บททั้งหมดของ Terjebak Pesona Papi Gula: บทที่ 41 - บทที่ 50
90
Yang Manis tapi Bukan Gula
“Aku ingin sesuatu yang manis. Donat mungkin memenuhi yang aku inginkan,” jawab Lizzie sambil tersenyum.“Oke baiklah, apa pun yang akan membuatmu bahagia.”Lizzie memekik gembira dan memimpin selangkah menuju sebuah kedai donat sambil menggenggam tangan Daxon bersamanya. Lizzie berdiri di konter, matanya terlihat berkilat dan lapar menatap beberapa donat yang dipajang di etalase. Hasilnya dia memilih enam rasa berbeda untuk satu kotak porsi yang dibungkus dalam sebuah kotak.“Tidak tunggu!” ujar Daxon tersentak ketika melihat Lizzie mengeluarkan dompet dari saku celananya. Lizzie menatap pria itu dengan tatapan menuntut.“Om, biar aku yang membayarnya sendiri kali ini, oke?” ujarnya sambil menyerahkan uang yang dia pegang kepada kasir dan transaksi selesai dalam hitungan menit. Membuat Lizzie tertawa karena Daxon hanya bisa terdiam, membiarkan tangannya berada di samping tubuh.“Kau benar-benar licik.”Ekspresi kemenangan muncul dari wajah Lizzie ketika dia mengambil sekotak donat ya
Read More
Kebetulan Tak Menyenangkan
Lizzie entah bagaimana bisa mengatasi Daxon, dan kini telah berada di destinasi selanjutnya. Sebuah tempat spa dan pijat. Meskipun Lizzie menolak rencana Daxon untuk membelikannya pakaian dalam baru dan itu sempat membuat si om cemberut sepanjang perjalanan. Tapi setelah tubuh pria itu telungkup diatas kasur khusus pemijatan tampaknya kekecewaan besar karena tidak bisa membelikan pakaian dalam baru untuk Lizzie sedikit memudar.Lizzie sendiri bisa sedikit lebih tenang pula ditempatnya. Daxon benar, pijatan memang sangat dibutuhkan setelah dia menggunakan tubuhnya dan mengalami banyak hal. Bagi Daxon ini mungkin caranya untuk membuat dirinya nyaman setelah dibebankan oleh banyaknya pekerjaan yang hectic dan nyaris membuatnya gila. Mengingat Daxon adalah tipe yang perfeksionis, dia tidak bisa menerima kesalahan seperti orang-orang yang salah menaruh file, satu ruangan dengan orang jorok yang tidak bisa menjaga kebersihan, dokumen penting yang dihapus oleh orang bodoh tak punya otak, dan
Read More
Minta Izin
Lizzie tidak mengira sama sekali bahwa keberuntungannya dalam hal-hal seperti ini betulan minim. Kenapa bila berhubungan soal Levin kebetulan yang menyebalkan harus terjadi? Dan lagi sapaan Levin kepada Daxon cukup menghentikan langkah pria itu, dan kini sudah menarik perhatiannya secara penuh. Situasi Lizzie sekarang sudah terhalangi dari Daxon oleh punggung Levin dan ini sudah sangat terlambat baginya untuk melarikan diri.Daxon sebagai yang tertua dalam situasi ini segera menyesuaikan diri, mendekati ketiga orang yang baru saja memasuki fase dewasa tersebut dengan hati-hati sementara Lizzie mundur dari sana. Marie yang menyadari adanya ketegangan disana hanya dapat berdehem sambil tersenyum.“Senang bertemu denganmu lagi disini, Lizzie,” ungkap Marie sambil melirik ke arah Daxon, setengah menggodanya. Lizzie paham bahwa saat ini Marie sedang mencoba sebisa mungkin untuk meredakan suasana yang terlanjur canggung diantara mereka berdua.“Ya,” sahut Lizzie sembari menelan ludahnya sen
Read More
Dikenalin ke Circle Om
“Jadi kau betulan berbohong pada ibumu?”Lizzie sedikit terlonjak karena cibiran yang Daxon berikan kepadanya. Saat ini gadis itu sedang duduk di kursi mobil Porsche yang sedang mereka kendarai. Suara mesinnya bergemuruh keras dan Lizzie memberikan pria itu sebuah gesture mengangkat bahu sebelum memberikan jawaban lisan.“Apa lagi yang bisa aku lakukan, Om?” tanya balik Lizzie sambil melirik pada si pria yang sedang mengemudi disebelahnya. “Apa aku harus mengatakan sejelas-jelasnya bahwa aku pergi ke Prancis bersama Papi gulaku, begitu?”Daxon memutar kedua bola matanya. “Kau kan bisa bilang kau pergi dengan pacarmu. Aku rasa izin seperti itu akan berhasil.”“Tapi setelah itu? ibuku pasti ingin bertemu denganmu, dan jika dia tahu siapa kau, aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Satu hal yang ada di benakku saat itu adalah dia pasti akan memarahiku.”“Karena usiaku?”“Ya, dan karena kau juga kenal dengan Armant,” kata Lizzie. “Aku hanya … entahlah aku belum siap.”“Jad
Read More
Ganteng sih, tapi Nyebelin
Ungkapan Daxon barusan terus terang terlihat sedikit tajam dan itu cukup membuat Lizzie terperanjat. Tapi Prof. Zoe tampaknya tidak terganggu sama sekali, dia malah mengerang sambil menyandarkan kepalanya di bahu wanita yang duduk disebelahnya. Kalau tidak salah namanya Mona.“Dia tidak membuatku takut,” ungkap Lizzie setelah situasi kembali tenang. “Aku berhasil melewati kelasnya dengan baik.”“Ah! Aku tahu kau gadis muda! pantas saja kau tidak asing dimataku!” seru Prof. Zoe lagi yang cukup berapi-api, memandang Lizzie dan Daxon secara bergantian. “Jadi, bagaimana kalian bisa bertemu?”Lizzie menatap ke arah Daxon untuk mengisyaratkan pada pria itu agar memberikan jawaban yang bagus. Mengakui bahwa mereka terlibat one night stand yang kemudian berubah menjadi sebuah kesepakatan tentang hubungan papi gula dan sugar baby, tentunya tidak mungkin dibicarakan keras-keras disini. Bisa dibilang itu adalah cerita yang paling Lizzie ingin tutupi dari siapa pun juga.Daxon yang mengerti langs
Read More
Lizzie Berulah
Zoe mengerang sambil menggosok pelipisnya dengan jari, Mona menepuk punggungnya tatkala Mike hanya menonton dalam diam.“Aku hanya kaget, itu saja,” kata Smith. “Aku pikir kau akan memilih seseorang yang seumuranmu lagi dibandingkan dengan bocah ingusan ini. Lagipula dengan tampangmu kau bisa mendapatkan yang lebih seksi dan cantik.”Siapa yang sedang dibicarakan oleh si tua bangka ini? apakah itu aku?Lizzie menarik napasnya, mencoba untuk menenangkan diri saat pria itu terang-terangan menghinanya begini. Wajahnya sudah memerah dan kedua matanya jelas memperlihatkan amarah yang meluap-luap di dalam. Menjadi penyabar ternyata sangat sulit. Itulah pelajaran yang dia dapatkan dari pria itu.“Ya, memang,” kata Daxon. “Tapi Lizzie jelas lebih dari sekadar muda, cantik, dan seksi. Dia milikku, dan aku sangat akan menghargai jika kau tidak menyusahkannya. Dia ada disini bukan untuk bersenang-senang saja, melainkan datang sebagai patner kencanku.”“Jadi bukan peliharaanmu?”“Lizzie bukan bin
Read More
Lingerie 🔞
Lizzie menggelengkan kepala sambil menggigit bibir bawahnya, sedikit tergoda dengan ucapan Daxon tapi dia memilih untuk menahannya. “Tidak untuk malam ini, Om. Aku hanya ingin kita berdua bersenang-senang dan menikmatinya.” Daxon merasakan bagian dari dirinya mulai terasa menyakitkan dibalik celana yang dia kenakan. Pria itu menarik Lizzie agar jatuh ke pangkuannya, mengulurkan tangan untuk mengelus bagian yang paling menggoda keimanannya sementara tangan yang lain bergerilya melepaskan kain transparan yang menutupi bagian dada. Kemudian fokus memainkannya dengan sebelah tangan dengan gemas. Lizzie menguatkan dirinya diatas pangkuan Daxon, lengannya sudah gemetar akibat sentuhan yang pria itu buat. Bagian depan celana dalam dari lingerie yang dia kenakan mulai terasa basah tapi Daxon tidak bergerak sama sekali untuk melepaskannya. Ah, bukan. Tapi lebih ke belum mau. Dia menarik Lizzie dari pangkuannya dan mendudukannya di sofa, mengambil dasinya sendiri dan melirik ke arah Lizzie y
Read More
Diintrogasi Sepupu
Sisa tiga hari sebelum keberangkatan Lizzie, ibunya cukup sibuk menyiapkan banyak hal yang perlu dia bawa. Mulai dari kaos kaki hingga pakaian dalam baru. Tentu saja jenis pakaian dalam yang fungsional dan bukan sesuatu yang berbau estetika macam kesukaan Daxon. Sangat polos sederhana. Ibunya memang tahu betul bahwa Lizzie orangnya cukup simple, dan bukan orang yang akan pilih-pilih karena itu kenyamanan berada pada tingkat teratas dari pemilihan pakaian baru yang ibunya siapkan.Yang berbeda adalah dia mendapatkan sesuatu dari ayahnya pula. Sejujurnya Lizzie agak ragu membukanya, dia yakin bahwa hadiah tersebut mungkin hanyalah satu set obat-obatan sesuai dengan profesinya atau berupa sindiran semata. Namun ketika gadis itu membuka bungkusan yang diberikan oleh ayahnya, Lizzie hanya bisa diam dan menahan air mata.“Terima kasih, Ayah.”Pria itu hanya angkat bahu dan bergumam sebagai balasan. “Jika aku tidak bisa menolongmu dari tindakan membuang waktu demi melakukan hal yang kau sang
Read More
Lizzie & Smith
Lizzie sudah selesai mengemas seluruh barangnya lebih dulu, dia berpikir akan jauh lebih praktis seperti itu karena akan merepotkan bila melakukannya pada H-1. Setidaknya masih tersisa satu hari sebelum keberangkatan, dan Daxon jauh lebih sibuk dari pada hari-hari sebelumnya. Tetapi di pertemuan terakhir yang singkat pria itu menitipkan kartu kreditnya untuk Lizzie gunakan berbelanja keperluan. Tak ingin egois, akhirnya Lizzie memutuskan pergi ke toko buku hari itu, setidaknya dia membeli sesuatu yang bisa mereka baca atau dengarkan saat berada di pesawat nanti untuk membunuh waktu.Lizzie berkeliling sendiri setelah menemukan banyak barang yang dia butuhkan, dia hanya membeli sebuah buku novel misteri yang barangkali masuk ke dalam selera Daxon. Hal itu tentu saja karena Lizzie kerap melihat koleksi buku pria itu selalu didominasi oleh buku memusingkan, jadi Lizzie berharap buku yang dia beli cukup untuk penerbangan panjang mereka. Tak hanya disitu, Lizzie tiba-tiba saja tergoda deng
Read More
Sepupu ditaksir
Tubuh Lizzie tersentak, gadis itu melihat sekeliling dan menemukan sepupunya. Mina berlari ke arah meja yang sedang diduduki. Dia melambai ke arah Lizzie, dan kemudian gadis itu melirik ke arah Smith sebelum melihat kembali ke temannya.“Jadi, Lizzie senang melihatmu disini,” kata Mina. “Dan siapa dia?”Lizzie tahu alasan mengapa Mina bertanya kepadanya seperti itu. Sepupunya mungkin berpikir bahwa orang yang kini sedang bersamanya adalah ‘sang pacar’ yang sedang dia rahasiakan.“Ah, dia sebenarnya teman pacarku,” kata Lizzie memperkenalkan Smith dengan ogah-ogahan kepada sepupunya karena untuk sesaat dia melihat gelagat aneh dari pria itu. “Jadi kalau kau pikir dia adalah pacarku, maka kau salah, Mina. Kau masih belum bisa bertemu dengannya untuk sekarang.”Mina mengerang dan Smith mulai tertawa.“Masih rahasia?” Smith bertanya.“Ya!” Dengan cepat Mina langsung menjawabnya. “Dia memang selalu begitu, menyimpan segalanya untuk diri sendiri tapi memaksa oranglain untuk terbuka kepadany
Read More
ก่อนหน้า
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status