All Chapters of Manusia Super Mencari Cinta Sejati: Chapter 41 - Chapter 50
73 Chapters
Bagian 41 — Penyelamatan
Kiana terus memandangi pria yang berada di hadapannya ketakutan, tanpa berkedip sedikitpun.JLEB!"Kau yang akan dimusnahkan." Noel tiba-tiba muncul dan langsung membunuh pria itu dengan menusuknya dibagian dada kiri sang pria yang ingin membunuh Kiana.Kiana menutup mulutnya terkejut, melihat mayat yang tiba-tiba tergeletak di depannya. Air mata Kiana mengucur deras dengan sendirinya.Noel kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu Kiana berdiri.PLAK!"Kau, jangan mendekatiku. Kau dengan mudahnya membunuh orang lain seperti itu." Kiana masih ketakutan menatap Noel yang begitu kejam."Heh! Kau masih punya belas kasih, pada seseorang yang hampir membunuhmu? Kau naif sekali Kiana, orang yang telah berkhianat padaku dan mengancam organisasi ini. Harus dimusnahkan. Entah dengan tanganku sendiri atau tangan anak buah kepercayaanku. Aku juga tidak akan membunuh sembarangan orang. Jadi, jangan anggap aku adalah orang yang berbelas kasih seperti dirimu." Ucap Noel dingin.Noel yang kesal
Read more
Bagian 42 — Kepala Divisi
"Jadi, kau harus pindah?" Mala merasa sedih karena Kiana harus pindah dari rumahnya yang baru beberapa hari dia tempati."Kan, aku tidak pindah jauh juga Kak. Di seberang rumah Kakak itu, dekat." Kiana menunjuk rumah di seberangnya."Jauh tau ....""Hais Kakak, nanti aku yang datang kemari kalo Kakak butuh teman, oke." Kiana membuat kesepakatan dengan Mala."Oke. Lagipula kenapa kaubisa melupakan mematikan kompor?" tanya Kiana karena rumah tempat tinggal Kiana rusak dengan alasan mengalami kebakaran dapur."Namanya lupa, beruntungnya aku tidak dipecat dan gajiku akan dipotong sedikit selama beberapa bulan sebagai tanda ganti rugi." Kiana merasa lesu."Itu lebih baik daripada kau dipecat, kan?""Iya Kak. Aku kembali dulu ya. Harus merapikan barang-barang." Kiana buru-buru menyeberang dan langsung masuk ke dalam rumahnya."Pandai sekali kau berbohong. Jangan sampai kau melakukan itu juga kepadaku.""Itu semua karenamu. Lagipula, kenapa kau menguping pembicaraan orang lain, dasar tidak s
Read more
Bagian 43 — Muncul Mendadak
Kiana terus menunduk sampai akhirnya Noel melewatinya. Setelah itu Kiana merasa lega, karena akhirnya Noel berhenti menatapnya.Apa cuma perasaanku saja? Cuma itu terlalu jelas. Apa dia ada dendam padaku? Apa yang sudah kulakukan padanya? Kiana kebingungan sendiri."Kiana, mengapa kau melamun?" Klen menyentuh bahu Kiana, dan membuat Kiana tersadar dari lamunannya."Tidak apa-apa, maaf." Kiana gelagapan."Ayo kita berangkat, teman-teman sudah pada jalan." Ajak Klen dan Kiana mengangguk.Kiana terus berjalan di samping Klen dan berbincang-bincang tentang pekerjaan sampai akhirnya mereka sampai di tempat yang telah dijanjikan.Semua orang mulai memesan makanannya."Hari ini aku akan traktir kalian semua!" Klen tiba-tiba berteriak semangat. Kiana tertawa kecil melihat tingkah Klen yang kekanakan."Wah! Bos memang yang terbaik!" Beberapa orang berteriak girang, kesenangan. Karena semuanya wanita, Klen merasa bertanggung jawab atas anak buahnya yang berjumlah kurang lebih sepuluh orang."K
Read more
Bagian 44 — Ajakan Menikah
"Aku mau pulang!" Kiana berkata tegas."Carilah jalan keluarmu sendiri, dan kau akan menjadi tambah dicurigai jika ada orang-orang dari organisasi yang melihatmu keluar dari rumah ini." Ucapan Noel membuat Kiana tertohok, ia tidak ingin orang tahu hubungannya dengan Noel.Kiana berpikir untuk beberapa saat. "Bukankah jika aku bermasalah, itu juga masalah untukmu?!" Kiana berusaha menantang Noel."Kiana, kau tidak mengerti. Dirimu itu tidak begitu berarti untukku. Meski tanpamu, aku masih bisa baik-baik saja."Gigi Kiana menggeletuk kesal, ia memang belum tahu apa-apa tentang Noel, dia tidak bisa berkutik karena Kiana belum mengenal Noel sama sekali. Pria itu pasti punya banyak rencana yang akan memojokkan Kiana. Meskipun ancaman Kiana itu cukup berarti untuknya tanpa Kiana benar-benar ketahui.Setelahnya Kiana meninggalkan Noel, ia ingin berkeliling rumah tersebut. Mumpung di sana kapan lagi ia berkeliling di rumah semewah itu.Sepertinya rumah ini tidak pernah menerima tamu menginap
Read more
Bagian 45 — Terpaksa
Kiana berbalik meninggalkan Noel, sebab dia tahu. Berdebat dengan Noel tidak akan ada ujungnya karena mereka berdua sama-sama orang yang keras kepala.Dikira menikah semudah itu, tidak ada keistimewaan sama sekali, bahkan komunikasi juga kurang baik. Kenapa dia berpikir seolah-olah itu semua terlalu mudah dan gampang.Kiana berjalan kesal menyusuri taman dan bermaksud kembali ke ruang kerjanya, karena kesal ia menendang batu cukup besar dengan kuat."Au!" pekiknya pelan karena kakinya sakit, namun Kiana tidak perduli dan terus berjalan menjauh. Meninggalkan Noel yang berdiri mematung memperhatikan Kiana dari jauh.Noel merasa baru kali ini ia ditolak oleh seorang wanita yang bahkan sudah tahu wajah asli dirinya, dan menurutnya itu cukup menantang. Di matanya, Kiana adalah sosok wanita yang sangat menarik perhatiannya sekarang."Aku akan mendapatkanmu, pasti." Noel kemudian berbalik dan pergi juga....Seharian ini, tenagaku rasanya benar-benar terkuras. Kiana kepikiran dengan kata-
Read more
Bagian 46 — Persiapan Petualangan
Kemunculan Dungeon raksasa tiba-tiba membuat heboh negara. Sebagai organisasi terkuat, tentu saja pemerintah memintanya untuk membantu menurunkan para manusia super terkuat mereka untuk berpetualang di dalam Dungeon dan mengalahkan monster penguasanya."Berarti Bos, bakalan turun tangan." Gumam Kiana, semua orang di dalam organisasi sibuk menyiapkan orang-orangnya untuk terjun langsung ke lapangan karena pekerjaan itu tidak akan selesai dalam sehari jika menjelajahi Dungeon.Baguslah, acara lamaran itu akhirnya diundur. Batin Kiana ia ingin tertawa girang sekarang. Namun, ia menahannya. Lalu hanya tersenyum tidak jelas."Kiana, mengapa kau senyum-senyum sendiri begitu?" tanya teman Kiana yang duduk di meja sebelahnya. "Aku teringat akan sesuatu yang sangat menyenangkan." Kiana berucap senang."Perhatian semuanya! Ada pemberitahuan yang mendesak."Tiba-tiba Klen masuk ke dalam ruangan dan mengumumkan sesuatu yang mendesak. Semua orang langsung sigap mendengarkan."Divisi kita akan men
Read more
Bagian 47 — Terpisah
Merasa pusing melewati gerbang Dungeon sebab gerbangnya yang memiliki pola abstrak berputar, Kiana sejenak memejamkan matanya. Kemudian perlahan ia membuka matanya."Wah, ternyata tempatnya tidak jauh berbeda dari dunia nyata." Kiana melihat kiri dan kanan atas dan bawah kakinya. "Langitnya saja, yang berbeda hanya di sana seperti langit senja. Padahal di luar masih cerah." Kiana bergumam memperhatikan sekitar."Kau baru pertama kali masuk, Dungeon?" Joan bertanya pada Kiana, pria itu terus berada di dekat Kiana."Hu, um." Kiana mengangguk langsung. "Ternyata tidak menyeramkan seperti yang aku pikirkan.""Menarik, ini akan menjadi pengalaman yang menarik untukmu. Beruntung Kiana mendapatkan Dungeon besar seperti ini, Dungeon itu berbeda-beda Kiana, bahkan ada Dungeon yang gelap gulita seperti di dalam gua." Joan menjelaskan, Kiana langsung bisa membayangkannya. "Namun, Dungeon luas seperti ini juga punya monster-monster yang kuat."Itu menyeramkan." Kiana merasa merinding karena ia ag
Read more
Bagian 48 — Perdebatan
"Aku merasa kasihan pada Kiana dia terjebak hanya berdua dengan Noel." Ucap Joan saat ini ia bersama Bian dan Lucia sedang mengecek keadaan sekitar."Semoga saja gadis itu tidak dibunuh Noel." Lucia tiba-tiba berucap."Hei! Hei! Kau perduli pada Kiana?" Joan tidak percaya."Hei, kau pikir aku ini jahat? Meskipun aku tidak terlalu suka dengan wanita itu. Tapi, padanya aku tidak sejahat itu.""Tapi, kenapa kau seolah-olah mencari perhatian dengan Noel? Kupikir kau tertarik dengannya.""Tuntutan perkerjaan tentunya, kau pikir aku akan suka dengan pria bertemperamen seperti iblis yang wajahnya saja aku tidak tahu bagaimana." Lucia berucap dengan sangat tidak tertarik."Hei Lucia, kau tidak merasa ada aura aneh?"Kedua orang itu merasa merinding karena Bian mengeluarkan aura kuat kemarahan, karena mendengar tuannya dibicarakan tentang sikap buruknya."Jika kalian melanjutkan penghinaan kalian, aku tidak akan segan-segan untuk menyingkirkan kalian berdua." "Bian menyeramkan ...." Joan berb
Read more
Bagian 49 — Beristirahat
Keheningan tercipta kembali, Noel marah entah karena apa. Pria yang tadinya banyak bicara pada Kiana itu, kini malah diam seribu bahasa.Kenapa dia, marah? Karena mengira aku mau bunuh diri. Konyol sekali, tadi itu 'kan aku tidak sengaja melepaskan peganganku padanya. Kiana tidak enak hati sekarang."Terima kasih karena telah menyelamatkanku, kemarikan tanganmu. Biar aku pulihkan kekuatanmu." Kiana tidak tahan melihat mata milik Noel yang berubah menjadi kuning cerah yang menandakan kekuatannya sekarang sangat tidak stabil. Aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku memulihkan orang ini. Meskipun kadang-kadang bertemu akhir-akhir ini, dia hanya datang saja untuk melihatku.Noel hanya memandangi Kiana diam."Hei jangan bilang kau sekarang sangat ingin mengamuk!" Kiana malah takut sendiri, kemudian Kiana langsung meraih tangan Noel.Ternyata energinya tidak apa-apa. Kenapa matanya berubah. Apa yang terjadi dengan orang ini sebenarnya? Kiana tidak mengerti sama sekali dengan apa yang terjad
Read more
Bagian 50 — Misi Telah Selesai
"Sial! Ini tidak ada habis-habisnya. Seandainya Noel di sini ia akan menghadapi monster-monster ini dengan mudah." Joan mengeluh kewalahan."Jangan banyak mengeluh, lagi pula monster-monster ini setara dengan kemampuan yang kita miliki." Bian terus bertarung menghancurkan para monster itu satu demi satu."Puah! Aku lelah!" gerutu Lucia, meskipun sangat kelelahan Lucia tetap mengarahkan kemampuannya untuk memulihkan dua orang yang menjaganya, di kiri dan kanannya."Ini menyebalkan, tidak ada habisnya." Joan tetap mengeluh."Aku ingin beristirahat." Lucia dengan wajahnya yang telah memucat kelelahan, namun tetap terus berusaha untuk tetap bisa membantu Bian dan Joan.24 jam sudah mereka bertiga terus bertarung, terhadap monster yang tidak ada habis-habisnya. Tanpa istirahat sedikitpun."Tuan Noel, cepatlah! Aku tidak tahan lagi!" Joan mulai berteriak frustasi sekarang."Berhentilah berteriak, tidak akan ada gunanya. Kau sebelumnya bisa bertarung selama tiga hari penuh. Jadi berhenti mer
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status