All Chapters of KEKASIHKU BUKAN BODYGUARD BIASA : Chapter 71 - Chapter 80

97 Chapters

Part 71 Pembunuhan Belinda

Bagaskara melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Dicengkeramnya erat setir, seolah ingin meremukkan benda itu. Tiga puluh menit, mobil berhenti kasar di pekarangan sebuah rumah megah. Kening Bagaskara mengernyit, melihat sebuah sedan mewah terparkir di garasi yang pintunya terbuka lebar. Dengan sikap tak acuh, Bagaskara menggedor pintu depan. "Belinda, buka pintunya!" Rumah megah itu terlihat sepi. Sekali lagi, Bagaskara melirik garasi. Dalam kepalanya terlintas pertanyaan, siapa pemilik mobil itu. Namun, sebelum terjawab, pintu keburu dibuka dari dalam. Senyum Belinda pudar seketika, melihat kehadiran mantan suaminya. Dia hendak menutup pintu, tetapi Bagaskara mendorongnya kuat sehingga kembali terbuka lebar. Brak! Daun pintu membentur dinding dalam rumah. Bagaskara memindai penjuru ruangan yang sepi. Rumah megah yang dia berikan pada Belinda, ketika masih sayang-sayangnya, kini seperti istana mati. Rupanya, rumah itu hanya dihuni Belinda dengan laki-laki muda peliharaan. Ger

Last Updated : 2023-10-15

Part 72 Usaha Melarikan Diri

"Kenapa Papa masih mendatangi perempuan itu? Bukannya kalian sudah cerai dan Kak Gerald nggak tinggal di sana?" "Pastinya ingin melakukan sesuatu. Mungkin saja mau rujuk dengan mantan istrinya, Run!" Tanpa diminta, tiba-tiba Elang menyahut. Tatapan Bagaskara tajam pada Elang yang justru bersikap tidak peduli. Elang bersidekap sambil tersenyum mengejek. "Sebenarnya, Papa mau maksa Belinda supaya mengaku, siapa yang menyuruh dia untuk mencelakaimu. Ternyata, di sana ada pacarnya Belinda. Laki-laki itu menusuk Belinda dengan pisau. Niatnya pisau itu ditusukkan ke Papa. Tapi, Papa menghindar!" "Aku dan Alexei sudah bilang pada Papa supaya menjauhi Whu Li. Tapi, Papa nggak pernah mendengar kami. Bagaimana, kalau laki-laki itu mengatakan Papa terlibat pembunuhan Belinda?" "Kamu jangan khawatir! Papa datang hanya sebagai saksi. Sidik jarinya ada di pisau." "Baguslah! Karena urusan kita belum selesai, Pak Tua! Aku tidak mau, polisi mengambil alih tugasku. Terlalu enak nasibmu!" sahut El

Last Updated : 2023-10-16

Part 73 Rencana Pengunduran Diri

"Podnimite ruki, Alexei!" (Angkat tanganmu) ulang laki-laki di belakangnya sambil menodongkan senjata pada Alexei. Alexei mengumpat lirih, "Govno!!" Dengan malas dia berbalik. Ditatapnya tanpa ekspresi dua tentara bersenjata itu. Lantas, keduanya mendekati Alexei dengan sikap waspada. Mereka tahu Alexei sangat cerdik. Salah satu tentara itu memborgol tangan Alexei. "Diam dan jangan melawan, Alex!" Terpaksa Alexei mengikuti. Dia tahu, setelah ini akan kembali masuk ke kandang beruang. Tidak ada pilihan lagi. Memaksa kabur sama saja bunuh diri. Alexei hanya pasrah, ketika mereka membawanya. Kedua kali, Alexei diperlakukan seperti penjahat. Sangat memalukan! Itulah yang mereka lakukan, ketika Alexei tiba di Bandara Domodedovo beberapa waktu lalu. Alexei langsung disambut anggota militer Russia dan dikawal ketat seperti penjahat negara. Rupanya, Ruslanov Yevgeny tidak pilih kasih memperlakukan siapa pun yang gagal menjalankan tugas. Termasuk Alexei Yevgeny yang disegani teman dan

Last Updated : 2023-10-17

Part 74 Bagaskara vs Whu Li

"Jatuhkan senjatamu!" Mendengar perintah Elang, laki-laki di belakang kemudi itu tertawa mengejek. Dia bergegas turun, lalu mengarahkan senjata pada Elang. Elang datang di saat yang tepat. Bagaskara tersenyum bangga pada anak sambungnya itu. Meskipun Elang selalu bersikap ketus, bahkan tidak punya etika, nyatanya masih peduli dengan Bagaskara. "Bayu!" ucap Bagaskara tanpa sadar. Sikap Elang begitu datar, seperti tidak saling mengenal. Seketika, senyum Bagaskara pudar, ketika melihat Julio bersama Elang. Laki-laki yang dipercaya Bagaskara lebih dari tiga tahun. Kini, Julio bersama Elang? Otak Bagaskara berpikir keras melihat kenyataan aneh itu. Dia tidak tahu, rencana Elang di balik semua itu! Klik! Dor! Bagaskara terjungkal, ketika Julio mendorongnya. Sebuah tembakan hampir mengenai Bagaskara. "Julio, terima kasih! Kamu berhutang penjelasan padaku!" Julio menatapnya tanpa ekspresi. "Tidak ada waktu membahasnya, Tuan. Ikuti kami!" perintahnya. Bagaskara mengangguk. Dia hany

Last Updated : 2023-10-18

Part 75 Menunggu Kematian Bagaskara

"Mbak, cepat masuk mobil!" perintah bodyguard Aruna lagi. Mendadak, suasana menjadi tegang, ketika SUV mewah tadi melaju dan berhenti di dekat mobil Aruna. Aruna dan Isma tampak panik. Sedangkan bodyguard itu menghalangi Aruna. Satunya lagi menodongkan senjata pada SUV berwarna biru navy itu. Aruna yang trauma, segera menutup wajah dengan telapak tangan. Tubuhnya gemetar di pelukan Isma. Namun, bodyguardnya justru meminta Aruna turun. Bodyguard itu mengangguk hormat pada Elang. Didampingi dua pengawal, Elang turun dari mobil. Elang bergegas mendekati Aruna yang masih ketakutan. "Aarrgh! Jangan mendekat!" teriak Aruna ketakutan. "Runa, ikut Kakak, sekarang! Ayo!" Elang menarik telapak tangan Aruna. Aruna langsung mengerjap. Dia menatap bingung pada Elang. "Ke mana, Kak?" tanyanya. "Ke bandara!" jawab Elang singkat. Tidak hanya Aruna yang terkejut. Namun, Isma dan Pak Amir. Mereka tahu, Aruna akan pergi dari Indonesia, tetapi bukan malam ini. "Ban-bandara?" ulang Aruna dan Isma

Last Updated : 2023-10-19

Part 76 Akhir Perjalanan Whu Li

Bagaskara terus bergerak supaya menimbulkan suara. Dia menatap bergantian pada anak buahnya dan benda di atas tumpukan bata itu. Bagaskara menggesek dagu dengan bahu, berharap ikatan itu melonggar. "Hmmmph--" "Tuan, tolong jawab kami!" Masih tidak ada jawaban, anak buah Bagaskara memutuskan berpencar. Salah satunya menghadang mobil polisi yang sedang mengejar Whu. "Pak, tolong berhenti!" Mobil pun menepi. "Di mana Pak Bagaskara? Kami mendapat laporan, Pak Bagaskara dan Aruna dibawa kemari!" "Pak, tolong! Di dalam ada bom, tapi kami tidak melihat Tuan Bagaskara dan Mbak Aruna!" Polisi dari pasukan Gegana bergegas turun dari mobil. Mereka berlari mengejar waktu ke tempat bom diletakkan. Dari tempatnya, Bagaskara berkeringat dingin melihat angka yang terus bergerak. Di luar sana, Whu tidak gentar dikejar polisi. Mobil Whu sengaja berputar-putar di area proyek yang ditanami dua buah bom. "Dua puluh menit lagi. Gedung akan rata dengan tanah, mengubur Bagaskara dan petugas kepo

Last Updated : 2023-10-20

Part 77 Aku Akan Kembali, Milly

Sheremetyevo International Airport, Moscow Setelah lima jam, akhirnya pesawat dari Istanbul-Moscow pun mendarat di Bandara Sheremetyevo. Aruna menatap ke luar jendela pesawat dengan hati berdebar-debar. Daun-daun menguning menjadi ciri khas musim gugur di luar sana. Udara dingin langsung menyambut Aruna. "Good evening, Aruna!" Aruna mengangguk. "Good evening, Sir!" balasnya sambil merapatkan jaket. Dia menurut, ketika laki-laki itu memintanya masuk ke mobil. Aruna tidak tahu dibawa ke mana. Aruna masih asing dengan negara ini. Dia memang pernah datang ke Russia, ketika mengikuti ajang Miss World tiga tahun lalu. Namun, Aruna tidak sendirian. Mobil terus melaju semakin jauh dari Bandara Sheremetyevo. Rasa lelah, setelah menempuh perjalanan udara sekitar 16 jam, Aruna pun minta izin tidur sebentar. Sopir pribadi itu mengangguk, lalu melirik center mirror. Menatap sekilas wajah cantik Aruna yang kelelahan. Wajah cantik khas Indonesia. "Pantas saja Tuan Muda Yevgeny tergila-gila pa

Last Updated : 2023-10-21

Part 78 Kesepakatan Rahasia

"Nona Aruna, waktunya makan malam. Tuan dan Nyonya menunggu Anda!" Janes melongok di ambang pintu. Aruna yang berdiri di depan jendela, tersentak lalu mengangguk. "Thank you, Janes. Aku segera turun!" Janes mengangguk, kemudian pamit. Sepeninggal Janes, Aruna kembali menatap ke luar sana. Dari situ, Aruna bisa melihat pekarangan depan. Terlihat beberapa mobil melintas. Namun, tidak ada satu pun motor yang melintas. Berbeda jauh dengan Indonesia. Aruna menarik napas panjang, berharap salah satu mobil itu milik Alexei. Sudut mata Aruna basah teringat keberadaan suaminya itu. "Sebenarnya kamu di mana, Alexei? Kenapa mereka membawaku ke sini dan nggak memberitahu di mana dirimu?" Suasana ruang makan tampak hening. Hanya dentingan sendok, garpu, dan pisau sesekali terdengar lirih beradu dengan piring. Catarina melirik Aruna yang duduk di depannya. Dia menggeser mangkuk sup ke arah Aruna. Aruna yang sejak tadi menunduk, segera menatap sungkan pada Catarina. Meskipun sering menghadir

Last Updated : 2023-10-22

Part 79 Kesepakatan dan Kesempatan Kedua

"Kamu benar, Alexei! Da, nikakikh vyvodov, vtorykh neudach i moshennichestva. Vy po-prezhnemu prodolzhayete vypolnyat' svoi obyazannosti za odin raz. Yesli u vas ne poluchitsya, my zaberem vashego rebenka, a kuda vy khotite poyti, zavisit ot vas s Arunoy!" (Ya, tidak ada pengunduran diri, tidak ada kegagalan kedua, dan kecurangan. Kamu bisa melanjutkan tugasmu. Jika kamu gagal, kami akan mengambil anakmu. Terserah kamu dan Aruna pergi ke mana!) "Shit!" Alexei melempar batu sebesar kepalan tangan ke tengah danau setengah beku. Dengan frustasi, dia usap kasar kepalanya. Kesepakatan dan kesempatan kedua itu, membuat Alexei tidak punya pilihan. Terpaksa dia mengangguk. Percuma melawan. Bisa-bisa Ruslanov Yevgeny kembali mengirimnya ke penjara bawah tanah. Alexei tidak ingin mati konyol di sana. "Miris sekali nasibmu Alexei! Kamu dijadikan boneka orang tuamu! Haaah!" teriak pria tampan bermanik kebiruan itu. Lalu Alexei tertawa sumbang. Kedua telapak tangan Alexei terkepal kuat, wajahny

Last Updated : 2023-10-23

Part 80 Saya Bukan Pencuri!

"Jadi, kamu tahu peristiwa itu, Janes? Apa kamu tahu siapa yang terlibat?" tanya Aruna mulai khawatir. Tiba-tiba Aruna mengkhawatirkan Bagaskara. Aruna tidak ingin ayahnya terlibat kasus hukum. Namun, angka rahasia itu selalu menghantui benak Aruna. Janes tersenyum kecut. "Kalau saya tahu, kasus ini sudah selesai tiga tahun lalu, Nona. Detektif dari negara ini saja tidak bisa menemukan orang itu. Makanya, Tuan Ruslanov minta saya tetap di sini. Mereka takut, saya menjadi korban orang jahat itu!" jawabnya. "Semoga Alexei bisa menemukan mereka, Janes!" "Saya harap begitu, Nona. Tanggal lima Mei menjadi hari kelam keluarga ini. Saya tidak tahu, bagaimana bisa Nona Alenadra berkencan dengan pria itu. Mereka seperti pasangan paling bahagia. Tapi anehnya, Nona Alenadra tidak berani membawa laki-laki itu ke sini!" ungkap Janes hati-hati. Tatapan Aruna semakin dalam. Dia yakin, Janes tahu banyak tentang kematian Alenadra. "Apa kamu pernah melihat orangnya, Janes?" Namun, sekali lagi, J

Last Updated : 2023-10-24

...

5 6 7 8 9 10

SCAN CODE TO READ ON APP