256. Sprei Kenangan
“Aku mohon Mas, berilah aku kesempatan.” Yuni kembali memohon dengan merendahkan dirinya di depan Mas Rahmat yang kini mulai melirik ke arahnya. Sekilas aku melihat ada sorot kecewa di matanya, yang segera membuatku bisa meraba apa yang akan dikatakan oleh Mas Rahmat setelah ini. Yuni membalas tatapan Mas Rahmat yang menjadi kian tegas dan lugas dengan sorot penuh harap. “Yun, mulai hari ini kamu bukan istriku lagi, aku menceraikan kamu Yuni Lukita,” tegas Mas Rahmat terdengar sangat yakin. Kalimat yang terlontar dari bibirnya segera mengagetkan semua orang terutama Yuni yang sekarang bahkan mulai menyembah di kaki Mas Rahmat dengan menghadirkan tangisnya. “Mas, kamu jangan main-main, kamu sedang emosi, cabut kembali kata-kata kamu.” Yuni terlihat masih menampik, enggan untuk menerima apa yang sudah dip
Baca selengkapnya