Semua Bab Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku: Bab 61 - Bab 70
108 Bab
61. Wanita Gila
Keesokan harinya semua pelayan berkumpul di aula. Terdengar bisikan para pelayan yang penasaran dengan berkumpulnya hari ini secara mendadak. Nia yang di antara para pelayan lain hanya diam karena perkataan Sebastian semalam yang menyuruhnya tetap diam. Tak lama kemudian datanglah Peter bersama Lucas yang membuat para pelayan langsung berbaris rapi dan menundukkan kepala untuk memberi hormat. Peter dan Lucas duduk di bangku masing-masing, lalu tak lama kemudian datanglah Sebastian dengan sekelompok ksatria. Seketika para pelayan kembali berisik saat melihat Winna dengan kedua tangan terikat dan diseret oleh dua orang ksatria. Wajah Winna tampak kuyu. Ia pun terlihat lemah saat dibawa. Semua orang pun menjadi penasaran dengan keadaan Winna yang seperti itu. Setelah itu Winna dibiarkan duduk di tengah dengan Sebastian yang berdiri di sampingnya. Para ksatria menyingkir ke samping sehingga di tengah hanyalah Sebastian dan Winna. Sebastian menunduk memberi hormat pada Peter dan Lucas sebe
Baca selengkapnya
62. Pengadilan Untuk Winna
Dokter khusus keluarga Chester telah datang. Ia dijemput oleh Sebastian di gerbang kediaman Chester. Dokter Leon memasuki aula dengan perasaan bingung. Melihat semua pekerja Chester berbaris dengan rapi ditambah ia dapat melihat sosok wanita yang sedang duduk diam menimbulkan berbagai pertanyaan dalam benaknya. Dokter Leon membungkuk memberi salam pada Peter dan Lucas. Kedua orang itu pun menyambutnya dengan terbuka. “Maaf sudah memintamu datang secara tiba-tiba, aku membutuhkan bantuanmu saat ini Dokter Leon,” jelas Peter. Dokter Leon pun menjawab bahwa ia tak mempermasalahkan pemanggilannya yang mendadak. Ia berpikir itu adalah hal yang biasa. Bahkan ia tadi sempat berpikiran buruk apakah terjadi sesuatu di kediaman Chester. Dirinya mengira ada masalah pada Nyonya Chester, tapi rupanya sesampainya di sini ia justru mendapati barisan para pekerja dengan seorang wanita yang duduk di tengah ruangan. “Jadi, apa yang bisa saya bantu Tuan Duke?” Sebenarnya Dokter Leon bisa menebak sedik
Baca selengkapnya
63. Winna Menjadi Gila
Suara pecahan barang terdengar diiringi teriakan memekakan telinga. El berdiri dengan darah yang mengalir di pelipisnya. Baru saja ia mendapatkan lemparan vas yang tepat mengenainya sehingga muncul luka dan berdarah. Meski begiti wajahnya tetap lurus tak menampilkan rasa sakit sedikit pun. Saat ini seorang wanita sedang melampiaskan amarahnya. Hal itu dikarenakan hari ini dirinya mendengar berita Winna yang telah dikirim ke pusat penahanan di kota. El memberitahukan bahwa Winna telah ditangkap atas tuduhan pembunuhan rencana, penipuan dan pencemaran nama baik. Ternyata pihak sana telah mengetahui perbuatannya sehingga Winna telah dikirim ke penjara. Tak tahu bagaimana bisa itu terjadi, namun sekarang dia marah sekaligus panik dan ketakutan. Dia takut jika Winna telah mengatakan sebenarnya mengenai dirinya. Jika itu terjadi maka rencananya akan berantakan. “Kau bilang dia berhasil merayu pria itu, jadi jelaskan bagaimana bisa wanita itu dijebloskan penjara?!” Wanita itu menatap tajam p
Baca selengkapnya
64. Dibalik Rencana Jebakan
“Sejak kapan kalian merencanakan ini?” Saat ini di sebuah ruangan yang tak asing terdapat seorang wanita dan dua orang laki-laki di dalamnya. Wanita tak tersebut tak lain adalah Anna yang sedang memandangi Peter dan Lucas. Tadi saat ia ingin menuju taman bersama putrinya, secara tak sengaja mendengar perbincangan di antara pelayan. Telinganya mendengar hal yang mengejutkan tentang Winna. Baru saja ia tahu jika Winna telah dikirim ke penjara pusat kota akan kejahatannya yang diantaranya adalah pembunuhan berencana, penipuan dan pencemaran nama baik. Anna bingung dengan maksud yang terakhir. Pencemaran nama baik mana yang dimaksud. Anna pun meminta Marie mencari tahu. Kebetulan saat perkumpulan mendadak itu Marie memang tidak hadir jadi dia tidak mengetahui kejadian tersebut. Setelah mendapatkan informasi Marie memberitahunya bahwa tiga hari yang lalu Winna tertangkap basah memasuki ruang kerja sang Duke. Dan rupanya Winna saat itu bermaksud untuk merayu Peter, beruntungnya ia ketahuan
Baca selengkapnya
65. Dua Orang Bertemu
Di pagi hari pada musim dingin ini nampak salju menumpuk menutupi jalanan setapak di kediaman Chester. Terlihat beberapa pelayan laki-laki memakai pakaian hangat tengah menyerok membersihkan salju pada area jalan agar dapat dilewati oleh para penghuninya. Pada area bangunan lain beberapa pelayan sedang memakai pakaian santai dan jubah hangat sedangkan yang lain masih dengan seragam pelayan. Rupanya hal ini karena hari ini adalah hari terakhir di tahun ini atau sebut saja akan ada pergantian tahun baru nanti malam. Pergantian tahun baru ini selalu diselingi acara festival di alun-alun kota. Maka dari itu, beberapa pelayan membagi diri mereka ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama mereka akan mendapatkan waktu libur untuk menikmati festival dari pagi hingga menjelang sore, lalu kelompok kedua dari sore hingga tengah malam. Biasanya ini banyak pelayan yang memilih pada kelompok dua karena acara puncaknya pada tengah malam dimana terdapat pesta kembang api besar saat waktu perubahan tahu
Baca selengkapnya
66. Selir Helena
“Siapa yang kau lihat sampai seperti itu?” Alice tersentak saat mendengar suara Lucas yang bertanya padanya. Ia menoleh pada laki-laki yang sedang mengerutkan kening pada dirinya. “Aku sepertinya melihat seseo … tidak, aku salah lihat.” Alice mengerut heran, kalimatnya pun menggantung saat menoleh kembali dan tak menemukan orang yang tadi dilihatnya. “Lupakan, mungkin aku salah lihat. Apa yang kau beli?” Alice mengubah topik sembari melongok pada jajanan yang dibawa oleh Lucas. Lucas yang mendapatkan jawaban mengambang pun tak berlanjut bertanya. Ia berpikir mungkin memang benar Alice salah orang apalagi di keramaian seperti ini orang bisa mengira melihat kenalannya yang padahal bukan. Ia meletakkan makanan yang telah dibelinya ke meja. Kedua mata Estelle dan Alice langsung berbinar saat melihat banyaknya makanan yang dibeli olehnya. Lucas terkekeh melihat ekspresi lucu dari dua gadis beda umur di hadapannya itu. Lucu sekali melihat mereka yang bisa bertingkah sama seperti itu. Ali
Baca selengkapnya
67. Mengatur Pertunangan Pangeran Alaric
“Aku yang akan datang padanya,” ucap Selir Helena memotong perkataan pelayannya itu. Si pelayan itu pun mengangguk patuh dan kembali berdiri diam di samping majikannya. Setelah beberapa saat Selir Helena sudah menyelesaikan bunga untuk putranya. Sesuai rencananya tadi ia akan pergi menemui Raja Eron dan mengajaknya menikmati teh, lalu malamnya ia akan menemui putranya. Namun, sesampainya di paviliun milik Raja Eron saat melewati taman ia melihat Raja Eron sedang menghabiskan waktu bersama Ratu Camellia. Ia pun melangkah ke sana. Raja Eron menyambutnya dengan terbuka begitu pula Ratu Camellia meski dapat terlihat di matanya jika senyum wanita itu tidak dari hati. “Yang Mulia, saya tadi melihat bunga saya bermekaran dengan cantik jadi terpikirkan untuk merangkainya ke dalam vas dan mengirimnya pada Anda.” Selir Helena menoleh pada pelayannya memberi isyarat untuk memberikan vas bunga yang diterima oleh ajudan pribadi Raja Eron. “Dan juga saya membawa teh karena kebetulan ada Yang Mul
Baca selengkapnya
68. Kabar Buruk?
Sudah beberapa hari ini Alice melihat wajah ayahnya yang selalu terlihat gelisah. Apalagi ia selalu memandangnya dengan sedih. Tidak tahu apa yang terjadi pada ayahnya itu, namun saat ia bertanya ayahnya hanya menjawab ada masalah dalam pekerjaannya. Mendengar jawaban itu ia pun hanya mengangguk dan tak bertanya lagi. Meski dalam hati ia merasa bahwa itu bukanlah jawaban sebenarnya, tapi jika benar Alice juga tak bisa membantu apapun apalagi yang berhubunga dengan pekerjaan ayahnya. Alice hanya bisa berdoa semoga urusan atau masalah pada pekerjaan ayahnya segera selesai dengan baik. Untuk membuat ayahnya semangat, Alice beberapa kali sering mengirimkan camilan yang ia buat sendiri. Tetapi, anehnya bukannya senang yang ada Marquess Anderson malah sedih saat memakan camilan buatannya. Untungnya Alice tak mengetahuinya karena Marquess Anderson selalu memakannya dengan sembunyi-sembunyi. Tanpa mengetahui hal itu maka setelah beberapa hari berlalu Alice menjalani harinya seperti biasa tanpa
Baca selengkapnya
69. Alice Bersenang-Senang
Selang tiga hari setelah kunjungan ke Chester Alice tiba-tiba mendapatkan undangan dari Selir Helena. Minggu depan Selir Helena akan mengadakan pesta teh yang dihadiri oleh para nona muda bangsawan yang belum menikah. Tidak ada yang aneh dengan undangan itu hanya saja ini pertama kalinya Alice akan datang ke sebuah perjamuan kecil dan bertemu dengan para nona bangsawan lain. Hal ini karena dirinya memang sengaja tidak menonjolkan diri. Di mana pun dan kapan pun dia selalu menempel pada Lucas ketika ada pesta. Meski mungkin saja ada orang-orang akan bertanya-tanya tentang dirinya yang terlihat sering di sekitar Lucas. Namun, berkat sifat dingin dan cuek dari pria itu membantu identitasnya tidak terekspos. Lagipula aura kehadiran Lucas yang kuat cukup membuat para gadis langsung fokus padanya. Ditambah dengan kehadiran Estelle, Alice pun jadi sering menemani gadis kecil itu. Jadi hingga sekarang para nona bangsawan jarang atau bahkan tidak mengenalnya. “Untungnya masih boleh membawa pel
Baca selengkapnya
70. Kok panas?
Dua orang gadis memakai jubah bulu memasuki sebuah resto. Satu orang terlihat santai berjalan memasuki tempat tersebut sedangkan gadis lainnya nampak sedang mengagumi seisi ruang tersebut. Bahkan ia sampai tak sadar mulutnya terbuka dan hampir ditinggal oleh temannya. Gadis yang nampak santai itu terus berjalan tanpa sadar ia hampir meninggalkan seseorang. Pria muda berpakaian pelayan resto tersebut datang mendekatinya. “Nona, ada yang bisa saya bantu?” tanya dengan sikap dan nada yang sopan. “Berikan aku ruangan di lantai dua dekat jendela, untuk dua orang.” Gadis yang tak lain adalah Alice menjawab pertanyaan pelayan pria muda tersebut. Tadi setelah ia memaksa Rona berganti pakaian Alice langsung membawanya ke sebuah restoran mewah yang kebetulan tak jauh dari butik tersebut. Saat melihat antusias Rona di butik tadi membuat Alice berpikir untuk membelikannya gaun. Untuk menunjukkan rasa terima kasihnya atas bantuannya selama ini. Rona adalah gadis yang baik dan pelayan yang cakap.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status