All Chapters of Kesetiaan Yang tergadai: Chapter 21 - Chapter 30
38 Chapters
Chapter 21
"Fatma please tolong, jangan kamu batalkan aku mohon Fatma, kamulah satu satunya harapan kami." Alicia menangis memohon kepada Fatma. Sebagai sama sama seorang istri dia tau apa yang sedang dirasakan oleh Alicia, namun Fatma tak bisa mengiyakan semua permintaan Alicia. Berpikir panjang kedepan sebelum dia melangkah terlalu jauh, dengan tega dia masih bertahan menolak permintaan istri atasannya yang tengah memohon belas kasihannya."Maaf bu tapi saya tidak bisa saya tidak bisa melakukan itu semua, harus bagaimana saya melakukannya bu, itu akan menyakiti ibu sebagai seorang istri, dan juga akan menyakiti suami saya nantinya sama saja saya berselingkuh apalagi harus sampai hamil."Alicia tak hentinya memohon walaupun mendengar penolakn dari Fatma. Dia meyakinkan Fatma untuk tetap memenuhi apa yang sudah dia tawarkan. Perdebatan mereka berlangsung hingga malam, dan pada akhirnya Fatma meminta mereka memberikan waktu kepadanya untuk memikirkan kembali semua yang pernah dia tawarkan. Bingun
Read more
Chapter 22
Merasa sudah tak mampu lagi untuk memikul beban ini sendiri, Fatma ingin menceritakan semuanya kepada ibu mertuanya namun dia tak sampai hati ketika melihat wajah ibu mertuanya. Berusaha sekuat tenaga untuk melalui ini semua sendiri untuk menerjang badai yang begitu kuat yang sedang menerpanya. Dengan pikiran penuh beban Fatma melangkah berjalan menuju tempat kerjanya, entah sampai kapan dia harus seperti ini setiap kali akan pergi bekerja selalu saja diawali deng dan kabar dari suaminya yang membuatnya tertekan. Menguatkan dirinya Fatma pergi menuju tempat kerjanya dengan langkah lunglai dan pikiran kosong, yang ada dalam benaknya hanyalah tuntutan suaminya yang memintanya membayar lunas semua hutang hutangnya. Dering ponsel berbunyi terus menerus mengiringi langkahnya menuju ruangannya, namun Fatma kali ini sudah hafal siapa yang sedang menghubunginnya, dia tak ingin beban pikirannya bertambah Fatma mencoba mengabaikan panggilan yang dia yakini pasti dari suaminya yang akan menceri
Read more
Chapter 23
Harga dirinya sekarang sedang dipertaruhkan, entah apa yang akan terjadi Fatma hanya bisa pasrah menerima semua keadaan. Suaminya yang terus menekannya dengan permintaan yang diluar kemampuannya. Ucapan Nathan yang memintanya untuk segera membayar semua hutang suaminya membuat Fatma semakin tertekan, ingin rasanya dia menolak namun dia teringat mertua dan juga putri kecilnya yang mengharuskan dia untuk meneruskan semua ini. Disaat Fatma diam dan merenungi apa yang sedang terjadi padanya, Nathan tiba tiba datang memasuki ruangan setelah beberapa saat yang lalu keluar. Nathan mengajak Fatma bertemu istrinya untuk membicarakan semua ini. "Fatma, ayo sekarang kita ketemu dengan Alicia saya sudah sampaikan semuanya ke istri saya, kita segerakan agar permasalahan kita semua cepat selesai." "Baik pak." "Kamu telpon suamimu, bilang kalau kamu akan membayar hutang dia direnternir dan juga hutang sebagian di bank agar mertuamu bisa tenang. Fatma saya mohon maaf, bukan berarti saya ingin mer
Read more
Chapter 24
Setelah Nathan dan Alicia berunding, mereka kembali kemeja bersama Fatma dan membicarakan apa yang akan mereka lakukan. Alicia menggenggam tangan Fatma dan tersenyum kepadanya. "Fatma kamu sudah yakin kan dengan keputusan kamu saat ini ?" "Saya yakin bu, karena saya juga sedang terdesak dan sangat membutuhkan sekali." "Ok, besok kita akan membayar sebagian hutang yangbharus kamu bayarkan dulu ya, dan untuk pelunasannya nanti setelah kamu berhasil melahirkan anak mas Nathan. Sekarang yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita akan memulai ini semua." Sambil berbicara Alicia menatap ke arah suaminya seakan bertanya apa yang harus dilakukan. "Apa yang harus saya lakukan bu, apa saya harus menikah dengan pak Nathan, saya sudah punya suami bu bagaimana bisa saya menikah dengan pak Nathan? tapi kalo saya tidak menikah berarti itu dosa besar." Perkataan Fatma membuat Alicia dan Nathan diam bingung karena bagaimana mungkin Alicia akan membiarkan suaminya menikah dengan wanita lain. Su
Read more
Chapter 25
"Jadi kamu tunggu aja, kirim aku nomer rekeningnya aku akan kabari kamu jika sudah aku transfer." Jawab Fatma dengan tegas. Tanpa disadari ternyata ibu mertua Fatma dari tadi memperhatikan pembicaraan Fatma dan Haikal. "Nak, tadi suamimu yang telpon?" "Ya bu, itu tadi mas Haikal yang telpon." "Dia minta uang lagi?""Mas Haikal hanya mengingatkan tentang janjiku yang akan membayar hutang hutangnya hari ini." "Maafkan anak ibu Fatma, ibu minta maaf Fatma." Ibu mertua Fatma bersimpuh dihadapan Fatma sambil meminta maaf dengan berderai air mata. "Ibu berdiri ibu, jangan seperti ini bu, ibu tidak salah apa apa tolong jangan seperti ini bu. Bangun bu maafkan Fatma bu, maafkan suami Fatma yang telah menyusahkan ibu." Suasana berubah seketika menjadi penuh haru karena suara isak tangis mertua dan menanantunya akibat ulah Haikal. Fatma membangunkan ibu mertuanya yang duduk bersimpuh dihadapannya. "Bu maafkan Fatma ya, Fatma mohon ridhoi Fatma dan maafkan Fatma ya bu." Fatma meminta maaf
Read more
Chapter 26
"Kita batalkan saja semua sayang, jika memang kamu harus menikahi Fatma aku tidak siap jika harus melihatmu bersama wanita lain. Minta Fatma untuk mengembalikan uang yang sudah kita berikan kepadanya tadi." "Kamu kenapa Alicia? bagaimana bisa kamu berpikiran seperti itu, kita sudah membuat perjanjian dengan Fatma." "Kenapa kamu tidak mau membatalkannya mas? atau jangan jangan kamu cinta sama Fatma, kamu sudah menaruh hati dengan dia mangkanya kamu tidak mau melepaskan dan membatalkannya." "Alicia jaga kata katamu aku melakukan ini semua karena keinginan mamamu, aku sudah pernah mengatakan jika aku tidak mau melanjutkan ini semua begitu juga Fatma tapi kamu memohon meminta ini semua agar terjadi, lalu sekarang kamu salahkan aku dan Fatma."Pertengkaran diantara mereka terjadi, Alicia tetap menginginkan ini semua dibatalkan dia tidak mau jika Nathan harus menikah dengan Fatma dan meminta Fatma mengembalikan semua uang yang telah dia terima. Mendengar itu semua sontak membuat Fatma pa
Read more
Chapter 27
Sehari setelah pertemuan mereka menyisakan pertengkaran antara Nathan dan Alicia yang belum juga usai. Alicia yang masih belum bisa menerima kenyataan bahwa saat ini Fatma hadir ditengah rumah tangga mereka yang mengancam kedudukannya sebagai istri Nathan satu satunya. Perasaan Alicia yang sedang kacau karena keinginan Nathan untuk menikahi Fatma, harus ditambah dengan tekanan dari mamanya yang masih saja membuatnya tertekan dengan pertanyaan tentang kehamilannya. "Alicia, ini sudah dua minggu gimana keadaan kehamilanmu, apa kami sudah membawanya kedokter, apa kata dokter apa kamu benar benar hamil? mama mau nanti kita kedokter mama ingin mendengar penjelasan dokter.""Pagi pagi sudah bahas hamil mama ini, nanti Alicia ada acara ma besok sajalah." "Kamu iti selalu saja mengelak setiap mama membicarakan kehamilanmu, apa benar kamu hamil Alicia. Mama gak yakin kamu hamil benean jangan jangan inibhanya tipuanmu bersama suamimu ya, mama gak yakinbAlicia suamimu yang mandul itu bisa memb
Read more
Chapter 28
Alicia tak mampu berkata kata, dia hanya diam mencoba untuk bisa menerima keputusan. Rasa sakit menembus hatinya harus dia rasakan, pilihan yang sangat sulit untuknya bagaikan makan buah simalakama itulah yang saat ini dihadapi oleh Alicia. "Gak bisa kamu melakukannya dengan Fatma tanpa menikahinnya, dia istri orang bagaimana bisa Fatma mempunyai dua suami sayang?" Alicia menanyakan keputusan suaminya yang masih belum bisa diterimanya."Aku tidak bisa, dan jika kamu memintaku untuk melakukannya dengan orang lainpun aku juga tidak akan mau. Hanya Fatma yang pantas untuk melahirkan anakku. Dia memang istri orang tapi karena kelakuan suaminya yang seperti itu mungkin bukan kesalahan jika aku menikahinnya, bahkan mungkin aku memintanya untuk menceraikan suaminya." "Kamu mencintainya, kamu tidak bisa berbohong sayang mungkin mulutmu berkata tidak tapi itulah perasaan yang sedang kau tutupi, kamu mencintainya, kamu mencintainya." Air mata Alicia jatuh melihat kenyataan bahwa dihati suamin
Read more
Chapter 29
Fatma masih tak bisa berhenti menangis setelah mengakhiri percakapannya ditelpon. Harapannya sirna untuk bisa memperbaiki hubungannya yang sudah mulai tidak baik baik saja,bahkan kini dia sudah mulai merasakan hubungan dengan suaminya sudah mulai retak dan siap untuk pecah hancur berkeping keping. Cinta Fatma kepada suaminya langsung memudar seketika setelah mendengar perkataan suaminya yang sangat menyakiti hatinya. Bahkan pikiran untuk berpisah dari Haikal yang tak pernah terpikirkan kini mulai datang menghampirinya. Fatma merasa sudah diujung batas kesabarannya menghadapi sikap suami yang tak bisa menghargai seluruh pengorbanan yang dia lakukan. Sebagai seorang istri dia sudah merasa kehilangan seluruh yang dia miliki, bahkan suami satu satunya yang menjadi tumpuan dan penguat kini telah berubah. Ditengah tengah Fatma meratapi kesedihannya, terdengar bunyi pintu rumahnya yang diketuk. Pikirannya bertambah kacau, bahkan Fatma merasa ketakutan jika Alicia akan datang kembali. Dia m
Read more
Chapter 30
Setengah jam berlalu namun Alicia tak kunjung datang setelah dia berpamitan ke toilet. Mama Alicia merasa ada yang aneh, dia segera menyusul ke toilet. "Adit tante tinggal dulu ya, Alicia dari tadi belum balik balik takut ada apa apa." "Oh iya tante." Dengan langkah cepat mama Alicia berjalan menuju kamar mandi. Sesampainnya disana tak satupun ruangan toilet yang sedang tertutup dan ada orang didalamnya. "Aliciiaaaaa, berani kamu sama mama." Gumam mama Alicia dengan mengerang penuh amarah. Kepalan telapak tangannya langsung dipukulkan ke meja toilet. Mengambil ponsel dari tas dan menelpon Alicia. Berkali kali menghubungi Alicia, namun selalu saja telponnya direject. Mama Alicia memutuskan untuk kembali kemejanya dan menemui Adit. Tak ingin rencana yang telah dia susun hancur berantakan, mama Alicia telah menyiapkan berbagai alasan yang akan disampaikan kepad Adit. "Adit maaf ya agak lama." "Gak papa tante, loh mana Alicia tante kok sendiri?""Iya itu maaf ya Adit, ternyata Alici
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status