All Chapters of Monarchy System : The Mafia: Chapter 31 - Chapter 40
51 Chapters
Monster
Akhir pekan saat menjelang siang hari, ketika Alvin dan Chris berbicara dengan Damien di ruangannya, Diana menunggu keduanya di luar dengan sedikit cemas.Meski mereka tak memiliki satupun masalah dengan pria yang kini menjadi salah satu dari orang kepercayaan Natalie di DB Investment, namun bagi mereka apa yang dilakukan tadi malam, mungkin menyinggung pria itu.Sesaat setelahnya, Diana tersadar dari lamunannya saat pintu ruangan Damien itu terbuka, dan terlihatlah Alvin dan Chris yang baru saja keluar dari sana.Sehingga membuat Diana melompat dan berdiri lalu menghampiri mereka, namun gadis itu merasa sedikit ada yang aneh dengan keduanya.Kali ini benar-benar tak ada raut wajah kesedihan atau penyesalan diantara mereka.Bahkan Diana melihat sendiri bagaimana Alvin dan Chris yang saat ini malah tersenyum padanya."Diana, kami diterima kerja di DB Investment.""Ya, bahkan kami bukan hanya magang, melainkan mulai hari senin besok kami harus mulai bekerja."Saat itu Diana yang baru sa
Read more
The Sunshine Bar
"Prang!....""F*ck, mereka pikir, mereka siapa hah?"Saat mendengar kabar kematian orang-orangnya, Warren Phillips langsung menghempaskan gelas kaca yang berisi anggur yang ada di tangannya karena murka.Harold yang merupakan orang kepercayaan Phillips, tiba-tiba saja tadi pagi jasadnya sudah terbaring di halaman rumahnya bersama dengan kedua jasad bawahan Harold.Saat ini rumahnya, di ruang kerja miliknya, Warren Phillips benar-benar murka.Bagi pria tua itu, jika ada orang yang berani mengusik Harold, itu sama saja orang tersebut tidak memandangnya sama sekali, apalagi sampai membunuhnya.Akan tetapi, meski terlihat sangat murka, Warren Phillips harus tetap bisa berpikir jernih dan tenang."Panggil Brent Owen dan Peter Brock ke sini!" Perintah Warren pada beberapa orang di sana."Natalie.... Kau yang memulai, kau juga yang akan menanggungnya," gumam Warren.Sementara itu di sore hari masih di rumah milik Natalie, Devan masih belum berniat untuk pulang ke apartemennya.Setelah sediki
Read more
Pemuda Gila
Saat itu terjadi, semua orang yang ada di bar itu, perhatiannya tertuju pada keributan yang sebenarnya semua orang di sana tak tahu apa penyebabnya.Namun yang pasti, meski mereka semua adalah orang elit dan memang hanya orang tertentu yang bisa masuk ke The Sunshine Bar, tak ada yang berani ikut campur.Ketika itu semua orang hanya bisa melihat kejadian itu tanpa berniat memisahkan mereka saat melihat anak pertama dari Brent Owen di sana.Mereka sadar betul, ketika beberapa hari yang lalu kepala keluarga Owen itu memutuskan bergabung dengan DB Investment yang di pimpin oleh Natalie, bisnis milik Brent Owen berkembang sangat pesat.Itulah kenapa mereka tak ingin ikut campur dengan anggota keluarga Brent Owen, karena sejatinya keluarga itu masih satu atau bahkan dua tingkat di atas semua orang yang ada disana.Meski ada beberapa orang yang kedudukannya di atas Brent Owen, tak ingin mengambil resiko karena mereka merasa masih di bawah naungan perusahaan yang sama.Ditambah lagi tak ada
Read more
Hancurkan Semua Musuh
Pagi hari Devan terbangun di kamar apartemennya, dimana pada malam sebelumnya Devan mendengar beberapa dentingan di kepalanya.Saat itu Devan yang akan tidur mengurungkan niatnya untuk membuka panel sistemnya.Devan memutuskan untuk membuka kembali panel sistemnya itu pada esok paginya."Sistem...."Setelah Devan menggumamkan kata itu, muncullah panel sistemnya yang mengalami beberapa perubahan di bar poinnya.[Nama Pengguna : Devan Blackwell ][Jumlah Poin : 100 ][Status : Jomblo Akut ][Mentalitas : 25 ][Pengalaman : 80 ][Berbicara : 40 ][Kemampuan Berpikir : 50 ][Serangan Kritis : 25 ][Pertahanan : 40 ][Daya Tahan : 40 ][Kemampuan Super : 2 ][Saldo : ∞ Dollar ][Jenis Sistem : Penguasa ][Misi Harian : ! ][Toko : ! ]Satu bulan yang Devan berikan pada Natalie dan yang lainnya, benar-benar bisa diatasi dengan baik oleh mereka.Sehingga untuk malam tadi, Devan kembali mendapatkan tambahan seratus poin di sana.Sebenarnya Devan sudah menghabiskan sisa dua ratus poin sistemny
Read more
Aku Mempercayaimu
"Apa kalian sudah mendapatkan tempat untuk kita berinvestasi?"Suasana yang sebelumnya terlihat cukup tenang itu, tiba-tiba membuat para eksekutif DB Investment merasa gugup.Hal itu terjadi karena Damien saat itu bertanya dengan sedikit berseru. Bukan sebuah rahasia jika suatu perusahaan yang memiliki masalah keuangan akan mengalami kesulitan bagi perusahaan itu sendiri.Masalah itu juga berdampak pada perusahaan yang mereka ikuti saat ini. Saat itu semua orang yang berada di ruangan itu berpikir bahwa DB Investment juga memiliki masalah keuangan.Namun masalah keuangan yang terjadi saat ini bukanlah seperti masalah keuangan pada umumnya.Sebuah perusahaan yang memiliki dana melimpah dan tak terbatas, juga bisa menimbulkan masalah lainnya.Apalagi beberapa waktu yang lalu bos mereka mengguyurkan dana sebesar tiga ratus milyar rupiah dan harus diinvestasikan dalam waktu tiga bulan saja.Dan menyebabkan suatu masalah dimana para eksekutif perusahaan harus berpikir lebih keras bagaiman
Read more
Berkacalah
Semua orang yang ada di ruangan itu sedikit terkejut karena mendengar jika bosnya itu akan membangun perusahaan media mereka sendiri."Sebuah jaringan akan lebih di kenal jika memiliki perusahaan media sendiri, itulah kenapa aku memutuskan untuk membangun perusahaan media kita sendiri."Tentu seperti yang dipikirkan semua orang, memiliki perusahaan media akan membuat DB Investment akan memiliki eksistensi untuk lebih dikenal publik.Mereka semua langsung mengangguk semangat, tentu saja mereka mengerti maksud dari bos besar mereka.Jelas sekali bahwa saat ini melalui perusahaan media yang akan di bangun, Devan sedang memperkuat jaringan bisnisnya sendiri.Dan itu juga berdampak langsung bagi semua orang yang berada di bawah pimpinannya.Dimana saat itu mereka sangat yakin dengan masa depan cerah yang akan mereka dapatkan nantinya."Baiklah, aku rasa pertemuan ini cukup sampai di sini, silahkan bekerja"Setelah mengatakan itu Devan langsung berjalan meninggalkan mereka begitu saja.Dam
Read more
Saran dan Nasehat
"Ah.... Tempat ini membuatku nyaman."Saat ini Devan sedang bersama Brock di apartemennya, Brock sendiri yang saat itu berbicara, tidak bisa menyembunyikan perasaannya.Akhirnya pria itu bisa merasakan bagaimana nyamannya apartemen Blue Field ini. Seperti apa yang dikatakan hampir seluruh penduduk kota, Brock saat ini merasakan sendiri bagaimana fasilitas yang ada di apartemen ini."Lalu, apa adikmu masih kuliah?" Tanya Brock sambil menyeruput segelas kopi yang baru saja dihidangkan oleh Devan."Ya, kau tak akan menyangka. Sebelum aku memiliki semua ini, gadis itu sangat giat bahkan sampai saat ini."Alis Brock bertaut, ketika mendengar ucapan Devan barusan. Namun tak lama kemudian, pemuda itu langsung menanyakan tujuannya mengajak pria itu ke tempat ini."Brock, sepertinya aku melihatmu sedikit ragu, katakan padaku."Saat itu raut wajah Brock menjadi serius, hal itu juga membuat Devan sedikit memundurkan kepalanya.Devan berpikir mungkin dia salah dala menyampaikan maksudnya, namun a
Read more
Sekumpulan Ular Licik
"Kenapa kau kesini? Maksudku, kenapa kalian bisa datang bersamaan?"Devan langsung menanyakan kebingungannya, karena saat itu Diana pulang bersama dengan Laura."Kenapa? Aku hanya mengajaknya main kesini, lagipula kak Laura juga orang yang baik."Diana sendiri menjawab pertanyaan Devan dengan sedikit sewot, namun begitu gadis itu sangat menyayangi kakaknya itu.Sementara itu, Laura yang juga tak menyangka jika di sana juga ada Brock, gadis itu lebih memilih pria yang dia ketahui memang memiliki posisi yang cukup tinggi di perusahaan yang menaungi tempatnya bekerja."Ma-maaf, Tuan Harvey. Aku tak menyangka jika kau juga ada di sini.""Tidak apa-apa, aku hanya mampir sebentar."Sesaat kemudian, pria itu berdiri dan hendak meninggalkan ketiganya, "Devan, aku pergi dulu.""Ya, terima kasih Tuan Harvey, lain kali kau bisa datang semaumu."Jelas apa yang diucapkan keduanya saat itu hanyalah sekedar basa basi, karena tak ingin kedua gadis yang baru saja datang itu mengetahui segala sesuatuny
Read more
Lakukan Seperti yang Aku Minta
"Aku tidak tahu, tiba-tiba saja gadis itu memanggilku dan mengantarku kesini, lalu dia memberikan ini.""Holly Sh*t, Olivia memberimu benda ini?"Setelah menjelaskan situasinya dan menunjukkan apa yang ada di tangannya, Devan pikir keduanya akan langsung memberi tahunya kartu apa itu.Namun sangat jauh dari dugaannya, bahkan melihat kartu itu saja, membuat Alvin yang biasanya tenang, terlihat histeris hanya karena melihat kartu itu saja."F*ck, Alvin. Pelankan suaramu itu, kau bisa menarik semua perhatian penghuni asrama ini."Saat Chris mengatakan itu, mereka melihat beberapa penghuni asrama sekitar yang mulai memandang ke arah mereka curiga.Sesaat setelahnya, Chris langsung menarik kedua temannya itu untuk masuk kedalam kamar asramanya.Chris dan Alvin memang tinggal di asrama dan keduanya saat ini tinggal di kamar yang sama juga.Setelah masuk dan menutup pintu kamar rapat, Chris langsung mendekati Devan lalu bertanya."Devan, kau punya hubungan dekat dengan Olivia?""Hey, bodoh.
Read more
NexMedia Group
"Hey, kak. Kartu apa ini?"Keesokan harinya, pagi hari menjelang siang, Diana yang saat ini memang sedang tak ada jam kuliah, berniat iseng masuk ke kamar Devan.Namun, gadis itu tak sengaja menemukan kartu berwarna emas yang tergeletak begitu saja di atas meja tepat di sebelah kasur Devan."Key, apa yang kau lakukan di kamarku? Kau ingin mengintipku?"Saat itu Devan yang baru saja memakai bajunya, dikejutkan dengan keberadaan Diana yang saat itu sudah duduk di kasurnya sambil memegang sebuah kartu yang baru kemarin di dapatkannya.Diana langsung berdiri dan tersenyum nakal saat mendengar apa yang diucapkan Devan.Sehingga membuat Devan tak sengaja memundurkan kepalanya, karena baru kali ini dia melihat adiknya sedikit liar."Kau sudah melihat punyaku, seharusnya aku juga harus melihat punyamu, cukup adil bukan?"Mata Devan terbelalak dengan mulut yang juga terbuka cukup lebar, saat itu Devan tahu tatapan Diana menuju ke bawah dimana rudalnya berada.Namun, saat mata Devan melirik ke
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status