Semua Bab Cinta untuk Nazdira: Bab 11 - Bab 20
20 Bab
Bab 11
Matahari redup di petala langit. Awan abu-abu kehitaman menggelayut menandakan hari ini mungkin hujan akan kembali turun dengan derasnya. Nadzira menatap langit dengan tatapan sendu, dia rindu kedua orang tuanya, terkadang Nadzira membandingkan dirinya dengan orang-orang di luaran sana karena mereka memiliki keluarga yang utuh bahkan materi yang cukup. Namun dengan cepat Nadzira beristighfar dalam hatinya mungkin dia tidak bisa merasakan dekapan kasih sayang dari orang tuanya akan tetapi Nadzira kembali bersyukur di beri hati yang sabar dan juga pundak yang kuat untuk memikul segala rintangan hidup. Karena buat apa bersedih untuk urusan dunia, sebab kita hanya tamu di atas tanah."Apa sudah kabar tentang Bagas?" Tanya Zefran tanpa mengalihkan pandangannya pada benda pipih di tangannya"Belum, mungkin dia lagi menghabiskan malam pada setiap gadis yang berbeda, tau sendiri kan gimana sifat sahabat tersayang mu itu, masih syukur istrimu bisa selamat dari laki-laki brengsek seperti Bagas
Baca selengkapnya
Bab 12
Zefran duduk terkulai lemas di bangku kebesarannya, hari ini dia merasa sangat kelelahan padahal biasanya staminanya cukup kuat meski harus bolak-balik ke luar kota demi mengurus cabang-cabang pusat perbelanjaan yang akan dia bangun di setiap kota-kota besar yang ada di Indonesia.Zefran termenung, banyak hal yang dipikirkannya terutama tentang hubungannya dengan Nadzira yang semakin renggang. Nadzira menjadi lebih menghindarinya bahkan setelah selesai mengerjakan segala pekerjaan rumah Nadzira akan menghabiskan waktunya berdiam diri di dalam kamarnya dengan Al-Qur'an yang selalu menemaninya tak jarang Zefran mendengar Nadzira mengaji dengan suara indahnya di saat dia pulang tanpa sepengetahuan Nadzira."Astaga, apa yang terjadi dengan wajah tampan mu itu? Lihat saja sudah seperti pakaian yang tidak di setrika seminggu lamanya" Ucap Darwin yang tiba-tiba datang membuat Zefran terkejutZefran mendengus kesal melihat asisten sekaligus sahabatnya itu datang tanpa mengetuk pintu yang suda
Baca selengkapnya
Bab 13
Takdir itu milik Allah, tetapi usaha dan doa itu milik kita, teruslah berusaha, berdoa dan juga bersabar pada setiap ujian yang kita jalani semua hanya tentang waktu, tunggulah dan tolong jangan menyerah atau berubah hingga sampai Bismillahmu menjadi Alhamdulillah. Zefran mengusap kasar wajahnya, sungguh dia sendiri pun merasa bingung pada dirinya bagaimana bisa dia marah hanya karena Nadzira berniat ingin membantu nya. "Sial! Kalau wanita itu sakit hati, itu bukan urusan ku, biarlah dia tersiksa karena pilihan nya sendiri mau menikah dengan ku" monolog ZefranSementara Nadzira mencoba melupakan kejadian itu, kini dirinya sibuk membersihkan tanaman bunga yang dia rawat di pelataran rumah mewah milik Zefran dan memetik bunganya untuk dia bawa ke suatu tempat yang sudah lama tidak dia kunjungi setelah menikah dengan Zefran. Langkah kaki penuh haru sekaligus terasa berat untuk memasuki sebuah lahan sunyi yang hanya menampilkan jajaran batu nisan dengan taburan bunga di atasnya, namun me
Baca selengkapnya
Bab 14
Sarapan telah tersedia dan juga tersusun rapi di atas meja, pagi ini Zefran sarapan di temani oleh Darwin asisten yang baru menampakkan diri setelah selesai menikmati liburannya di Bali, tanpa memikirkan pekerjaan Zefran yang menumpuk akibat ulahnya, ya meskipun Ia juga pasti butuh healing setelah sebulan penuh kerja bagaikan kuda yang tak kenal kata lelah."Pastinya penglihatan Lo udah sangat-sangat jernih sekarang, secara sudah puas melihat wanita-wanita seksi disana" ujar Zefran dengan senyum sinisnya"Oh! Sudah pasti, aku bahkan hampir lupa pulang" timpal Darwin menggoda Zefran"Dan ku pastikan akan menendang mu dari perusahaan ku" Lanjut Zefran dengan terus mengunyah sarapan dengan lauk kesukaannya itu"Masakan Nadzira memang tiada duanya, besok-besok aku akan lebih sering sarapan kesini, lumayan gratis" Ucap Darwin memuji masakan Nadzira sekaligus ingin melihat reaksi dari sahabatnya ituZefran mendengus kesal, kalau saja dirinya tidak membutuhkan Darwin sudah pasti laki-laki ya
Baca selengkapnya
Bab 15
DegZefran merasa tertampar dengan semua penuturan Nadzira, gadis itu selalu saja sukses memporak-porandakan perasaan nya Zefran berdiri di balkon kamarnya dengan menikmati angin malam yang dingin tak lupa sebotol minuman haram itu kembali menemani malam nya.Berbeda dengan Nadzira di sepertiga malam itu Nadzira melawan lelah untuk beribadah, bacaan Al Qur'an nya masih kurang satu juz lagi, betapa beratnya untuk Istiqomah dalam menjaga hafalan dengan selalu memurojaahkan hafalannya. Nadzira berdiri tegap memurojaahkan hafalan Qur'an nya dalan shalat malamnya. Cukup lama ia bersujud mengutarakan segala isi hatinya pada Allah yang maha mendengar segala keluh kesahnya, dengan begitu Nadzira merasakan ketentraman dalam hati dan juga jiwanya di karenakan sebaik-baiknya tempat bercerita ialah pencipta Nya."Hanya kepada Allah aku mengadukan segala kesusahan dan kesediaan ku(QS. Yusuf 86)"Matahari bersinar terang menyambut pagi dua insan yang sedang sibuk pada urusan masing-masing, Nadzira
Baca selengkapnya
Bab 16
Darah segar mengalir dari sekujur tubuh Nadzira yang tergeletak di jalanan, tangan, pipi bahkan anggota tubuh yang lainnya lecet parah, akibat hantaman mobil yang benar-benar melaju dengan sangat kencang.Zefran langsung bersimpuh dan membawa kepala Nadzira dalam pangkuan nya, "Nadzira bangun, jangan tutup mata kamu kita kerumah sakit sekarang, bangun Zira, kamu harus bangun". Zefran terus saja meminta Nadzira untuk membuka matanya, padahal dia tahu sendiri bahwa wanita itu sudah memejamkan matanya Zefran ketakutan melihat kondisi Nadzira sekarangHampir 6 jam berlalu, namun belum ada tanda-tanda Dokter yang menangani Nadzira keluar, membuat Zefran semakin khawatir Zefran menunggu di depan ruangan IGD dengan di temani Darwin dan juga Karina. Mereka bertiga hanya diam membisu membuat suasana di selimuti ketegangan"Berdoalah, semoga Nadzira baik-baik saja" ujar Darwin melihat kekhawatiran di wajah Zefran"Apa aku pernah melakukan hal itu? Bahkan aku sudah lupa caranya" ucap Zefran deng
Baca selengkapnya
Bab 17
Sinar matahari mulai menyeruak memasuki celah jendela kamarnya, burung-burung berkicauan saling menyahut satu dengan yang lainnya, membuat pria yang berbaring di sampingnya bangun terlebih dahulu. Zefran merasakan pegal di bagian tangannya karena ternyata semalaman ia menjadi kan lengannya sebagai bantalan ternyaman bagi Nadzira, Zefran memperhatikan wajah teduh Nadzira yang sedang tidur terlelap tanpa terganggu dengan pergerakan Zefran. Cantik, satu kata itu yang melintas dalam pikirannyaZefran memilih pergi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap untuk berangkat bekerja. Nadzira mengerang. Aneh, ia merasa tidurnya sangat nyenyak bahkan rasanya berbeda dari hari-hari biasanya, Nadzira meraih benda pipih yang terletak tidak jauh dari tempat tidurnya. "Astaghfirullah, aku bangun kesiangan, pasti Pak Zefran menunggu sarapannya" ucap Nadzira bangun dari tidurnya dan segera berlari menuju dapur tanpa memperhatikan penampilannya yang masih sangat berantakanNamun karena kurangnya hati-ha
Baca selengkapnya
Bab 18
"Apa begini cara mu menghormati seorang ibu yang sudah melahirkan mu?" Tanya wanita tua itu dengan wajah yang di buat sesedih mungkin"Ck! Menghormati? Wanita sepertimu tidak pantas di hormati ataupun di jadikan sebagai seorang Ibu" ujar Zefran dengan tersenyum sinis"Cepat angkat kaki dari rumahku, sebelum kesabaranku benar-benar habis" Zefran menekan kata-katanyaWanita tua itu berjalan mendekat ke arah Zefran, tangannya berniat menyentuh wajah tampan milik pria bermata emerald itu, namun dengan cepat Zefran menepisnya"Jangan menyentuh ku dengan tangan kotormu" Zefran menepis kasar tangan wanita tua itu"Maafkan Ibu Nak, saat itu Ibu benar-benar tidak bisa hidup dengan penuh kemiskinan bersama Ayahmu, sungguh Ibu menyesal pernah meninggalkan tanggung jawab Ibu, Ibu mohon maaf" Ucap wanita tua itu dengan air mata yang sudah membasahi pipinyaNadzira yang mendengar hal itu merasa sangat terkejut, berarti wanita yang Ia suruh pergi ternyata benar adalah ibu mertuanya."Maaf? Apa denga
Baca selengkapnya
Bab 19
Setelah selesai mengerjakan shalat subuh, Nadzira kembali ke kamar Zefran untuk melihat keadaan suaminya. Nadzira melihat sang suami yang masih terbaring di atas ranjang Zefran tertidur dengan sangat pulas hingga tidak menyadari kedatangan Nadzira."Apa Mas Zefran masih membenciku? Apa aku memang tidak pernah pantas menjadi istri mu? Kenapa Mas, kenapa kamu begitu tidak menyukai ku? Jika memang aku hanya menjadi penghalang bagimu untuk bersama dengan Khansa, maka aku ikhlas Mas, aku ikhlas kamu ceraikan saat ini juga" lirih Nadzira menatap sendu Zefran yang masih setia menutup matanya tanpa Nadzira sadari bahwa sedari tadi Zefran mendengar semua yang ia ucapkanNadzira memperbaiki selimut yang menutupi tubuh Zefran, Nadzira tersenyum tipis melihat wajah tampan milik suaminya itu. "Semoga kebahagiaan selalu menyertai mu Mas, meski itu tidak denganku nantinya, tapi aku akan selalu bahagia jika melihat mu bahagia, hiduplah tanpa menyimpan dendam di hatimu dan cobalah untuk memaafkan kesa
Baca selengkapnya
Bab 20
Zefran terbangun dari tidurnya di waktu subuh, dan segera berjalan menuju dapur untuk melegakan kerongkongan nya yang terasa kering, bahkan cacing di perutnya meminta untuk disisi di karenakan Zefran melewati waktu makan malamnya dengan sengaja hanya karena ingin menghindari Nadzira.فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْکُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ۠ fadzkuruuniii adzkurkum wasykuruu lii wa laa takfuruun"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."Sayup-sayup terdengar suara indah yang sudah lama tidak Ia dengar dari dalam kamar Nadzira yang pintunya tidak tertutup rapat. Seketika ada rasa damai yang di rasakan nya, seolah-olah seperti ada yang menyentuh hatinyaيٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ  اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَyaaa ayyuhalladziina aamanusta'iinuu bish-shobri wash-sholaah, innallaaha ma'ash-shoobiriin"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status