri, pegang-pegang," balas Shasha juga sambil berbisik."Mas Kai, mau makan sama apa?" tanya Shasha kemudian dengan nada normal."Ambilin saja semua, tapi sedikit-sedikit, Sha," jawab Kaisar.
Read more
Bab 75
Arjuna menegakkan punggung sebelum menjawab pertanyaan gadis yang dicintainya itu. "Sha, sebenarnya aku mau ngucapin selamat karena kamu akan segera menikah dengan pria yang kamu cintai," ucapnya sambil tersenyum meskipun dengan hati yang terasa pedih."Terima kasih, Mas," sahut Shasha.“Aku pikir kamu belum mau nikah dan mau mengejar karir dulu seperti yang pernah kamu bilang sama aku selama ini, Sha. Kamu bilang mau membahagiakan mamamu sebelum menikah.” Arjuna menatap wanita yang selama ini sudah mengisi hatinya itu dengan sendu.“Awalnya aku memang berpikiran begitu, Mas. Pas kemarin Mas Kai menyatakan perasaannya dan ingin nikah denganku, aku jadi berpikir lagi. Kalau menuruti semua keinginan pasti tidak akan pernah puas. Sampai kapan aku mengejar karir dan posisi apa yang aku inginkan, aku belum bisa menentukan.” Shasha menjeda untuk mengambil napas.“Aku baru tahu ternyata salah satu hal yang membuat mama bahagia adalah melihatku menikah. Mama memang tidak pernah memintaku sege
Read more
Bab 76
Pagi-pagi sekali gawai Shasha berdering. Membuat gadis itu meraba-raba nakas dengan mata yang masih terpejam. Biasanya dia bangun sebelum Subuh, tapi karena sedang haid dan libur kerja, jadi Shasha bermalas-malasan. Tanpa melihat nama sang penelepon, Shasha menjawab panggilan itu. “Halo,” sapanya dengan suara serak khas bangun tidur.“Assalamu’alaikum, Sha,” salam sang penelepon. “Baru bangun? Sudah Subuh belum?”Shasha langsung membuka mata begitu mendengar suara calon suaminya. “Wa’alaikumussalam. Iya, baru bangun karena aku lagi enggak salat, Mas.”“Maaf ya baru sempat telepon,” ucap Kaisar.“Enggak apa-apa, Mas. Aku ngerti kok. Mas Kai, masih di kantor atau sudah pulang?” Gadis itu bangkit lalu duduk sambil bersandar di headboard.“Di rumah. Semalam aku pulang, tapi karena udah malam banget aku enggak telepon kamu. Ini baru pulang dari masjid,” jelas Kaisar.“Semalam aku juga tidur jam 9.00 lebih, Mas. Biasalah hari pertama haid, badan rasanya enggak enak. Maunya rebahan terus,” t
Read more
Bab 77
Hari terus berganti, waktu pernikahan Kaisar dan Shasha semakin dekat. Pakaian untuk setiap acara sudah pas saat fitting terakhir. Semua undangan sudah dikirim. Suvenir sudah siap semua dan disimpan di rumah Adi karena Adelia yang diberi tanggung jawab untuk itu. Semua persiapan sudah selesai dilakukan, tinggal pelaksanaan.Shasha baru memulai cutinya sehari sebelum akad nikah. Sedangkan Kaisar baru pada hari H. Dia tidak mau terlalu lama meninggalkan tugas karena ada banyak kasus yang sedang ditangani. Setelah resepsi di rumah orang tuanya, Kaisar dan Shasha akan pergi berbulan madu di Kota Apel.Sehari sebelum akad nikah diadakan acara pengajian baik di rumah Bu Dewi maupun Pak Dipta. Pengajian itu diselenggarakan untuk meminta doa agar pelaksanaan akad dan resepsi berjalan dengan lancar, serta supaya rumah tangga yang dibangun Kaisar dan Shasha sakinah ma waddah wa rahmah. Pengajian di kediaman Bu Dewi dilaksanakan sore hari bakda Asar, sedangkan di tempat Pak Dipta dilakukan setel
Read more
Bab 78
Setelah acara ditutup dan semua tamu pulang, Kaisar dan Shasha baru makan bersama. Memang tidak banyak tamu yang diundang saat akad nikah. Kebanyakan adalah kerabat dan para pengurus wilayah setempat. Pimpinan Kaisar, Bapak Kapolda datang karena menjadi saksi pernikahan Kaisar dan Shasha.Sesudah makan, Kaisar dan Shasha berganti pakaian. Shasha dibantu tim MUA melepas sanggul dan pernak-perniknya di kamar. Pakaian yang tadi pagi dikenakan Shasha sebelum dirias sudah dibawa oleh tim MUA ke kamarnya.Untuk pertama kalinya Kaisar masuk ke kamar Shasha. Kamar yang sudah ditempati istrinya sejak remaja hingga dewasa. Kamar yang mungkin akan menjadi saksi malam pertamanya dengan Shasha setelah menikah.Kaisar yang sudah berganti pakaian, duduk di sisi ranjang. Melihat istrinya yang sedang membersihkan riasan di wajah. Tim MUA sudah selesai membantu Shasha dan sedang membereskan peralatannya. Sesudah itu mereka pamit, ke luar dari kamar itu. Nanti sore mereka akan datang lagi untuk merias S
Read more
Bab 79
Shasha sudah selesai dirias. Dia mengenakan kebaya panjang warna merah marun yang dihiasi payet warna emas dan bawahan kain batik warna putih. Rambutnya yang disanggul diberi tusuk konde warna emas. Membuatnya terlihat semakin cantik dan anggun.Kaisar pun sudah tampak gagah mengenakan PDU (Pakaian Dinas Upacara) III yang memang diperuntukkan untuk upacara perkawainan. Perwira polisi itu mengenakan setelan jas dan celana warna cokelat tua. Di balik jas, dia memakai kemeja lengan panjang warna krem abu-abu dan dasi panjang warna cokelat tua. Pada jas tertempel lencana dan atribut lengkap sesuai dengan pangkat, jabatan, tanda jasa, tanda kemahiran dan penghargaan. Tak lupa pet Polri warna cokelat tua.Setelah siap, pasangan pengantin baru itu masuk ke mobil pengantin yang sudah disediakan oleh pihak WO. Mobil yang membawa kedua orang tua mengikuti di belakang mereka bersama anggota keluarga lain.Sesudah menempuh perjalanan selama 20 menit, mereka akhirnya tiba di lokasi resepsi. Pendop
Read more
Bab 80
Selesai resepsi, Kaisar dan Shasha pulang ke kediaman Bu Dewi diantar dengan mobil pengantin, sementara yang lain memakai mobil pribadi. Bu Dewi satu mobil dengan Rendra, Nisa, dan keluarga Pak Dewa. Rombongan Pak Dipta dan keluarganya pun langsung pulang ke desa karena besok pagi akan ada resepsi ngunduh mantu di rumahnya. Jadi, tidak mungkin malam ini mereka menginap di kota. Meskipun sudah ada panitia yang membantu acara resepsi, tetap saja sebagai tuan rumah harus tetap memantau. Kalau-kalau ada hal yang terlewat atau ada kekurangan.Mobil pengantin dan mobil Bu Dewi tiba bersamaan karena mereka memang beriringan. Kaisar pun membantu istrinya ke luar dari mobil. Mereka menunggu Nisa membuka pintu garasi untuk masuk ke rumah.“Loh, Ale sama Dita mana, Nis?” tanya Shasha karena tidak melihat adik ipar dan keponakannya.“Udah balik duluan sama Mas Adi. Ale rewel soalnya di sana. Mungkin kecapekan sama enggak nyaman. Mbak Adel juga tadi pingsan. Makanya punya duluan,” jelas Nisa.Shas
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status