All Chapters of 60 Hari Pernikahan Kontrak dengan Pewaris: Chapter 61 - Chapter 70
265 Chapters
BAB 61: Dusta Giselle
Bella duduk dalam ketegangan, kesenangannya berubah dengan cepat begitu dia bertemu dengan orang yang telah menghubunginya. Beberapa kali Bella kedapatan mengatur napasnya karena gugup bercampur takut.Bella berpikir jika orang yang menghubunginya adalah seorang wartawan, tapi ternyata tebakannya salah.Giselle, wanita yang selalu disebut sebagai biang retaknya keluarga Borsman, kini wanita itu duduk di hadapannya.Harus Bella akui, Giselle jauh lebih cantik dari Ivana, gaya fashionnya yang elegant memiliki daya tarik yang kuat. Giselle dan Ivana memiliki kesamaan, mereka memiliki kecintaan dengan fashion, namun nasib mereka jauh berbeda.Berkat kecintaannya pada fashion, Ivana memiliki brand besar yang sangat terkenal, sementara Giselle tetap menjadi seorang perancang busana yang tidak banyak dilirik. Sosok Giselle sebagai selingkuhan Damian sudah cukup terkenal sejak lama, mungkin karena alasan itulah yang menjadi penghambat utama Giselle untuk bisa berkembang.Bella berdeham tidak
Read more
BAB 62: Dia tidak berubah
Alunan suara musik terdengar di telinga, Alice tidak bisa berhenti untuk memutar setiap musik yang telah dipilih Theodor. Ada sebuah candu yang menariknya untuk terus mendengarkan begitu mendapatkan kenyamanan.Dentingan yang lembut membawa Alice untuk menikmati pemandangan di sekitarnya. Belaian lembut angin yang mengusap pipi, gerakan dedaunan, awan yang bergerak ke arah yang sama, dan sinar matahari yang perlahan hilang seakan-akan mereka bergerak mengikuti irama musik yang di dengarnya.Untuk waktu yang lama, Alice tidak memikirkan kesedihan apapun, tidak lagi bingung dengan apa yang harus dia lakukan esok hari.Untuk pertama kalinya bagi Alice, dia menikmati waktu yang di jalaninya saat ini tanpa memikirkan apapun. “Inikah yang namanya ketenangan?” bisik Alice bertanya-tanya.Sesungguhnya, hari ini cukup melelahkan untuk Alice, pikirannya terguncang, tetapi semuanya berakhir dengan cukup baik layaknya langit yang mendung dilanda gerimis, namun di akhiri oleh lengkungan pelangi y
Read more
BAB 63: Pergi Bersama
“Aku sudah mereservasi hotel dan sebuah restaurant untukmu sampai besok sore. Pergilah dan bawa Alice ke sana,” ucap Damian memberitahu.Hayes menyandarkan bahunya di dinding, titah Damian selalu saja tidak ada yang menyenangkan untuknya. Selalu saja tentang Alice..“Untuk apa aku pergi dengan Alice?” tanya Hayes tidak terima.“Alice tidak pernah dibawa pergi kemanapun semenjak kalian menikah, tolong buat dia senang, ini tidak ada hubungannya dengan cucu yang pernah aku minta beberapa hari yang lalu.”Dagu Hayes terangkata angkuh. “Aku tidak mau menghabiskan terlalu banyak waktuku bersama orang yang aku benci,” tolak Hayes tanpa keraguan.“Jika kau bersedia pergi, ayah berjanji akan menjaga Ivana di sini,” ucap Damian lagi seperti sedang mengajak Hayes untuk melakukan kesepakatan.Hayes mengedikan bahunya dengan malas, kali ini pria itu tidak menolak, mungkin memang tidak ada salahnya juga Hayes membawa Alice pergi keluar dari rumah, dengan begitu suasana hati Ivana akan membaik.***
Read more
BAB 64: Getaran
Perlahan pintu lift tertutup..Alice manarik napasnya dengan kesulitan. Kemewahan dan suasana asing di sekitarnya cukup menekan. Segala hal yang dia lihat, dan keberadaan orang-orang yang berada di sekitar terus menerus menyadarkan Alice tentang seberapa tinggi level yang tidak sebanding dengannya.Sempitnya ruangan lift yang terisi banyak orang menciptakan sesak dan kegelisahan. Kaki Alice bergeser ke sudut, menyandarkan kepalanya yang kembali berdenyut pada dinding.Kedua mata Alice terpejam kuat, gadis itu berusaha menyingkirkan ketakutan yang terus membayangi dirinya sampai membuat telapak tangannya berkeringat dingin.Sangat sulit berjuang melawan banyak trauma. Masa lalu Alice seperti bayangan hitam yang jauh lebih besar dari cahaya yang akan dia tuju, setiap kali Alice terjatuh, bayangan hitam itu menelannya, membawanya dalam kegelapan. Hayes tertunduk begitu merasakan suhu tangan Alice yang berubah. ‘Apa lagi yang tengah terjadi dengan dia? Apa masuk lift pertama kalinya san
Read more
BAB 65: Sang Mantan
Seperti apa yang sudah dibicarakan, Damian benar-benar menyewa satu restaurant hanya untuk memberikan Alice dan Hayes ruang. Tidak ada yang memahami alasan Damian melakukan ini semua, namun Hayes curiga bila Damian sedang berusaha membuat Damian dan Alice semakin dekat.Hayes rasa, apa yang Damian lakukan sangat sia-sia dan membuang waktu. Sampai kapanpun Hayes tidak akan pernah mau memiliki kedekatan apalagi melewati batas hubungan kontrak dengan Alice.Semua yang Hayes lakukan saat ini semata-mata untuk membuat Damian percaya bahwa rencana yang dibuatnya terlihat berhasil.Nuansa restaurant romantis, ada banyak lilin yang menyala, dan alunan musik lembut terdengar, bahkan ada sebuah cello yang disiapkan untuk nanti seseorang bermain musik.Di sebuah meja makan yang besar, kini Alice dan Hayes duduk saling berhadapan. Keduanya selalu kaku dan mencolok akan perbedaan yang membuat beberapa siapapun orang yang melihat tidak dapat menahan kerutan dikening mereka seakan ada sesuatu yang s
Read more
BAB 66: Pergi
“Bukan. Dia temanku, kami sedang menunggu teman yang lainnya, mereka sedikit terlambat.”“Benarkah?” tanya Irene tidak yakin, mustahil jika suasana restaurant yang didekorasi secara romantis digunakan untuk pertemuan makan malam teman, disisi lain, lebih mustahil lagi jika perempuan yang duduk di depan Hayes adalah isterinya.“Benar,” jawab Alice tidak mempedulikan ekspresi terkejut Hayes atas dirinya yang angkat bicara. “Saya temannya Hayes,” tekan Alice lagi.“Irene,” sapa Irene mengulurkan tangannya pada Alice, mengajak berkenalan.Masih dengan senyuman yang tetap Alice pertahankan, gadis itu menerima uluran tangan Irene. “Alice.”Kelegaan di mata Irene menghilang, wanita itu menyadari jika perempuan yang bersalaman dengannya adalah isteri Hayes. Jangan kira Irene tidak tahu, nama Alice sudah cukup banyak dibicarakan banyak orang akhir-akhir ini.Lantas mengapa Hayes berbohong?Dengan cepat Irene menarik tangannya dan kembali melihat Hayes. “Bagaimana kabarmu Hayes?” tanya Irene pel
Read more
BAB 67: Pertemuan
Gemercik suara air di kolam terdengar, Alice berdiri di sisi pagar jembatan kayu, memperhatikan ikan-ikan yang berenang muncul dipermukaan.Sudah lima menit Alice berdiri di sana, menikmati ketenangan yang dicari.Terkadang, dalam beberapa moment, Alice sering kali menyesal karena berpikir dua bulan menjadi isteri Hayes Borsman adalah hal yang mudah. Ternyata lebih sulit dari apa yang dipikirkan.Baru sepuluh hari Alice menyandang status sebagai isteri Hayes Borsman, setiap waktu yang dia lewati sangat sulit, semakin dekat Alice dengan waktu dua bulan pernikahannya, Alice semakin takut bahwa dia masih berdiri sendirian.Alice melihat ke arah jendela, samar dia melihat Hayes yang masih duduk ditempatnya begitupula dengan Irene yang masih bermain cello.Betapa cantiknya perempuan itu, kehadirannya membuat Alice malu menampakan diri. “Semua perempuan yang dikenali Hayes sangat sempurna, dia pasti sangat tersiksa begitu harus bersanding denganku,” bisik Alice penuh rasa bersalah.Suara c
Read more
BAB 68: Penantian
“Kalian berdua terlihat cukup dekat,” komentar Hayes memperhatikan kepergian Alice yang sudah masuk ke dalam restaurant.Theodor mengedikan bahunya dan tersenyum. “Ya, sepertinya begitu,” jawab Theodor tidak menyangkal.“Kenapa kau mau dekat dengannya?” tanya Hayes lagi.“Aku tidak memiliki alasan apapun, dia gadis yang cukup menyenangkan,” jawab Theodor dengan tenang, tidak terpengaruh dengan tatapan mengintimidasi Hayes.“Apa yang menyenangkan darinya?”Sejenak Theodor terdiam, mendengar nada mengintrogasi Hayes. “Selain polos, bukankah dia gadis yang cukup cantik?” Theodor balik bertanya. Tangan Hayes mengepal, keberanian Theodor yang blak-blakan membuatnya sedikit kesal. Kilatan kemarahan terlihat di matanya, “Apa kau lupa, perempuan yang sedang kau puji itu isteri temanmu?” tanya Hayes penuh tekanan.Masih dengan sikapnya yang penuh ketenangan Theodor menjawab. “Aku tidak akan melupakan fakta itu.”“Masuklah,” jawab Hayes dengan perasaan yang masih dilanda kegusaran. Hayes ingi
Read more
BAB 69: Kecupan
Gemercik suara hujan terdengar di kesunyian, Alice bergerak gelisah dalam tidurnya, wajahnya terlihat pucat berpeluh keringat dingin. Suara napas Alice terdengar tidak beraturan mengeluarkan erangan kecilnya yang tersiksa.Alice tenggelam begitu jauh dalam mimpi buruk, tersesat di hutan yang luas seorang diri, pohon-pohon yang tumbuh besar menjulang tinggi menghalangi cahaya matahari masuk.Kaki Alice bergerak, melangkah tanpa arah, tercekik oleh ketakutan.Alice tersentak, terbangun dengan cepat begitu dia bisa lepas dari mimpinya.Suara napas kasar Alice kian terdengar, gadis itu mengusap tenggorokannya yang sakit dan perlahan duduk. Pandangan Alice mengedar dengan waspada, melihat keluar jendela jika kini tengah hujan deras.Pantas saja..Alice selalu tidak bisa tidur jika mendengar suara hujan yang turun, kebiasaan itu telah terjadi sejak lama.Dulu Alice akan berdiri sepanjang waktu di ruang bawah tanah bila hujan deras turun, Alice akan memandangi jendela kecil berteralis besi,
Read more
BAB 70: Pergi
Tangan Hayes menekan lantai, tubuhnya membungkuk tanpa terduga pria itu mengecup bibir Alice.Darah di nadi Alice membeku, pupil matanya melebar, diam terpaku tidak mampu bergerak sedikitpun begitu merasakan bibir lembut Hayes menempel padanya dalam beberapa detik.Hayes mengerjap seakan terkejut dengan apa yang telah dilakukan dirinya sendiri, perlahan pria itu mundur menjauh dengan degup jantung yang berdebar tidak beraturan.Hayes membuang mukanya, diam-diam pria itu memaki dirinya sendiri yang sudah bertindak bodoh sampai tidak mengerti mengapa melakukan ini semua pada Alice.Hayes berdeham memecah keheningan, dengan gugup pria itu berkata, “Kau lihat barusan? Aku juga bisa menciummu meski aku membencimu, ciuman tidak hanya bisa dilakukan oleh orang yang saling mencintai saja,” ujarnya terdengar lantang.Alice tercengang, ucapan Hayes menohok hatinya dalam-dalam. Itu adalah ciuman pertamanya, sesuatu yang sangat berharga dan sangat berarti untuk seseorang yang tidak pernah tahu ar
Read more
PREV
1
...
56789
...
27
DMCA.com Protection Status