All Chapters of R.E.D Red Everlasting Dragon : Chapter 41 - Chapter 50
66 Chapters
Kemarahan
"Jangan lupa juga dengan tawaran yang kami berikan." Sunjaya tiba-tiba berkata kepada Rendy, "Asalkan kamu mau menjadi pengawal cucuku, aku akan membantumu menemukan adikmu. Ini bukan hanya sekedar bertemu, mungkin juga bisa membawanya kembali."Rendy menggigit giginya, merasa sangat kecil, dan dingin bertanya, "Bagaimana denganya?" Orang yang Rendy maksud ada Sutan Banu. Setelah semua yang terjadi sekarang, bisakah Sunjaya menghadapinya? Dilihat dari caranya yang memberikan janji lebih baik daripada Sutan Banu, tampaknya Sunjaya ini memiliki identitas yang lebih kuat daripada Sutan Banu. Itu bisa dilihat jelas saat Sutan Banu segera menoleh kearah Sunjaya dengan tatapan yang serius. "Kita lupakan saja semuanya. Aku yakin dia akan baik-baik saja." Jawab Sunjaya sangat yakin kepada Rendy. Jawaban itu juga membuat keseriusan di wajah Sutan Banu merendah, tapi dia masih berkata, "Seniman Beladiri tahap tengah di umurnya yang sekarang, dia bisa dianggap sebagai jenius. Menariknya dal
Read more
Gosip
"Apa itu?" Agam, yang sedang berjaga-jaga di luar gedung tiba-tiba berkata."Itu seperti sebuah matahari kecil," komisaris Burhan yang ada di sebelah Agam menjawab, dan menyipitkan matanya. Sebelumnya, ketika komisaris Burhan keluar gedung, dan mengamankan situasi, dia bertemu dengan Agam dan mulai mensterilkan situasi di sekitarnya. Ketika ada ledakan berulangkali kali di dalam gedung, mereka berdua jelas mendengarnya, dan terkejut. Tapi mereka tidak berani untuk masuk dan melihatnya. Baru ketika melihat sesuatu yang melayang di udara, keduanya bereaksi. "Apakah itu Naga?" Agam berkata dan merasa sedikit tidak yakin. Karena, seperti yang dilihat oleh orang-orang di dalam gedung sebelumnya, Agam juga menyaksikan penampakan kepala Naga berwarna keemasan yang melayang di udara. Tapi karena jaraknya terlalu jauh, dia masih tidak yakin dengan apa yang dilihatnya. "Tapi... Kenapa itu seperti Tuan Red?" Komisaris bergumam, dan tiba-tiba melihat kearah Agam. Agam juga melihat kearahny
Read more
Perubahan
Pada saat yang bersamaan dengan orang-orang masih bergosip diluar, Rendy yang ada di dalam kamar tampak berulang kali mengerutkan keningnya. Dia masih tertidur dan menutup matanya di tempat tidur, tapi kerutan dan butiran-butiran keringat terus bermunculan di keningnya. Melihat sesuatu yang mustahil, Rendy sangat ketakutan dengan apa yang dilihat dalam mimpinya. Seekor Naga, benar-benar nyata dengan tubuh sangat besar dan panjang hampir tidak bisa di ukur, Rendy melihat bahwa dia sedang melayang di antara kekosongan luar angkasa, dan beberapa makhluk aneh, seperti manusia, seperti monster dengan berbagai ukuran sedang mengepungnya. Ribuan makhluk aneh yang seperti sebuah semut di depan Naga berwarna keemasan itu tampak seperti semut, tapi begitu, meskipun Rendy tidak pernah melihatnya, dia menemukan bahwa mereka tidak biasa. Dengan membawa pedang, dan berbagai senjata yang sama sekali tidak ada di bumi, mereka mencoba untuk membunuh Naga raksasa itu. "Cling!"Kilatan cahaya puti
Read more
Ancient Dragon's Immortality
Sampai Lilya menceritakan semua hal yang terjadi, Rendy akhirnya mengerti, dan samar-samar ingatannya mulai kembali. Tidak semuanya, tapi Rendy tahu semua hal ini di mulai dari mana. Naga.Yah, semua hal yang terjadi dengan dirinya selama ini adalah karena Tato Naga di tubuhnya. Kenapa dia bisa melihat tubuhnya, dan semua hal yang dia alami selama ini, itu adalah karena dia mendapatkan tato Naga ini sejak dua tahun lalu. Sekarang, ketika sampai disini, akhirnya Rendy tidak lagi menjadi bingung, dan kepalanya terasa ringan. Seperti sebuah awan mendung menghilang, semuanya menjadi jelas. Akan tetapi, dengan kepalanya yang menjadi jernih, banyak hal yang tiba-tiba bermunculan di ingatan Rendy. Suatu yang aneh, kata-katanya yg tidak mengerti entah darimana tiba-tiba muncul di ingatannya. Membuatku berkelir, dan tampak berekpresi. "Kakak, apakah kamu baik-baik saja?" Liliya bertanya saat melihat ekspresi Rendy terus berubah. Rendy menggelikan kepalanya, tidak melihat dan dengan ring
Read more
Permintaan maaf
"Itu...." Sunjaya sedikit terdiam dan memberikan senyum malu di wajahnya. Jika di masa lalu, saat Sunjaya mendapatkan respon dingin Rendy semacam ini, dia akan segera mendengus jijik, dan mencibir. Tapi hari ini, setelah melihat sesuatu yang terjadi beberapa waktu lalu, dan bahkan hampir membuat dirinya kehilangan nyawa, pria tua itu tidak lagi bisa menganggap Rendy sebagai pemuda biasa.Lebih dari itu, pria di depannya ini bukan hanya sekedar pemuda biasa, tapi juga di luar imajinasinya. Keadaannya yang masih duduk di kursi roda adalah bukti nyata. Dari itu semua, saat melihat wajah dingin tanpa ekspresi dan bahkan sedikit sinis pada pemuda di depannya ini, kali ini Sunjaya hanya merasakan ketakutan dan perasaan dingin di punggungnya. Sunjaya tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia merasa bahwa saat melihat Rendy lagi, dia merasa bahwa pemuda ini lebih mengerikan daripada sebelumnya. Tatapan acuh tak acuh dan ketidakpedulian itu seakan-akan membuat Sunjaya berpikir bahwa pemuda ini
Read more
Wanita yang aneh
"Tuan Red, apakah maksud Anda adalah kalung yang Dayana kenakan?" Sunjaya tiba-tiba bertanya setelah mendengar pembicaraan sebelumnya. Rendy menoleh kearah Sunjaya saat mendengar pertanyaan itu, tapi dia tidak merespon dan kembali melihat kearah Dayana.Sebenarnya, Rendy tidak benar-benar tahu apa yang ada disana, dia hanya merasakan bahwa ada energi spiritual yang samar-samar terpancar dari dada Dayana. Dia tidak benar-benar tahu jika itu adalah kalung. Apa yang diinginkan oleh Rendy adalah untuk memeriksanya, karena hal itu menarik perhatiannya. Tapi sejak awal Dayana ini selalu salah mengartikan, dan berpikir jika dirinya tertarik dengan dadanya. Sekarang, Dayana sendiri juga mulai mengerti dan lebih tenang, tapi dia masih menatap kearah Rendy dengan waspada dan berkata, "Tidak mungkin! Aku tidak akan menunjukkannya padamu." Dilihat dari cara bicara dan kewaspadaan Dayana sampai-sampai menutupi dadanya menggunakan kedua tangan, Rendy menebak bahwa adalah hal yang spesial. Hal
Read more
Berlawanan
Suasana hati Rendy hari ini benar-benar baik saat berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan, jadi dia hanya memberikan "hehe" pelan pada Dayana. Senyum lucu, yang biasanya tidak mungkin muncul saat Rendy mendapatkan respon dingin semacam itu. Tidak marah, Rendy hanya merasa sangat lucu saat melihat Dayana kehilangan kontrolnya. Tapi tetap saja, dia tidak akan terus mengurusnya dan melihat kearah Sunjaya. "Tulang yang pada di kaki dan beberapa anggota tubuhmu bukanlah masalah, tapi akan agak sulit untuk menyembuhkan luka yang lebih tersembunyi." "Apakah benar-benar bisa di sembuhkan?" Sunjaya buru-buru bertanya dengan semangat saat mendengar kata-kata Rendy. Tapi tidak untuk Dayana, yang terus mencibir dan melirik Rendy dengan jijik serta sinis. Wanita itu tampaknya benar-benar sakit hati padanya. Untungnya Rendy bukan seseorang yang suka mencari masalah terhadap wanita, dan hanya mengangguk pelan pada Sunjaya. Anggukan Rendy adalah berkah yang segera membuat Sunjaya sangat bers
Read more
Pengobatan
Seolah-olah baru saja melihat hantu, wajah dan mulut Dayana melebar. Seluruh tubuhnya tegang dan eskpresi ngeri terlihat jelas di kedua matanya. Dia benar-benar tidak mempercayainya apa yang terjadi. Dalam jarak satu langkah dari Rendy yang sedang berkonsentrasi mengobati ayahnya, Dayana sangat yakin bahwa tembakannya tidak pernah meleset. Tidak! Itu memang tidak pernah meleset, tapi sangat jelas mengenai bahu kanan Rendy. Hanya saja, apa yang Dayana saksikan sungguh di luar imajinasinya. Peluru dari pistol standar sekalipun itu yang termurah dan paling umum, setidaknya memiliki kecepatan lebih 300meter/detik. Dengan kecepatan dan kekuatannya, bahkan tembok beton akan mengalami kerusakan nyata. Akan tetapi, apa yang di temukan benar-benar sulit untuk di percaya. Peluru pistol itu jelas-jelas mengenai lengan kanan Rendy, tapi begitu, peluru itu seperti menyentuh benda paling keras di dunia. Tidak hanya tidak melukai lengan lengannya, tapi juga tidak bisa menembusnya. Bagaimana i
Read more
Asal usul Seni Beladiri Kuno
Sunjaya tidak akan berani menolaknya, dan dengan senang hati segera berkata, "Tentu, tentu saja Tuan bisa menanyakan apapun." Baginya sekarang, apapun yang akan Rendy inginkan, selagi Sunjaya bisa melakukannya, dia akan memberikannya. Bahkan jika harus menyerahkan putrinya. Apalagi hanya sekedar bertanya. "Jika begitu," wajah Rendy berubah menjadi serius, dan menoleh kearah Dayana. Dayana sudah terbangun, dan saat melihat tatapan Rendy, dia segera memahami maksudnya dan tidak berani untuk membantahnya. "Aku akan menunggu di luar." Kata Dayana sambil berjalan keluar. Setelah Dayana, wanita yang sangat merepotkan dalam pikiran Rendy keluar ruangan, dia kembali melihat kearah Sunjaya dan bertanya, "Jika aku ingat lagi, sepertinya kalian sering berkata tentang Seniman Beladiri Kuno. Tapi kalian tidak pernah menjelaskannya, Beladiri macam itu?" Sunjaya sedikit terdiam dan melihat Rendy dengan tatapan penuh keraguan saat mendengarnya. "Apakah Anda tidak tahu?" Rendy tidak menjawabnya
Read more
Budidaya keabadian
"Lalu, jika hal-hal yang kalian praktekkan masih sama seperti di masa lalu, kenapa kalian tidak mencapai setengah kejayaan seperti di masa lalu?" Tanya Bella yang masih penasaran, kenapa Seniman Beladiri Kuno tampak sangat langka sekarang. Karena jika mereka bisa seperti di masa lalu, seharusnya dunia saat ini di kuasai oleh Seniman Beladiri Kuno. Tapi karena tampak sulit ditemui, pasti ada yang terjadi. Sunjaya tidak perlu menjawabnya, karena Rendy sudah menebaknya dan berkata kepada Sunjaya, "Mengingat waktu sudah lebih dari seribu tahun sejak terakhir kali, tapi tidak memiliki perkembangan, sepertinya formula yang kalian olah tidak lengkap." Sunjaya mengangguk dan sangat membenarkan tebakan Rendy. "Seperti yang telah saya jelaskan di awal, catatan masa lalu menghilang bersamaan dengan formula latihan yang mereka gunakan di masa lalu. Apa yang ada sekarang adalah warisan cacat, yang bahkan tidak bisa mendekati 30% dari apa yang aslinya." "Karena hal itulah, kami tidak bisa menca
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status