Semua Bab Dosen Pembimbing Itu Suamiku!: Bab 51 - Bab 60
127 Bab
Bab 51- Makan Bersama
Happy Reading Semuanya! Pada akhirnya mereka memilih makan bersama di restaurant khas sunda kesukaan kedua orang tuanya, Eva memperhatikan makanan yang dipesan oleh suaminya. Terlalu banyak untuk mereka yang hanya berlima orang bukan satu kampung. "Mas mau makan apa?" tanya Eva Zaidan hanya memperhatikan sang istri di sebelahnya tampak bingung melihat dirinya, orang tua dari Eva dan Kevin yang bergabung bersama hanya menggelengkan kepalanya. Pasangan yang sedang dimabuk cinta. Ayolah lelaki itu akan memakan apa saja yang diambilkan oleh Eva."Mas," panggil Eva. "Saya ingin mengurung kamu rasanya, nanti malam beri saya jatah okay?" bisik Zaidan tidak memperdulikan panggilan dari Eva saat ini.Eva memutar matanya malas dan memberikan ikan gurame bakar keatas piring sang suami sembari memberikan makanan lainnya. Ia tidak membutuhkan jawaban dari Zaidan, lebih baik Eva memberikan makanan langsung saja tanpa menjawab. "Yah, mau ya... saya janji hanya satu kali saja. Serius deh," renge
Baca selengkapnya
Bab 52- Rahasia Yang Terbongkar
Happy Reading Semuanya! Zaidan mengekor pada lelaki yang ada di depannya tentu dengan Eva yang mengekor di belakangnya dan tidak ingin berpisah sama sekali. Tatapan Eva juga tidak lepas dari Kevin yang hanya menghela napas pelan, ia sepertinya harus mengatakan rahasia terbesarnya dan membenarkan perkataan Eva. Jika ia tidak mengatakannya dan ia mengatakannya nanti bisa saja yang menyesal adalah sahabat baiknya bukan dirinya ataupun Eva. Mereka kini berada di taman belakang rumah pasangan muda itu dan memperhatikan Zaidan yang tampak memasang wajah bingungnya. "Jadi Zaidan ada yang mau gue sampaikan sekarang, tentang rahasia yang gue sembunyikan selama ini." Zaidan memandang Eva yang hanya tersenyum tipis dan mengusap punggung tangannya lembut. "Kenapa? Lo mau ditaikkan gaji? Apakah gaji 100 juta per bulan kurang?" tanya Zaidan. Kepala Kevin tampak menggeleng, "Bukan itu," ungkap Kevin. "Lo mau menikah? Sama siapa? Gue kenal?" "Bukan itu juga," sahut Kevin sembari menatap sang a
Baca selengkapnya
Bab 53 - Ibu Mertua Galak
Happy Enjoy Reading! Gadis cantik itu hanya mengamati makanan yang ada di hadapannya tanpa ada niatan untuk memakan makanan tersebut, ia memang memesan berbagai macam menu di restoran yang sedang ia datangi tapi ia tidak bisa menikmatinya karena kedatangan mertua yang secara tiba-tiba. Hanya beberapa kali mereka berbincang karena Eva memilih bungkam dan tidak banyak cakap, berbeda ketimbang bersama dengan keluarganya. Ia masih menyimpan beribu perasaan diam. Tubuhnya tegang dan ia hanya bisa menahan napasnya. "Kamu sebenarnya itu mencintai putra saya atau tidak?" Eva terdiam, ia sendiri masih bimbang dengan perasannya saat ini. "Kamu tidak bisa menjawab? Banyak orang yang begitu mencintai anak saya, kenapa kamu begitu menyia-nyiakan lelaki seperti Zaidan? Dia anak baik dan saya sudah paham tentang anak saya sendiri, saya juga sudah mendengar dari kakak kamu kalau kamu tidak mencintai anak saya." Eva meremas pakaian yang dikenakannya saat ini. Ia sama sekali tidak bisa berkata
Baca selengkapnya
Bab 54 - Kencan Di Pasar Malam
Happy Reading Semuanya! "Mas, ke pasar malam yuk!" Zaidan yang sedang sibuk dengan laptop dipangkuannya memperhatikan sang istri tengah sama sibuknya dengan dirinya, tetapi bedanya Eva sibuk dengan ponselnya. Perempuan cantik yang dinikahinya tampak asyik melakukan scrolling sosial media dan mendadak ingin pergi ke suatu tempat. "Memang disini ada?" tanya Zaidan "Ada kok, apalagi sekarang malam minggu. Saya dengar di sekitar sini ada dan lokasinya enggak jauh, mau ya Mas? Saya janji enggak akan merengek sedikit pun." Kepala Zaidan hanya mengangguk, "Yasudah, kamu siap-siap. Mas panaskan mobil," sahut Zaidan membuat Eva sumringah. "Jalan kaki saja, katanya dekat. Kalau mobil sudah pasti bakalan macet," ajak Eva sembari menggenggam erat tangan Zaidan yang hanya mengangangguk. Lelaki dengan wajah tampan itu tampak mengambil ponsel dan dompetnya sembari memperhatikan Eva tampak sumringah, ia tidak tahu jika Eva akan sesenang ini. Eva tanpa ragu menggenggam erat tangannya, bahkan
Baca selengkapnya
Bab 55 - Malam Yang Manis.
Happy Reading Semuanya! Zaidan menyuapi popcorn yang baru dibelinya ke mulut sang istri dan begitu sebaliknya, tatapan mata mereka tidak lepas satu sama lain. Eva menyukai malam ini dan ada perasaan kuat disana kalau ia bahagia malam ini karena menghabiskan waktu dengan orang yang dicintainya. "Kira-kira keadaan mas Kevin bagaimana, ya? Mas sudah menemukan pengganti?" "Kevin baik-baik saja, kemarin dia menghubungi saya kalau dia... sudah melakukan kemoterapi pertama. Meskipun dia terlambat tapi setidaknnya dia mendapatkan pengobatan yang layak dan dokter yang mumpuni. Kamu jangan khawatir... Dia akan kembali dalam keadaan baik-baik saja dan kamu jangan khawatir, untuk pengganti... saat ini mas belum menemukan. Bukankah mas sudah menawarkan pekerjaan ini untuk kamu?" tanya Zaidan. Eva cemberut, "Saya bisa saja, cuman mas harus melatih saya dari nol. Makanya saya mau mas berusaha mencari dulu, saya akan melakukan hal yang saya bisa saja," ungkap Eva. Zaidan mengusap kepala Eva lem
Baca selengkapnya
Bab 56 - Mimpi Buruk
Happy Reading Semuanya! Iris mata Zaidan memperhatikan sang istri yang tampak gelisah dalam tidurnya, ia memang tidak bisa tidur setelah melakukan hubungan badan dengan Eva. Tangannya mengusap pelan peluh keringat yang mengalir dari pelipis sang istri. Zaidan tidak tahu mimpi apa yang sedang dijalani oleh Eva sampai membuat istri kecintaannya menjadi seperti ini. “Mas, aku enggak mau cerai sama kamu. Aku enggak mau,” igau Eva membuat Zaidan mengecup kening sang istri dan berusaha untuk menenangkannya. Apakah istrinya sedang mengalami mimpi buruk sampai seperti ini? Mimpi apa yang sedang terjadi dalam tidur istrinya. “Mas... Aku enggak mau cerai, bukan sudah pernah bilang kalau aku mencintai kamu Mas?”isak tangis terdengar. Tangannya mengguncang tubuh milik Eva, ia berusaha untuk membangunkan sang istri. Zaidan tidak ingin sang istri semakin tenggelam dalam mimpi buruknya. Kecupan hangat berusaha untuk menenangkan Eva yang kini perlahan membuka matanya perlahan. "Kamu kenapa s
Baca selengkapnya
Bab 57 - Vitamin untuk Eva
Happy Reading Semuanya!!“Kamu hari ini ada rencana kemana?”Eva yang sedang membuat makanan hanya tersenyum memandang Zaidan tengah menggunakan dasi.“Hari ini? Aku ada janji temu sama Bu Irma, katanya ada acara yang bisa aku hadiri dan buat tambah pengalaman. Aku juga sudah menemukan sekolah untuk menjadi tempat penelitian, lokasinya enggak terlalu jauh sih dan itu saran dari teman.”jelas Eva sembari membantu suaminya merapihkan dasi yang dikenakannya.Zaidan mengangguk mengiyakan perkataan dari istrinya barusan. Iris matanya memperhatikan Eva yang ada di depannya, istrinya seolah tidak terjadi apapun semalam dan itu lebih baik ketimbang perempuan kecintaannya membayangkan hal yang tidak akan terjadi pada hubungan mereka.“Kamu dengan siapa melakukan penelitian itu?”tanya Zaidan.Eva memasang wajah takut pada sang suami, bisa saja Zaidan akan mengamuk saat tahu dengan siapa ia mengambil penelitian.“Mas... enggak akan marah, kan?”tanya Eva takut-takut.Zaidan memandang sang istri de
Baca selengkapnya
Bab 58 - Dengan Logan
Happy Reading Semuanya! Bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis dan berjalan menghampiri Logan tampak berdiri menunggunya, ini adalah minggu pertamanya melakukan penelitian. Ia ingin segera menyelesaikan studinya dan membantu sang suami bekerja di kantornya, Eva tidak ingin membagi otaknya untuk melakukan berbagai macam pekerjaan sekaligus seperti suaminya. Ia ingin menyelesaikan satu persatu agar tidak keteteran. "Gimana di minggu pertama?" tanya Logan. "Not bad, anak-anaknya masih antusias. Hanya butuh waktu 3 minggu lagi sampai datanya terpenuhi, lo sendiri gimana? Apakah baik-baik saja? Skripsinya lancar?" tanya Eva sembari berjalan berdampingan dengan Logan menuju taman belakang sekolah. "Gue baru mengajukan sidang, mungkin minggu depan. Gue mau buru-buru wisuda dan mendapatkan pekerjaan layak," ungkap Logan jujur. "Apakah ini bukan sebuah pekerjaan layak? Setidaknya lo bisa bernapas dengan lega, Pak Zaidan lebih mumet pekerjaannya dan ini masih dikatakan layak. Lo puny
Baca selengkapnya
Bab 59 - Zaidan cemburu?
Happy Reading Semuanya!Sebagai suami yang baik tentu saja Zaidan harus membantu istri cantiknya dalam membuat makanan, apalagi waktu jam makan malam sebentar lagi. Sesuai dengan proporsi jadwal makan Zaidan, ini harus berlangsung dengan cepat. Lebih baik ia membantu ketimbang hanya diam memperhatikan Eva yang sibuk sendiri.“Mas, mau tanya sama kamu.”“Tanya apa?” bingung Eva sembari menggoreng ayam yang sudah dibumbui beberapa jam yang lalu.Zaidan yang sedang memotong bawang merah dengan cepat menghampiri sang istri, “Saat Mas jemput kamu, kenapa kamu lama? Mas baru sadar kalau sudah menunggu kamu selama hampir 25 menit, dari urusan Mas yang belum selesai sampai urusan itu selesai. Apakah kamu diganggu sama murid disana?” Zaidan memasang wajah curiga pada Eva yang kini terkikik geli.Suaminya sangat lucu saat ini, apakah Zaidan cemburu hanya karena anak sekolah? Lelaki itu kekanak-kanakan sekali tapi sangat lucu. Zaidan yang tidak mendapatkan jawaban dari Eva memandang istrinya da
Baca selengkapnya
Bab 60 - Asal Mula Kebencian
Happy Reading Semuanya!Sepertinya kali ini rencananya untuk merebut Zaidan dari sang adik akan berlangsung dengan amat sangat lancar tanpa ada kendala apapun, tidak seperti sebelumnya. Itu semua berkat ide cemerlangnya untuk menjatuhkan adiknya sendiri yang sudah bertingkah seperti pelakor.Ibu dari Zaidan tentu saja pada awalnya tidak mempunyai rasa kebencian pada adiknya, tapi berkat Livy. Sekarang menyimpan kebencian yang besar untuk adiknya, ia jahat? Tentu saja, ia masih tidak rela jika orang yang dicintainya bersama dengan orang lain. Livy menjadi semakin obsesi dan agresive pada Zaidan. Cinta matinya. Tidak boleh ada yang memiliki Zaidan selain dirinya.“Kenapa Eva belum kunjung memiliki anak, ya? Mami sangat yakin jika Zaidan merupakan bibit unggul dan tidak mungkin mengalami masalah dalam kehamilan,” Livy yang sejak tadi mengekor pada ibu dari Zaidan hanya tersenyum, ia bisa dengan sangat mudah mendapatkan perhatian dari wanita paruh baya itu termasuk pemikiran kosongnya."M
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status