All Chapters of ISTRI RASA SIMPANAN: Chapter 11 - Chapter 20
153 Chapters
TERAPI WICARA
Kotak itu diletakan di atas meja, berikut sebuah surat beramplop putih masih tersegel. Anthony mengambil surat itu berpikir, “Apakah selama ini Alicia tidak pernah membaca isi surat ini.”Anthony meletakan surat itu lalu melihat sebuah sertifikat rumah yang ada di dalam kotak itu, melihat beberapa saat lalu berkata kepada Asisten Lee, “Cek lokasinya, lalu segera atur pembayarannya!”Asisten Lee tidak banyak bertanya mengapa Tuannya malah bersedia membeli rumah wanita yang sangat dia benci itu. Dia pun segera melakukan apa yang Tuannya perintahkan. Keesokan paginya Alicia menerima kabar jika tanahnya telah menemukan pembeli yang berminat dan langsung membayar tunai , dan semua uang akan di transfer ke rekening Alicia.Melihat deretan nominal angka yang melibihi dari harga yang dia pinta, tentu saja membuatnya merasa senang, “Wuah aku akan mentraktir asisten Lee nanti, ternyata dia memang marketing yang handal!”Alicia pun langsung saja mengundang Nyonya yang waktu itu, pembicaraan pun
Read more
BISU SELEKTIF
"kondisi yang dialami pasien bisa saja karena pengaruh dari obat bius yang digunakan selama proses pembedahan," ujar dokter itu. "Tapi mengapa begitu lama?" tambah kata Edna lagi dengan sedikit memprotes. "Umumnya pembedahan tulang belakang membutuhkan bius secara total di mana pasien akan diberikan obat yang dapat menumpulkan rasa nyeri maupun kesadaran," jelas dokter. "Setelah operasi selesai dilakukan obat bius total tadi masih akan memberikan efek sehingga pasien masih akan tetap tertidur dan tidak sadarkan diri, " jelas dokter itu panjang lebar lagi. "Tapi mengapa Nona Anna Hwang sudah pulih dan diperbolehkan pulang!" tanya Edna lagi karena tidak puas dengan jawaban dokter itu."Nona, sebaiknya kita tidak perlu ribut-ribut seperti ini. Percayalah kami selalu mengedepankan kesehatan pasien!" ujar dokter itu lagi seraya menepuk-nepuk bahu Edna lalu melangkah pergi. Tidak Puas dengan jawaban dokter tadi, maka Edna pun segera melangkah lari mengejar Anthony yang baru saja membaw
Read more
MENU
Beberapa jam setelah, Lionel pergi, Alicia pun sadar. “Edna …” panggilnya.“Kau sudah bangun?” ujar senang Edna sambil menciumi wajah Alicia.“Aku pikir kau akan mati,” imbuh kawan baiknya itu setengah menangis.“Aku tidak akan mati semudah itu,” jawab Alicia setengah bercanda.Pada saat ini perawat masuk untuk memeriksa keadaan Alicia. “Kita cek tekanan darahnya dulu ya!”Perawat itu melakukan beberapa tes Kesehatan, lalu berkata, “Jika sudah semakin baik, maka esok sudah bisa pulang!”Edna mengangguk seraya merasa aneh, Semenjak kedatangan Lionel kemarin. Tiba-tiba saja semuanya berubah. Suara Alicia membuyarkan lamunannya, “Tidak perlu esok, hari ini juga aku sudah merasa lebih baik!”Alicia sangat membeci wangi disenfektan yang terasa selalu dicium olehnya. Ini mengingatkan di saat-saat dia ketika menjaga ibunya yang selalu keluar masuk Rumah sakit. Berada terlalu lama di rumah sakit hanya membangkitkan kenangan yang tidak menyakitkan.“Apa kau yakin?” tanya Edna.“Ya, aku yakin.
Read more
MAMA AYO KITA BERTEMU PAPA!
“Nah, aku sudah mencicipi semuanya,” ujar Alicia sambil menyodorkan mangkuk terakhirnya.Para pelayan pun mulai membersihkan perangkat makanan tadi. Pada saat ini, ponselnya menerima panggilan telpon. Itu adalah dari Paman keduanya, “Alicia apa bisa bertemu hari ini!”“Iya … iya Paman bisa,” jawab Alicia.“Jika begitu aku menunggu kau di Grup Huang!” ujar Paman kedua.Meski masih sedikit terhuyung. Namun, Alicia langsung saja membuka lemarinya, menimang-nimang sebentar akan memakai baju yang mana. Dia menghela napas karena bajunya kebanyakan keluaran model lama. Dia pun tidak ingat terkhir kali kapan dia membeli baju baru.Pada akhirnya Alicia memilih salah satu setelan baju kerja yang paling baik menurutnya, Dia pun segera menggantinya. Baru saja beberapa langkah pergi meninggalkan kamarnya sudah ada suara seseorang yang menegurnya. “Mau ke mana?”Alicia menoleh, itu adalah Anthony. “Aku ingin bertemu dengan Pamanku!” jawab Alicia.“Aku sudah terlalu lama sakit, ada Perusahaan yang
Read more
ANTHONY!
"Papa!" ujar Alicia dengan sedikit limbung. "Ya Papa!" ujar Lionel lagi seraya menunjuk kepada seorang pria yang nampak sedang sama terkejutnya. . "Anthony," imbuh Alicia dengan terbata. Alicia menoleh kepada Anthony lalu melihat kepada Lionel, seraya berpikir apa Anthony benar-benar ayah dari Lionel. Dalam kelimbungan Alicia patuh ketika Lionel menariknya untuk ke arah Papanya itu. "Ini adalah Mama!" ujar Lionel. Anthony dibuat lebih terkejut lagi. Karena Lionel baru saja bicara dengan orang yang terhitung asing dengannya. “Apa sudah bisa bicara?” tanya pria itu dengan sedikit rasa tidak percaya.Lionel hanya terdiam saja ketika Anthony bersimpuh di depannya lagi. Lalu bocah itu mendongak kepada Alicia. “Mama,” panggilnya lagi.Anthony menoleh kepada Lara, lalu dia melihat Lionel lagi. "Apa wanita ini meminta kau memanggilnya Mama?" tanya pria itu sambil tetap bersimpuh di depan Lionel. bocah itu menggelengkan kepalanya, "Ini Mamaku!" ujarnya lagi dengan lugas meski dia baru ber
Read more
ORANG LUAR
Begitu sampai di kediaman Smith, Lionel seperti lupa akan keberadaan Pamannya itu. Tiba-tiba Anthony merasa haknya dirampas oleh Alicia. Melihat keduanya sudah keluar dari mobil. Maka pria itu langsung mengejar mereka.“Lionel apa lupa, esok kita akan pergi kemping?” ujar Anthony seraya menarik pelan Lionel agar berhenti berjalan bersama Alicia.Lionel memiringkan kepalanya. Terlihat seakan sedang berpikir, “Mama ikut ya?” Pinta Lionel sembari memandang kepada Alicia.Napas Alica terasa langsung tersedak mendengar permintaan bocah yang baru saja menjadi putranya itu. “Eum … itu, sepertinya Mama tidak terlalu suka pergi tidur di alam bebas!” jawabnya.Mendengar jawaban Alicia yang menolak, maka Lionel langsung saja menundukan kepalanya. Pada saat ini Alicia merasa serba salah. Jika dia ikut pergi kemping itu artinya ada Anthony bersama mereka. Jika dia tidak ikut, Lionel akan merasa sedih.Alicia bersimpuh di depan Lionel, lalu dengan perlahan dia menampuk wajah mungil putranya itu.
Read more
KEMPING
“Jangan membuat Lionel takut!” ujar Anthony dengan sedikit menurunkan nada bicaranya. Anna pun mengendalikan emosi marahnya dengan tetap memasang wajah senyum. Lalu kembali ke kursinya. “Karena kau sudah mau bicara, nanti Bibi akan membelikanmu hadiah ok!” ujarnya kepada Lionel. Alicia langsung saja menarik nampan yang tadi dibawanya. “Llihatlah Mama memasak makanan istimewa untukmu!”Lionel pun bertepuk tangan kecil seraya menggoyang-goyangkan kakinya, tanda dia seperti sedang sangat senang sekali. Alicia membuat menu dengan memperhitungkan jumlah protein hewani, nabati, sayur dan buah yang memang dibutuhkan Lionel untuk tumbuh kembangnya. Ada cream soup yang berbahan dasar susu dengan isian, kentang juga brokoli dan daging fillet. Terlihat Lionel sedang mencium aroma wangi dari masakan Alicia. Lalu dia menoleh kepada Anthony dan memberi tanda satu jempol. Bocah kecil itu pun langsung melahap creap soup yang tersedia di depannya, tidak membutuhkan waktu lama, Cream Soup pun langs
Read more
MENGHILANG
Alicia memutar kedua bola matanya. "Hah, dasar memang pria ini tidak pernah mau kalah!" Anthony tersenyum puas ketika melihat Lionel ,memberikan dua jempool, tanda sedang dipuji hebat oleh Lionel. Matahari terlihat akan terbenam. Mereka pun menyudahi permainan, Saatnya Anthony mencari kayu bakar untuk api unggun. Alicia mulai membersihkan ikan untuk dibumbui. Kali ini Lionel meminta agar boleh ikut untuk mencari kayu bakar. Pada Awalnya Anthony menolak. Tapi,Alicia membujuk pria itu agar mengizinkan. "Ini akan bagus bagi perkembangan karakternya untuk masa depannya nanti!" Lionel tetap memberikan tatapan permohonan kepada Anthony. Dibujuk oleh dua orang pada akhirnya hati pria itu pun luluh. juga "Ok, jangan jauh-jauh dari Papa, Ok!" Lionel mengangguk, Anthony meanggandeng tangan bocah kecilnya itu. "Kalian hati-hati ya!" teriak Alicia menyemangati. Alicia pun mulai mengolah masakan ikan bakanya, menggiling bumbu dan membersihkan ikan. Anthony hanya akan memotong cabang kayu ya
Read more
KURA-KURA EMAS
Mata Alicia memerah, hatinya terasa sesak memikirkan apakah Lionel sudah makan, apakah semalam tadi dia merasa kedinginan. "Maafkan Mama ... maaf!" Alicia mengahapus air matanya ketika salah satu tim pencari jejak memanggilnya, mereka akan segera bergerak lagi. sesi pencarian pun di mulai lagi, bahkan Anthony mengerahkan beberapa helikopter untuk mencari jejak dari atas. Suara helikopter terdengar menderu-deru di atas mereka. Hanya saja mereka banyak berhenti karena Anna sedikit-sedikit mengeluh kakinya sakit. Alicia sudah tidak sabar dengan kemanjaan dari Nona Muda Hwang itu. Allicia mendekati Asisten Lee, lalu berkata. "Berikan aku peralatan, aku akan mencari sendiri Lionel!" "Ayo!" cepat berikan!" ujar Alicia lagi. Asisten Lee meragu, lalu Nyonya Smith pun berkata lagi, "Tidak diberi juga tidak apa, aku akan tetap pergi mencarinya sendiri. Di sini terlalu lama, karena ada kura-kura emas!" ujar Alicia sambil memandang kepada Anna Hwang. Anthony pada saat ini berada di atas
Read more
DAVE
"Apa kau dengar itu?" Tanya Alicia kepada A Wei. "Apa?" tanya A Wei yang sudah merasa sedikit limbung karena merasa lelah. `Alicia berdiri. menajamkan pendengarnnya. Dia mendengar suara lemah itu seperti memanggilnya lagi. Dia berbalik badan, lalu melangkah sedikit maju ke ujung bibir jurang. Merasa semakin jelas mendengar suara itu, dia pun langsung merebahkan tubunya dengan mencondongkan kepalanya ke bibir jurang itu. Untuk memastikan jika dia tidak salah mendengar. Alicia menajamkan penglihatannya dan melihat sebuah corak warna warni yang dia kenal, "Tas itu ... tas itu, milik Lionel!" gumam pelannya dengan hati melega senang. Kedua mata Alicia pun menangkap sosok kecil yang sedang tidur meringkuk. "Lionel ... Lionel!" teriak Alicia. A Wei, ikut merebahkan dirinya di tanah, melakukan hal yang sama seperti yang Alicia lakukan. Dia sedikit terkejut Lionel benar ada di bawah sana, sedang tidur meringkuk. "Bagiamana kau tahu dia ada di sana?" "Aku mendengar dia memanggilku!" jaw
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status