Semua Bab Hasrat sang PEBINOR: Bab 11 - Bab 20
125 Bab
Pertemuan tak Terduga
"Saya tahu, Tuan. Saya sudah lancang mengganggu istri Tuan," jawab Rochman tanpa ragu."Kenapa kamu tega melakukan itu?" Jackson mengerutkan keningnya.Rochman menurunkan pandangannya, dia tidak mungkin bercerita, kalau Sidney pun berusaha menggoda dirinya. Karena Rochman yakin, bahwa Jackson tidak akan percaya."Hei, saya sedang bertanya denganmu, tolong dijawab," ketus Jackson."Saya tidak menyangka, ternyata kamu ini seorang PEBINOR pemuas tante-tante. Kamu dapat uang berapa miliar, dari istri saya? Kalau kamu memang butuh uang banyak, jangan sungkan bilang ke saya. Tidak begini caranya," ujar Jackson lantang.Netra Rochman mulai memerah, dan tangannya mengepal. Ucapan Jackson membuatnya sangat terpukul, pria itu merasa harga dirinya mulai diinjak-injak."Maaf, Tuan, saya tahu saya salah, kalau saya harus diberhentikan dari kerjaan saya, saya siap," kata Rochman yang sudah malas berdebat."Kamu tidak akan saya berhentikan, tapi kamu akan saya pindahkan ke restoran cabang, di Kota B
Baca selengkapnya
Tak Ada Tujuan Pasti
**Kediaman Rumah RochmanTak terasa hari telah menjelang petang. Rochman merasa lapar, dia pun keluar mengendarai mobil berkeliling jalan hingga akhirnya tiba di sebuah restoran mewah.Setelah memarkirkan mobil, pria itu melangkah masuk ke dalam dan langsung duduk di tempat yang telah tersedia.Tak lama seorang pelayan menghampiri. Dia memberikan buku menu kepada Rochman. Pria tersebut pun melihat-lihat menu dalam buku itu.'coba saja ada pembantu di rumah, pasti aku tidak akan repot-repot cari tempat makan. Tinggal bilang saja sama pembantuku, ingin dibuatkan masakan seperti apa,' batin Rochman.'tapi buat apa juga pembantu? Aku sekarang hidup sendiri. Kalau ada anak dan istri, sepertinya cocok pakai pembantu,' lanjut Rochman dalam hati."Maaf, Tuan, apa anda sudah memutuskan, makanan apa yang akan anda pesan?" Ucapan pelayan membuyarkan lamunan Rochman."Maaf, Mbak, saya pesan satu porsi bebek goreng dan coklat panas," kata Rochman akhirnya."Baik, Tuan, mohon ditunggu," angguk sang
Baca selengkapnya
Bertemu Calon Mertua
Seketika Rochman teringat dengan Santi. "Ah, sebaiknya aku telpon Santi saja," gumamnya.Rochman pun mengambil ponselnya, dan menekan nomor Santi."Halo? Siapa, ya?" Tak lama terdengar jawaban dari seberang sana, namun suara seorang pria.Rochman mengerutkan keningnya, dia cepat-cepat memutuskan panggilan ....'sial, kenapa yang angkat laki-laki? Siapa dia? Apakah suami Santi?' batin Rochman bertanya-tanya.Akhirnya, Rochman memutuskan untuk pulang. Sampai di rumah, dia merebahkan tubuhnya di atas kasur di dalam kamarnya. Tentang pria yang mengangkat telponnya, pun masih menjadi tanda tanya dalam benak Rochman.******Kediaman Rumah Antonio"Sayang, aku pulang dulu, sudah malam," pamit Jhulie."Ya sudah, ayo aku antar," kata Antonio."Tidak perlu, aku kan bawa motor," tolak Jhulie."Tapi motor kamu kan bisa ditaruh sini dulu, ini sudah malam, tidak baik seorang perempuan pergi sendirian," ujar Antonio."Sudahlah, aku tidak apa-apa pulang sendiri, kok." Jhulie bersikeras."Ya sudah kal
Baca selengkapnya
Perkenalan
"Kapan pun kamu mau, aku dan orang tuaku siap, kok," sahut Jhulie sambil memasukkan sendok berisi nasi ke mulutnya.Antonio tersenyum dan mengangguk kepada kedua orang tuanya. Seketika kedua orang tua Antonio memahami tingkah anaknya itu."Baiklah, nanti aku dan orang tuaku akan mengatur waktu yang tepat, setelah itu aku akan mengabarimu," kata Antonio."Oke," angguk Jhulie sambil terus mengunyah makanannya.Selesai makan, Jhulie mengobrol dengan Antonio dan kedua orang tuanya, di teras depan rumah. Lama-lama Jhulie merasa jenuh. Dan tak terasa, sore hari pun tiba ...."Sayang, aku pulang dulu," pamit Jhulie kepada Antonio."Lho, kok buru-buru sih?" heran Ibunda Antonio."Iya, sayang, main-main saja dulu di sini tidak apa-apa, kan," sambung Antonio."Tapi, ini sudah hampir malam," kata Jhulie."Tidak masalah," kata Antonio santai dijawab dengan anggukan kepala kedua orang tuanya."Baiklah," kata Jhulie pasrah.Malam hari tiba, Antonio mengajak Jhulie keluar. Mereka masuk ke dalam mobi
Baca selengkapnya
Mencari Suasana Baru
Paman Antonio dan Antonio menoleh ke arah Jhulie secara bersamaan."Ada apa, sayang?" tanya Antonio."Eh, tidak ada apa-apa, kok," sangkal Jhulie."Jadi, kapan kalian akan menikah?" Paman Antonio mengulangi pertanyaannya."Saya akan urus secepatnya," sambung Antonio."Baiklah, silahkan habiskan makanannya," ujar Paman Antonio.Antonio dan Jhulie hanya mengangguk. Dan mereka melanjutkan makan malam sambil berbincang."Sayang, gimana sih, aku kan dari tadi di rumah kamu sudah mau pulang, malah diajak kesini," bisik Jhulie kepada Antonio."Sudah tidak perlu diributin, sekarang habiskan makanan mu, setelah ini aku akan mengantarmu pulang," sahut Antonio yang juga berbisik.****Sementara di tempat lain ....Rochman sedang berada di rumahnya menonton televisi, sambil memainkan ponselnya.'Santi sedang apa, ya? Coba aku hubungi,' batin Rochman.Kemudian Rochman mengirim pesan kepada Santi."Malam, San, sedang apa nih?"[Ini, aku sedang tiduran saja.]Sebuah balasan pun dibaca oleh Rochman.
Baca selengkapnya
Ketahuan Berselingkuh
Rochman yang sedari tadi memperhatikan Santi, pun merasa heran. "Kamu kenapa?""Tidak tahu, tapi kepalaku pusing sekali, dan tubuhku juga lemas," lirih Santi.Rochman tersenyum penuh makna. Dia pun segera memesan kamar hotel yang terletak di lantai atas di dalam night club tersebut.Rochman membawa Santi masuk ke sebuah kamar hotel yang telah dipesan sebelumnya, kemudian dia mengunci pintu kamar itu. Dalam sekejap saja mereka berdua telah berada di atas kasur berukuran king size.Sementara itu, Santi sudah mulai tak sadarkan diri, kepalanya pusing berat, wanita itu melihat ribuan kunang-kunang mengelilingi kepalanya.Ternyata diam-diam Rochman telah memasukan obat perangsang ke dalam minuman yang dipesannya, dia sudah kerjasama dengan pelayan discotik itu, dengan memberikan sejumlah uang kepada pelayan itu.Rochman menatap tajam ke arah Santi, tanpa sadar dia menelan salivanya, ketika melihat tubuh sexy milik Santi. Sementara Santi merasakan sesuatu yang tak biasa dengan tatapan Rochma
Baca selengkapnya
Tertipu Lagi
Rochman akhirnya bangkit, sembari berusaha menahan rasa sakit yang seolah menghancurkan persendian tubuhnya. Pria itu merasa pusing.Tertatih Rochman melangkah, meskipun dia tidak tahu hendak membawa langkahnya kemana. Pria itu hampir tak percaya, bahwa ternyata dirinya benar-benar tidak lagi memiliki seseorang yang dapat diandalkan untuk sekedar dimintai pertolongan saat itu.Dulu Rochman bangga memiliki Jhulie yang mencintai dirinya sepenuh hari, pria itu menganggap Jhulie adalah belahan jiwa, namun itu semua palsu. Sekarang dia tahu sifat aslinya. Dan Rochman benci itu semua.Baru beberapa meter menyeret langkahnya, Rochman limbung dan jatuh tersungkur begitu saja. Rasa sakit di sekujur tubuhnya ditambah dengan sakit hatinya yang masih terasa, adalah pemicunya.Kepala Rochman semakin pusing, tubuhnya pun terasa lemas sekali. Hingga akhirnya pandangan menjadi gelap, dan ....Ketika membuka mata, Rochman terkejut kala menyadari dirinya berada di sebuah kamar di atas kasur empuk. Rochm
Baca selengkapnya
Menolak Halus
"Oh bukan begitu, Miss. Ya sudah kita mengobrol tidak apa-apa," pasrah Rochman.Kedua insan itu pun mengobrol di dalam kamar, dengan disaksikan dinding bisu.****Di sisi lain, Antonio kini tengah berada di dalam ruangan sebuah perusahaan milik ayahnya. Pagi tadi ayah Antonio menelpon anaknya menyuruhnya datang ke ruangannya."Ada apa Papa memanggilku kesini?" tanya Antonio yang duduk di hadapan ayahnya."Papa kecewa denganmu." Ayah Antonio menatap putra satu-satunya itu.Antonio mengerutkan keningnya sambil menatap ayahnya itu. "Maksud Papa apa?""Papa tahu, kamu tidak mencintai perempuan yang kamu bawa itu, kan? Kamu sedang melakukan sebuah rencana. Menurut Papa, kamu menikahi perempuan itu karna dia sudah hamil!"Deg ....Jantung Antonio berdetak kencang seketika ...."Dari mana Papa tahu semua itu?""Ya, Papa tahu kamu sudah selingkuh dengan perempuan itu karna kamu tidak sabar menunggu Nayla pulang dari luar negri. Dan perempuan itu sekarang sedang hamil, jadi kamu memanfaatkan k
Baca selengkapnya
Bini Orang Lagi
"Saya baru saja dari mall," jawab Puput."Jadi ini mau pulang?" tanya Rochman.Puput mengangguk ....Rochman menelisik penampilan Puput dari ujung rambut hingga ujung kaki.'sempurna, cantik sekali dia,' batinnya."Oh iya, Mas sendiri, mau kemana, dan dari mana?" Puput balik bertanya."Oh, saya sedang mencari angin, dan ini mau pulang," bohong Rochman.Puput pun menelisik Rochman, 'sepertinya dia tidak bekerja. Buktinya, jam segini cari angin. Padahal ini bukan hari minggu,' batinnya.Rochman pun heran melihat Puput melamun. "Mbak?"Puput terkesiap mendengar dirinya dipanggil. "Eh, iya, Mas?""Kok bengong, ada apa?" tanya Rochman."Em begini, sebenarnya saya sedang mencari orang. Apa kita bisa ngobrol sebentar?" ujar Puput penuh harap.'kenapa dunia ini penuh dengan kebetulan? Sebenarnya, aku memang masih ingin sama perempuan ini lebih lama,' batin Rochman."Mencari orang untuk apa, Mbak?" tanya Rochman."Makannya, sekarang kita ke rumah saya, biar enak ngobrolnya," ajak Puput.Rochman
Baca selengkapnya
Kesempatan dalam Kesempitan
Tak terasa hari menjelang sore, Rochman pun berpamitan kepada Puput untuk pulang ke rumahnya.Sampai di rumah, Rochman segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu, Rochman merebahkan tubuhnya di dalam kamar. Netranya menerawang langit-langit kamar. Seketika dia teringat dengan Jhulie, rasa rindunya kini mencuat kembali ke permukaan.Namun dia segera menepis semuanya, 'kenapa juga aku masih mengingat dia? Dia sudah mengkhianati ku, lagian masih banyak perempuan lain,' batinnya.****Sementara itu di kediaman rumah Antonio ...."Aku harus secepatnya menikahi Jhulie, sebelum Nayla pulang dari luar. Setelah anak Jhulie lahir, tentu saja aset kekayaan papa sudah ada di tanganku, nah ... aku akan segera menceraikan Jhulie, dan menikahi Nayla."Antonio bermonolog pada dirinya sendiri, pria itu kini tengah duduk di sebuah sofa di ruang tengah sambil menikmati secangkir kopi hitam.Kriiing ....Tiba-tiba ponsel Antonio berdering."Siapa yang telpon?" gumam Antonio seraya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status