All Chapters of Istri Kecilku Bos Mafia: Chapter 11 - Chapter 20
123 Chapters
Tatto Trisula Dan Matahari
Pukul sepuluh malam waktu Fresno, California. “Akhirnya sampai juga. Bokongku pegal sekali karena duduk hampir lima jam di mobil.” Kay mengeluh sesaat keluar dari mobil. Ia meregangkan pinggang dan tubuhnya yang pegal, tidak berbeda dengan Vin yang juga merasa kelelahan. “Kau tidak membangunkan bos?” Vin bertanya pada Kay. “Aku tidak berani, sepertinya bos masih sangat marah. Apalagi padamu. Matilah kau.” Kay menjawab tanpa meninggalkan ejekannya. Di tengah perdebatan mereka, suara pintu mobil terbuka-tertutup terdengar. Alexa keluar dari sana. Ia meregangkan tubuhnya juga. Tidur di sepanjang jalan juga membuat tubuhnya pegal. Kini tatapan Alexa tertuju pada sebuah kios kecil yang menjual makanan pinggiran jalan. Ia langsung berjalan untuk menyeberang jalan, tanpa mengajak anak buahnya. “Sepertinya bos lapar. Ayo, aku juga lapar.” Kay mengajak Vin untuk menyusul bos mereka. “Selamat datang, silakan duduk, Nona,” seorang wanita muda menyapa Alexa yang baru saja memasuki kios ma
Read more
Dia Adalah Rain
‘Plak!’ satu tamparan keras diterima si Botak saat berusaha menarik tubuh rekannya yang sudah tidak berdaya dihajar Alexa, dengan tubuhnya yang bergetar takut memandangi wajah wanita mengerikan di hadapannya.“Pergi dan katakan pada bos kalian untuk tetap di tempatnya. Aku akan bertamu ke kantor World Shadow Fresno dan memberi karangan bunga untuk cabang baru kalian.” Alexa berucap dingin hingga Si Botak tidak lagi peduli pada rekannya. Setelah mengangguk ketakutan, ia langsung berlari pergi dari kios penjual makanan tersebut.Tidak hanya para preman pasar itu saja yang ketakutan, nona pramusaji dan juga koki tempat makan itu juga terlihat ketakutan.“Jangan takut, aku akan mengganti kerugian tempat ini,” ucapnya sambil mengibas serpihan makanan di meja yang menempel di hoodynya, “Jika lain kali ada cecunguk seperti mereka datang lagi, katakan saja kalau mereka akan berhadapan denganku.”“L-lalu siapa anda sebenarnya, Nona?” si koki memberanikan diri untuk bertanya pada Alexa.“Aku Ra
Read more
Kau Wanitaku
Malam panas masih berlanjut. Petugas keamanan hotel berusaha mengeluarkan tamu hotel yang tidak terlibat dalam kerusuhan yang disinyalir adalah pertengkaran antara dua kubu mafia. Tapi anak buah Alexa sudah mengantisipasi semuanya sebelum perkelahian terjadi.Dua puluhan orang bertubuh besar dan marah, tumbang melawan tiga orang, termasuk seorang wanita bertubuh kecil di antaranya. Semuanya kini meringkuk kesakitan menelan kekalahan. Tidak ada korban jiwa karena hal itu sudah Alexa perhitungkan."Sudah kuduga, mereka yang datang malam ini bukan kepala mereka. Syukurlah aku tidak mengeluarkan banyak tenagaku untuk sampai membunuh mereka." Alexa berucap pada Vin dan Kay di luar gedung hotel."Ya, kurasa mereka kabur, Bos. Apa kau mau menyelesaikan mereka juga malam ini? Aku masih banyak tenaga untuk menghancurkan satu pabrik berisi bajingan, Bos." Vin menjawab sambil menunjukkan otot tangannya yang keras."Turunkan tanganmu. Kau bau ketiak. Jorok sekali!" Alexa berkomentar hingga Vin la
Read more
Kencan Buta
“Apa kita akan mengatakan pada bos kalau pria yang mengganggunya barusan adalah Tuan Hobbs, klien baru kita?” Kay bertanya pada Vin.“Kau tidak dengar tadi? Bos masih marah pada kita. Mana mungkin aku mengatakan kalau Tuan Hobbs adalah pria itu. Lagi pula bos tidak mengeluhkan apapun ketika setengah harian bersama anak yang sudah kita selamatnya saat itu. Aku tidak ingin mengganggu moodnya yang sudah baik bersama anak itu, Kay.” Vin menjawab dengan banyak pertimbangan.“Tapi kalau bos tahu kita menyembunyikan tentang pria tadi, apa kau tidak merasa kita bisa dibunuh bos karena kesal?” Kay bertanya lagi, “Aku juga ingin diam dan tidak ingin mengacaukan kesenangan bos bersama anak itu. Tapi entahlah, aku juga bingung.”“Maka dari itu kita diam saja dulu. Biarkan alurnya mengalir dan berharap saja Tuan Hobbs itu tidak membuat ulah pada bos.” Vin menanggapi, “Hei, diam sekarang. Ada bos di depan.” sambungnya memberi kode pada Kay saat Alexa mendatangi mereka.“Dia sudah pergi, kan? Dasar
Read more
Mencari Ibu Peri
"Ternyata kau tidak semanis yang kupikirkan sebelumnya, Tuan Travis. Tapi kuakui kau sungguh berani mengusik wanita yang pekerjaannya biasa memukul pria bajingan sepertimu." Alexa berucap tanpa membalikkan tubuhnya."Kenapa harus takut? Bukannya semakin agresif itu malah semakin membuat permainan ranjang semakin panas?" Travis yang tidak menyadari kesialannya di depan mata, malah semakin menguji kesabaran Alexa yang sudah di ambang batas."Kau yang meminta kesialanmu sendiri, ingat itu!" Alexa bergumam sambil berseringai tepat sebelum menyikut keras ke belakang, tepatnya pada perut Travis hingga pria nakal itu merasakan sesak perut dan meringkuk.Setelahnya, bayangkan saja bagaimana kekesalan seorang wanita yang memiliki stamina dan ketangkasan bertarung yang melebihi pria, menghajar pria manja yang hanya bisa memamerkan harta orang tua untuk dihabiskan pada wanita pemuas ranjangnya."Ampun, tolong maafkan aku. Aku tidak akan mengulangi kebodohanku lagi, Nona. Aku tidak akan kurang aj
Read more
Anak Dan Suami Yang Tampan
Yang terjadi sebelumnya, di tempat sama yang didatangi Aaron dan Axel. Ada Alexa yang awalnya duduk dengan tenang memperhatikan progres perusahaannya dari tab di tangannya, mulai terganggu dengan kedatangan pria tampan ber-tag Manajer di dadanya.“Permisi, sepertinya aku tidak memesan pie strawberry dan matcha. Aku hanya memesan Americano dan baru saja datang. Kukira kau salah meletakkan pesanan, Tuan.” Alexa bertanya pada pria yang berdiri di hadapannya. Lagipula ia tidak memakan strawberry karena perutnya tidak bisa.“Aku tidak salah meletakkan pesanan, Nona. Ini untuk anda, dari aku. Aku lihat anda hanya memesan Americano dan anda sedang fokus bekerja dari gadget anda. Aku kira anda butuh yang manis untuk lebih menenangkan perasaan anda.” Manajer Café tersebut menjawab dengan senyuman tampannya.“Oh, jadi di café ini ada hal yang seperti itu? Baiklah, aku mengerti.” Alexa menjawab dan setelah itu ia mengalihkan perhatiannya lagi pada pekerjaannya.“Ahem, Nona. Tapi bisakah aku memi
Read more
Imbalan
"Jawabannya sangat simple. Aku tidak ingin berurusan dengan hal yang bukan masalahku ataupun yang menyangku World Shadow. Rasa kemanusiaanku tergugah melihat Axel yang tergeletak di jalanan dengan tidak sadarkan diri. Bagian mana yang salah?" Alexa menjawab dengan tenang."Dan bisa kuminta padamu untuk menghentikan percakapan kita ini? Ada anak kecil yang akan bingung mendengarkan dua orang dewasa yang berbicara asing di depannya. Aku juga sangat tidak nyaman bicara seperti ini." Alexa semakin menegaskan kalimatnya."Ok." Aaron menjawab singkat. Tapi itu malah membuat Alexa bingung."Hanya itu?" tanyanya langsung, dan Aaron hanya mengedikkan bahu dan tersenyum sebagai jawaban.'Astaga, aku bisa gila karena orang ini.' Alexa seketika memijat dahinya saat bergumam dalam hati.Pembicaraan mereka terputus saat itu. Setelah selesai menikmati camilan, mereka keluar dari cafe menuju taman bermain karena Axel meminta.Alexa bagai tersihir senyum Axel. Apapun yang di kecil tampan itu minta, en
Read more
Meminta Alamat Alexa
Sejak mengenal dan bersama dalam beberapa waktu, si kecil Axel terlihat memiliki ketergantungan atas sosok Alexa. Sikap manja dan suka merengek untuk bertemu seseorang sebelumnya belum pernah Axel tunjukkan, dan itu jelas membuat Aaron dan Austin bingung.Aaron yang tahu dengan jelas kalau Alexa tidak bisa sembarang ia temui sekalipun sangat ingin, membuatnya sakit kepala.Contohnya kali ini, si kecil Axel tampak murung berhadapan dengan makan malamnya. Aaron dan Austin memperhatikan gelagat Axel yang terus saja diam setelah pertemuannya dengan Alexa kemarin. Terlebih ketika pengawal yang menjaganya bukan Alexa, tapi paman besar yang tidak mudah tersenyum."Axel, kenapa kau menghabiskan makan malamnya? Kau harus banyak makan, supaya lekas besar seperti paman!" Austin bertanya pada si kecil sambil bercanda, agar keponakannya itu mengangkat senyum. Tapi Axel hanya menoleh sesaat sebelum membuang muka.Di samping Axel, ada Aaron yang sudah menebak penyebab kediaman putranya. Tidak ada re
Read more
Bermalam
‘Ting Tong!’"Ya ampun, apa yang harus aku lakukan? Kenapa orang kaya aneh itu benar-benar datang ke rumahku?" keluhnya sendiri. Merasa bingung dengan maksud Aaron yang datang ke sini. Apalagi saat mengingat kalimat konyol yang Aaron ucapkan kemarin dengan mudahnya.‘Ting tong!’ Suara bel pintu kembali terdengar. Alexa mau tidak mau harus membukakan pintu untuknya.Setelah pintu terbuka, Alexa sedikit dikejutkan dengan penampilan si kecil Axel yang memakai piyama tidur, bukan pakaian biasa yang seharusnya dikenakan saat bertamu. Axel juga terlihat tertidur di pelukan papanya yang kini berdiri di hadapannya.“Kau?” seperti berakting kaget, itulah yang Alexa tunjukkan saat ini.“Hai, Nona Alexa. Maaf mengganggumu malam-malam begini. Aku tahu ini bukan jam untuk bertamu, tapi anakku terus murung seharian tanpa makan karena merindukanmu. Aku khawatir, Nona.” Aaron langsung bicara. Tapi Alexa belum bisa menanggapi."Apa kami boleh masuk? Aku sedikit pegal karena terus memeluknya yang tidur
Read more
Ranjang Yang Cukup Besar
Jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Meskipun sudah selesai makan, Aaron belum terlihat akan berpamitan. Padahal, sebelumnya sudah jelas kalau Alexa hanya mengundang si kecil untuk menginap.'Apa dia sengaja mengulur waktu? Ah, tidak. Tidak mungkin. Untuk apa dia ingin berlama-lama di sini?' tanya Alexa dalam batinnya, 'Tapi tunggu, bisa saja dia mengulur waktu karena si kecil. Atau aku tanya saja, ya?' Alexa melirik aneh pada Aaron yang dengan tenang menyesap botol soda di tangannya.Alexa memikirkan kalimat apa yang akan ia ucapkan untuk menanyakan maksud Aaron berlama-lama di sini, tanpa harus menyinggung dan membuatnya merasa terusir. Itu memang kurang sopan, tapi berbasa-basi bukanlah keahlian Alexa.“Hmm, maaf Tuan Aaron, sepertinya ini sudah larut sekali untuk si kecil. Aku akan membawanya ke kamarku untuk tidur.” Alexa dengan ragu mengucapkan kalimatnya.Tampak Aaron terdiam tanpa ekspresi di wajahnya, seakan tengah memikirkan sesuatu. Dan beberapa deti
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status