Semua Bab (BUKAN) ISTRI IDAMAN: Bab 41 - Bab 50
64 Bab
41. Uring-Uringan
  Siapa Liam Sinclair?Pertanyaan tersebut menyeruak di benak Gerald sementara ia berdiri di depan sederet perhiasan yang berkilau jelita di hadapannya. Hari ini adalah hari terakhir Gerald menemukan hadiah untuk Erina. Dia sudah tidak mempunyai waktu untuk berleha-leha.Namun, mengkhianati tekadnya, otaknya malah melalang-buana kepada sosok jangkung yang ia temui tadi pagi. Sosok jangkung dengan rupa yang terbilang menawan. Surai cokelat kemerahan dan mata hazel yang menyiratkan keteduhan.Seorang pria bernama Liam Sinclair yang sukses memancing kejengkelannya hanya dengan bernapas di ruang tamunya. Seorang pria yang disambut Bianca dengan raut ceria."Tsk...." Gerald tidak bisa fokus sama sekali."Apa perhiasannya tidak menarik seleramu, Tuan?" Eric--asisten pribadi Gerald--bertanya begitu mendengar ketidak-senangan dalam decakan bosnya. "Apa kau ingin melihat koleksi lain?""Lupakan tentang koleksi lain," Gerald
Baca selengkapnya
42. Malam Sebelum Acara
 Ketika Gerald ada hal penting yang hendak Erina ungkapkan padanya, Gerald dihadapkan oleh Erina yang lagi-lagi membungkuk dan meminta maaf padanya. Sejak perayaan ulang tahunnya direncanakan, Erina kerap mencurahkan hatinya pada Gerald bahwa ia merasa bersalah pada Bianca. Bahwa, gara-gara ulang tahunnya, ia jadi merepotkan Bianca dan membuat gadis itu tidak nyaman. Erina meminta maaf sudah menjadi beban. Namun..."Seperti yang kukatakan, kau bukan beban sama sekali, Rinie. Kau tidak perlu mencemaskan Bianca sama sekali.""Bagaimana bisa aku tidak cemas? Bianca sudah menolak sarapan bersama kita setiap hari. Dia pasti membenciku. Aku hanya ingin berdamai dengannya, tapi..., aku takut menambah kekesalannya kalau aku menemuinya.""Kau tidak perlu menemuinya," Gerald bersandar di bibir kolam air mancur yang mengalir teduh di belakangnya. Dingin angin musim dingin bertiup menembus kemeja yang ia kenakan. Gerald percaya Erina juga merasakan dingin yang
Baca selengkapnya
43. Selamat Ulang Tahun
Hari ketika Erina merayakan ulang tahunnya, langit begitu cerah dan angin musim dingin yang biasanya bertiup kencang dan memilukan tulang, menjadi begitu tentram. Seakan-akan Bumi berkonspirasi untuk menjeda segala nestapanya dan menghadiahkan hari yang istimewa kepada Erina.Mungkin karena cuaca yang menjadi cerah atau karena hari itu adalah hari ulang tahun Erina, semua penghuni mansion Lagrave, hadir di meja makan dengan bugar dan segar.Bianca pun, kendati dia adalah orang yang mengoposisi perayaan ulang tahun Erina dan selama ini dia selalu sarapan di kamar, dia hadir di meja makan dengan cengiran jenakanya yang biasa."Selamat ulang tahun, Erina. Selamat sudah menapak usia 26. Kau menjadi lebih jelita dengan pertambahan umurmu, Ibu merasa bangga sudah melihatmu tumbuh dengan sempurna."Melisa, sebagai sosok yang paling berbahagia di sana, mengucapkan selamat dengan senyum sumringah. Menerima ucapan selamat Melisa, Erina yang pagi ini hadir dalam balutan dress rumahan berwarna me
Baca selengkapnya
44. Huh?
"Tuan Gerald, maafkan aku sudah mengganggumu di hari sibuk ini. Aku tau aku seharusnya tidak mengganggumu tentang Miss. Bia, tapi aku harus melaporkan ini padamu..., aku harus melaporkan ini."Hari ketika kesibukan di mansion Lagrave menjadi dua kali lipat lebih padat, ketika semua orang sibuk mempersiapkan diri untuk pesta ulang tahun Erina malam nanti, Junie malah datang dan menginterupsi aktivitas Gerald.Mengingat Junia adalah kaki tangan ibunya yang diperintah untuk memata-matai Bianca, sudah sewajarnya Junie memberikan laporan dari hasil pengamatannya pada Melisa. Namun, karena belakangan ini Melisa begitu sibuk, sulit untuk Junie melaporkan informasi yang ia peroleh tentang Bianca."Jika itu sesuatu yang urgen, kau bisa melaporkannya padaku langsung." Gerald menutup laptopnya dan menaruh perhatian penuh pada Junie yang berdiri gelisah di hadapannya. Informasi apa pun itu, sepertinya itu informasi yang sangat mendesak. Apa lagi yang Bianca lakukan sampai pelayannya bergetar keli
Baca selengkapnya
45. Mengenalmu
"Gila, ya?"Pertanyaan itu keluar dari bibir Bianca, sudah sewajarnya. Yang tidak wajar adalah keberadaan Gerald Lagrave yang tertangkap matanya, berdiri tiga meter di seberangnya, di tempat yang tidak seharusnya. Tidak, karena..., mengapa Gerald berada di hadapannya ketika pria itu seharusnya berpesta dengan Erina sekarang? Berbahagia dan menyebarkan rumor kalau perasaannya masih berada di wanita yang sama, bukan istrinya?Iya, rencana Bianca sejak awal adalah membuat orang-orang yang datang di acara ulang tahun Erina menyadari kalau Gerald masih mencintai Erina, bahkan ketika dia sudah mempunyai istri. Bahwa, istri Gerald adalah wanita malang nan menyedihkan. Bianca sengaja keluar di suhu dingin ini semata-mata agar ia tidak hadir di acara ulang tahun Erina; agar orang-orang mengira ia malu menunjukkan diri dan sedang patah hati.Jika Gerald di sini, maka...Sialan, rencananya akan sia-sia bila Gerald malah berada di sini!"Mengapa kau di sini?" Suara Bianca menyapa Gerald yang berd
Baca selengkapnya
46. Perubahan
"Pfffttt..."Tawa jenaka lolos dari bibir Bianca, ia menepuk kuat pundak Gerald sampai pria itu merasakan perih di kulitnya yang tertutup kemeja biru tua. Ia mengernyit tak senang ketika Bianca menganggap ucapannya sebagai lelucon, lagi dan lagi. Seakan-akan dia adalah pria humoris yang menebar lelucon kesana-kemari ketika pada realitanya, Gerald adalah pria yang terkenal dingin dan selalu serius.'Mengapa Bianca tidak mempercayainya?'Pertanyaan itu lebih seperti keluhan dalam benak Gerald. Namun, di satu waktu ia menyadari kalau memang sulit untuk Bianca untuk mempercayainya. Mengingat selama ini hubungan mereka layaknya relasi Tom dan Jerry. Gerald sendiri pun, masih tidak mengerti mengapa dirinya berubah seperti ini.Gerald tidak mengerti mengapa pemikiran tentang Bianca yang melarikan diri darinya, berlayar ke Paris dengan pria lain di gandengannya membuat tekanan darah Gerald naik dan urat-urat nadinya ingin meledak. Ia tidak bisa duduk tenang di rumah, tidak bisa merasakan kean
Baca selengkapnya
47. Komitmen
Di ruang kerja Gerald Lagrave, alih-alih mendiskusikan pekerjaan dan proposal-proposal yang bertengger tebal di meja kerjanya, Gerald malah menatap Erik--asistennya--dengan delikan tajam yang penuh penghakiman. Erik, sebagai korban amukan Gerald, menunduk kikuk. Bingung harus mengatakan apa untuk membela dirinya karena bila ia membela diri, ia hanya akan menambah kekesalan atasannya yang memang di posisi yang salah sebenarnya."Bagaimana aku tidak tau sama sekali kalau Bianca adalah pelukis? Kau tau aku adalah suaminya, kau seharusnya menginformasikan segala informasi tentangnya padaku sebelum kami menikah. Kau membuatku dipermalukan di depan teman-temannya. Aku dianggap suami yang sudah menelantarkan istrinya, semua itu gara-gara ketidak-becusanmu!""Maafkan aku, Tuan..., tapi..." Erik mencicit, "A-aku sudah memberikan laporan itu padamu.""Jangan menipuku!""Aku tidak bohong..." bantah Erik, ekspresinya menunjukkan kejujuran. "Hanya..., hari itu, ketika aku hendak memberikan laporan
Baca selengkapnya
48. Keambiguan
Bianca tidak bisa menolak Gerald, tidak ketika pria itu serius dengan ucapannya, Bianca hanya akan menimbulkan kecurigaan bila ia meminta Gerald tetap melekat kepada Erina. Bianca hanya mengatakan satu hal pada Gerald, satu peringatan, satu pesan dan satu konsekuensi di samping peringatan tersebut. "Jangan menyesali ucapanmu hari ini, aku akan memegang ucapanmu sebagai kesungguhan. Jika kau mengkhianatiku, aku tidak akan segan-segan meninggalkanmu." Bianca percaya peringatan itu cukup. Ia bisa memanfaatkan pesannya tersebut sebagai alat untuk menceraikan Gerald di masa depan, karena..., Bianca percaya Gerald tidak akan bisa memegang ucapannya. Bianca percaya hati Gerald masih terpaku pada Erina. Gerald hanya menyangkal perasaannya saja. Mungkin dia lelah mengejar Erina. Ketika ia mengumpulkan energinya kembali, dia akan kembali menekukkan lututnya di hadapan Erina. Setelah pembicaraan Bianca dan Gerald di taman, waktu terus berputar, pagi dan malam bergilir membawa mereka kepada pen
Baca selengkapnya
49. Masa Expired
"Sempurna," gumaman lolos dari Bianca begitu panggilannya dengan Warren berakhir. Ketika Bianca berharap ayahnya akan menolak kunjungannya dan mengatakan dia sedang sibuk di sisi lain benua, Warren Dawson malah memberikannya tanggapan yang sialnya, tidak sesuai harapan. Warren setuju! Pria itu setuju untuk menerima kunjungan Bianca dan Gerald.Mengutip ucapan Warren, pria itu mengatakan, "Kediaman Dawson selalu terbuka untukmu, silakan berkunjung kapan pun. Ini memang waktu yang tepat untuk berjumpa dengan menantuku."Sekarang, Bianca sudah tidak punya alasan untuk menolak kembali ke kediaman Dawson di utara Richmond. Tidak ketika ayahnya pun mengharapkan kedatangan mereka. Menanti kedatangan Gerald, tepatnya. Entah apa tujuannya, Bianca menebak itu hanya sesuatu yang berkaitan dengan bisnisnya di Asia. Bianca tidak berminat untuk tau.Setelah menghubungi Warren, Bianca pun menghubungi Gerald dan menyampaikan tanggapan ayahnya. Dengan datangnya informasi Bianca, Gerald membuat keputus
Baca selengkapnya
50. Tenggelam
Satu masalah terlupakan di benak Bianca. Terima kasih atas kecemasan dan keengganannya menemui Warren Dawson, Bianca melupakan fakta bahwa, bila ia dan Gerald akan menginap di kediaman Dawson, itu berarti mereka akan berbagi tempat tidur yang sama. Benar! Mereka akan tidur sekamar! Ketika Bianca menyadari hal tersebut, ia sudah berada di kamarnya, dengan Gerald berdiri di sisinya."Jadi, ini kamarmu." Gerald bergumam sambil memindai kamar Bianca. Memindai ruangan bernuansa biru muda tersebut seperti mengamati sebuah museum yang berisi barang-barang antik.Mata Gerald menyusuri satu-persatu benda yang berada di ruangan itu, dari keset kaki, lukisan di dinding, meja rias yang menampung beberapa aksesoris rambut, koleksi buku bacaannya di lemari, foto-foto di atas buffet, vas bunga yang dari asumsi Gerald merupakan pemberian Liam, dan oh..., Gerald melenggang menuju jendela kamar Bianca dan menemukan pemandangan tanah yang cukup lapang di bawah sana, kolam renang dan pepohonan rindang."
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status