All Chapters of Tetanggaku si Crazy Hot Boss: Chapter 21 - Chapter 30
111 Chapters
Dia punya tunangan
Tepat hari ini, Elkan dan Airin akan pergi melihat gaun untuk acara pertunangan nanti. Tidak hanya berdua, tapi dengan Ibu mereka juga. Awalnya Elkan sempat menolak karena dia ada meeting hari ini, tapi kalau Ibunya yang meminta tidak mungkin ditolak. Yang ada habis dia mendapat omelan 7 hari 7 malam.Saat ini mereka sampai di butik. Airin menggandeng tangan Elkan dan berjalan berdampingan. Bahkan di depan pintu masuk mereka sudah disambut oleh karyawan di butik. Jangan diragukan lagi jika butik yang satu ini mengutamakan kenyamanan pelanggan."Selamat datang."Suara lembut yang mengalun di telinganya membuat Elkan langsung menoleh. Dunia ini seolah sempit. Lagi-lagi dia bertemu dengan tetangganya. Hei, kenapa Kalea ada di sini? Bukan hanya Elkan yang terkejut, Kalea juga sama terkejutnya. Namun dia berhasil menetralkan kembali wajahnya. Kalau begitu, pria ini sudah punya tunangan. Harusnya mereka tidak membuat pertaruhan yang saling menjatuhkan. "Selamat siang, Kalea. Kenalkan, ini
Read more
Cemburu lagi
"Adel!" teriakan Kalea membuat Adel melempar bantal ke arahnya."Berisik! Lama-lama gue pulang juga kalau lo teriak terus."Gadis itu meloncat ke kasur di samping temannya. Menunjukan sebuah room chat yang membuat Kalea sejak tadi salah tingkah. Malam ini memang Kalea yang meminta Adel kembali menginap di rumahnya. Adel membaca isi chat yang ditunjukan Kalea. Dia juga tercengang melihatnya. Seolah mendapat jackpot, si dosen killer gebetan Kalea itu mulai mulai meladeni temannya. Biasanya mau sefrontal apapun Kalea menunjukan ketertarikan, dosennya tidak akan menanggapi. Tapi kali ini mereka berkirim pesan dengan Pak Rendi yang memulainya lebih dulu."Mimpi apa gue semalem? Kayaknya gak mimpi apa-apa." Kalea memeluk Adel erat."Eh, lepas! Gue gak bisa nafas." Gadis itu mendorong Kalea menjauh. "Yaelah, palingan juga dia cuma nanyain tugas lo. Sekarang lo lagi di skors. Lupa?""Plis, ya. Jangan bikin gue jatuh dulu. Baru juga terbang. Buktinya Pak chat gue duluan. Coba, mana pernah dia
Read more
Obsesi
Sudah sekitar 15 menit Kalea duduk berhadapan dengan Dosennya. Mereka belum berbicara apapun, karena Kalea ingin pria di depannya yang membuka pembicaraan. Namun Rendi justru hanya memesan makanan dan mempersilahkan Kalea makan."Bapak ngajak saya ke sini mau kasih tugas?" tanya Kalea mengingat ucapan Adel semalam."Oh, bukan. Cuma mau ketemu saja.""Terus kalau udah ketemu?"Pria itu mengaduk minumannya tanpa menatap Kalea. "Kenapa diskors?" tanyanya mengalihkan pembicaraan."Kayaknya gak perlu dijelasin beritanya udah kesebar. Ada masalah sama Yeri.""Ngomong, kamu dekat sama Pak Elkan?""Bapak cemburu, ya? Tenang aja, saya masih tungguin Bapak suka sama saya," godanya. Rendi terkekeh pelan sambil menggeleng. "Tapi keliatannya dia suka sama kamu.""Salah liat kali. Justru dia itu benci sama saya, Pak."Ini bukan pertama kalinya Kalea blak-blakan. Rendi tau swjak lama kalau gadis ini menyukainya. Sebenarnya bukan hanya Kalea, tapi cukup banyak mahasiswi yang terang-terangan menunjuk
Read more
Cocok
"Bodoh? Mungkin kamu yang bodoh," monolog Elkan menatap layar ponselnya. Dia masih berada di dalam mobil, parkiran kantor. Tentu saja dia tidak sebodoh itu meninggalkan cek di atas meja. Dia sengaja ingin melihat bagaimana Airin jika tidak ada dirinya. CCTV kecilnya diletakan di bawah tumpukan buku yang tidak akan terlihat. "Ini bukti pertama. Kamu pikir saya mau menikah sama kamu?"Sejauh ini Airin adalah wanita pertama yang benar-benar terobsesi padanya. Wanita lain yang oernah dikencaninya selalu tau batasan. Mereka hanya bertugas sebagai penghangat ranjang. Tidak ada yang mencamputi urusan lain. Sementara Airin selalu menuntut lebih. Elkan benci berada hubungan seperti ini.Kaca jendela mobil yang diketuk membuat Elkan menurunkan kaca jendelanya. Terlihat Jonan yang memberikan beberapa map padanya. "Ini berkas buat meeting besok. Lo mau pulang sekarang?""Enggak. Jemput Ibel ke sekolah.""Adek lo ada di rumah? Jadi nanti malem gak bisa ikut ke club Deon?""Kalian ke rumah gue aj
Read more
Cinta segi empat?
Belina memainkan jarinya sendiri saat melihat sang Kakak keluar dari dalam mobil. Ditemani dengan Kalea di sampingnya, gadis itu berniat ikut menjelaskan. Belina ingin Kalea membantunya agar Elkan tak salah paham nanti. Jangan sampai Kakaknya tau masalah hari ini."Kamu tenang aja," bisik Kalea.Tepat di depan sana Elkan berjalan menghampiri mereka. Dia menatap adiknya seolah ingin segera bertanya. Melihat itu Belina hanya tersenyum kecil. Dia tidak boleh membuat curiga."Kenapa kamu udah pulang? Kakak tunggu kamu di gerbang sekolah dari tadi," omel Elkan."Maaf, Kak. Soalnya tadi kepala aku pusing jadi izin pulang duluan. Terus karena Kak El belum pulang jadi aku di rumah Kak Kalea dulu."Elkan terlihat percaya-percaya saja. Dia juga melihat wajah sang adik yang sedikit pucat. Padahal Belina sedang ketakutan jika Elkan sempat masuk ke sekolahnya tadi. Bukan karena dia sakit. "Kamu sakit? Harusnya kamu bilang supaya Kakak jemput kamu tadi." "Ekhem!" Kalea mengusap tengkuknya pelan.
Read more
Antara Kalea dan Belina
Belina menuruni tangga menuju ke dapur. Karena berbohong sedang sakit, Kakaknya berubah menjadi protektif. Elkan bahkan langsung memberinya obat saat mereka di rumah. Sampai Belina harus pura-pura menelennya, padahal dia sembunyikan di bawah bantal. Hei, dia ini tidak sakit.Di ruang tengah Elkan melihat terlihat duduk memainkan ponselnya, ditemani secangkir kopi. Dia tidak kembali ke kantor karena tidak mau meninggalkan adiknya sendiri. Elkan itu menyayangi Belina, tapi terkadang dia menjadi orang yang menyebalkan. "Mau apa?" tanya Elkan melihat Belina berjalan ke dapur. "Ambil minum."Pria itu berdiri dan menyimpan ponselnya di atas meja. Berjalan menghampiri Belina yang tengah membuka kulkas. "Kakak mau tanya. Kamu keliatan deket banget sama Kalea.""Gimana, ya. Kak Kalea itu orangnya seru. Terus asik aja gitu kalau ngobrol. Jadi kayak lagi sama temen sendiri.""Menurut kamu cocok gak sama Kakak?"Belina memicingkan matanya. "Kenapa tanya gitu? Cocok, sih. Tapi enggak, deh. Kak E
Read more
Mulai curiga
"Kalea, ayo bangun! Adel sama Oliv udah tunggu kamu di bawah," teriak Vita sambil mengetuk pintu kamar putrinya."Tunggu, Mah."Tak berselang lama Kalea keluar dari kamarnya dengan penampilan yang sudah siap. Mengenakan celana training, hoodie, dan sepatu sneakers berwarna senada. Rencananya pagi ini Kalea pergi ke taman bersama kedua temannya, untuk jogging bersama. Berhubung hari ini hari libur."Ayo, turun. Mereka lagi duduk di teras. Sudah Mama suruh masuk tapi mereka enggak mau."Gadis itu segera turun ke bawah untuk menemui Adel dan Oliv. Sebenarnya semalam dia memaksa Oliv untuk ikut bersama. Karena Oliv awalnya tidak mau ikut. Kalea ingin Oliv tidak terlalu tertutup. Dia harus bersenang-senang dimasa mudanya, pikir Kalea.Sampai di bawah sana ia melihat kedua temannya sedang berbincang. Adel yang melihat Kalea ke luar dari rumah langsung berdiri dari duduknya, diikuti dengan Oliv. Mereka baru saja membicarakan soal masalah di kamp
Read more
Terciduk!
Hanya berawal dari mendisain gaun untuk calon tunangan Elkan, Kalea mendapat banyak tawaran kerja sama. Ibunya bilang hari ini saja sudah banyak yang datang ke butik. Para pengunjung itu mengaku mendapat rekomendasi dari Irma, Ibunya Elkan.Seperti malam ini Kalea diundang ke sebuah acara pertemuan antara para pembisnis besar. Orangtuanya benar-benar bangga saat tau Kalea menarik perhatian orang ternama. Apalagi Vita, dia senang anaknya belajar bisnis secepat ini. Jadi butiknya berada di tangan yang tepat."Kal, kayaknya ini terlalu cepat buat kita. Aku masih belum percaya kalau kita bakal kerja sama dengan orang-orang besar. Sejauh ini kamu hebat banget," kata Mia yang duduk di samping Kalea. Mereka sedang berada di mobil menuju perjalanan. "Tante Vita pasti bangga sama kamu."Tentu saja Kalea akan pergi bersama Mia. Karena wanita itu sudah lebih berpengalaman di butik. Ibunya juga yang ingin Kalea belajar banyak dari Mia, asistennya."Ini semua juga karena Mbak Mia dan karyawan lain
Read more
Berita Hot
Seorang gadis terlihat menggeliat dari tidurnya. Ia menyibakan selimut yang menutupi tubuh sambil terduduk di pinggir kasur. Kalea masih mencoba mengumpulkan nyawa sambil menatap sudut ruangan. Semalam, sepulang dari acara Kalea langsung tertidur karena kelelahan."Kalea, udah bangun belum? Keluar sekarang!" Terdengar suara seseorang yang mengetuk pintu dengan keras.Kening gadis itu berkerut. Dengan cepat Kalea berjalan ke arah pintu dan membukanya. "Papa?""Ini apa maksudnya?!" Pria itu langsung menunjukan layar ponselnya. Memperlihatkan sebuah berita yang beredar di sosial media. Kalea melirik lebih dulu Ibunya yang hanya diam. Orang tuanya terlihat seperti sedang panik, marah, dan bingung."Ada apa, sih?" tanya Kalea tak paham."Kamu liat sendiri!"Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali mendengar suara tinggi Ayahnya. Perlahan ia meraih ponsel tersebut dan melihat apa yang dimaksud orang tuanya. Sebuah berita dimana ada foto Kalea dan Elkan yang terlihat begitu mesra. Dengan
Read more
Simbiosis mutualisme
Kalea menggeleng, tak habis pikir dengan saran dari Elkan. Dia pikir sarannya akan lebih baik, ternyata lebih parah. Yang membuatnya heran, pria ini sama sekali tidak terlihat panik. Justru di sini Kalea yang mendorongnya untuk bergerak."Gak mau. Lo juga udah punya calon tunangan, jadi lebih baik jujur aja.""Kalea, kamu gak punya banyak pilihan. Kamu mau jelasin seperti apa sama orang tua kamu?""Lo yang jeasin sama mereka," jawabnya santai."Saya juga tidak mau."Sebenarnya ini sebuah kesempatan emas agar Elkan bisa membatalkan pertunangannya. Kalea bisa membantunya bebas dari perjodohan konyol ini. Jadi dia tidak mau menyia-nyiakanya. Apalagi dengan mengeluarkan uang untuk menutup media-media itu.Kalea semakin kesal dengan pria ini. "Kenapa, sih? Gue curiga ini semua rencana lo. Oh, atau jangan-jangan lo emang sengaja biar bisa deket sama gue.""Saya gak selicik itu. Tapi kita bisa saling menguntungkan sekarang.""Maksudnya?"Elkan berjalan memutari Kalea dan berdiri di belakang
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status