Lahat ng Kabanata ng (BUKAN) ISTRI IDAMAN: Kabanata 51 - Kabanata 60
64 Kabanata
51. Bertemu Warren
Tok! Tok! Tok!Septian Gresston, seorang kepala pelayan di kediaman Dawson mengetuk pintu kamar Bianca. Ia hendak mengundang Bianca dan Gerald untuk bertemu dengan Warren yang baru kembali dari pekerjaannya. Ia menanti di depan pintu yang terbuat dari kayu jati itu dan--Click!Pintu di buka dari dalam, Bianca muncul dengan wajah merah padam."Se-Septian, kau datang..., hahaha. Syukurlah kau datang." Ucapan Bianca membingungkan, tapi Septian tidak ada niat untuk menanyakan puteri dari tuannya tersebut."Miss. Bia, tuan Warren sudah sampai dan mengundang kalian untuk bersantai dengannya di halaman belakang.""O-oh, baiklah. Terima kasih. Aku akan segera..." Bianca menoleh ke belakang dan terperanjat begitu menemukan Gerald berdiri tepat di belakangnya, sangat dekat dan sangat memikat.'Keparat! Apa yang kau pikirkan Bianca Dawson?!'"Kami akan segera kesana," Gerald menegaskan kembali ucapan Bianca dan Septian menerima jawabannya dengan anggukan. Kepala pelayan yang minim ekspresi itu k
Magbasa pa
52. Membela Diri
"Waaah, pasti menyenangkan bisa bertemu dengan kak Liam lagi. Huwaaaa..., sialan, aku jadi iri!""Well, pertemuan kami sudah pasti sangat menyenangkan. Hahaha." Bianca menanggapi rengekan Clarissa di seberang layar komputernya dengan tawa. "Kalau kau melihatnya sekarang, kau pasti tidak percaya kalau dia benar-benar Liam kita di masa lalu. Dia menjadi super tampan. Serius!""Aaaargghhhh, Bia..., kau jangan memanas-manasiku. Haruskah aku kembali ke Richmond sekarang, aku juga ingin bertemu kak Liam lagi. Setidaknya, kalau aku bisa berfoto dengannya sekali, aku bisa memamerkan foto itu di sosial mediaku, kan?""Niatmu busuk sekali.""Habisnya, dia sangat populer. Aku penasaran, apa dia memang setampan fotonya?""Tidak, dia lebih tampan daripada fotonya! Versi 3D Liam lebih baik dari versi 2D. Auranya, ugh..., sangat kuat. Seperti dia mengumumkan kalau dia adalah seorang seniman. Waaah, kalau kau melihatnya, kau mungkin akan mimisan. Aku tidak heran kenapa dia bisa membuat remaja Paris b
Magbasa pa
53. Peringatan
'Holysh!t...'Terbangun dengan Gerald terlelap di sisinya, terlelap dengan tubuh polos tanpa atasan melingkupinya, Bianca nyaris jantungan begitu pemandangan tubuh Gerald terekspos di depan hidungnya. Sejak kapan pria itu melepaskan pakaiannya? Seingat Bianca, semalam, ketika pria itu berbaring di sebelahnya, dia masih memakai piyama. Masih dalam keadaan yang tidak begitu..., menggiurkan?Heh!"Seriusan saja?" Bianca segera memalingkan muka, menghindari pemandangan dada bidang Gerald yang memamerkan otot-otot tubuhnya dan beberapa tahi lalat yang berada di area perutnya. Woohoo, Bianca cukup takjub pada pemandangan itu. Panas menjalar di tubuhnya, membakar pipinya, menerbangkan kupu-kupu di perutnya.'Bagaimana bisa aku tidur semalam?'Bianca mengingat-ingat kembali kejadian semalam, ketika ia memaksakan dirinya untuk tidur ketika Gerald berbaring di balik punggungnya, berbagi tempat tidur yang sama. Ketika jantungnya berpacu dengan gila, keringat dingin membasahi peluhnya dan panas m
Magbasa pa
54. Hangat
"Bersenang-senang sendirian?"Ketika Gerald asik membentuk sebuah bola dengan salju yang menumpuk di tanah, ia dikejutkan oleh suara Bianca yang muncul dari belakangnya. Sebelum Gerald menoleh ke arahnya pula, sebuah selimut tebal berlabuh di pundaknya, menghangatkan punggungnya."Ibu akan membunuhku kalau anak bungsunya pulang membawa bekal flu dan hipotermia." Bianca menambahkan."Kau cukup mengatakan kau mencemaskanku," sahut Gerald, senyum pongah merekah di parasnya, memancing risih menyeruak di ekspresi Bianca. "Terima kasih, by the way.""Apa kau sudah selesai memuaskan jiwa anak-anakmu?" Bianca bertanya sambil memindai bongkahan salju yang berada di telapak tangan Gerald.Jari-jari pria itu yang memerah karena dingin menimbulkan kekhawatiran di dada Bianca, membuatnya ingin membawa Gerald kembali ke dalam rumah dan menaruhnya di depan perapian yang berkobar."Aku baru mulai," jawab Gerald. Ia kembali menaruh atensi kepada snowman-nya yang baru di tumpukan pertama. "Juga, apa ma
Magbasa pa
55. Pembuktian
'Huh?'Tanda tanya menyembul di benak Bianca, tersirat di ekspresinya. Alasan dari tanda tanya tersebut muncul di kepala Bianca, lagi-lagi, adalah Gerald. Suaminya yang terlalu banyak tingkah dan selalu memKetika temperatur membeku, Gerald malah muncul tanpa baju. Melenggang dalam keadaan bertelanjang dada, ia bersikap kasual sementara Bianca memalingkan muka. Risih pada pemandangan dada Gerald yang terekspos indah di depan matanya."Apa yang kau lakukan?" Bianca menegur Gerald, masih mempertahankan tatapannya pada lampu tidur yang tiba-tiba lebih menarik."Aku akan tidur," jawab Gerald, santai."Daaan? Apa kau akan tidur seperti itu?"Benar juga! Tadi pagi Bianca terbangun dengan Gerald yang terlelap dalam keadaan bertelanjang dada di sisinya."Seperti itu? Maksudmu...seperti ini?" Gerald memindai penampilannya sendiri lalu mengerti makna ucapan istrinya tersebut. "Apa masalahnya? Kau sudah dewasa, apa kau tidak pernah melihat tubuh pria sebelumnya?"Gerald harap jawaban Bianca adal
Magbasa pa
56. Sudah Terjadi!
Sebelum Bianca bertemu muka dengan Gerald, pria yang dirumorkan akan menjadi calon suaminya, reputasi pria itu sudah mencapai telinga Bianca terlebih dahulu. Bahwa, Gerald Lagrave adalah pematah hati wanita, balok es yang mengambang di lautan antartika, ketampanannya mengintimidasi, tatapannya membekukan nyali.Bianca--sejak awal--selalu memandang Gerald berdasarkan imej pria itu.Setelah mereka menikah pun, Bianca menyadari kalau reputasi Gerald bukan sekedar omong besar orang-orang. Gerald memang pria dingin dan paling menyebalkan, dia juga pria bengis dengan sikap mengiritasi.Gerald adalah pria minim ekspresi dengan kepribadian yang tidak menyenangkan. Bianca sudah tidak meragukan itu lagi. Tidak sampai ia melihat pria itu tertawa riang begitu tubuhnya melayang di udara, melakukan bungee jumping dengan senyuman lebar mekar di paras batunya.Bianca berpikir, 'Oh, Gerald ternyata bisa tertawa juga!'. Lalu, ia memperhatikan kedekatan Gerald dan Erina, Bianca melihat Gerald kerap ters
Magbasa pa
57. Tidak Seperti Itu
'Akhirnya...'Suara batin Bianca tertuang jelas dalam ekspresinya. Kelegaan menyeruak di dadanya, terima kasih pada pemandangan mansion keluarga Lagrave yang kini berada di depan hidungnya. Akhirnya, pikir Bianca, ia bisa kembali ke kamarnya pribadi, jauh-jauh dari suaminya yang bersikap unik dan terus-terusan menggodanya.'Hanya karena kami menghabiskan malam panas bersama...' Bianca membatin lalu ingin membentur kepalanya ke dinding. Tidak peduli seberapa keras ia ingin menyepelekan perihal itu dengan melabelinya sebagai 'Hanya'. Ingatan ketika ia merintih gerah di bawah Gerald muncul di benaknya, mempermalukannya. Bagaimana bisa bersikap sevulgar itu?"Gerry..., kalian akhirnya kembali." Menyambut Gerald dan Bianca, Erina muncul dengan cengiran manis yang menyegarkan mata. Bianca segera menapak selangkah lebih jauh dari Gerald yang sejak tadi menempeli punggungnya. Ia merasa risih memamerkan kemesraan yang hei, apa ini kemesraan?Bianca tidak tau apa pun, demi Tuhan. Ia hanya tidak
Magbasa pa
58. Surat Cinta
Gerald berniat mengajak Bianca makan siang bersama di luar hari ini.Di pikiran Gerald, atau lebih tepatnya, dari jawaban yang ia temukan di internet, Gerald menemukan jawaban kalau keakraban dapat terjalin tergantung seberapa sering dua orang menghabiskan waktu bersama, bertukar obrolan dan terbuka pada satu sama lain.Bukan berarti Gerald adalah pribadi tolol yang tidak tau cara bersosialisasi. Namun, bersosialisasi dalam bentuk formalitas dan bersosialisasi untuk mendekati wanita adalah dua hal yang berbeda.Gerald ingin menerapkan pengetahuannya tersebut pada proyek yang akan ia jalankan mulai hari ini. Sebuah proyek yang ia namakan sebagai 'Meruntuhkan tembok pertahanan Bianca', sebuah awal dari masa depan mereka yang sudah berdamai.Gerald berniat mengajak Bianca keluar, tapi ketika ia masuk ke kamar Bianca, ia dihadapkan pada realita yang tidak berjalan sesuai ekspektasinya. Bianca, dalam keadaan bertiarap di tempat tidur, terlelap tanpa melepaskan mantelnya. Surai hitam ikalny
Magbasa pa
59. Kepingan
"Mau bagaimana lagi," adalah gumaman Bianca begitu ia masuk ke kamarnya dan menemukan pot pemberian Liam sudah pecah di lantai.Junie berada di lokasi pecahan tersebut, mata bergetar gugup. Setelah Bianca datang, Junie langsung bersimpuh di kakinya penuh drama, memohon ampun karena sudah tidak sengaja memecahkan hadiah natal Bianca."Aku tidak sengaja menyenggolnya ketika sedang membersihkan meja, Miss. Bia. Aku sudah bersalah. Maafkan aku, aku tidak tau mengapa aku bisa selalai ini dalam bekerja. Aku benar-benar berdosa..."Bianca ingin marah, sebenarnya. Mengingat pot tembikar pemberian Liam adalah sebuah mahakarya yang hanya ada sedikit di dunia.Pot tersebut mungkin berharga puluhan juta dan sangat berarti bagi Bianca juga, karena itu adalah hadiah dari sahabatnya. Namun, bagaimana bisa ia menyalahkan Junie ketika wanita itu mengaku tidak sengaja?Ketidak-sengajaan bukanlah kesalahan. Terkecuali ia melakukannya berulang-ulang, dan ini adalah kali pertama Junie melakukan kesalahan.
Magbasa pa
60. Tahun Baru
Pergantian tahun tinggal hitungan jam lagi. Ketika orang-orang kerap berkumpul di pusat kota, merayakan tahun baru dengan kembang api yang menghiasi angkasa, berkumpul dengan keluarga, pergi ke restoran dan menikmati beragam hiburan, Bianca Lagrave--malangnya--terjebak di mansion keluarga Lagrave karena badai salju yang terjadi di luar.Alih-alih bergembira dan berpesta, ia terjebak di kamarnya, menatap langit-langit kamar dengan satu mug cokelat panas tergeletak di atas meja. Sendirian tanpa Junie, karena pelayannya itu mengambil cuti akhir tahun.Di luar kamarnya pun, mansion keluarga Lagrave begitu sunyi karena Melisa dan Roman Lagrave berangkat ke Newyork untuk merayakan tahun baru bersama kolega bisnis mereka di sana. Olliver, Erina dan Gerald di sisi lain, menghadiri selebrasi tahun baru yang dirayakan teman alumni sekolah mereka.Bianca--sebenarnya--bisa saja menempeli Gerald dan ikut menunjukkan wajahnya di pesta tersebut. Namun, demi mengikuti rencananya yang ingin menjadi 'i
Magbasa pa
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status