Lahat ng Kabanata ng MENIKAHI MANTAN SUAMI TAJIR MELINTIR DEMI PUTRIKU: Kabanata 71 - Kabanata 80
138 Kabanata
KENAPA MEMAKSA?
71Keesokan harinya, Elsa benar-benar meminta pengasuh dan sopir untuk menjemput Davina. Meski anak itu tidak mau dan Abyasa juga melarang, ia tidak mempedulikan. Elsa tidak mau orang lain beranggapan anaknya tidak sopan. Karena yakin perempuan bernama Patricia yang Abyasa panggil dengan sebutan Puput itu akan kembali.“Kenapa kau harus memaksakan kehendak, Elsa. Apa kau tidak melihat betapa Davina tidak suka kau paksa pulang?” Abyasa protes saat wanita itu bersiap memberikan sarapan untuknya.Elsa tidak menjawab. Ia tak ingin terlalu banyak komunikasi antara dirinya dan Abyasa. Ia sudah bertekad hanya akan menjalankan tugasnya sebagai seorang istri tanpa banyak bicara. Berharap lelaki itu segera sehat agar tak memerlukan lagi bantuannya sekadar untuk makan atau ke kamar mandi.Elsa menyuapi Abyasa dalam diam. Padahal lelaki itu terus mengajaknya bicara. Elsa juga meminimalisir kesempatan Abyasa untuk bertanya dengan menambah suapan setiap kali lelaki itu membuka mulutnya untuk bertan
Magbasa pa
CEPAT KEMBALI!
72“Bagaimana kondisi Abyasa?” Lelaki yang duduk di hadapan Elsa dan sepertinya sudah lama menunggunya langsung bertanya begitu wanita itu duduk.Mereka kini duduk berhadapan di sebuah rumah makan yang buka dua puluh empat jam, tepat di seberang rumah sakit.“Menunggu jadwal operasi, Bang.” Elsa menjawab seraya memindai daftar menu yang disodorkan Adrian.“Kenapa sih, Abang tidak boleh menjenguk suami kamu? Padahal tadi Abang mau langsung ke sana.”Elsa mengibaskan tangan setelah menyerahkan buku menu ke seorang pelayan.“Hubungan kalian kan, tidak baik, aku tidak ingin terjdi masalah. Minta doanya saja agar semua dilancarakan.”Adrian menarik napas panjang. Ia tahu jika Abyasa tidak pernah menyukainya. Dan bukan ide bagus juga untuk menjenguknya. Elsa benar, daripada runyam, lebih baik tidak saja.“Sekali lagi Abang minta maaf, El. Abang memang keterlaluan.” Adrian memasang wajah menyesalnya.Elsa mengibaskan tangan, setelah menggeser semangkuk soto berkuah kuning yang disajikan seor
Magbasa pa
SURAT PERJANJIAN
73Wajah merengut Abyasa langsung tersaji di depan mata begitu Elsa membuka pintu dan masuk. Sementara perempuan bernama Patricia keluar melewati tubuh Elsa yang menepi tak lama setelah ia masuk.“Maaf, Puput. Aku mau bicara dulu dengan Elsa.” Kalimat itu Elsa dengar sesaat sebelum Patricia keluar.Elsa menahan napas begitu Puput menutup pintu. Walaupun sudah menyiapkan mental untuk menghadapi kemarahan Abyasa, tetapi saat melihat langsung wajah itu memerah padam, tak ayal hatinya menciut. Elsa berjalan pelan mendekati brangkar dengan bersikap biasa seolah tidak terjadi apa-apa.“Apa anda sudah ke kamar mandi—”“Jadi, siapa yang mengizinkanmu menemui laki-laki itu?” potong Abyasa dengan sorot mata tajam yang terasa menembus hingga kedalaman hati Elsa.Elsa tertegun. Bahkan baru beberapa detik ia sampai dan Abyasa langsung menodongnya dengan pertanyaan inti.“Apa saya harus minta izin anda untuk menemui seseorang?”“Tentu saja. Kamu istriku, tidak pantas bertemu laki-laki lain tanpa se
Magbasa pa
KITA AKAN BERCERAI
74“Kenapa kau tidak minta cerai saja sekalian?” tanya Abyasa sinis.Kedua mata Elsa melebar sempurna. Ditatapnya tak percaya lelaki itu sebelum balas tersenyum sinis.“Jadi begitu?”Saling tatap nyalang tak dapat dihindarkan. Keduanya seolah tak ada yang mau mengalah, saling menancapkan tantangan dan penegasan jika mereka tidak takut.“Ok, jadi kita akan segera bercerai?” lanjut Elsa dengan dada dibusungkan, seolah ingin menyampaikan jika ia tidak takut menjanda lagi.“Ya.” Abyasa menjawab singkat.Elsa terdiam sembari mengangguk walaupun tak ayal sesuatu terasa memukul hatinya. Bagaimana bisa lelaki itu akan menceraikannya di saat baru beberapa hari saja mereka menikah.Mata Elsa masih menatap nyalang, saat Abyasa mengalihkan pandangan dan berkata lagi.“Kita akan bercerai, tapi tidak saat ini.”“Maksudnya?” Kening sang wanita serta-merta berkerut.“Maksudnya jelas kita akan bercerai, tapi tidak sekarang.”“Lalu kapan?” Elsa semakin tidak mengerti.“Setelah aku mendapat anak darimu.
Magbasa pa
DEMAM
75Elsa bermaksud merebut ponselnya yang masih digenggam Abyasa. Padahal lelaki itu sudah selesai bicara dan sambungan telepon sudah terputus. Namun, gerakan Abyasa ternyata lebih gesit. Lelaki itu dengan cueknya memasukkan benda pipih itu ke dalam saku celana.Kedua mata Elsa pun melebar sempurna. Apa-apaan ini?“Kembalikan HP saya, Pak,” pinta Elsa seraya menadahkan tangan. Wajahnya cemberut mode on. Malu sebenarnya. Kenapa juga pengasuh Davina harus melapor seperti itu. Jadi, kan Abyasa mengira dirinya benar-benar cemburu. Ih, padahal ….“Ambil sendiri kalau mau.”Lagi-lagi mata itu kembali melebar, sebelum berpaling dengan angkuh dan berlalu dari hadapan Abyasa yang kembali duduk di brangkarnya. Aneh sebenarnya. Lelaki itu terlihat sangat bugar dan sehat. Tidak seperti yang tengah sakit. Bisa tidak ketahuan tiba-tiba saja sudah berada di belakangnya. Padahal bila ingin ke kamar mandi hebohnya bukan main saat minta diantar seolah tengah sakit parah.Elsa memilih duduk di sofa dan m
Magbasa pa
SETAN MESUM
76“Elsa.”Panggilan lirih membuat mata Elsa terbuka lebar. Ia ketahuan lagi mengelus cambang itu, padahal seharian ini tengah memasang wajah judesnya. Apa Abyasa akan murka sepeti dulu? Atau ….“Jangan tinggalkan aku.” Suara lirih yang lebih seperti gumaman terdengar lagi.Elsa memicing dan memiringkan kepala untuk lebih memindai wajah itu. Matanya masih terpejam, tetapi bibirnya terus bergerak-gerak. Satu tarikan napas panjang Elsa tarik walaupun tidak begitu kentara. Ternyata Abyasa hanya sedang mengigau. Mungkin efek suhu tubuhnya yang tinggi.“Aku takut.” Lagi suara itu terdengar walaupun samar.Mata Elsa memicing lagi.“Aku takut. Jangan tinggalkan aku.”Gumaman demi gumaman lirih terus terdengar dari mulut Abyasa hingga Elsa semakin bingung. Tangannya semakin kuat ditahan karena ditiduri kepala lelaki itu. Bagaimana ia bisa beranjak?Akhirnya dengan tangan lainnya Elsa berinisiatif membasahi handuk kecil yang kebetulan berada dalam laci meja yang dapat dijangkaunya. Ia basahi k
Magbasa pa
MIMPI
77Elsa mematung. Lelaki itu mengeluh pusing. Sebenarnya, Elsa tahu jika Abyasa membutuhkan waktu lebih banyak untuk istirahat karena kondisinya belum benar-benar pulih. Namun, karena pekerjaannya terlalu lama ditinggal, jadi ia harus lembur seperti ini begitu pulang ke rumah.“Anda tidak sedang modus lagi, kan?” tuduh Elsa yang tiba-tiba saja terlintas jika lelaki itu hanya sedang mencari perhatian. Modus seperti biasa.“Apa maksudmu modus lagi? Apa yang kau pikirkan tentang aku, Elsa? Kalau tidak mau membantuku memijat tidak apa. Tolong panggilkan Rendi saja agar membantu memijatku.” Abyasa berbalik. Memunggungi Elsa dengan sikap merajuk. Tangannya masih memijat kepalanya sendiri.Elsa terdiam. Menatap perilaku lelaki yang statusnya suami. Namun, ia belum merasa jika Abyasa adalah suaminya. Malah cenderung merasa jika dirinya asisten pribadi atau bahkan pelayan. Lebih seperti Mbak Suster-nya Davina yang mengurusi segala keperluannya. Bahkan mungkin lebih, karena bayi gede lebih manj
Magbasa pa
MIMPI BURUK JUGA?
78Elsa loncat ke sisi ranjang dengan napas tersengal dan tubuh basah keringat. Dadanya bergerak sangat cepat seiring detak jantung yang melompat-lompat. Belum hilang semua sensasi di tubuhnya efek yang ditimbulkan mimpi ditinggal David, jantungnya sudah harus bekerja keras lagi karena kekagetan mendapati dirinya berada di atas tubuh Abyasa.Bagaimana bisa hal ini terjadi? Apa ia tidur sejabrah itu hingga sampai menindih tubuh lelaki itu?Elsa masih berdiri memaku di samping ranjang dengan mata terarah lelaki yang perlahan membuka mata. Mengucek mata itu dengan sebelah tangannya, sebelum kemudian memicing melihat Elsa yang berdiri menatapnya.“Ada apa?” tanyanya heran. Anehnya, pelipisnya pun terlihat berkeringat.Pandangan Elsa turun menyusuri leher sang lelaki yang kancing piyama paling atasnya terbuka. Di sana juga basah dan mengalir keringat.Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa ia dan Abyasa sama-sama berkeringat? Padahal Elsa yakin tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan lelaki
Magbasa pa
BERDAMAI DENGAN MASA LALU
79“Sa.”Elsa yang bermaksud langsung naik ke kamar menyusul Davina yang berlari menaiki tangga, menghentikan langkah. Wanita itu berbalik demi mendengar panggilan sang ayah yang juga baru masuk.Mereka benar-benar pergi piknik ke sebuah taman di mana ada danau buatan di tengah-tengah taman tersebut. Abyasa benar-benar memenuhi ucapan asalnya. Mereka berempat—Abyasa, dirinya, Davina dan sang ayah— duduk di tikar yang dibawa dari rumah. Membuka bekal dan makan di sana layaknya keluarga yang tengah piknik.Elsa tidak bisa lagi mengelak. Lelaki itu sudah berkehendak. Akhirnya ia bertindak layaknya ibu rumah tangga yang melayani suami, anak dan ayahnya.Davina menjadi yang paling bahagia. Tak ketinggalan Abyasa yang tidak kalah bahagianya. Sementara pria paruh baya yang diangkat tubuhnya oleh sang menantu saat turun naik dari kursi roda, hanya memasang wajah terharu.Setidaknya sang cucu bahagia saat ini walaupun sudah ditinggal ayah kandungnya. Davina mendapatkan apa yang ia inginkan. Da
Magbasa pa
PEMBOHONG TETAP PEMBOHONG
80Lelaki yang tengah memasang kancing kemeja, berbalik cepat dengan raut memucat. Tubuhnya membeku seketika. Terlebih saat seseorang yang berdiri di ambang pintu mulai mendekat dengan melangkahkan kakinya perlahan.Lelaki menahan panas demi menangkap sorot mata wanita yang mendekat. Kecemasan seketika menyeruak. Tubuhnya yang tinggi menjulang bak patung batu yang menancap di bumi. Hanya pupil matanya yang bergerak seiring langkah patah-patah sang wanita.“Jadi, begini cara anda?”Pertanyaan yang pelan bahkan nyaris tak terdengar saking bergetar dan penuh penekanan. Namun, sukses menghantam dada sang lelaki yang menelan ludah dengan susah payah.“Beginikah cara anda untuk membuat si bodoh ini semakin terlihat bodoh dengan kebohongan ini?” lanjut sang wanita dengan mendongak menatap wajah yang semakin memucat. Tatapan tajam terhujam hingga kedalaman mata sang lelaki.Tidak ada jawaban. Sang lelaki berkali-kali menelan ludahnya. Lidahnya mendadak kelu. Ia mati kutu.Sang wanita tersenyu
Magbasa pa
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status